NovelToon NovelToon
The God Of Gaia Returned

The God Of Gaia Returned

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Epik Petualangan / Perperangan
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Sebuah kisah di dunia Gaia. Seseorang yang memiliki kekuatan dewa pada Era Unity Of Kindom 760 tahun yang lalu, kembali di era modern.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Ijin

Masih di dalam ruang rapat Kerajaan Neverland.

"Aku pernah bertemu dengannya sekali, saat kunjungan kerajaan ke Royal Unity. Rapat tahunan untuk membahas era modern. Mungkin itu sekitar 3 tahun yang lalu. Tapi tidak kusangka, ternyata dia juga terlibat dalam festival kali ini." kata Gosen.

"Bukan hanya itu saja Panglima. Surat itu di buat dan di tanda tangani oleh salah satu Pimpinan Tertinggi Royal Unity. Dan Tuan Leon memberikan bukti secara langsung kepada kita semua waktu itu. Tanda Cap khusus yang hanya dimiliki oleh Pimpinan Tertinggi Royal Unity. Mungkin bagi kita, cap itu sangat asing sekali, tapi Tuan Leon memberikan contoh surat perintah lainnya, dengan tanda Cap yang sama. Bahwasanya Cap itu adalah milik Pimpinan Tertinggi Royal Unity." kata Ernes

"Sampai segitunya ya. Jika itu adalah dokumen yang di berikan Cap khusus, aku rasa mereka tidak main-main dengan festival kali ini." sahut Gosan.

"Tapi itu akan menimbulkan berbagai macam pertanyaan Panglima, kenapa baru sekarang aturan itu di rubah, dan kenapa sampai Pimpinan Tertinggi Royal Unity terlibat dalam festival kali ini.? Bukankah mereka tidak terlibat lagi sejak pertama kalinya festival ini di adakan.?" sahut Ernes.

"Kau benar Ernes. Dan kau tau sendiri sebagai petinggi kerajaan dan seorang Jendral. Semua Pimpinan Tertinggi Royal Unity adalah seorang Dewa. Mereka sudah hidup sejak 720 tahun yang lalu. Tingkat kekuatan mereka sudah mencapai keabadian. Jadi, mungkin saja mereka sedang memantau keadaan dunia saat ini." kata Gosen.

"Anda benar Panglima. Merekalah yang membuat Dunia sampai saat ini menjadi damai. Bahkan Ras Iblis sekalipun tidak berani menyerang umat Manusia. Aku sendiri tidak bisa membayangkannya, seberapa besar kekuatan mereka." kata Ernes.

"Tentu saja itu cukup untuk melawan semua kerajaan di dunia Ernes. Bahkan mereka bisa menghancurkan satu kerajaan hanya beberapa menit saja." sahut Gosen.

"Aku jadi penasaran dengan mereka Panglima, setidaknya aku ingin bertemu dengan salah satu Pendiri Royal Unity." kata Ernes.

"Hahaha, itu akan sangat mustahil bagi kita. Bahkan Tuan Leon sekalipun, hanya bisa menerima surat perintah melalui Chip atau Surat Teleportasi yang tiba-tiba muncul di depannya." sahut Gosen.

"Yaa, aku hanya penasaran saja Panglima. Tapi memang ada kesempatan untuk bertemu dengan salah satu dari mereka." kata Ernes

"Hm.? Apa maksudmu.? Jangan bilang kau akan menerobos Mansion tempat tinggal Para Pimpinan Royal Unity." sahut Gosan.

"Hahaha. Mana mungkin bisa aku menembus kesana Panglima. Sebenarnya masih ada sesuatu yang belum aku sampaikan di rapat tadi, hadiah pengangkatan Ketua Regu Anggota Hunter akan di berikan langsung oleh Pimpinan Tertinggi Royal Unity. Jadi aku akan ikut berpartisipasi dalam festival kali ini." kata Ernes

"Apaa.? Kau adalah seorang Jendral Ernes, ingat jati dirimu sendiri. Royal Unity tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Kau bisa membahayakan peserta lainnya." Sahut Gosan.

"Tuan Leon tidak menjelaskan siapa saja yang boleh ikut dalam festival ini. Dia hanya mengumumkan tanggal, tempat, dan pencabutan syarat usia. Jadi, seorang Jendral pun bisa berpartisipasi dalam Festival itu. Mungkin sedikit masuk akal jika ada pencabutan usia. Bukan begitu Panglima.? Mungkin Anda sendiri boleh ikut berpartisipasi. Ini akan sangat menyenangkan, mengingat dulu aku pernah kalah oleh si bajingan Wiliam itu." kata Ernes sambil tersenyum

"Jadi begitu ya. Mungkin semua kerajaan juga menyadarinya, dan akan mengirimkan prajurit serta Jendral terbaik mereka." sahut Gosan.

