NovelToon NovelToon
And It Just Comes Back Like An Old Love

And It Just Comes Back Like An Old Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Berbaikan / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Berry06

Kemunculan direktur eksekutif muda yang tampan menimbulkan kehebohan, khususnya di kalangan karyawan wanita.

Lotus si karyawan biasa tidak menyangka, direktur eksekutif muda baru yang mempesona di kantornya ternyata adalah Elion pria yang dulu dikenal culun, jelek, gendut, miskin dan bodoh, teman sekelasnya semasa sekolah menengah atas.

Lotus merasa bersalah dan malu karena dahulu pernah terlibat dalam kasus perundungan terhadap pria itu. Jadi sebisa mungkin ia menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat di mata pria itu. Namun akibat dari kecerobohannya sendiri, ia tak sengaja menumpahkan kopi di jas milik pria itu, lalu akhirnya pria itu menyadari kehadirannya dan mulai mengusiknya seolah tengah membalaskan dendam.

Benarkah hanya dendam? Atau sesuatu yang lain yang tidak pernah Lotus sadari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Berry06, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab I

Tujuh tahun kemudian........

"Eh.... Tau gak?!?!" Ucap Lewly dari bagian social media spesialiast menarik atensi hampir semua karyawan di divisi pemasaran.

Sungguh kalimat pembuka gosip yang sangat baik Lewly.

"Dari gosip yang beredar, direktur eksekutif yang baru itu masih muda dan ganteng foll!" Ujarnya penuh semangat.

"Benar, katanya sih dia lulusan universitas terbaik di Eropa"

"Ih gila cuy!  pasti tajir melintir  sampai bisa jadi direktur di usia muda terus lulusan universitas terbaik di Luar gitu"

"Iyalah gila, trus katanya mukanya kaya model gitu, lebih cocok jadi aktor gitulah"

"Dia pria yang seksi"

"Kaya di film aja ya"

"Kaya Mr.grey juga jangan-jangan?"

"Tapi kayaknya enggak, mukanya lebih ke Asia gitu, kaya businessman di drakor palingan atau dracin kalo lihat di profil social media nya perusahaan"

"Tapi emang ganteng banget sih cuy gila!!"

"Ih penasaran banget pengen cepet liat langsung!"

"Bakalan semangat kerja dong kalo beneran seganteng itumah, sempurna banget gak sih? Masih muda, karier nya gemilang, trus ganteng. Kurang apa coba?"

"Uh, hebat. Bikin iri saja"

"Iyakan? tapi dari gosip yang beredar sih katanya dia galak sama tegas gitu. Takutnya dia ngerombak ulang seluruh manajemen. Trus ngelakuin pemecatan karyawan"

"Ih serem banget, Semoga enggak ada"

"Tenang aja, meskipun gosip itu beneran. Yang di pecat paling yang bermasalah doang kok"

"Sempurna kaya gitu, apalagi ganteng pacarnya biasanya ganteng juga!"

Lotus memutar bola matanya dengan malas mendengar percakapan rekan-rekan kerjanya yang malah bergosip dari meja kubikelnya masing-masing dengan suara kencang, sungguh sangat menganggu konsentrasinya dalam mengerjakan laporan. Apakah mereka tidak ada tugas? Karena Lotus sendiri mengejar deadline untuk nanti siang.

Mulut mereka benar-benar berisik.

Demi tuhan ini masih jam delapan pagi. Dan mereka sudah menghabiskan banyak energi untuk bicara alih-alih bekerja, ya Lotus akui topik tentang pria tampan dan seksi memang topik paling menyenangkan untuk di bahas.

Tapi jika tidak ingin di pecat harusnya mereka lebih giat bekerja.

Divisi pemasaran memang lebih santai dan bebas jika di bandingkan divisi lain yang hening saat bekerja. Divisi pemasaran selalu ramai oleh perdebatan project atau event pemasaran beserta ide gilanya dan yang paling sering karena gosip murahan kantor.

Lotus sama sekali tidak menimbrung dalam percakapan tersebut dan hanya mendengarkan poin utama yang di bicarakan saja. Ada direktur eksekutif baru yang katanya masih sangat  muda, tampan, dan juga hebat. Apa hebatnya? Menjadi direktur eksekutif tidaklah mudah, apalagi jika dari kalangan biasa. Jelas pria itu mempunyai privilage.

