Asyifa Khaerunnisa Hafidz, gadis berusia 21 tahun yang berasal dari keluarga tidak berada. Harus menjadi tulang punggung keluarga menghidupi Ibu dan adiknya. Hingga suatu ketika, Asyifa harus menerima pernikahan dengan seorang lelaki kaya raya yang tidak pernah ia kenal sebelumnya.
Arkana Ksatria Wiratama, adalah pewaris dari perusahaan keluarganya. Tampan, kaya raya dan mapan yang berusia 25 tahun. Arkana adalah incaran para gadis muda di sekelilingnya. Namun hati lelaki itu hanya milik dari Tatjana Abigail, kekasih tercintanya. Keduanya sudah menjalin hubungan sejak 5 tahun lalu.
Namun, tiba-tiba saja Asyifa dan Arkana harus menerima paksaan untuk menikah. Disaat kedua orang itu sama sekali tidak saling mencintai
Lantas akan seperti apa kehidupan pernikahan mereka? Mampukah Asyifa melukuhkan hati Arkana? Menunjukkan ketulusannya pada sang suami?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PRINCESSNOVITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyiapkan Sarapan
Usai melaksanakan Sholat Shubuh. Syifa memutuskan untuk langsung bersiap dan segera turun ke bawah.
Syifa menggunakan rok berwarna hitam dengan sweater cream sebagai atasannya. Tidak lupa jilbab pasmina instan menjadi pilihan untuk menutupi kepalanya. Syifa tidak memakai makeup sama sekali
Dia juga sudah selesai menyiapkan pakaian kerja untuk Arka. Menggantungnya ke atas lemari yang ada di dalam ruang salin mereka
TAP...TAP....TAP
Syifa sampai di ujung tangga. Dia melirik sekilas ke arah foto besar milik mendiang Tuan Besar Wiratama,ayah mertuanya. Syifa tersenyum dengan hormat
"Mas Arka sangat mirip dengan beliau" gumam Syifa sambil tersenyum
Wanita itu melanjutkan langkahnya berjalan ke arah dapur. Sudah waktunya menyiapkan sarapan untuk penghuni rumah ini
Enny yang baru selesai bersiap masuk ke dalam dapur. Dia terkejut melihat Nyonya Muda nya ada di dalam dapur
"Nyonya Muda,apa yang anda lakukan disini?"
"Syifa sedang menyiapkan sarapan,Mbak"
Enny panik dibuatnya. Putri atau Arka akan sangat marah kalau melihat Syifa bekerja di dalam dapur. Buru-buru Enny ingin merebut semua perlatan masak dari tangan Syifa
"Nyonya Muda,anda tidak perlu melakukan ini. Biar Enny saja. Nanti kalau Nyonya Besar liat,beliau bisa marah" ujar Enny
Syifa hanya tersenyum menanggapinya, "Mama tidak akan marah,Mbak. Karena Syifa yang mau melakukan ini. Sudah,Mbak Enny tenang saja"
Enny menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Arka dan Syifa memang dua sejoli yang ditakdirkan bersama. Mereka berdua sama-sama keras kepala
Akhirnya,Enny mengalah dan membiarkan Syifa melanjutkan kegiatannya
Aroma makanan yang di masak Syifa tercium sangat wangi. Bahkan Enny jadi lapar menciumnya
"Nyonya Muda pintar masak,ya"
"Sedikit,Mbak. Enggak pintar juga sih" sahut Syifa
Syifa mengajak Enny mengobrol. Sesekali menanyakan tentang Arka pada Enny. Putri pernah mengatakan kalau Enny adalah mantan pengasuh Arka sejak kecil
"Emm,Mbak Enny"
"Iya,Nyonya Muda. Ada yang bisa Enny bantu?"
"Mas Arka itu orangnya gimana ya? Apa yang dia suka dan enggak dia suka?" Tanya Syifa
"Mas Arka itu orangnya baik tapi agak susah di atur. Dia hampir jadi anak bungsu seandainya Nona Ayana tidak lahir. Mas Arka sangat lengket sama Nyonya Besar,mungkin karena Papa kandungnya meninggal saat Mas Arka masih kecil. Jadi Mas Arka juga dekat sama Tuan Reza," ujar Enny
Syifa membentuk huruf O pada bibirnya. Dia bisa memahami penyampaian Enny. Pantas saja,Arka tidak bisa menolak perintah Putri untuk menikah dengannya
"Terus apa lagi,Mbak?"
Enny tampak berpikir. "Em,Mas Arka itu orangnya tegas dan gak suka dibantah ,sama persis seperti Tuan Besar. Mas Arka paling enggak suka kalau ada yang bantah atau motong perkataannya saat dia lagi ngomong"
"Mas Arka suka offroad pakai motor trail. Kalau soal makanan kayaknya dia paling suka sama soto semarang,persis sama yang di masak sama Nyonya Muda"
Syifa mencerna setiap perkataan yang keluar dari bibir Enny. Dia senang karena memilih soto semarang sebagai menu sarapan untuk dia masak hari ini
"Offroad pakai motor trail? Soto semarang?" Syifa memastikan dan diangguki oleh Enny
"Anda yang sabar dan kuat,Nyonya Muda. Enny yakin kalau anda adalah pasangan terbaik untuk Mas Arka. Nanti akan ada waktunya Mas Arka akan luluh pada anda" ujar Enny menyemangati
Syifa mengangguk senang. Setidaknya dia tidak akan merasa kesepian dan sendiri di rumah ini. Semua orang baik padanya kecuali,Arka suaminya
Waktu sarapan pun tiba,
Soto semarang lengkap dengan kondimennya tersaji rapi diatas meja makan.
Putri bersama dengan Reza dan Ayana sudah duduk rapi diatas meja makan. Mereka sangat lapar karena mencium aroma sedap dari makanan di depan
"Enny,siapa yang masak ini?" Tanya Putri
"Nyonya Muda yang masak,Nyonya"
Putri mengerutkan keningnya, "Asyifa? Kenapa dia yang masak? Kamu kok gak larang?"
"Maaf,Nyonya. Saya sudah larang tapi Nyonya Muda memaksa katanya beliau ingin menyiapkan sarapan untuk seluruh keluarga" sahut Enny ketakutan
Reza memutuskan untuk melerai istrinya, "Sudah,Ma. Biarkan saja,mungkin Syifa ingin mengambil hati Arka"
Putri setuju dengan perkataan Reza. Dia segera mengambil kuah soto yang ada di depannya. Menyajikannya untuk Reza dan Ayana
"Ini enak banget,Ma" ujar Ayana
"Ayana benar,ini enak. Bumbunya pas" sahut Reza
Putri ikut mencicipi,kedua matanya berbinar saat sesendok kuah soto masuk ke dalam mulutnya. Putri tersenyum, dia yakin tidak salah pilih menantu
"Dimana Syifa sekarang?" Tanya Putri
"Nyonya Muda naik ke atas untuk membangunkan Mas Arka" sahut Enny
Ayana teringat akan sesuatu. Gadis remaja itu mengeluarkan buka desain dari dalam tasnya lalu menunjukkannya pada sang Mama
"Mama,lihat" tunjuk Ayana pada sebuah desain di bukunya
"Siapa yang desain ini?" Tanya Putri
"Kak Syifa yang desain. Ayana minta tolong bantuin eh malah di buatin ini sama Kak Syifa" sahut Ayana
Reza dan Putri saling berpandangan. Mereka tidak tahu kalau Syifa pandai mendesain pakaian.
"Menantuku itu sepertinya punya banyak bakat" ujar Putri kagum
