NovelToon NovelToon
Aku Diceraikan Suamiku Di Depan Selingkuhannya

Aku Diceraikan Suamiku Di Depan Selingkuhannya

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:409.2k
Nilai: 4.6
Nama Author: Budy alifah

Diceraikan di depan selingkuhan suami dengan alasan dia tak cantik lagi,itu rasanya hancur. Tapi, tidak membuat Niken menyerah begitu saja.

Dia bertahan di dalam rumah tangga itu, bukan karena dia masih mencintai suaminya. Melainkan karena tidak sudi hartanya di nikmati madunya.

Bagaimana kisahnya? yuk cus baca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Budy alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Aku merasa setelah menerima pinangan Naufal, dia menjadi menunjukan kecemburuannya.

"Aku tidak berhubungan, hanya dia yang terus berusaha menghubungiku," kataku.

Aku harusnya senang melihat dia cemburu, tapi kenapa hatiku merasa tidak nyaman? Menurutku masih terlalu dini untuk cemburu.

Naufal mendekatiku, "Maaf," ujarnya sembari memegangi kedua tanganku. "Aku hanya tidak mau kehilangan kamu untuk kedua kalinya."

Aku mengerutkan kening, mungkin wajahku tampak jelas berekspresi sehingga dia tahu kalau aku tidak nyaman.

“Jangan terlalu cemburu, Niken orangnya setia kok,” kata Ela meyakinkan Naufal kalau aku sungguh-sungguh.

“Bagaimana pun, Sanjaya adalah anak dari Pras. Kamu harus legowo kalau dia menemui anaknya,” imbuh Candra. “Aku perjelas ya, anaknya bukan ibunya,” ujarnya sambil melihat ke arahku.

Aku menggelengkan kepala, kalau memang aku ingin kembali aku tak perlu kabur keluar kota untuk menghindarinya.

“Apa kita harus pulang?” tanyaku.

“Tentu saja, aku sudah memiliki rumah untuk kita tempati.” Naufal menunjukan foto rumah dengan tiga lantai yang sangat megah.

Rumah impian, tapi aku masih takut dengan teror yang akan aku alami di kota itu. Aku sudah nyaman berada di sini.

“Ken, sekarang kan sudah ada Naufal tak perlu kamu takut,” kata Ela.

“Takut apa?” Naufal menatapku sebentar lalu fokus kepada Ela. Dia tahu, aku tidak akan mengaku jika aku memiliki masalah.

“Niken pindah ke sini karena ada orang jahat yang merusak dagangannya,” ujar Ela. Dia menceritakan semua yang terjadi kepada Naufal.

“Kurang ajar, harusnya kamu bilang sama aku. Biar aku cari dia meskipun sampai ke lubang semut sekalipun,” ujarnya dengan emosi yang menggebu-gebu.

Senang rasanya memiliki orang yang peduli, aku harap dia akan terus begitu. Tidak ada perpecahan dalam keluarga baruku.

...----------------...

Tiga bulan setelah perkenalan lebih dekat, aku dan Naufal memutuskan untuk menikah.

"Kamu meninggalkanku?" kata Mas Pras saat aku mendatangi kantor suamiku. "Tega kamu," ucapnya dengan wajah kecewa.

"Cukup Mas, jangan banyak drama." Aku melewatinya, aku tidak mau berurusan makin panjang dengan mantan suamiku itu.

"Niken, tunggu!" katanya sembari mengimbangi jalanku sehingga jalan sejajar denganku.

"Kau mau apa lagi?"

"Aku mau Sanjaya, aku mau dia tinggal denganku," katanya.

Aku menatap Mas Pras lekat, lalu tersenyum dengan sedikit anggukan kepala.

"Ok, berapa hari kamu mau Sanjaya di rumahmu?" ujarku tak keberatan sama sekali.

Senyumnya sedikit memudar dengan persetujuanku yang sangat mudah.