"Aku rasa mereka akan mengirimkan seorang Panglima di sana. Apa anda tidak tertarik Tuan Gosen.?" tanya Ernes.

"Hahahaha, apa kau bercanda Ernes.? Umurku sudah tidak muda lagi, bahkan tahun ini aku sudah mencapai umur 67 tahun. Biarkan yang muda-muda saja yang ikut berpartisipasi." sahut Gosan.

"Kalau begitu, saya mohon ijin ikut berpartisipasi dalam Festival kali ini." kata Ernes

"Kenapa kau harus ijin denganku.? Bukankah kau berhak ikut serta.?" tanya Gosen.

"Tentu saja, aku meminta ijin bukan karena Anda adalah seorang Panglima. Tapi sebagai seorang Ayah." jawab Ernes

"Hahaha. Kalau begitu, aku harap putriku bisa menang dalam festival ini." sahut Gosan dengan tersenyum.

"Terimakasih Ayah." sahut Ernes sambil memeluk ayahnya.

"Hahahaha."

...

{Ditempat Rudy berada}

Rudy dan teman-temannya sedang membereskan rumah Erwin yang sudah di berantakan.

"Sepertinya kita harus membeli perabotan baru Rudy. Barang-barang disini sudah rusak semua." kata Kenbo

"Ah, besok kita akan belanja bersama. Mungkin aku akan tinggal disini cukup lama." sahut Rudy

"Sebaiknya sekarang kau menemaninya Rudy, aku lihat dari tadi, Lina sedang murung sendirian disana." kata David

"Betul, serahkan sisanya kepada kami." sahut Kenbo.

Rudy pun melihat Lina yang sedang murung di belakang Rumahnya seorang diri.

"Baiklah kalau begitu." sahut Rudy

Ia pun menghampiri Lina.

"Apa kau sering di tinggal sendirian oleh Kakakmu Lina.? Aku lihat, tugas Erwin sebagai pasukan Ekspedisi membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan mungkin bisa 1 bulan full di luar sana." kata Rudy

"Kak Rudy. Aku memang sudah terbiasa hidup sendirian kak. Aku juga bisa mengurus diriku sendiri. Tapi tetap saja, kepergian kak Erwin masih membuatku sedih." sahut Lina.

"Dia memang terlihat masih berumur 7 tahun, tapi karakternya seperti sudah berumur 20 tahun." kata Rudy dalam hati

"Yaa, mungkin kau juga sudah siap untuk di tinggal pergi oleh kakakmu kan.? Melihat pasukan Ekspedisi sudah mempertaruhkan nyawa mereka. Jadi mungkin saja dalam tugas, Erwin tidak kembali ke rumah." kata Rudy.

"Aku tau kak. Aku juga sudah melarang kak Erwin untuk tidak ikut dalam pasukan itu. Tapi kondisi kami memang butuh uang. Sebenarnya aku juga menangis setiap malam saat kak Erwin memutuskan untuk ikut Ekspedisi, karena itu adalah pertama kalinya dia ikut serta." sahut Lina.

"Kau cukup dewasa untuk mengerti hal itu Lina. Aku tidak bisa memperlakukanmu seperti anak kecil lagi." kata Rudy.

"Karena aku dan kak Erwin sudah tidak memiliki orang tua. Jadi kami berdua juga harus mandiri dalam menyelesaikan masalah." jawab Lina.

"Hm, kalau begitu, apa aku di ijinkan untuk tinggal disini bersamamu.? Aku rasa kamu tetap butuh sosok yang bisa menjagamu bukan. Jadi biarkan aku yang mengantikan Erwin disini." kata Rudy.

"Eh.? Apa kak Rudy tidak keberatan.?" tanya Lina.

"Aku sendiri tidak tau harus kemana Lina. Jadi, aku memutuskan untuk tinggal bersamamu, bukankah kau masih ingin ada yang membantumu meskipun kau sekarang sudah punya banyak uang." sahut Rudy

"Terimakasih kak Rudy." sahut Lina

"Dia cukup tegar menerima kenyataan. Dengan umurnya yang masih bocah, tapi pikirannya sudah dewasa." kata Rudy dalam hati.

...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!