NovelToon NovelToon
Noda Red Pertama

Noda Red Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa
Popularitas:17.4k
Nilai: 5
Nama Author: Jumli

Monika terpaksa menikah dengan Herman, pria itu selalu dingin dan cuek tidak peduli. Tidak ada cinta dalam rumah tangga mereka, yang ada hanya keterpaksaan.

Setelah pernikahan, begitu banyak cobaan yang Monika hadapi. Suami yang selalu dingin dan mertua yang tidak menerima kehadiran nya, bahkan usaha mereka untuk menyingkirkan Monika dari hidup Herman.

Sebelum nya Monika sempat menolak keras saat Herman datang untuk melamarnya. Alasan pernikahan mereka bukan cuma karena malam yang pernah mereka habiskan bersama tanpa di sengaja, tetapi juga karena Adik Monika sendiri.

Ternyata, tanpa Monika ketahui, selama ini dia sudah menyakiti sang adik dan bahkan hampir membunuhnya. Adiknya itu adalah wanita yang sangat Herman cintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jumli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Noda Merah

Ssss....

Monika tersadar dan merasakan sakit yang teramat berat pada kepalanya, matanya menyipit memperhatikan keadaan sekitar.

"Ini di mana?" tanyanya bergumam pada diri sendiri dan melihat kondisi badannya yang terasa berbeda.

"Hah!" 

Monika sangat kaget karena saat menyibak selimut putih itu, di badannya tidak mengenakkan apapun. Monika tersentak dan bangun dengan cepat dari tidurnya.

Di bawah sana juga terasa sangat sakit dan nyeri saat dirinya bergerak kuat.

Ia menoleh ke samping dan melihat punggung pria yang badannya tengah di tutupi selimut, sama persis seperti dirinya sebelum bangun tadi.

Monika mengingat lagi apa yang semalam dia lakukan pada pria itu, tapi Monika tidak bisa mengingat dengan jelas apa yang sudah terjadi.

Ingatan nya hanya berakhir pada bagian Liam yang memaksa untuk berbuat mesum pada Monika di toilet, dia sempat menendang selangkangan pria itu dan berhasil lari darinya. Tetapi kenapa malah berakhir seperti ini...?

"Apa yang ku lakukan?!"

Monika mengigit kuat jari tangan nya, ketakutan tergambar jelas di wajah cantik wanita itu yang saat ini sudah nampak acak-acakan. Dirinya tidak bisa mengingat dengan jelas kejadian semalam, semua hanya terlintas dengan samar dalam pikirannya.

Saat Ia berlari dan tidak sengaja menyenggol seseorang. Monika masih ingat sempat meminta tolong pada orang itu, namun semua gambaran nya terlihat samar-samar.

Dengan pelan Monika menuruni ranjang dan mencari pakaian nya yang telah berhamburan seperti daun kering. Dengan cepat Ia mengenakan pakaian itu sambil mencari keberadaan tas hitam nya.

"Itu dia," katanya dengan pelan dan mengecek isi di dalamnya.

Monika juga mencari keberadaan heels nya yang entah berada di mana.

Perempuan itu sudah mencari di semua sudut namun tidak mendapatkan apa yang Ia cari. Monika memutuskan untuk pergi dengan kaki telanjang dan tidak mau berlama-lama lagi. Wanita itu pergi dengan cepat tanpa melihat siapa yang sudah menghabiskan malam dengan nya.

Setelah berada di luar hotel, ponsel Monika berdering. Wanita itu mengeluarkan nya dan tertera nama Naina di sana. 

Monika sangat marah, Naina masih berani menghubungi nya setelah apa yang sudah terjadi pada Monika.

Naina adalah teman Monika, dialah yang mengajak Monika ke Club malam dan berakhir  berada di atas ranjang bersama pria asing.

"Monika, kenapa kamu tidak menjawab panggilan ku. Sudah puluhan kali aku menghubungi mu. Aku mencari mu di mana-mana."