"Kamu melepaskan anakmu dengan mudah?" ujarnya tampak terheran-heran.

"Anakku?" Aku mengerutkan kening. "Sanjaya juga anakmu Mas, ya, kalau kamu mau mengurusnya aku senang," kataku sembari masuk ke lift.

"Nanti aku antar dia," ujarku dengan senyuman lebar.

Aku tersenyum lebar saat Naufal menyambutku, "Kamu datang lebih awal, kita akan pergi dua jam ke depan," ujarnya sembari melihat jam di tangan kirinya.

"Sengaja, aku mulai bosan di rumah. Kamu sih tidak mengizinkan aku kerja," ujarku. Aku memang memiliki toko kue yang baru di kota ini.

Namun, aku tidak boleh ikut mengerjakan banyak hal. Hanya duduk mengamati para pekerja.

"Sayang, sebelum pergi kita antar Sanjaya ke rumah Mas Pras," pintaku.

Naufal menghentikan aktifitasnya, ia menatapku lekat. "Kenapa?" ujarnya tidak senang.

"Kamu tidak mau mengurusnya?" tanya Naufal tidak senang saat aku mau mengantar Sanjaya ke rumah bapaknya.

"Mas Pras mau mengurus Sanjaya, kamu kenapa tidak senang?" tanyaku.

Naufal beranjak mendekati kursiku, "Sanjaya adalah putraku, aku tidak mau dia dirawat orang lain."

"Bukanya kamu harusnya senang karena kita bebas berduaan tanpa ada yang mengganggu," cetusku.

Naufal menggelengkan kepala, "Aku sangat menyayangi dia, cinta Sanjaya bahkan lebih besar darimu." Naufal tersenyum lebar sampai terlihat sema deretan giginya.

"Kalau kamu memang tidak mau kehilangan Sanjaya, turuti saja kemauanku," ujarku.

Naufal pun mengikutiku, jadi sebelum kita pergi dinner aku membawa Sanjaya ke rumah Mas Pras.

Kuketuk pintu rumah yang pernah menjadi tempat singgahku. Tidak ada perubahan sama sekali setelah setahun aku meninggalkan tempat ini.

Saat pintu terbuka, Hani mendelik melihat kedatanganku.

"Mau apa kau ke sini, Mbak?" ketusnya sambutan darinya sangat tidak enak didengar telinga.

"Mas Pras ada?" tanyaku dengan nada biasa saja.

"Kau mau apa lagi mencari Mas Pras? Mengganggu keluarga kami?" ujarnya dengan berkacak pinggang.

"Jangan berpikiran jelek, aku ke mari mau mengantar Sanjaya," ujarku semakin membuat wajah Hani mengkerut.

"Mbak, kamu jangan macam-macam deh. Aku saja di sini sibuk menjaga anakku sendiri malah ditambah anakmu!"ketusnya.

"Sanjaya kan anak Mas Pras, lagian dia sendiri yang mau menjaganya," ujarku menyampaikan keinginan Mas Pras yang mau merawat Sanjaya.

"Ada apa sih ribut-ribut," sahut Mas Pras dari dalam rumah.

Aku tersenyum sembari melambaikan tangan, saat Mas Pras sampai diambang pintu.

"Niken, ayo masuk," sambutnya dengan sangat ramah.

"Selamat sore, Pras," sapa Naufal, dia berdiri setelah beberapa menit duduk mendengarkan perdebatanku dengan Hani.

"Pak Naufal," ujarnya dengan kaget, dia pasti tidak menyangka aku datang bersama dengan suamiku.

"Kamu tidak mempersilahkanku masuk juga?" kata Naufal dengan menatap lekat Mas Pras.

"Silakan masuk," ucap Mas Pras dengan suara sangat terpaksa. "Buatkan minum," suruh Mas Pras.

Hani berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya. Aku yakin dia tidak mau melayani kami.