Lotus mengambil Headset dari laci meja, kemudian menyumpal telinganya agar merasa tidak terganggu, ia mendengarkan lagu-lagu dengan volume tinggi hingga suara di sekitarnya tidak terdengar lagi. Baginya, lebih baik dia mendengarkan lagu atau instrumen musik yang bisa membuatnya relaks. Alih-alih meminta mereka untuk berhenti bicara. Karena mereka semua tidak akan terima.

Oh ya, Sepertinya hanya ia yang sibuk berkutat dengan laporan. Yang lain terlihat begitu santai. Lotus mendumal dalam hatinya sambil mengerjakan tugasnya dengan sangat serius. Manajer Nia memang pilih kasih.

Baru sekitar pukul sepuluh, Lotus mengalihkan perhatiannya dari layar komputer, dia berhasil menyelesaikan laporannya, tinggal mengecek ulang dan merevisinya sebelum menyerahkannya pada manajer Nia.

Sebenarnya membuat laporan tidak terlalu sulit, sudah ada format dari laporan yang sebelumnya. Dia hanya tinggal mengubah beberapa bagian sesuai data bulan ini tetapi perlu sangat teliti dengan data yang di input.

Lotus melepas headset yang menyumpal telinganya lalu  merenggangkan ototnya yang terasa kaku, ia menghela nagas lega, namun segera berganti dengan kerutan dalam di keningnya saat menyadari bahwa ruangan kosong dan tidak ada siapapun disana selain dirinya.

Kemana perginya orang-orang?

Ini belum jam istirahat. Dan kenapa mereka pergi begitu saja tanpa memberi tahu dirinya.

Dengan sedikit panik dan juga penasaran Lotus beranjak pergi untuk mengintip ruangan lain.

Semua sama, kosong.

Lotus terlalu tenggelam dalam melakukan pekerjaannya hingga tidak peka dengan sekitar. Dan rekan kerjanya adalah orang jahat yang tidak solid kepadanya. Keterlaluan. Dia di tinggalkan kemana? Bisa-bisanya dia di biarkan begitu saja.

Lotus berpikir jauh, apakah ada sesuatu? Atau sebenarnya ada musibah sehingga i di tinggal. Bagaimana kalo tadi ada sirene kebakaran atau ada bom di kantornya hingga semua orang berlari keluar meninggalkan dirinya sendirian.

Ini salahnya karena terlalu fokus. Dan membiarkan telinganya dipenuhi lagu.

Benar kata orang-orang. Jangan terlalu keras dalam bekerja, jika ia meninggal, perusahaan bisa saja mencari karyawan baru. Yang rugi hanya dia.

Lotus mengambil ponselnya dan menelpon manajer Nia dengan wajah pucat.

Beruntung atasannya itu mengangkat nya dengan cepat.

"Halo Lotus? Kenapa menelpon?" Teriak suara di seberang sana, Lotus dapat merasakan suasana disana sedikit gaduh. Jadi manajernya itu mengeraskan suaranya.

"Manajer, kemana perginya semua orang? Aku berada di ruangan sendirian" Ucapnya dengan mata yang hampir berkaca-kaca karena emosional. Jujur, ia takut.

"Hah apa katamu?"

"kemana perginya semua orang? Aku berada di ruangan sendirian. Di tinggalkan"  Ulang Lotus penuh penekanan. Gadis itu berlari kearah tangga darurat. Dia benar-benar berpikir dalam bahaya.

"Kita semua sedang di aula kantor. Kan tadi ada perintah semua karyawan harus berkumpul. Kau tidak mendengar hah? Pasti kau memakai headset dengan volume kencang seperti biasa!! Astaga Lotus, sudah ku bilang itu tidak baik! Sekarang cepat ke aula sebelum acara dimulai, gara-gara volume terlalu kencang kau bahkan tidak mendengar pengumuman dari speaker. Padahal tadi sangat gaduh. Perhatikan kesehatan telinga mu, jika kamu budeg, kurang mendengar, bagaimana? Sudah berkali-kali aku peringatkan. Sayang sekali kalo bude—"

Lotus mematikan sambungan telepon secara sepihak, ia tak ingin mendengar lebih banyak omelan dari manajernya itu. Jangan heran, mereka memang berhubungan cukup dekat dan Lotus memang biasa mendapatkan wejangan-wejangan gratis dari nyonya Nia atasannya.

Menghembuskan nafas lega, Lotus lalu tersenyum konyol. Dia berpikir akan mati tadi. Dipikir-pikir lagi ia memang bodoh sekali.

