NovelToon NovelToon
Dikhianati Suami, Dinikahi Mantan Kemudian

Dikhianati Suami, Dinikahi Mantan Kemudian

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami
Popularitas:259.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Tidak selamanya jodoh itu datang sendiri, terkadang datang satu paket dengan anaknya.

Di usinya yang sudah matang, Arjuna belum juga menemukan tambatan hatinya. Padahal Arjuna dikenal sebagai seorang playboy di masa remajanya dulu.

Namun siapa sangka, takdir malah mempertemukannya kembali dengan sang mantan kekasih yang kini telah berstatus sebagai janda beranak satu.

Akankah mereka bersatu kembali dan hidup bahagia untuk selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tujuh Bulanan

Tak ingin kemarahan menguasai dirinya lebih jauh lagi, Maya memutuskan untuk pergi keluar dari kamar tempat Rinjani di rawat.

Maya memilih untuk menunggu di koridor rumah sakit saja. Sahabat Rinjani itu tidak tega jika harus pulang meninggalkan Rinjani bersama suaminya, apalagi Ryan yang sekarang bukanlah Ryan yang dulu ia kenal.

Ryan yang dulu mana tega menyakiti istrinya sendiri, apalagi sampai masuk rumah sakit seperti ini.

"Maya, terima kasih sudah menolong dan membawa istriku kerumah sakit, kalau tidak ada kamu entah apa yang akan terjadi pada Rinjani dan kandungannya"

ucap Ryan yang secara tiba-tiba sudah berdiri di samping Maya.

Maya menatap sengit pada sosok suami dari sahabatnya itu, rasanya dia ingin menerkam pria itu saja kalau bisa.

"Kamu dari mana saja Yan?! Rinjani itu sedang hamil, harusnya kamu melindungi dan menjaga dia, bukan malah menyakitinya seperti ini!"

Sentak Maya sembari menekan suaranya, seolah sedang menahan amarah.

"Maaf, tadi aku cuma cari angin sebentar."

Jawab Ryan sembari menundukan wajahnya.

Maya mengalihkan pandangannya ke tempat lain, entah mengapa melihat laki-laki itu membuat sisi lain dalam dirinya ingin keluar.

Kalau tidak mengingat sedang berada ditempat umum. Maya pasti sudah menghajar lelaki itu habis-habisan.

Maya pun berlalu meninggalkan Ryan yang masih mematung di tempatnya berdiri, Maya kembali menemui Rinjani di dalam kamar rawat inapnya.

"Rin, kamu yakin gak mau ngasih kabar ke orang tua kamu kalau kamu sedang di rawat di rumah sakit?"

"Gak May, bapak aku lagi sakit. Aku gak mau membuat mereka khawatir."

"Tapi aku gak yakin, kalau harus meninggalkan kamu disini hanya dengan dia saja"

Mata Maya melirik tajam ke arah Ryan yang masih berdiri di koridor depan kamar Rinjani. Namun masih bisa terlihat olehnya, karna pintu tempat Rinjani di rawat terbuka lebar.

"Gak papa, kan disini ada dokter dan perawat yang jagain aku. Kalau kamu mau pulang, pulang saja. Maaf ya sudah ngerepotin kamu seperti ini" Lirih Rinjani.

Maya sudah menganggap Rinjani dan Mila seperti saudarinya sendiri. Melihat kondisi salah satu sahabatnya menderita seperti ini, Maya seakan ikut merasakan sakitnya juga.

"Ya udah, aku pulang dulu ya. Bentar lagi aku harus pergi ke kantor soalnya"

Maya melirik jam yang melingkar di tangannya, hampir menunjukan pukul 07.00 pagi.

"Nanti aku kabarin orang kantor kalau kamu lagi sakit. Kalau ada apa-apa, jangan sungkan untuk kabarin aku ya."

Hatinya begitu berat untuk meninggalkan Rinjani dengan Ryan saja. Tapi pekerjaan di kantor sudah menumpuk menanti untuk Ia kerjakan. Ditambah lagi Rinjani sedang sakit sekarang, pasti pekerjaan Maya hari ini akan dua kali lebih banyak.

"hem..makasih ya"

Rinjani mengangguk pelan diiringi dengan senyuman terbaiknya.

***

Tak lama setelah Maya pergi, Ryan kembali menghampiri sang istri.

Rinjani memalingkan pandangannya, ketika tatapan mereka saling bertemu.

"Sayang, maafin mas ya. Mas sungguh menyesal"

Ryan menundukan wajahnya sembari menggenggam dan menciumi tangan Rinjani.

Pria itupun sampai menitikan air matanya. Entah benar-benar menyesali perbuatannya atau cuma ingin mencari simpati Rinjani saja.

Rinjani masih terdiam tak memberi respon apapun, membuat pria itu semakin tenggelam dalam kesedihannya.