Aku rasa omongan Mas Pras untuk memiliki pembantu hanya omong kosong. Hanya mempermainkanku dulu, ketika aku masih membantahnya.

"Sebenarnya Mbak Niken mau apa?" katanya sembari menaruh nampan dengan keras.

"Aku sudah mengatakan tadi, kalau aku membawa Sanjaya ke mari," kataku mengkode Naufal untuk memberikan Sanjaya ke pangkuan Mas Pras.

"Aku tidak mau, Mas, kamu saja tidak pernah membantuku mengurus bayi kita," tolak Hani.

Aku menyeringai mendengar pernyataan dari Hani, itulah dulu yang aku rasakan. Mas Pras jarang sekali mau membantu, pantaskan jika Sanjaya tidak mengenal bapaknya.

"Diam kau, ini anakku, aku mau merawatnya," ketus Mas Pras. Aku tahu dia ingin menunjukan kepada Naufal agar dianggap sebagai bapak yang tanggung jawab.

"Mas, aku tidak mau!" bentaknya sambil berdiri.

"Gimana Mas? Jadi atau tidak?" ujarku memperkeruh keadaan.

"Pras, putuskan sekarang aku dengan Niken sudah mau pergi," ujar Naufal semakin membuat Mas Pras panik.

"Baiklah, aku akan menjaga Sanjaya selama satu minggu," jawabnya dengan tidak yakin. Hani melongo mendengarnya.

"Ok, terima kasih ya. Jadi Aku dan Niken bisa tenang honeymoonnya. Sayang, ayo kita berangkat," ajak Naufal sembari menggandeng tanganku.

"Kalau kamu tidak bisa mengurus, kamu bisa kembalikan Sanjaya ke rumah. Ada Mbak Pur di sana," pesanku sama Mas Pras.

Aku melepaskan tangan Naufal dan mendekati Hani, lantas berbisik, "Ingat Hani, nasib suami dan keluargamu ada di tanganku. Jadi, jangan coba-coba menyakiti anakku."

1
ros
pasti Hani yg jumpa aina
abdul adul
Luar biasa
guntur 1609
keoedean banget loe pras
guntur 1609
kejam
Dewi Nurani
sebenci bencinya orang tua tak akan mengalahkan kasih sayang pada anaknya , kenapa sekeras itu pada kesalahan anak
padahal ck paribasa indung mah lautan hampura
Iyas Masriyah
Luar biasa
MashMellow🍭
sebenarnya disini bukan salah hana seorang, tangan kalau ditepuk sebelah xkan berbunyi,
mama.niken pun bersalah di sini, kenapa xtampar mama niken jugak
MashMellow🍭
jangan salahkan mama jugak niken, diri sendiri pun xdapat berdamai dgn diri sendiri. baygkan harta gono gini sudah bahagi 2 tapi masih juga meyuruh maya memeras duit pras.
MashMellow🍭
patutlah emaknya niken berdendam , sebab niken pun jenis tang berdendam sooo sama dapat kirafahlah, tapi saygnya niken x mencium bau syurga kerana menderhaka kepada ibu sendiri.
syska
Luar biasa
Wisteria
amit amit anak kadal
Wisteria
ya iya lah orang tua mana yg g sakit hati anak lebih milih orang baru ketimbang orang tua apa lg orangtuanya tulus g nekoh"
Wisteria
ini kalo dialok pakek kataku aku kurang srek dr atas dialoknya si A eh ternyata yg bicara si B jd kadang g nyambung
Soraya
tamat mksh thor karyanya👍
arniya
keren...
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
harusnya pasang cctv
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
si prs nih kayaknya masih butuh Niken dah
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
nyesek kan jadi Niken ... memperjuangkan Pras taunya laki gak tau diri 😭
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
Hani terlalu manja 🤣🤣🤣 sukurin kau Pras membuang berlian demi batu kali
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
uhuyy cinta lama belum kelar nih ceritanya 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!