Dia mengangkat tinggi-tinggi roknya yang ketat dan sebatas lutut. Hingga bisa berlari sekencang mungkin menuju aula kantor dengan sepatu berhak tingginya hampir saja ia tersandung dan jatuh tetapi untungnya tidak. Dan lebih untung lagi tidak ada yang melihatnya.

Sesampainya di aula ia meringis melihat di dalam aula sudah sangat ramai di penuhi para karyawan dari berbagai divisi.

Lotus melirik kanan kiri seperti orang linglung untuk menemukan orang-orang dari divisi pemasaran, lalu tersenyum begitu menemukan Lewly yang melambaikan tangan kearahnya.

Gadis itu berjalan menghampiri Lewly, ia dihadiahi cubitan pada lengannya dari manajer Nia yang juga berada disana.

"Aduhh!! sakit!" Rengek Lotus sambil mengusap bekas cubitan maut dari manajer Nia. Percayalah cubitannya tidak pernah main-main. Seperti di capit kepiting.

"Gadis satu ini! Aku memang menyuruh mu untuk menggarap laporan dengan cepat. Tapi bukan berarti kau mengabaikan hal lain. Sampai tidak mendengar pengumuman. Jika ada bencana, kau sendirian terjebak di gedung, di tinggalkan orang lain. bisa mati kau!"

"Ini salah Lewly, tega meninggalkan ku! Dan yang lain, tidak ada yang solid!"

"Heh, menyalahkan ku! Mana ku tau kau tak mendengar pengumuman! lagi pula semua orang langsung pergi kesini dan membuat keributan. Kau saja yang benar-benar budeg!! Memakai headset tidak pernah kira-kira. Itu berbahaya bodoh!"

"Ya itu semua salahmu sendiri, jangan menyalahkan orang lain Lotus"  Peringat manajer Nia. Kepada gadis yang dikenal workaholic dan tidak menyenangkan itu. 

Lewly memiringkan wajahnya lalu menjulurkan lidahnya merasa menang atas Lotus.

Sedangkan Lotus melotot dan mengangkat lengannya tinggi-tinggi bersikap seolah akan memukul gadis itu namun di tahan oleh manajer Nia. Agar keduanya tidak banyak bertingkah, apalagi acara sudah mau dimulai.

Di depan perwakilan dari founder sedang melakukan sambutan dan pembukaan secara  langsung kepada seluruh karyawan.

Sebenarnya para karyawan di kumpulkan bukan untuk acara besar, melainkan mereka berkumpul hanya untuk perkenalan resmi direktur eksekutif baru yang akan memperkenalkan dirinya dan menyampaikan visi misinya serta gambaran program kerjanya.

Semua akan bekerja di bawah direktur, jadi tentu saja harus mengenal sosoknya.

"Dari kapan berkumpul? Apa sudah lama?" Bisik Lotus pada Lewly.

"Mungkin ada sekitar tiga puluh menit" jawab gadis itu, turut berbisik.

Lotus meringis, sudah lama juga ternyata dia ditinggal sendirian di ruangannya. Tau begitu, lebih baik dia tidur saja tidak usah menyusul. Tapi mungkin nanti manajer Nia akan mengomelinya lebih parah.

Lotus kemudian mengangguk paham pada Lewly dan mengalihkan pandangannya untuk menatap lurus kedepan. Ke podium tempat perwakilan founder yang sedang berorasi.

Lewly memiringkan kepalanya dan berbisik lagi kepada Lotus. "Aku tidak sabar melihat direktur eksekutif muda yang baru, benarkah setampan itu?Tadi pagi katanya dia memakai mobil Audi sport, keren sekali bukan!!!"

Lotus sama sekali tidak menanggapi ucapan gadis itu, dia tetap fokus mendengarkan kata-kata perwakilan founder di depan sana. Menurutnya pria itu sangat keren meskipun sudah agak berumur.

"Jadi seperti yang kita semua ketahui, bahwa direktur eksekutif sebelumnya telah meninggal, dan posisi itu telah kosong selama kurang lebih satu tahun. Saya sebagai perwakilan yang turun langsung untuk meng-cover tugas direktur eksekutif, dan selama itu pula saya mengalami berbagai kendala yang sulit. Tidakkah mudah untuk menemukan seseorang yang berkompeten tinggi untuk mengisi kekosongan. Maka dari itu sesuai prosedur perusahaan dan aturan yang berlaku, maka posisi ini  di percayakan kepada saudara Josha Elion Adhikara, saya percaya dia dapat mengatur dan mengawasi jalannya manajemen perusahaan dengan baik. Maka dari itu kepada saudara Josha dipersilahkan...." Ucap sang perwakilan founder panjang lebar, dia memberikan gesture perintah maju ke podium kepada seseorang.