Suara Naina terdengar sangat cemas, Monika ingin marah namun hanya bisa menghela nafas dengan berat.

Semua ini bukan sepenuhnya salah Naina, kalau saja Monika tidak meminta Naina untuk mengajaknya jalan-jalan, semua tidak akan berakhir seperti ini.

"Monika? Halo, kamu masih di sana. Kamu ada di mana, Monika?"

Naina tidak mendengar suara Monika namun panggilan masih terhubung dengan wanita itu.

"Cepat jemput aku di jalan...."

Monika pun menyebut kan lokasi keberadaan nya sekarang. Ia hanya bisa terduduk lemas menunggu kedatangan Naina. Ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa sekarang, semua terjadi tanpa dirinya sadari.

Liburan yang niatnya ingin menghilangkan stres, malah harus berujung seperti ini. Sepertinya Monika harus kembali ke Indonesia, dia tidak mau berlama-lama lagi berada di kota itu, New York.

Drrtttt....

Seorang pria yang sedang tidur, terganggu dengan dering ponsel yang berbunyi nyaring.

Pria tersebut meraba dengan mata tertutup di atas nakas tempat benda itu berdering.

"Herman, kamu dimana? Kenapa semalam tidak pulang. Apakah lembur lagi. Bukankah Mommy sudah bilang untuk beristirahat di malam hari. Jangan kerja terus!"

Herman menjauh kan benda pipih itu dari telinga nya saat Mia, Mommy nya berkicau seperti suara burung.

"Iya, Mom. Aku ketiduran di Kantor. Sudah ya."

Herman langsung mematikan sambungan telepon agar tidak mendengar semburan panjang lagi.

Pria itu meletakkan asal ponselnya dan kembali menutup mata. Namun jiwa nya mengatakan untuk segera bangun. Herman pun bangun dan langsung menoleh ke samping.

"Di mana wanita itu."

Herman tidak melihat keberadaan Monika yang telah pergi diam-diam. Pandangan pria itu tertuju pada sedikit bercak merah yang tertutup selimut. Herman menyibak benda itu dan noda merah di atas kasur putih terlihat jelas di matanya.

"Untuk pertama kali," ujarnya agak tidak percaya.

Club Malam, di negara ini? Apalagi usia Monika juga sepertinya tidak muda lagi yang masih di lindungi oleh negara.

Mario mengambil lagi ponsel nya dan menghubungi seseorang.

"Carikan data lengkap seseorang untuk ku," katanya dan setelah memberikan perintah, Herman segera pergi untuk membersihkan badan.

__________________________

"Kakak, Aku ikut ke Indonesia, ya."

Olivia, seorang gadis kecil yang masih berusia dua belas tahun. Gadis itu meminta ikut pada Herman yang saat ini sudah bersiap-siap untuk pergi.

"Tidak, kamu di sini saja. Belajar yang baik. Kakak tidak pergi lama."

Herman hanya mengacak kepala gadis itu lalu melanjutkan kegiatannya mengemas beberapa lembar pakaiannya untuk di bawa.

"Tapi kak, Aku pengen melihat Kakak ipar."

Olivia tidak membiarkan Herman selesai dengan kegiatan nya. Gadis itu tetap ngotot ingin ikut pergi.

"Kalau Oliv ikut, bagaimana dengan sekolah? Kakak tidak mau mendengar ada yang ketinggalan pelajaran."

Olivia menunduk sedih.

"Herman, jam berapa kamu mau berangkat?"

Mia datang bersama Nadia.

Nadia adalah adik Herman juga, pria itu memiliki 3 saudara, semuanya perempuan, dia seorang yang berjenis laki-laki.

"Mom.... Kak Herman melarang ku ikut."

Olivia berlari mengadu kepada Mia setelah Herman tidak mengizinkannya untuk ikut.

"Oliv kan harus sekolah. Tunggu di sini saja ya. Kakak tidak akan pergi lama."

