Light Of The Mandogarian

Tampak Satyra yang memicingkan matanya kearah Kenzo dan bertanya.

" Gurumu? Siapa?."

" Tuan Alexis, dia adalah pemenang Kompetisi Jiwa tak terbatas musim lalu." Jawab Kenzo.

" Ah itu bagus, tak kusangka kau memiliki guru yang hebat, tapi kenapa aku harus bertemu dengannya?." Tanya Satyra.

Kenzo menjelaskan, " Banyak hal yang terjadi beberapa tahun ini, dan semua itu juga menjadi misteri, mulai dari Pancaran Hikari yang terlalu kuat, perubahan aturan Kompetisi Jiwa tak terbatas tahun ini, dan sekarang 3 juri misterius yang melakukan penilaian di kampus Daja. Tak hanya itu beberapa wanita termasuk dosen muda di kampus kita juga menghilang, mungkin saja guruku memiliki informasi tentang ini."

Satyra mengangguk dan bergumam, " baiklah setelah kompetisi Jiwa tak terbatas tingkat kampus ini selesai, segera kita ketempat tuan Alexis."

" Ah baiklah kalau begitu." Jawab Kenzo.

Di sisi lain tampak Arga yang sedang menjaga Martin juga menyaksikan pertandingan Vergyl.

" Ini gila, melihat pertandingan Rein melawan Martin saja sudah membuatku kesal, dan ternyata di kampus lain juga terjadi hal yang sama bahkan lebih gila lagi. Pangeran Vergyl hah? Dia bukan lagi saingan peserta, dia adalah orang yang berbahaya yang bahkan harus aku hindari sebisa mungkin." Ucap Vergyl sambil menggerakkan giginya dan mengepalkan tangannya.

Lalu tampak Merick dan Diny yang juga menyaksikan pertandingan pangeran Vergyl sebelumnya.

" Ini gila, jika dia mau, dia bisa menjadi buronan tingkat internasional yang bahkan bisa meresahkan seluruh negara, dia terlalu berbahaya jika di hadapi dengan 1 lawan 1." Ucap Merick.

" Jika kau takut kepada Vergyl, aku lebih khawatir dengan juri yang membantu tuan Armos." Sahut Diny.

" Hah, memangnya kenapa dengan juri itu?." Tanya Merick.

" Pertama Juri itu sebenarnya bukanlah Juri resmi dari Universitas Daja, awalnya aku mengira jika Juri itu hanyalah orang Suruhan tuan Armos. kedua Juri itu mampu menahan serangan Vergyl hanya dengan satu jari, jika kita melawan Vergyl dan mencoba menahan serangannya pun aku yakin itu akan memberikan dampak kepada kita. aku yakin 3 juri itu bukan orang biasa dan memiliki maksud tertentu." Jelas Diny.

" Sial, terlalu banyak sesuatu di dunia ini, aku harus lebih waspada pada seseorang." Sahut Merick.

Lalu berpindah ke tempat Vergyl yang sedang duduk termenung.

" Sial, siapa dia? Kekuatannya terlalu jauh diatasku, tapi aku sama sekali tidak bisa merasakan Hikari miliknya, sial.. sial.. sialll......" Ucap Vergyl yang sangat kesal.

Lalu berpindah ke kampus Kaiha tampak usai menonton pertandingan Vergyl dari layar tayangan, semua peserta dan penonton saling berbincang karena mereka merasa ngeri dengan pertandingan.

Lalu pembawa acara segera melanjutkan ke pertandingan selanjutnya.

" Baiklah mari kita lanjutkan ke pertandingan selanjutnya, mari kita lihat siapa peserta yang akan bertanding."

Lalu mesin pengacak segera memutar nama peserta yang belum bertanding, nama peserta yang muncul adalah Kenzo dan Kenny.

" Satyra aku duluan ya." Ucap Kenny yang akan turun ke Arena kepada Satyra.

" Ah berhati-hatilah dan tetap semangat." Dukung Satyra.

Lalu Kenny tampak segera menuju ke arena, tak lama Kenzo juga akan segera menuju ke arena tapi tampak Satyra segera menepuk bahu Kenzo.

" Hei kau, aku tahu kau berbeda dari teman-temanmu, tapi jika kau memperlakukan temanku seperti yang di lakukan Arga, aku tidak akan segan-segan." Ucap Satyra.

" Aku memang bukan orang baik, tapi aku orang yang tegas, 1 kelompok dengan ketua yang angkuh bukan berarti membuatku harus menjadi angkuh juga bukan?." Jawab Kenzo.