Lotus langsung membulatkan matanya tak percaya mendengar nama Elion di sebutkan. Elion? Josha Elion katanya? Bukan Elion yang itukan? Temannya semasa sekolah dulu. Lotus masih sangat mengingatnya.

Lotus mengedipkan matanya beberapa kali, kemudian menguceknya pelan untuk memastikan begitu melihat seorang pria bertubuh tinggi dan ramping berotot dengan setelan hitam dan rambut pirang gelap berjalan menuju podium.

Dia tidak seperti sosok Josha Elion yang dulu Lotus kenal. Apakah Elion yang itu? Tapi rasa-rasanya tidak mungkin. Memang ada berapa Elion di dunia ini? Tapi kenapa namanya sangat sama, bahkan nama depannya!

Lotus sangat menyesal karena jarak mereka terpaut cukup jauh, ia berada di barisan paling belakang dan tubuhnya pendek. Jadi ia harus sedikit berjinjit. Dan matanya minus.

Jadi ia hanya bisa mendengus.

Seperti apa wajahnya? Melihat dari postur tubuhnya sih jelas pria itu memiliki proporsi yang ideal. Tubuhnya tinggi dan dia sangat menakjubkan dengan potongan setelan jasnya yang indah.

Para gadis berseru girang dan heboh membicarakan direktur eksekutif baru itu dengan terang-terangan dan tanpa di tahan-tahan. Mereka menyukai visual boss baru mereka.

Lotus sendiri merasa tegang dengan pikiran terus bertanya-tanya.

"Halo, selamat siang semuanya, seperti yang sudah kalian dengar, saya adalah direktur eksekutif kalian yang baru" Sapa Elion dengan suara bass-nya yang begitu tegas ketika sudah sampai di podium. Wajahnya menunjukkan keseriusan.

"Mulai hari ini, saya bertanggung jawab atas mengatur keselurahan manajemen perusahaan. Dan saya akan melakukan yang terbaik semampu saya. Saya akan mulai melakukan evaluasi serta pembaharuan sistem terdahulu agar berjalan lebih efektif kedepannya dan mohon untuk kerja samanya. saya tidak akan segan untuk memberikan sangsi dan memecat siapapun yang membelot, menghalangi, curang ataupun tidak sesuai dengan aturan perusahaan. Dan nanti saya akan melakukan diskusi dengan para ketua divisi. Sekian perkenalan dari saya, ada yang ingin ditanyakan?"

Hampir semua orang menahan nafasnya mendengar penuturan direktur eksekutif mereka yang baru. Ia memang masih muda dan tampan, namun dari gaya bicaranya yang keras serta wajahnya yang dingin dapat di simpulkan bahwa pria itu bukanlah orang yang mudah di dekati. Raut wajahnya pun tampak dipenuhi keangkuhan dan aura tidak menyenangkan.

Perkenalannya pun langsung pada inti, dia tidak menceritakan apapun tentang dirinya sendiri sama sekali.

Tidak ada yang berani membuka mulut mereka sekalipun para manajer senior. Padahal banyak sekali yang penasaran dengan sosok Elion itu. Mereka bungkam enggan menanyakan apapun karena lebih baik bertanya di forum diskusi alih-alih mendapatkan perhatian dari semua orang. Apalagi wajah Elion sangat jauh dari kata ramah.

Pria itu mengeluarkan aura gelap seperti siap bertarung. Dominasinya terlalu kuat. Perwakilan dari founder pun tidak berbicara lagi.

"Jadi tidak ada pertanyaan?"

Elion mengangkat alisnya ketika semua karyawan bungkam.

Namun, disisi paling ujung sekelompok gadis dari departemen pembelanjaan berbisik-bisik hingga membuat Elion tampak tidak senang

"Kalian yang diujung mengapa ribut-ribut? Apakah kalian mendengarkan? Atau ada yang ingin di tanyakan?" Tanyanya serius.

Para gadis itu diam saja, mereka terkejut.