Mia memberikan pengertian pada anak gadis kecilnya itu.

"Tapi Oliv mau lihat Kakak Ipar."

Oliv sangat ingin bertemu dengan sosok yang katanya akan menjadi kakak Iparnya itu. Seluruh anggota keluarga tidak ada yang tidak memuji atau menyebutkan namanya setiap hari.

Oliv sangat penasaran dan ingin segera bertemu. Karena hanya Olivia saja yang tidak mengenal jelas seperti apa wanita itu.

"Nanti ya, Kak Herman akan membawa Kakak Ipar ke sini."

Nadia ikut menimpali sambil tersenyum, terlihat jelas bahwa dia juga sangat ingin bertemu dengan yang mereka sebut Kakak Ipar tersebut.

"Iya kan, kak?" 

Nadia beralih untuk bertanya langsung pada Herman selaku orang yang akan mewujudkan hal tersebut.

"Tentu saja," jawab Herman yang saat ini sudah siap untuk pergi.

"Segera lah bawa menantu ku."

Herman mengangguk mendengar permintaan Mia, Mommy nya itu sudah lama meminta Herman untuk segera menjadikan Ananda Istrinya.

Namun Herman masih melebarkan sayap usaha yang dia rintis tanpa sambungan dari siapa pun. Atas kerja kerasnya selama ini, Herman bisa berdiri dengan nama besar dengan tangannya sendiri.

Maka sekarang, Herman akan dengan bangga untuk pergi menjemput pujaan hati dan di jadikannya seorang ratu. Ya..., Ini adalah perjalanan nya ke Indonesia setelah sekian lama meninggalkan negara itu.

.

.

.

Semoga berkenan memberikan dukungan kepada penulis berupa like 👍 kalian

Author sangat mengharapkan nya 🤗

Sebelum nya terimakasih pada teman-teman semua 🙏🙏🙏

1
MamaNa Nazwa
ko Lana up nya
Jumli: terimakasih sudah menemani cerita Monika🙏
Jumli: maaf ya kak.
In sya Allah akan update kembali. mohon doanya agar di beri kelancaran 🙏
total 2 replies
Lina Marlina
up lg dong thor
Jumli: terimakasih sudah menemani cerita Monika 🙏
Jumli: maaf ya kak 🙏
In sya Allah secepatnya akan update kembali. mohon doanya agar di beri kemudahan 🙏🙏🙏
total 2 replies
mama Al
salam kenal dari fajar untuk Embun
AbiManyu
kasihan shopia kena mental gak tuh makanya jangan main" sm monic
AbiManyu
duhh tamparam dari siapa tuhh
AbiManyu
wkwk kasihan alex harus jadi kambing hitam diantara monic dan herman
AbiManyu
debat mulu ihh ... gemes rasanya/Chuckle/
AbiManyu
monic lanjut teruss gas in sampe dapat🤣
AbiManyu
gue bayangiin dulu bangunan mirip ikan gede banget
AbiManyu
🌹mawar untukmu thor
AbiManyu
nadia sok ikut campur urusan pernikahan herman..🫣
AbiManyu
anna sama monic juga sama" perempuan kan.. kenapa harus pilih" sih
AbiManyu
semangat monic kamu pasti bisa membuat herman mencintaimu
AbiManyu
benar kamu harus membuat herman jtuh cinta denganmu monik
AbiManyu
herman jahat bener lu sm monik🤣kasihan pantatnya monik cium lantai dengan keras
AbiManyu
🌹untuk monik
AbiManyu
herman suaminya yang bijak dapat membela istrinua disaat mommy tidak menyukainya.. kuharap herman bisa mempertahankan seperti tetap melindungi monika selama di amrik
AbiManyu
sedih banget pasti baru saja merasakan bertemu kembali ... harus pergi meninggalkan orang tersyng
AbiManyu
mereka sudah menikah
anjurna
/Rose/ mawar untuk Kakak...
Jumli: makasih banyak kak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!