Lalu Kenzo segera menuju ke Arena juga, tampak kedua orang itu saling bertatapan.

" Tak kusangka di babak pertama akan melawan orang terkuat ketiga dari kelompok Arga." Ucap Kenny.

" Keluarkan seluruh kekuatanmu nanti, tak perlu sungkan-sungkan." Jawab Kenzo.

Lalu tampak mereka berdua bersiap-siap untuk saling bertarung, pembawa Acara segera memulai pertandingan.

" Baik, tiga... Dua .. satu..., mulai."

Kedua orang itu tampak saling menghampiri, mereka saling memberikan serangan, tinjuan demi tinjuan berhasil di tangkis oleh masing-masing orang.

" Sepertinya Satyra melatihmu dengan baik ya?." Kata Kenzo.

Lalu Kenny berkata, " kau juga sepertinya banyak hal yang kau dapatkan didalam kelompok Arga."

Ketika Kenny sedang lengah, Kenzo segera melancarkan serangan ke wajah Kenny, tinjuan Kenzo yang mengenai wajah Kenny membuat Kenny terdorong mundur beberapa langkah, Kenny segera mengusap wajahnya yang terluka.

" Seranganmu boleh juga Kenzo." Ucap Kenny.

" Aku kira kau adalah yang paling lemah diantara Satyra, Alfa, dan Gerdy, ternyata kau cukup kuat juga, aku telah salah menilai mu." Kata Kenzo.

Lalu Kenzo segera terbang dan bersiap-siap, tapi Kenny tampak masih dibawah juga bersiap-siap.

" Kemarilah Kenny, apa yang kau lakukan di situ?." Ucap Kenzo.

" Sialan, kau meremhkanku ya? Aku tidak bisa terbang, aku bahkan tidak bisa menembakkan Bola energi Hikari." Jawab Kenny dengan tersenyum.

" Oh jadi begitu? Baiklah mari kita lihat apa kau bisa menerima seranganmu ini." Kata Kenzo sambil mengulurkan tangan yang akan menembakkan Hikari Ball Storm ukuran sedang.

Kenzo segera menembakkan Hikari Ball Storm itu, Kenny yang melihat itu langsung menghindari tembakan Hikari Ball Storm dari Kenzo, namun Kenzo ternyata menembakkan jurus itu terus menerus dan Kenny juga menghindari jurus itu.

Tembakan demi tembakan dikeluarkan oleh Kenzo dan Kenny terus menerus menghindari serangan itu, tanpa sadar Kenzo berhasil membuat Kenny terpojok dan Kenzo segera menembakkan Hikari Ball Storm yang kuat.

" Kau tak bisa lari lagi kan? , Cobalah kau terima ini." Ucap Kenzo.

" Sial, dia berhasil membuatku terpojok." Gumam Kenny yang panik dalam hati.

Hikari Ball Storm telah ditembakkan oleh Kenzo, Kenny terpaksa menahan serangan itu dengan kedua tangannya, namun Kenny tampak kewalahan menahan serangan itu.

" Sial ini akan meledak." Ucap Kenny.

Segera Hikari Ball Storm milik Kenzo meledak bersama Kenny, setelah ledakan itu Kenny tampak cukup terluka dan sudah terengah-engah kewalahan.

" Tenanglah kau tak akan mati hanya karena serangan itu, bagaimana rasanya menahan serangan seperti itu?." Tanya Kenzo

Kenny hanya diam terengah-engah mendengar perkataan Kenzo.

" Coba pikirkanlah hal yang membuatmu marah dan rasakan Hikari dalam tubuhmu yang meledak-ledak." Perintah Kenzo.

" Aku bukanlah tipikal orang yang memikirkan perkataan atau hujatan orang lain, bisa dibilang aku tidak gampang marah, jadi aku tidak tahu." Jawab Kenny.

" Itu lah yang membuatmu tidak bisa berkembang, setiap orang memiliki perasaan kebenciannya masing-masing dan kau pasti memiliki itu, coba kau ingat dan kau dalami perasaan itu." Kata Kenzo.

Lalu Kenny mengingat bagaimana paman dan bibimya menghina keluarganya, keluarga Kenny memang terkenal ramah dan penyabar, hal itu lah yang membuat keluarga Kenny selalu di remehkan.

Ketika mengingat hal itu Hikari Kenny tampak meningkat, Kenzo yang mengetahui hal itu segera tersenyum kagum.

" Baiklah sekarang rasakan Hikari itu menyatu dengan tubuh dan perasaanmu, lalu berpikirlah kalau kau sedang melayang." Kata Kenzo yang memberi arahan.