***

***

Beberapa bulan berlalu begitu saja, kini kehamilan Rinjani sudah memasuki usia tujuh bulan.

Acara syukuran kecil-kecilan telah selesai di gelar demi mensyukuri kehadiran si jabang bayi yang masih ada di dalam rahimnya.

Rinjani tak lagi ambil pusing dengan perubahan sikap dari suaminya sekarang, yang ia pedulikan hanya kesehatan dari bayi dalam kandungannya saja.

Acara pun berlangsung dengan hikmat, hanya sekedar acara sederhana untuk memanjatkan doa-doa agar ibu dan jabang bayi selalu diberi kesehatan dan keselamatan.

"Rin, Kenapa kamu gak mau mengadakan acara tujuh bulanan di rumah ibu saja sih? kebetulan hasil panen kita melimpah tahun ini. Ibu bisa bikin acara yang lebih pantas, sesuai adat dan budaya kita!"

Kata Bu Dewi, Ibunya Rinjani di penuhi rasa kecewa.

Bu Dewi datang kerumah putrinya itu sejak kemarin sore, sedangkan ayah Rinjani tidak bisa ikut karna masih sakit.

"Gak usah bu, mubazir. Uangnya disimpen aja buat kebutuhan mendesak. Apalagi bapak sedang sakitkan"

Tepis Rinjani sembari menggenggam tangan sang ibu.

"Ah, susah ngomong sama kamu!"

Bu Dewi berlalu kearah dapur, sambil membawa piring-piring kotor sisa acara tadi. Maya dan Mila pun sibuk membantu acara sahabatnya itu sedari tadi.

"Terima kasih pak, bu atas kehadirannya"

Ucap Rinjani, ketika para tetangga yang hadir mulai membubarkan diri dan kembali kerumahnya masing-masing.

"Sama-sama mbak Rin. Sehat- sehat ya untuk Ibu dan calon bayinya, semoga di lancarkan sampai hari persalinannya nanti"

Salah seorang tetangga Rinjani mendoakan.

"Aamiin..." Tetangga yang lain ikut mengaminkan pula.

Sedangkan Maya dan Mila tidak langsung pulang, seusai acara selesai mereka sibuk membantu membereskan rumah dari sisa acara syukuran 7 bulanan Rinjani.

Bahkan mereka berdua memutuskan untuk menginap di rumah Rinjani, itupun atas usulan dari Bu Dewi.

"Sudah jam sebelas malem nak, kalian nginep saja disini. Gak baik anak gadis keluyuran malem-malem"

Nasehati Bu Dewi pada Maya dan Mila.

"Iya bu.."

Jawab Maya dan Mila serentak, besok hari minggu jadi mereka tidak keberatan untuk menginap di rumah Rinjani.

Malam itu mereka tidur bersama-sama. Menggelar karpet tebal di ruang tengah bersama bu Dewi juga.

Maya dan Mila memiringkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri untuk mencari posisi tidur yang nyaman. Kedua sahabat Rinjani itu mencoba memejamkan mata, tapi tidak bisa. Rasa perih karna lapar mulai terasa diperut keduanya.

Sedari tadi, mereka sibuk membantu mempersiapkan acara syukuran untuk kehamilan Rinjani, sampai lupa mengisi perut sendiri.

Semua makanan sisa acara syukuran, sudah dibagi-bagikan pada yang membutuhkan, agar tudak mubazir.

Akhirnya tak ada satupun makanan berat yang tersisa, hanya ada beberapa kue kering saja. Sudah pasti tidak akan mampu memadamkan kelaparan yang kini menyerang mereka.

***

"Kamu gak usah ikut ya Rin. Kamu kan sedang hamil besar, pamali wanita hamil keluar malam-malam begini"

Ucap Mila sembari menstarter motor maticnya.

Karna rasa lapar yang tak kunjung hilang, Maya dan Mila memutuskan untuk membeli nasi goreng yang mangkal di depan kompleks perumahan Rinjani.

"Iya..tapi kalian hati-hati ya"

Pesan Rinjani kepada Maya dan Mila. Merekapun mengangguk sembari tersenyum.

Bruummm....

Suara bising mesin motor memecah heningnya malam itu.

Lokasi penjual nasi goreng memang tidak begitu jauh dari rumah Rinjani, cukup lima menit dengan mengendarai sepeda motor dan merekapun sudah sampai tujuan.

***

"Bang, nasi gorengnya empat ya. Dibungkus!"

Teriak Maya setibanya di tempat tujuan.

"Siap Mbak" Balas penjual nasi goreng itu.

"Kok banyak banget May pesennya? Buat siapa?"

"Buat Bu Dewi, sama Rinjani. Siapa tau mereka mau juga"

"Oh. Ryan gak sekalian di pesenin juga?"

"GAK USAH!!!"

