Seorang wanita yang suka berganti-ganti pasangan. Dia penggila pria. Dan pria tergila-gila padanya. Takdir baik apa yang akan terjadi padanya. Apakah dia akan berhenti menjadi penggila pria? Atau dia selamanya akan mempermainkan cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hwany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 34
Aku sudah berada di rumah ku
Tapi rumah masih sepi, mungkin ibu belum pulang. Aku pun bergegas menuju kamar ku
aku menarik nafas
"hah..kejadian kemarin itu hampir saja." keluh ku
Aku berusaha untuk terlihat baik-baik saja di depan Vincent, padahal aku masih gemetaran. Meskipun aku menyesali nya tapi aku tidak bisa memutar waktu ku. Lagian apa yang harus aku sesali, Vincent sudah menyelamatkan ku.
Tiba-tiba pintu kamar ku di ketuk.
"iya.." jawab ku
Dan membuka pintu kamar ku
"apa ibu baru pulang?" tanya ku
"iya.. Kamu mau kemana?" tanya ibu ku
Aku bersyukur ibu belum menyadari kalau aku baru pulang.
"ah ... Aku mau mencari makan." jawab ku
"ada hal penting yang ingin ibu katakan." kata ibu
"Soal pacar ibu?" tanya ku
"ibu berkali-kali ingin membuat kalian dekat, tapi kamu selalu saja menghindar ,bahkan kamu..."
"maaf ..aku minta maaf aku masih kekanakan." kata ku memotong pembicaraan ibu
"apa yang baru saja kamu katakan?" tanya ibu ku kaget mendengar aku meminta maaf. Entah kenapa aku juga sedikit melunak setelah Vincent menasihati ku.
"iya aku bilang aku minta maaf. Aku masih kekanakan. "
"Apa terjadi sesuatu padamu?" khawatir ibu ku
"aku tahu, aku selalu membantah perkataan ibu. Bahkan aku sempat membenci ibu tapi saat ibu mengatakan ibu sibuk bekerja untuk mencukupi kebutuhan kita, aku merasa bersalah."
"jadi?"
"jika menurut ibu, dia baik lakukan saja" kata ku
"Apa kamu sudah salah paham pada ibu, karena ibu selalu berganti-ganti pasangan?"
"iya awalnya begitu."
"mencari seseorang yang cocok dengan kita itu tidak mudah. Mungkin ibu terlalu sakit hati oleh ayah mu, jadi ibu terlalu pemilih "
"iya aku paham, memang tidak mudah." jawab ku
"Hari ini pacar ibu akan datang, dan ibu ingin kalian bertemu."
"ah ..baiklah." jawab ku
Ibu memandang ku
"kenapa?" tanya ku
"kamu banyak berubah, ibu khawatir terjadi sesuatu."
"Usia ku sudah bertambah, aku rasa itu yang merubah pola pikirku " jawab ku
"benarkah?"
"iya, seharusnya aku tidak berfikir kekanakan."
"Apa ayah mu, menghubungi mu?"
"tidak ada, lagian aku tidak ingin bicara dengannya."
"Bagaimana pun dia ayah mu."
"jangan khawatir dia tetap bertanggung jawab dan memberi ku uang bulanan. Selain itu aku tidak peduli"
"Karin...!" panggil ibu ku
"Ibu mengerti kamu pasti sulit menerima keadaan kita, tapi percayalah, semua akan dibayar lunas. Ada imbalan untuk kita maupun dia." kata ibu ku
"iya aku paham. Jadi apa boleh aku bersiap-siap dulu untuk bertemu dengan pacar ibu ? Ibu juga harus berdandan." kata ku
"ah.. Iya.. Baiklah." kata ibu dan dia bergegas pergi menuju kamarnya
ternyata benar apa yang di katakan Vincent kami harus memperbaiki komunikasi kami.
Ternyata aku sudah bersikap egois. Merasa paling menderita tapi pada kenyataanya ibu ku lebih menderita. Kini saatnya dia mendapat imbalan atas penderitaan yang dia alami. Tentu saja aku akan pastikan pria pilihan ibu ini benar-benar tulus.
"Hah...tulus? bagaimana aku bisa melihat ketulusannya. Pada kenyataanya orang yang mengatakan dia tulus malah menyakiti ku " kata ku dalam hati
Membayangkan kejadian malam itu membuat ku merinding dan sangat jijik.
Dengan cepat aku bergegas bersiap menyambut kedatangan pacar ibu ku itu.