Perjodohan adalah hal yang tak pernah terlintas di hidup Caca.
Caca sama sekali tidak bisa membayangkan kalau masa depannya akan seperti ini. ia sudah kehilangan cinta pertamanya sejak 2tahun lalu, sekarang ia dipaksa harus menikah dengan anak dari sahabat mamanya.
Caca hanya takut jika yang di jodohkan dengannya adalah lelaki tua dengan perut buncit, atau kakek-kakek peot. Bagaimana jika nanti suaminya akan memperlakukannya dengan kasar dan membecinya seperti yang sering ia baca di dalam novel. Tapi kekhawatirannya itu ternyata salah besar, karena tuhan telah menjodohkannya dengan tuan muda berparas rupawan dengan hati seperti malaikat yang begitu menyayanginya.
*
*
"Jangan takut Acha" ujar pria itu dengan lembut.
DEG...
Caca terpaku mendengar suara lembut serta panggilan yang baru pertama kali ia dengar untuknya.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka selanjutnya? ikuti terus kisah cerita mereka disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsha_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30 Halo Om Tampan
"Lo ngagetin istri gue sialan" umpat Xanders pada Rizki.
"Astaga lupa bos, sorry-sorry" Rizki merutuki kebodohan nya sendiri.
"Nona muda.... Maafkan aku ya" ucapnya dengan nada mendayu-dayu pada Caca, dia mengatupkan kedua tangannya di depan dada wajahnya begitu memelas sekali.
"Lo ngeselin banget sih Ki, kalau gue kenapa-kenapa gimana" Omel Caca.
"Coba kalau yang Lo kagetin punya penyakit jantung bisa mati berdiri tau nggak" ujarnya lagi.
Rizki hanya menundukkan kepalanya seraya memainkan kedua jari tangan nya, dia persis seperti anak kecil yang tengah di marahi oleh ibunya.
"Denger gak Lo?" tanya Caca ngegas.
"Iya denger" jawab Rizki lirih masih dengan menundukkan kepalanya.
"Lain kali jangan kayak gitu lagi Rizki Ridho-" ucapan Caca di potong oleh Rizki.
"Rizki aja gak pake Ridho" ujar Rizki membenarkan ucapan Caca.
"Jawab terus kalau di omongin" Caca berkacak pinggang menatap garang pada Rizki.
Mereka yang melihat itu hanya mampu menahan tawanya.
"Marahin aja Ca marahin" Kompor Disti.
"Diem Lo" Rizki memelototi Disti.
"Wleee" Disti justru menjulurkan lidahnya meledek Rizki.
"Lagian jadi bocah usil banget" semprot Cecil.
"Sekarang Lo duduk yang anteng jangan nakal, diem dan makan yang bener." perintah Caca.
Rizki dengan patuh langsung duduk.
"Kamu gapapa sayang?" tanya Xanders.
"Gapapa" jawab Caca.
"Xanders Lo tau gak sih tadi di ke-" ucapan Disti terhenti karena Caca membungkam mulut gadis itu.
Caca memelototi Disti mengodenya untuk jangan memberitahu Xanders soal kejadian dikelas tadi.
Xanders yang melihat itu memicingkan matanya curiga, ia mengangkat sebelah alisnya.
"Jangan ngomong sama Xanders ogeb, nanti jadi panjang urusan nya" bisik Caca Pada Disti.
"Ck tangan Lo bau sambel terasi goblok" oceh Disti.
"Hehehe tadi gue abis makan lalapan sama sambel terasi" ucap Caca menyengir kuda.
Sedangkan Disti mata nya melotot jengkel.
"Kenapa?" tanya Xanders pada Disti, aura yang di keluarkan Xanders mampu mengintimidasi Disti.
"Eu.. Eu... A-nu i-tu eu i-tu tadi Caca di kelas nanya sama gue kalau mau ngajak suami ekhem-ekhem tuh gimana".
"iya tadi Caca nanya gitu hehehe" ujar Disti dengan cengengesan.
Sedangkan Caca merutuki kebodohan sahabatnya yang satu ini.
"Bwuhhahaha, ceritanya Lo mau ngajakin main duluan gitu Ca" ucap Leo di sela-sela tawanya.
Caca menginjak kaki Disti yang berada di bawah meja.
"Lo ngapain ngomong kayak gitu anjir" bisik Caca pada Disti.
"Ya yang muncul di otak gue itu ide nya" kata Disti.
Xanders tau bahwa ada yang di tutupi oleh Caca dan Disti, namun ia tak ingin bertanya lebih jauh, dia akan mencari tahunya sendiri.
"Gua kasih tau nih Ca, yang pertama itu Lo harus punya seragam nya Ca" ujar Leo.
"Seragam apa?" tanya Caca loading.
"Seragam para istri untuk menyenangkan suami" sahut Leo.
"Baju dinas" celetuk Cecil.
"Lingerie" sambung Bima.
"Lo gak usah pake baju aja udah menyenangkan suami" Kata brayen.
"Savage" kata Naya menimpali ucapan Brayen.
"Seratus buat Brayen, tanpa Lo ajak Xanders udah ngajak duluan" Disti mengacungkan dua jempol tangannya tertawa.
Mereka semua tertawa bersama.
"Lo semua ngeselin deh" Caca mengerutkan bibirnya.
"Gak usah di maju-majuin bibirnya, minta di cium hmm" bisik Xanders tepat di telinga Caca, membuat Caca meremang seketika.
