NovelToon NovelToon
Between Red And Green

Between Red And Green

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Cinta Paksa / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yuan La

Eilaria gadis yang hidupnya penuh tekanan kini harus mampu memutuskan hubungan dengan keluarga Drake, hanya saja Davian Drake tak akan bisa melepas Eila begitu saja. Bagaimana pria red flag itu mengejar mati-matian gadis kesayangannya? Akan kah Eila dapat menerima Davian bersama nya?

- WARNING !!! Kalian bisa membaca dari BAB 51 - BAB 58 jika tidak suka alur maju mundur.
Ini untuk mempermudah pembaca yang tidak suka cerita rumit. Terima kasih semua yang sudah support. BIG LOVE

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuan La, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Eila tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Bahkan Davian akan ikut serta bersamanya. Pria ini tidak akan pernah melepaskannya.

“Kau serius?” Terlihat wajah Helen yang begitu semangat, “Aku akan tenang jika memang begitu.”

“Sungguh kau akan ke Shenzhen juga?” Tanya Nevan.

“Kau tidak perlu repot melakukan itu, bukankah kau cukup sibuk, aku dapat…” Ucap Eila gugup namun pundaknya ditepuk oleh Davian. Tubuh Davian cukup tinggi hingga harus sedikit membungkuk untuk menyampaikan pesan tersebut.

“Kau kira bisa kabur dariku.” Bisik Davian saat itu.

Eila sudah curiga. Pria itu tidak akan pernah sungguh-sungguh secara sukarela membantunya.

“Aku pamit dulu. Dua hari lagi aku akan datang menjemputmu. Penerbangan sudah aku siapkan.” Lanjut Davian.

Bahkan pria itu selalu selangkah lebih jauh untuk menghadapi Eila. Keluarga Drake sungguh lebih cepat mengetahui apa yang akan dilakukan oleh Eila, tak mungkin baginya menyembunyikan apapun dari keluarga Drake.

“Baiklah. Apa kita bisa makan malam sekarang?” Ajak paman Drake.

“Ayo kita makan.” Nevan menggandeng tangan Eila dan sang Ibu bersamaan,, “Setelah aku lulus sekolah bagaimana jika aku juga mencari kampus di China? Apa ibu setuju?” Rengek Nevan.

Selama ini Nevan selalu tinggal bersama Eila di apartemennya. Meski Eila jarang pulang, Nevan akan selalu menanti kakak angkatnya itu diruang tamu.

Bagi Eila, Nevan sudah seperti keluarga satu-satunya. Terlebih bibi Helen yang mengasihinya seperti seorang ibu kandung.

________________________________________________

“Biarkan dia membawa kopernya sendiri Rey.” Perintah Davian saat baru turun dari mobil.

”Eil aku…” Bingung Reynard, asisten pribadi Davian.

”Urus saja Tuan mu. Dia masih anak kecil butuh bantuan orang dewasa sepertimu.” Bisik Eila.

”Maafkan aku.”

Mereka sudah tiba di Shenzhen. Memasuki sebuah area elit kompleks kondominium. Tak banyak bicara Eila bergegas menaiki lift yang menghubungkan garasi bawah dengan lantai utama. Ia takjub kondominium tersebut sangat besar dan luas. Namun rasanya ada yang janggal. Ia tidak menemukan kamar tidur lain.

“Hanya satu kamar tidur?” Tanya Eila pada Davian.

”Berapa yang kau harapkan?” Jawab Davian datar dan segera membasuh tangannya. Pria ini memiliki OCD teramat parah.

Terlihat susunan semua barang tertara apik dan bersih. Seluruh warna senada. Hanya ada warna hitam dan putih. Pantas aura pria itu terlihat suram.

”Aku akan kembali kalau begitu. Besok istirahatlah Tuan, urusan dikantor aku masih bisa tangani.” Pamit Rey.

”Davian… Apa kita akan tidur berdua? Dikasur yang sama?”

”Apa yang salah.”

Eila menghela nafas. Mendorong kopernya kembali. Ia sangat mengerti bahwa tidak akan mungkin menang berdebat dengan pria itu. Setelah penerbangan yang cukup lama, ia juga sudah lelah.

”Masaklah sesuatu. Aku lapar.”

”Kau baru makan tadi.” Kesal Eila.

SRAAKK!!

Davian menarik pergelangan Eila dan mengangkatnya. Wajahnya seketika terlihat dingin dengan tatapan tajam menatap Eila.

”Dimana cincin mu?”

”Aku lupa memakainya.” Eila menghempas tangan Davian.

Cincin pertunangan mereka. Bahkan hanya Eila yang harus memakainya. Jarang Davian memakai cincin tersebut. Eila baru melepasnya saat melewati pemeriksaan dibandara dan lupa memakainya, namun Davian sudah sangat marah.

“Puas.” Tunjuk Eila saat ia sudah memakai cincinnya.

Segera Eila menuju dapur. Memasak sesuatu untuk Davian. Ia semakin takjub saat menemukan bahan makanan yang melimpah didalam kulkas. Sejak kapan pria ini mengatur apartemen itu.

”Kau ingin makan apa?”

”Buatkan aku roti dan segelas lemon hangat.”

“Kau tidak sungguh-sungguh lapar. Kau hanya ingin mengerjaiku.” Kesal Eila dalam hatinya.

