Kisah Seorang Dokter Muda dengan segudang prestasi dan kesempurnaan dalam hidupnya, ternyata mempunyai masa lalu dari seorang laki-laki yang menyakitkan, semua itu membuatnya harus pergi meninggalkan kota kelahiran dan keluarganya
Dokter ALENA berasal dari Keluarga Milyarder yang hidup sederhana dengan menutupi identitasnya
Disaat Seseorang yang pernah menorehkan luka di hatinya tiba-tiba muncul kembali di kehidupannya, apa yang akan terjadi ?
Penasaran, yuk ikuti ceritanya ya
cerita ini adalah seri ke 2 dari kisah sebelumnya "POWER OF WOMAN"
Salam kenal dan jumpa dari Author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5
Pagi itu Alena berlarian mengejar liff yang hampir tertutup, dan untung saja Alena mampu mengejarnya
"Heh, syukurlah, hampir saja, semoga aku tidak telat" batin Alena
Alena melangkah menuju ruang Poli Bedah dengan menoleh kanan dan kiri seperti menghindari sesuatu, dan benar saja, ketika hampir sampai di pintu poli bedah, Alena melihat Exel berjalan ke arahnya, dengan secepat kilat Alena melesat masuk ke dalam ruangan dan segera menutup pintunya, sesaat terdiam kemudian celingukan ke arah luar memastikan kondisi aman
"Heh, sepertinya aman" kata Alena lirih
"Dokter !"
"Akh ! Kamu, buat aku kaget tau !" Kata Alena terjingkat mendengar panggilan mendadak dari perawat yang membantunya
"Dokter Alena kenapa kayak sembunyi gitu, ada yang ngejar dokter ?"
"Iya, menghindar dari Firaun" kata Alena Asal sambil bersiap diri melakukan pelayanan
"Aku dah siap, mulai pelayanan ya"
"Laksanakan dokter !" Teriak perawat yang ada di depan
Sudah hampir jam 12 siang Alena di bantu dengan dua orang perawat telah melakukan pelayanan
"Tinggal satu orang lagi dokter !" Teriak perawat yang ada di depan
"Oke lanjut, habis itu kita break"
"Siap !"
Akhirnya tak berapa lama semua pelayanan sudah selesai di laksanakan, Alena langsung mengemasi tas nya dan bersiap untuk istirahat siang, namun tiba-tiba Exel nylonong masuk ke ruangan Alena tanpa permisi
"Bagaimana kabarmu Dokter Alena?"
"Astagfirlloh, pak Exel mengagetkanku saja"
"Apa yang kamu lakukan ?"
"Maksutnya apa pak ?"
"Kau tau apa yang sebenarnya aku tanyakan bukan ?"
"Saya gak tau, dan tidak ingin tau" jawab Alena tanpa melihat ke arah Exel dan masih melanjutkan membereskan berkas yang ada di mejanya
"Lancang sekali kau Alena, jaga sikapmu, aku sudah mengatakan bahwa aku menyukaimu dan kau harus menjadi ke--"
"Cukup , sudah berapa kali saya bilang, saya tidak bisa, jangan berani menekan saya dengan ego brengs*kmu Exel" kata Alena tajam
"Jaga sikapmu, kau bicara denganku, atasanmu dan aku menginginkanmu,titik"
"Tapi saya tidak"
"Sekuat apapun kau berusaha menghindari ku, aku akan memastikan kau akan menjadi milikku, ingat itu !" Exel segera melangkah pergi meninggalkan Alena tanpa permisi
Alena duduk kembali ke kursinya dan menyandarkan kepalanya"Dasar laki-laki tidak tau malu, membuatku pusing saja" batin Alena
Sementara di luar dua perawat yang tanpa sengaja mendengar semuanya langsung bergosip ria
"Ternyata, pak Exel menyukai Dokter Alena bro"
"Gila ya, mana main paksa-paksa gitu"
"Tapi aneh juga ya, kenapa Dokter Alena gak mau , secara itu pak Exel bukan orang sembarangan loh, bisa di bilang paket lengkap malah"
"Hem, kayak Kentucky , enak di mulut dan di perut"
"Xixixi" tawa lirih dari keduanya
"Ya namanya juga hati, gak bisalah di paksakan"
"Bener juga sih, yok ah, kita istirahat dulu"
Alena dengan langkah malas menuju ke ruang istirahat Dokter dan membersihkan diri setelah itu sholat
"Hem, males makan banget aku ya, mungkin minum yang seger-seger bisa bikin mood booster" batin Alena
Kini Alena melangkah ke Kantin untuk memesan jus jambu kesukaannya, kali ini Alena di kantin sendirian, kedua temannya masih banyak tugas dan kegiatan yang belum selesai jadi tidak bisa gabung di kantin seperti biasanya
"Hem, nyam nyam enak banget, jus jambu kantin ini memang the best" ucap lirih Alena sambil tersenyum
Dari arah depan terlihat Amalia menuju ke arah Alena dengan cepat menahan Angkara murkanya, karena tadi tanpa sengaja mendengar gosip yang di bicarakan perawat yang membantu Alena
BRAK
"Dasar wanita tidak tau diri, sudah berapa kali aku memperingatkan mu ha !"
