NovelToon NovelToon
RAFFATTA

RAFFATTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Balas Dendam / Konflik etika / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Angelia Putri

Attalea Arasya Veronika Lovandra
Seorang gadis berumur 20 tahun yang sedang kuliah di Universitas terkenal di Bandung. Awalnya kehidupan dikampusnya biasa saja bersama teman-temannya sampai saat dia memasuki semester 6, dia bertemu dengan seorang dosen yang membuat emosinya naik turun ketika mereka selalu bertemu dengan sengaja atau tanpa sengaja.

Muhammad Rafasha Arendra
Seorang dosen yang berumur 24 tahun yang dikenal dengan sifat dingin dan galak tetapi memiliki wajah yang tampan bak pangeran dikerajaan es yang membuat para mahasiswi meleleh dengan ketampanannya. Tetapi hal itu tidak berlaku dengan seorang gadis yang merupakan salah satu mahasiswinya yang dia anggap cerewet dan susah diatur. Bukan hanya itu, gadis itu selalu berani menentang keputusannya dan ia harus banyak bersabar menghadapi perilaku mahasiswinya itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angelia Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sembunyikan masalah

Assalamu'alaikum

Maaf ya, teman-teman. Saya belakangan ini sangat jarang update karena keteteran sendiri dengan kerjaan saya di real life.

Saya kira cerita ini tidak ada yang baca dan menunggu pembaruan cerita saya ini. 'Raffatta' cerita pertama saya, dan saya menganggap cerita ini sedikit kurang diminati oleh pembaca karena ceritanya yang sedikit membosankan, belum lagi alurnya yang tidak jelas. Saya juga lupa bagaimana alur cerita ini karena kesibukan saya disini.😭

Terimakasih kepada yang sudah membaca cerita ini dan mau menunggu update nya, dan terimakasih juga beberapa dari kalian sudah menyemangati saya untuk tetap terus menulis. InsyaAllah saya mulai aktif kembali cerita ini setiap hari.

Nanti setelah pulang kerja, jika ada waktu luang, mungkin sedikit kemalaman. Saya akan update kembali.

Sekali lagi terimakasih atas semangat yang kalian berikan untuk saya🍁

...****************...

"Apa Papa dan Mama tau kesalahpahaman atau masalah seperti apa yang terjadi diantara mereka?" tanya Raffa. Bagaimana pun juga, sebelum menerima perjodohan ini, ia harus tau masalah seperti apa yang dihadapi gadis itu sampai diusir oleh orangtuanya sendiri. Apakah masalah itu nantinya akan merugikannya juga?

"Maaf, Raffa. Kami belum bisa memberitahumu apa inti masalah keluarga Lovandra sampai mereka terpecah belah begitu," jawab Rania.

"Kalau begitu, aku akan anggap ini sebagai alasan untuk tidak menerima perjodohan." Kemudian ia pun berdiri dan ingin segera pergi dari sana.

"Raffa! Tolong dengarkan Mama sama Papa dulu." Rania menahan tangan Raffa dan menarik anaknya itu untuk kembali duduk ditempatnya tadi. Tapi, Raffa masih saja berdiri, sepertinya kali ini ia enggan untuk duduk sebelum orangtuanya memberitahukan permasalahan itu.

"Mama mohon, Raffa. Ara itu gadis baik-baik. Mama dan Papa akan cerita kenapa mereka seperti itu. Ayo duduk, Nak."

Huftt!

Akhirnya Raffa kembali duduk di sofa. "Sekarang ceritakan Ma, Pa." Rania dan Yuda pun mengangguk.

"Raffa, Ara adalah anak kedua dari keluarga Lovandra. Anak pertama mereka telah meninggal beberapa tahun yang lalu. Orang yang diduga telah membunuh anak pertama mereka yaitu Ara. Mereka menemukan CCTV bahwa Ara menikam kakaknya sendiri di rumahnya. Tapi, disisi lain, gadis itu berada di toko buku. Terbukti ketika beberapa anak buah keluarga Pratama datang ke toko buku dan meminta hasil rekaman CCTV.

