NovelToon NovelToon
Senja Terakhir Bersamamu

Senja Terakhir Bersamamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hanaaa Agusteen

Menceritakan kisah tentang sepasang anak SMA yang dipertemukan dengan cara yang unik , dengan kepribadian , serta status sosial yang berbeda . Yang berjuang begitu keras agar bisa terus bersama namun , harus terpaksa berpisah karena takdir tuhan yang tak sesuai dengan harapan yang mereka miliki .

Hana " Sekarang , aku mengerti tentang definisi mencintai tidak harus memiliki tetapi , mengapa harus dengan kematian tuhan menunjukkannya kepadaku . " 🥀

Raga " Saat ini , mungkin hanya kata ikhlas yang bisa mendefinisikan keadaan kita . "🥀


Hana : " walaupun ragamu tak lagi tampak , namun jiwaku akan selalu terhubung denganmu ".🥀

Samudera : " Terima kasih sudah menjadi pelangi dalam hidupku . Dan maaf tak bisa menemanimu hingga akhir ".🥀

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanaaa Agusteen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menemani Mama Berbelanja

Bab 34

Setelah membersihkan diri , Hana segera melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi menuju lemari untuk mengambil pakaian yang akan dia kenakan hari ini . Hari ini Hana memilih outfit yang simple simple saja . Dia akan memakai celana kain yang berwana putih dan baju tank top berwarna putih dan di lapisi oleh cardigan berwarna peach di luarnya . Setelah selesai berpakaian Hana pun berjalan ke arah meja riasnya untuk mengambil tas yang akan dia pakai untuk kali ini . Setelah merasa semuanya sudah siap , Hana pun segera bergegas keluar dari kamarnya . Namun , sebelum keluar dia berniat untuk melihat kondisi Chimii terlebih dulu . Saat sampai di tempat Chimii berada dengan segera Hana memberinya makan dan juga memeriksa keadaan luka yang ada di kaki Chimii . Dan untungnya saja luka di kaki Chimii sudah tidak terlalu parah , Hana pun merasa sedikit lega . Dia pun menyempatkan untuk mengelus elus kepala Chimii ( sembari memandang dengan raut wajah sendu ) . Setelah melihat keadaan Chimii yang sudah membaik , lantas dengan segera Hana bangun dari posisi jongkoknya dan segera melangkahkan kakinya keluar dari rumahnya . Hana tak lupa juga untuk mengunci pintu rumahnya . Setelah merasa semuanya sudah beres , Hana pun segera melangkah menuju motornya . Kemudian dia pun segera melajukan motornya menuju rumah Citra , yahh dia sudah mengatakan kalau dia yang akan Menjemput Citra . Mereka memutuskan untuk berboncengan saja .

Di sebuah pusat perbelanjaan terlihat seorang pria muda tampan sedang mendorong troli yang berisi barang barang keperluan rumah yang sudah di pilih oleh ibunya . Pria tampan itu bernama Liam . Yah Liam kini tengah menemani ibunya yang sangat manja ini untuk berbelanja . Ibunya berkata kalau dia tidak akan sanggup membawa belanjaannya sendirian karena belanjaannya begitu banyak . Itulah sebabnya ibunya meminta Liam untuk menemani sekaligus membantunya untuk mengangkat barang barang yang akan di beli itu . Katanya mumpung hari ini hari libur . Lagi pula kan Liam juga tidak sekolah dan tidak sedang melakukan apapun juga . Dia hanya duduk berdiam diri saja di dalam kamar . Yah dari pada dia menganggur kan mending dia membantu ibunya saja , pikir ibu Liam . Liam pun sedari tadi sudah merasa sangat bosan . sepanjang menemani ibunya berbelanja dia hanya menampilkan wajahnya yang terlihat sangat kusut seperti pakaian yang tidak di setrika . Dia ingin sekali pergi dari sana . Namun , dia tidak tega jika harus meninggalkan ibunya yang tengah kerepotan sendirian di sana . Liam pun hanya menghembuskan nafas pelan sembari melangkah mengikuti langkah kaki ibunya yang hingga sekarang masih terus berjalan mengelilingi pusat perbelanjaan itu . Entah apa lagi yang di cari ibunya , sedang troli yang dia dorong sudah hampir penuh berisi barang barang belanjaan ibunya , pikir Liam . Setelah hampir dua jam berkeliling akhirnya ibunya selesai juga memilih milih barang . Ibu dan anak itupun segera berjalan ke arah kasir untuk membayar barang belanjaan mereka . Namun , saat sampai di meja kasir , Liam pun harus kembali merasa kesal . Bagaimana tidak sampai disana mereka harus mengantri lagi untuk membayar . Entah sampai kapan penderitaannya itu . antrian sepanjang itu kapan akan berakhir , pikirnya . Setelah hampir satu jam dia dan ibunya mengantri akhirnya tiba juga giliran mereka untuk membayar . Setelahnya , merekapun segera berjalan keluar dari pusat perbelanjaan itu sembari membawa barang belanjaan mereka , lebih tepatnya belanjaan ibunya yang begitu banyak menuju ke arah mobil mereka yang terparkir di depan pusat perbelanjaan itu , lebih tepatnya di tempat parkir pusat perbelanjaan itu . Setelahnya mereka pun Segera menaiki mobil mereka dan bergegas meninggalkan tempat itu .