Alena kaget bukan main melihat suara nyaring mejanya, dan segera mendongak ke atas melihat Amalia dengan muka sangarnya
"Heh, apalagi ini ya Alloh, berikan aku kesabaran" batin Alena jengah
"Maaf dokter Amalia, maksutnya apa?"
"Gak usah berlagak bodoh di depanku !"
"Yang ngomong kamu pinter Juga siapa ?" Sahut Alena
"Kau ! Kurang ajar, wanita tidak tau malu "
"Jaga ucapanmu dokter Amalia, ini di tempat umum !"
"Kenapa memangnya, kamu malu hah, takut semua tau kalau kamu wanita yang sengaja menggoda Exel agar jatuh di pelukanmu"
"Omong kosong, sebaiknya tanyakan sendiri ke laki-laki mu itu, berapa kali aku menolaknya dan berapa kali dia berbuat kurang ajar padaku, Permisi !"
Alena segera berlari pergi meninggalkan kantin dengan menahan emosi karena tidak ingin menghajar Amelia di tempat umum
Semua orang yang ada di kantin melihat dan mendengar apa yang baru saja terjadi, dan tentu saja langsung menjadi tranding topik perbincangan hangat di lingkungan Rumah Sakit
Saat Alena berlari keluar pintu kantin, dari arah belakang muncul Amaya dan Delia yang sedikit banyak melihat kejadian tadi
"Yok kita kejar Alena kak, kasian anak itu!" Kata Amaya sambil melangkah cepat ikut keluar mengejar Alena
"Gila emang si Amalia, gak tau malu banget damprat orang seenaknya" ucap Delia sambil ngos-ngosan berlari kecil
Keduanya lari kesana kemari mencari keberadaan Alena
"Duh, dasar ni anak, cepet banget ngilangnya kak "
"Kebiasaan deh ni bocah, kalau ada sesuatu suka ilang-ilangan gini, gak tau temannya pada ikutan stres"
Amaya dan Delia sampai mangap-mangap berlarian mencari Alena di semua Area Rumah Sakit, hingga ada seorang yang menyapa dan memberitahu acara pertemuan rutin para dokter di gedung segera di mulai
"Kak, pasti ni Alena sudah ada di ruang pertemuan"
"Iya ya, kenapa dari tadi kita gak kepikiran sih Am, gila Sampek kering nih tenggorokanku lari sana sini"
"Sama kak Del, yok ah, kita lihat ke gedung pertemuan dulu"
Dan benar saja, saat Amaya dan Delia memasuki gedung pertemuan, disana sudah terlihat Alena yang sudah duduk manis sambil mengeluarkan lembaran kertas catatan
"Tuh kan kak, apa aku bilang, dasar bocah, bikin repot orang aja"
"Huh, pengen gue jitak aja ini anak" kata Delia
Saat keduanya mendekati Alena
TAK
BUG
"Auu. !" teriak Alena mendapatkan jitakan di kepala dan pukulan di tangan dari Amaya dan Delia
"KDRT banget sih kalian, sakit tau !" Kata Alena sambil meringis menahan sakit
"Biarin, dasar kamu ya, main lari-larian kayak anak kecil tau nggak" ucap Delia masih emosi
"Tau ni Al, kita Sampek ngos-ngosan gak karuan gini, lari ke sana sini nyari kamu yang ngilang di telan Setan" kata Amaya
"Ih, di telan bumi Am, bukan di telan Setan" Alena membenarkan
"Bodo, serah aku mau ngomong apa, kesel kita ma kamu tu" balas Amaya
"He he, iya iya maafkan daku ya ?" Rayu Alena
"Gak bisa, nanti malam harus nginep apartemen ku, masakin makanan dan bantu aku bersihkan apartemen sekalian" kata Delia ketus
"Ih, lama-lama kak Delia makin mirip ibu tiri" kata Alena
"Kalau gak mau--"
"Iya iya, Alena mau, kalian ini kan emang sengaja buat aku makin sengsara" ucap Alena
"Xi xi xi" Amaya dan Delia menahan tawanya melihat Alena yang ngedumel
Tak lama kemudian seluruh Dokter sudah memenuhi gedung pertemuan, acara pun segera di mulai, semua dokter melaporkan semua program yang sudah dilaksanakan berikut tingkat kesuksesannya, dan seperti biasa semua program Alena selalu menjadi urutan teratas daftar prioritas, karena hampir semuanya berjalan baik dan tentu saja menguntungkan Rumah Sakit Royal Murrage Hospital
Bersambung
Terimakasih, jangan lupa jejak dukunganya (like komen, vote dll)
amaya sama sapa ya 🤔
jangan aditama pokoknya
ato amaya sama raka cocok deh😄
mangkanya jangan suka hina orang
semapotkan🤣🤣🤣