...****************...
Saat ini Caca bersama keempat sahabatnya sedang duduk dibawah pohon rindang dekat gedung fakultas manajemen bisnis.
Mereka menunggu Xanders dan teman-temannya.
TING!
Caca membuka hp nya, terlihat ada notif chat dari sang suami. Langsung ia buka room chat nya dengan Xanders.
Xanders
- Sayang aku ada kelas tambahan
- Kamu pulang sama Sean ya, dia udah otw kesini.
- Bubu biar aku yang bawa, kamu pulang sama Sean biar aman.
Caca hanya membaca pesan itu tanpa ada niat membalasnya.
"Ih ngeselin banget sih" sewot Caca, ia menatap jengkel ke layar handphone nya.
"Kenapa sih nyai misuh-misuh mulu" tanya Naya.
"Xanders Chat gue katanya dia ada kelas tambahan, terus gue di suruh pulang duluan sama Om Sean" ujar Caca badmood.
Disti yang semula Fokus menatap layar handphone seketika mengalihkan pandangan nya pada Caca ketika mendengar nama Sean.
"APA CA!?"
"OM TAMPAN GUE MAU KESINI?" tanya Disti memastikan takut jika ia salah dengar.
Caca mengangguk, ia menatap heran pada Disti yang terlihat girang sekali.
"OMG AAAAA GUE HARUS TOUCH UP MAKEUP NIH"
"gue harus tampil cantik, perfect dan menggoda" ujar Disti dengan gaya mengibaskan rambut nya.
"Kaca mana kaca" Disti benar-benar heboh sekali.
"Lo serius Dis mau deketin tuh om-om?" Tanya Cecil.
"Serius lah, dia itu om-om tapi bukan sembarang Om-om tau" ujar Disti Terkikik.
"Dih sableng nih bocah" Naya menoyor kepala Disti, sedangkan Disti sama sekali tak memperdulikan itu.
Tak lama kemudian Sean menghampiri mereka, kehadiran Sean mampu menyita perhatian semua orang disitu.
"Selamat siang Nona muda, saya di perintah oleh tuan Muda Xanders untuk menjemput anda" ucap Sean.
"Aaaa om tampan, Kok Disti gak di sapa sih" ujar Disitu centil.
"Ah iya selamat siang Nona semuanya" Sapa Sean tersenyum kikuk.
"Siang om" sapa mereka.
"Om Tampan kenalin aku Disti" Disti mengulurkan tangannya pada Sean.
Sean menatap uluran tangan itu sebelum pada akhirnya Ia menerima uluran tangan Disti.
"Saya Sean Nona"
Disti menggenggam erat tangan Sean, bahkan bibirnya tersenyum-senyum tak jelas menatap Sean.
"Lepas anjir cari kesempatan aja Lo" ujar Cecil.
Disti hanya cengengesan mendengar ucapan Cecil.
"Mau pulang sekarang Nona muda?" tanya Sean pada Caca.
Ca a mengangguk "Gue duluan ya" pamit Caca.
Mereka bertiga mengangguk sebagai jawaban.
"Hati-hati Ca" kata Naya.
"Bye-bye om Tampan" pekik Disti riang.
Setelah Caca dan Sean menghilang Disti baru sadar dia telah melupakan satu hal.
"OMG GUE LUPA MINTA NOMORNYA OM TAMPAN HUAAAA" mata Disti membola, dia merengek pada Cecil dan Naya.
...----------------...
Saat ini Caca sudah dalam perjalanan pulang ke rumah bersama Sean.
"Om udah nikah belum sih?" tanya Caca kepo.
"Belum Nona" jawab Sean.
"Kalau pacar punya belum?" tanyanya lagi.
"Belum Nona"
Caca manggut-manggut "Om udah lama kerja sama keluarga Smith?" tanya Caca.
"Sudah Nona, dulu ayah saya adalah Aspri tuan besar"
"Tapi sebelum ayah saya meninggal beliau meminta saya melanjutkan tugasnya mengabdi pada keluarga Smith".
"Oh gitu, Xanders tuh emang gak pernah deket sama cewek ya om?"
"Tidak Nona, sejak dulu yang Tuan muda tunggu adalah anda"
Caca tersentak samar mendengar jawaban Sean.
"Om tau soal itu?" tanya Caca.
"Tau nona, dulu Tuan Muda pergi ke taman itu bersama saya".
"Setelah kejadian itu Tuan Muda meminta saya untuk mencari anda, tapi saya sendiri tidak tahu bagaimana wajah nona, nama dan juga tempat tinggal Nona".
"Saya berusaha mencari sampai bertahun-tahun tapi Nihil. Hasilnya tidak ketemu, lalu saat pertama kali masuk SMA Tuan muda bercerita pada saya jika dia melihat anda".
"Dari situlah saya mendapat titik terang, dan akhirnya setelah memastikan ternyata benar Nona adalah orang yang selama ini Tuan Muda cari".
Caca terdiam mendengarnya, ternyata Xanders tidak bohong.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Kalau suka dengan cerita author jangan lupa tinggalkan Like, komen setelah membaca ya.
Bersambung.....
udah kepo banget nih sama ceritanya
Nanti author kasi link
lanjut Thor jangann kasih kendor
dari kemarin ada niatan mau bikin tapi masih maju mundur😓😓
lanjutt lgi thorr
fiks orang-orang harus baca sih gila banget nih author nya bikin cerita sebagus itu