Karena orangtuanya sudah sangat terpuruk kehilangan anak pertamanya, mereka menutup mata untuk melihat kebenaran dan akhirnya mengusir anak sendiri dari rumah. Bahkan, Keluarga Lovandra telah membawa kasus ini ke pihak yang berwajib. Tapi, Keluarga Pratama berusaha melindungi keponakannya yaitu Ara supaya Ara tidak masuk ke penjara. Mereka ingin membuktikan bahwa bukan Ara yang membunuh kakaknya karena bukti yang didapat belum valid. Sampai sekarang kasus ini masih digantung."

Yuda menjelaskan sedikit lengkap supaya Raffa tidak beranggapan negatif tentang masalah ini.

"Akan ku pertimbangkan." Raffa kemudian beranjak menuju kamarnya. Rania dan Yuda pun hanya bisa menghela napas berat.

"Kira-kira dia mau gak ya, Mas? Kalau sampai dia tau kakaknya Ara itu adalah Salsa, Raffa pasti marah besar. Apalagi selama ini Raffa selalu cari dalang dibalik pembunuhan Salsa."

Yuda pusing sendiri memikirkannya. Sungguh plot twist sekali hidup ini bagi anaknya. Ara yang sedari kecil dijodohkan dengan Raffa. Raffa yang selama ini ternyata menjalin hubungan dengan Salsa yang adalah kakaknya Ara. Dan, Ara yang dicurigai sebagai pembunuh kakaknya sendiri. Entah bagaimana endingnya nanti.

"Untuk sementara, kita sembunyikan masalah ini. Raffa tidak boleh tau kalau kakaknya Ara itu adalah Salsa. Sampai nanti kita menemukan kebenaran siapa dalang dibalik pembunuhan itu."

"Tapi, Raffa bisa saja menyuruh Ville untuk menyelidikinya masalah ini, Mas."

"Tidak, Ville sudah tau dan ku suruh untuk menyembunyikan informasi ini dari Raffa. Kamu tenang ya, semua akan baik-baik saja," ucap Yuda sembari tersenyum tipis dan mengelus punggung sang istri guna menenangkan sang istri. Rania hanya bisa mengangguk pasrah dan berdo'a dalan hatinya

Semoga kebenarannya cepat terungkap Ya Allah

***

"Tante Rania dan Pak Yuda ada apa kesini, Ma?" tanya Ara yang sedari tadi penasaran, tetapi ia urungkan ketika mereka berkumpul bersama.

"Gak papa, Rania dan Yuda dulu temannya orangtua kamu. Ayah mereka itu dulu teman baik dengan Alm. Kakek kamu, Ra." Dina menjelaskan dengan lembut sembari membuat adonan kue.

Ara dan Dina saat ini sedang berada didapur. Setelah Yuda dan Rania pulang, mereka berdua berencana ingin membuat kue untuk dinikmati sore hari nanti.

"Oh, gitu." Ara hanya mengangguk saja meskipun ia sedikit tidak paham kenapa Keluarga Arendra datangnya ke Kediaman Pratama bukan Kediaman Lovandra.

"Ara, bisa tolongin Mama untuk masukin adonan ini ke oven?"

"Bisa, Ma. Sini biar Ara masukin." Ara mengambil alih adonan kue itu untuk dimasukkan ke oven, sesuai perintah dari Dina.

"Gimana kuliah kamu hari ini?"

"Hehe ... Seperti biasa, Ma. Gak ada yang menarik."

"Trus kerjaan kamu sebagai asisten dosen, gimana?" tanya Dina kembali, meski hanya sekedar basa-basi.

"Ya sama sih, Ma, biasa saja. Kadang capek banget sama Pak Raffa yang sering nyuruh-nyuruh banyak." Dina pun terkekeh, cukup menghibur sekali jika ia mendengarkan keponakannya ini sudah bercerita dengan kesalnya soal Raffa.

"Tapi, dia juga baik lho sampai anterin kamu pulang tadi."