Sejak Rinjani dirawat dirumah sakit tempo hari. Sudah hilang respek Maya pada suami dari sahabatnya itu.

Setelah menunggu sekitar 15 menit pesanan merekapun selesai.

Maya dan Mila melipir dulu ke sebuah mini market yang buka 24 jam untuk membeli minuman dingin.

"Stop...stop...!"

Mendengar teriakan Maya, Mila pun menghentikan laju motornya secara tiba-tiba. Untunglah jalanan kala itu sudah sepi, jadi tidak sampai menimbulkan kecelakaan.

"Aduh! Kenapa sih May?"

Hardik Mila yang merasa kesal dengan tingkah Maya yang menyuruhnya berhenti secara tiba-tiba.

"Itu lihat disana, bukannya itu Ryan ya? Tapi kok dia sama cewek?"

Ucap Maya sembari menunjuk ke arah seorang pria yang di kiranya Ryan suami Rinjani.

Sejak acara syukuran tujuh bulanan selesai, mereka memang tidak melihat sosok Ryan lagi di rumah Rinjani. Namun mereka mengira, Ryan sedang menemani Rinjani di dalam kamar, karna sebelumnya Rinjani mengeluh sedikit pusing.

"Ah masa sih?! Salah lihat kali lo."

Mila tak percaya begitu saja dengan sahabatnya itu, namun netranya ikut memperhatikan sosok yang dikiranya Ryan itu.

Pria itu sedang membonceng seorang wanita dan berlalu entah kemana.

1
Jetty Eva
tolong info dong di bab berapa..?? apa aq terlewatkan..???
Jetty Eva
lah..emang udah resmi ceraiiiii...??
Jetty Eva
Alena itu kepala batu seperti ibux...
Jetty Eva
Rinjani ini sebenarx mau apa..dia kan blom resmi bercerai ..tak ada kata talak...klo dia berani menikah maka dia poliandri dong...klo tak mau suami marah n salah paham jgn terima lelaki siapapun itu...alasan kamu k rmh ibu menghindari Mila malah jd betah lupa suami...suami salah paham ya itu resiko kamu...lari dr suami dan status hidupmu menggantung...km memang efois tak pikir masa depan anak..klo kamu ga mau sama Arjuna lagi ..ajukan perceraian secara sah biar anak tdk bertanya tanya...
Jetty Eva
loh...emang Rinjani ama Arjuna udah cerai..??
siti Hasanah
Luar biasa
IG : alisha_chanel95: Terima kasih kak 🥰
total 1 replies
Rizky Sandy
klau mau pisah ya pisah aja pain main kabur2an, percuma kabur terus klau msh jadi istri orang kau g bisa kawin lagi,,,,,
Rizky Sandy
lucu ya,,, sdh tau Laura itu jahat knp malah disuruh ngawasi knp g langsung di pecat aja,,,,, klau sdh hilang anak siapa yg di salahkan ya Arjuna sdh tau Laura pelakor msh di biarin,, lucu kau thor,,,
itin
menjadi pelakor ga perlu hanya modal cantik cukup buka kaki lebar² ajjah 🤪
itin
begitulah kebanyakan lakilaki dia yang bikin istrinya hamil malah merasa paling diabaikan ga dipenuhi hasratnya. pelarian cari kehangatan diluar. fu*k
itin
trauma dengan kehamilan istrinya karena pengalaman ibunya saat mengandung adiknya. kalau tau begitu kenapa ga pakai pengaman tiap berhubungan?
sakit nih ryan
Ruzita Ismail
Luar biasa
Siti Nur Imamahh
oh jadi suami Mila selingkuh dengan Ayana karena ingin anak...
Asyatun 1
lanjut
Lala lala
oo mantan santri..
kelakuan astaghfirullah.
healjng ke gunung bs2 hilang.. bnr jg 😀
Lala lala
Eehh jangan salahkan laura dong,.meski dia mmg salah sbg penggoda.. perselingkuhan terjadi krna kau sbg suami yg tak tau diri, mabuk,.terpesona sm penyanyi bar murahan..kuncinya itu di laki kuat apa tidak dg godaan luar
Lala lala
pelakor memggoda.. suami lemah iman kena jeratan.
jika suami setia seribu pelakor dtg aman RT
Lala lala
oalah abis acara di rumah gak disisain sdkit aja masakan meski cm semangkuk² kecil...bs lah buat sarapan biasa sih gitu..ndk melulu abis
Adnan Alanzi
bisa GK sich iklannya GK tiap episode...malah jadi GK semangat
Vani_27: gk mau iklan yah beli Vp buk ibuk 🤣🤣🤣
IG : alisha_chanel95: padahal cuma nonton iklan aja loh kak, gak harus beli koin 😔 author itukan dapat penghasilannya dari sana 😭
total 2 replies
holipah
itulah setan berwujud manusia ky Laura
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!