Setelah menghabiskan sarapan mereka , Raga dan Joddy segera bangkit dari duduk mereka dan bergegas berjalan menuju pintu keluar . Mereka berencana akan ke rumah Yuda untuk berkumpul dengan teman teman mereka disana . Ini memang kebiasaan mereka kalau sedang hari libur . Walaupun mereka berkumpul hanya untuk sekedar bermain game saja , ataupun sesekali pergi mengunjungi tempat wisata yang ada di kota mereka . Salah satunya pergi ke pantai pada sore hari untuk sekedar berenang sembari menyaksikan keindahan senja . Yahh menyaksikan keindahan senja di sore hari merupakan kesukaannya . Dia hanya punya dua alasan kenapa dia sangat menyukainya , menurutnya senja itu sangat indah dan unik itu saja tidak ada alasan lain .

Sebelumnya mereka berdua sudah pamit dengan mbok Ina . Mereka berjalan beriringan menuju garasi mobil untuk mengambil mobil Raga . Namun , beberapa saat kemudian sebelum mereka sampai di sana , mereka tiba tiba saja menghentikan langkah kaki mereka saat mereka baru teringat sesuatu . Mereka berdua lupa kalau mobil Raga masih di sita oleh Pak Satya ( ayah Raga ) akibat melanggar peraturan ayahnya ( mereka saling memandang sembari menepuk pelan jidat mereka ) Sembari menampilkan ekspresi wajah yang penuh kesedihan dengan bibir yang sengaja di manyunkan . Apa yang akan mereka pakai untuk pergi kerumah Yuda , masa iya mereka hanya nongkrong di rumah saja , pikir mereka . Saat tengah sibuk berpikir , Raga tidak sengaja melirik ke arah sepeda Joddy yang sedang terparkir di halaman rumahnya , diapun dengan segera menjentikkan jarinya sembari tersenyum , dia punya ide . Dengan segera Raga menarik tangan Joddy untuk pergi dari sana , dan kemudian berjalan menuju ke halaman rumahnya , tempat sepeda Joddy terparkir . Saat sampai di samping sepeda Joddy dengan segera Raga meminta Joddy untuk menaiki sepedanya , kemudian Raga pun juga naik , dia berdiri di besi yang tersisa di ban bagian belakang sepeda Joddy . Joddy yang melihat itu lantas menepuk pelan jidatnya , jadi maksud Raga mereka akan berboncengan menggunakan sepedanya menuju ke rumah Yuda . Memang sih rumah Yuda tidak terlalu jauh dari sini , tapikan tetap saja mereka lebih tepatnya dia akan merasa sangat kelelahan nanti , pikir Joddy . Baru saja ingin menyela , dengan segera Raga memintanya untuk segera mengayuh sepedanya . Karena sudah tidak punya pilihan lain lagi , Joddy pun menuruti perkataan Raga . Dia dengan segera mengayuh sepedanya . Perlahan lahan mereka pun menjauh dari rumah Raga .

( sekedar info , sepeda Joddy adalah sepeda bermerek Eiger yang biasa digunakan oleh orang dewasa untuk berolahraga sepeda )

Kini Hana sudah berada di depan rumah Citra .. Citra sudah menghubunginya kalau dia akan selesai sebentar lagi . Tadi Hana sudah bertemu dengan ibunya Citra , ibunya Citra juga sudah menyuruhnya masuk , tetapi Hana mengatakan terimakasih dan tidak apa apa dia akan menunggu diluar saja , lagi pula Citra juga sudah menghubunginya kalau sebentar lagi dia akan segera turun untuk menemui dirinya . Ibu Ratih yang mendengar perkataan Hana lantas mengangguk dan meminta izin untuk kembali masuk ke dalam rumah ( sembari tersenyum ) . Mendengar itu Hana pun lantas segera menganggukkan kepalanya sembari tersenyum . Setelah masuk ke dalam rumah , dengan segera ibu Ratih melangkah menaiki tangga menuju ke kamar putri kesayangannya . Baru saja ibu Ratih akan membuka pintu , tiba tiba saja Citra juga membuka pintu kamarnya . Hampir saja mereka bertubrukan . Setelah melihat penampilan putrinya yang sudah cantik , ibu Ratih dengan segera memberi tahu putrinya itu kalau temannya , Hana sudah berada di depan rumah tengah menunggu dirinya . Citra yang mendengar itu lantas segera menyalami tangan ibunya , dan tak lupa juga dia mendaratkan satu kecupan sayang di pipi kiri ibunya . Setelahnya diapun segera berlari menuruni tangga menuju depan rumah dimana Hana berada .

...****************...

...----------------...

1
Mama Khalisah
kurang ajar bnget itu si Raga.
Mama Khalisah
wah, pantesan saja nakal nya ngak ketulung di Raga itu.
Mama Khalisah
knpa yoo dgn gadis cupu itu? 🤔🤔
Nur Asti034
semangat kaka🙉
Reva Chavan
Tidak sabar untuk sekuelnya!
Ichigo Kurosaki
Terima kasih untuk cerita yang menyenangkan! Jangan berhenti menulis ya thor 🌟
Hanaaa Agusteen: iya makasih dukungannya kak🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!