"Hehe ... Iya sih, Ma. Pak Raffa memang baik, cuma ketutupan galaknya aja. Itu pun tadi untung Pak Raffa nawarin pulang bareng, kalau gak ya lumutan aku nungguin bang Wahyu selesai kelas."

"ASSALAMU'ALAIKUM, HALLO GUYS. WAHYU YANG TAMPAN NAN MEMPESONA INI SUDAH KEMBALI DARI AUSSIE."

Panjang umur sekali, Wahyu datang dengan pedenya yang sudah over load itu berteriak senang sembari menenteng satu kantong plastik hitam yang tidak tau apa isinya.

"Tuh, kan. Baru diomongin sudah datang aja orangnya." Dina tergelak melihat kelakuan mereka. Kediaman Pratama jadi lebih berwarna ketika Ara dan Wahyu sudah berkumpul. Mereka berdua kadang seperti anak kecil yang saling merengek mengadu kepada sang Mama ketika digangguin.

"Wuih, ngapain nih ngumpul-ngumpul? Abis ngerumpi?" candaan Wahyu yang sudah berada didepan mereka sekarang. Ara hanya menatapnya datar, sedangkan Dina hanya tersenyum tipis.

"Kamu bawa apa itu, Nak?" tanya Dina yang sedari tadi fokusnya teralihkan oleh kantong plastik hitam yang dipegang Wahyu itu.

"Oh, ini." Wahyu menatap kearah objek yang ditanyakan Dina. Ia tiba-tiba tersenyum sambil menatap lama barang yang ia bawa.

"Kenapa bang senyum-senyum sendiri? Pasti itu dari orang spesial, ya?" goda Ara dengan tersenyum nakal.

Wahyu pun terkekeh. "Tau aja dek, ini dikasih sama seseorang, Ma." Wahyu kemudian berjalan ke meja dapur. Ia mengeluarkan sesuatu dari kantong itu yang ternyata ada snack atau makanan ringan seperti kue kecil-kecil, ada permen, dan coklat dengan merk yang berbeda-beda.

"Banyak banget, ini siapa yang kasih?" tanya Dina kembali.

"Perempuan yang waktu itu kita tolongin, Ma. Ternyata dia kuliah disana juga."

"Beneran?" Wahyu pun mengangguk.

"Banyak, banget. Kok kamu bisa ketemu sama dia?"

"Tadi, Wahyu ketemu dia di parkiran kampus, tiba-tiba dia ngasih ini semua dan ngucapin terimakasih karena sudah menolongnya waktu itu" Wahyu menjelaskan bagaimana ia mendapatkan banyak jajanan ini.

Ara sedari tadi pun hanya diam, menyimak pembicaraan mereka sampai selesai.

"MasyaAllah, nanti kalau ketemu cewek itu lagi, Mama titip salam buat dia ya." Wahyu kembali mengangguk dengan semangatnya.

"Dia siapa, Ma, Bang?"

***

To be continued!

1
Danny Muliawati
dikit amat up nya sdh nunggu ber hati2 semangat thor
Ael: Hehe ... Maaf kak. Terimakasih karena sudah semangatin saya☺️🙏🏻
total 1 replies
Danny Muliawati
sepi ga update2 yah Thor semangat dong
yani suko
Lah katanya tadi sudah sholat subuh...terus tertidur lalu mimpi
kok sholat subuh lagi thor ???
Ael: Hehe ... iya kak. Ada sedikit saya ubah dan ternyata malah typo
total 1 replies
Danny Muliawati
halo2 mana up nya say
Anonymous
Kak update nya cuma satu², tapi seru😭
Nurul Khotiah
lnjut lagi kak, penasaran nih
Nurul Khotiah
lanjut kak, buruan
Ael: Sudah ada ga, sih?😭
total 1 replies
Nurul Khotiah
lanjut kak, buruan
Danny Muliawati
gemes ih Thor up nya satu2 😍
Ael: Awokawok, maafkeun
total 1 replies
Danny Muliawati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!