"Sebaiknya kalian memiliki sikap menghargai seseorang ketika ada yang berbicara!  Apakah kalian tidak diajari etika dasar itu?" Ujarnya sarkas.

"Kalo tidak ada pertanyaan setelah ini kita langsung melakukan diskusi" tutupnya padat dan singkat.

Semua karyawan langsung bubar dan pergi ke ruangannya masing-masing. Lotus melakukan hal yang sama namun dengan berjuta pertanyaan di kepalanya.

"Elion ya?" Bisiknya lirih. Mendengar suara pria itu seolah melempar ingatannya ke masa lalu.

Apakah itu Elion yang dia pikir? Kalo ia mengapa banyak sekali berubahnya. Bahkan suaranya pun ikut berubah, dia lebih kuat dan tajam. Seperti versi lain.

Tetapi tidak mungkin jika itu Elion yang sama dengan yang dia pikirkan.

Lotus mengedikan bahunya dan berjalan lebih cepat meninggalkan aula.

jika benar itu Elion, Maka ia merasa malu karena dulu pernah terlibat dalam kasus perundungan terhadap pria itu. Dan sekarang ia telah menjadi direktur eksekutif? Hah yang benar saja, dunia memang bercanda ya? Jadi sebisa mungkin ia menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat di mata pria itu. Sembari memastikan, Karena tidak mungkin ia Elion si gendut,culun, jelek, miskin  dan bodoh teman sekelasnya semasa sekolah menengah atas.

***

"Hari pertama, perkenalan pertama, sudah membuat semua orang lihat sifat kamu yang galak"  Ucap perwakilan founder hari ini yang tidak lain adalah kakaknya sendiri, Bagaskara. Pria itu menghampirinya dan tersenyum tipis.

Membuat Elion terpaksa mengalihkan pandangannya dari seorang gadis berambut cokelat keemasan yang di potong pendek kepada Bagas. Namun dia segera kembali memperhatikan gadis yang memakai blouse putih dan rok sebatas lutut itu dengan seksama.

Gadis itu adalah gadis yang mengangkat roknya tinggi-tinggi sambil berlari ke aula dengan memakai sepatunya yang tinggi tadi. Elian tidak sengaja melihatnya lalu tersenyum geli. Bagaimana bisa?

Gadis itu bahkan hampir beberapa kali tersandung dan jatuh tapi tetap berlari kencang. Dia sangat konyol, minusnya adalah tidak disiplin.

Entah kenapa wanita itu sangat mirip dengan seseorang. Sekelebat bayangan wanita berambut panjang dan ambisius melintas di benaknya.

Elion mengerutkan keningnya dengan dalam.

Para karyawan sudah meninggalkan Aula, Elion dan Bagas masih berdiri disana.

"Terimakasih karena kau mau kembali dan mengambil andil di perusahaan. Kau tidak boleh menghindar lagi Liyon. Ini memang sudah hak mu"

Pria itu hanya menghela nafasnya pelan, sebenarnya dia tidak tertarik untuk menerima jabatan direktur eksekutif yang di percayakan ayahnya. Dia tidak pernah ingin menjadi bagian keluarga Adhikara, juga menjadi ahli waris kedua setelah kakaknya. Tapi ayahnya memaksa, ibunya turut membujuknya, hingga akhirnya dia mengalah, lagi pula Bagas menunjukkan sikap peduli kepadanya dan juga ibunya. Hingga membuatnya perlahan luluh.

Dia sudah terlanjur nyaman dengan kehidupanya yang sederhana sebagai anak istri kedua Adhikara, yang disembunyikan dan jauh dari sorotan publik.

Meski begitu tuntutan keluarganya sangat tinggi hingga mau tidak mau menjadi tanggung jawabnya, hal itu turut mempengaruhi kepribadianya  hingga bertumbuh menjadi pria yang berwatak lebih kuat dan keras.

"Ya, mulai sekarang aku tidak akan menghindar. Jangan halangi aku untuk mengatur semuanya. Termasuk membuang orang-orang yang tidak penting di perusahaan"

Bagas menipiskan bibirnya, lalu mengikuti arah pandangan Elion yang tidak kunjung lepas dari seorang gadis berambut pendek.

"Terserah kau, selagi masih masuk akal"

To be continued.....

1
manzanita_w 🍏🍎🍏
You nailed it, thor! Terus berkarya ya. 💪
shookiebu👽
Bikin deg-degan nih!
Berry06: makasieee udah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!