“Apa kau akan pergi setelah ini?” Tanya Eila menyodorkan roti untuk Davian.

”Tidak. Aku lelah, aku akan beristirahat.”

”Dikamar atas?”

”Apa kau lihat ada kamar lain.” Datar Davian.

“Tidak seharusnya aku mengikuti mu. Besok aku akan pindah ke asrama.” Eila beranjak dari tempat duduknya.

Malam itu Eila tidak dapat tidur. Perbedaan waktu membuat dirinya mengalami jet flag. Ia memilih berendam dalam air hangat. Menghabiskan waktu menunggu Davian tertidur. Ia enggan berdebat dan bertengkar dengan pria arogan itu.

Saat Eila keluar dari kamar mandi, lampu sudah padam. Hanya beberapa lampu kecil disudut ruangan yang menyala.

“Kenapa lama sekali? Apa perlu membawa handphone kedalam kamar mandi?” Davian kesal menenggak wine nya.

“Kau belum tidur?” Eila terperanjat saat Davian melangkah mendekatinya.

”Siapa yang kau hubungi didalam kamar mandi?”

Pria itu sangat mudah cemburu. Bahkan meski ia sudah menyadap ponsel Eila tanpa sepengetahuannya. Ia masih berharap mendengar kata jujur dari wanita itu.

“Aku memberi kabar pada bibi.” Jawab Eila.

”Jangan bawa handphone mu kedalam kamar mandi lain kali.” Ketus Davian, “Siapkan pakaian ku. Aku mau mandi.”

Kembali Eila harus menghela nafas panjangnya. Ia hanya bisa mengikuti permintaan Davian.

Kamar tidur terletak dilantai dua. Eila menyediakan pakaian untuk Davian diatas ranjang. Menyalakan aroma terapi dan mematikan beberapa lampu kamar. Sebuah rutinitas yang sudah dihapal oleh Eila dan sudah menjadi keharusan baginya untuk melayani Tuan muda pertama keluarga Drake tersebut.

Eila mencoba meraih tali tirai jendela kamar. Tubuhnya memang sedikit pendek.

BIP!!

BUUGG!!

“Gunakan remote.” Ucap Davian yang berdiri dibelakang Eila.

Eila bahkan menabrak tubuh tinggi Davian. Pria itu bagai hantu, selalu tanpa suara tiba-tiba ada didekatnya.

“Aku sudah siapkan semuanya.” Ujar Eila, hendak keluar kamar namun tangan Davian mencegahnya.

“Mau kemana?”

”Turun kebawah. Kenapa?”

“Bantu keringkan rambutku.”

“Davian…” Dan lagi Eila menarik nafas panjangnya. Ia tidak jadi melanjutkan perkataannya. Sungguh perdebatan dengannya tidak akan selesai hanya dalam satu malam.

“Kemarilah.” Pinta Eila.

Davian membuka laptopnya dan duduk dipinggir ranjangnya. Mulai mengerjakan beberapa urusan pekerjaan. Eila sekilas dapat melihat bisnis yang dilakukan Davian. Angka-angka yang fantastis dimatanya.

“Terlalu panas.” Sahut Devian.

Eila tersadar dan menjauhkan hair dryernya.

”Apa itu semua uang pribadi mu?” Tanya Eila saat Davian membuka rekening pribadinya. Matanya terbelalak melihat jumlah yang bahkan ia dapat membangun beberapa rumah sakit.

”Kau melihatnya dari tadi?” Tanya Davian menurunkan layar laptopnya.

”Aku mengeringkan rambut mu, semua terlihat jelas dari belakang sini.” Kesal Eila.

Davian kembali melanjutkan transaksinya. Pantas banyak yang tunduk pada pria ini, cerdas, tinggi, mapan, bahkan memiliki banyak bisnis tersebar dibeberapa negara. Seketika Eila merasa ciut dihadapan Davian, inilah salah satu alasannya kenapa Eila selalu patuh pada Davian. Pria itu memiliki kuasa besar karena pengaruhnya dalam perekonomian wilayah barat. Menyinggungnya maka tamat sudah riwayat kita.

”Apa ada hal lain yang harus aku lakukan sebelum aku tidur?” Tanya Eila kembali.

“Tidak ada. Tidurlah.” Jawab Davian tanpa teralihkan dari laptopnya.

“Tidur disini, aku tidak akan berbuat sesuatu. Kecuali jika kau membantah.” Davian menyadari bawah Eila akan kembali turun dan tidur dilantai bawah.

1
Anonym
Autoo cuuzz
reecka
ini ga ada bonchap nya Thor.. tiba2 udh tamat aja.. tapi tetep makasii ya Thor, ceritanya bagus
Nia
Enjoy read sih ini novel
Yaresh
Diiih Jillian agak2 ref flag juga ini, istri orang mau diembat 😂
reecka
ato davian,, rebut kembali hati eila dengan cara yg benar... semangat buat authornya
Yaresh
Fix cowo toxic ini davian.
Sang pendongeng
Up
Sang pendongeng
Saaadiiiss nya di bully
Nia
Ngeri iih davi ini beneran red flag. bukan bucin… saiko dia saaaayy
My own books
EILA BUKAN UNTUK DAVIAN. 😡🤬
My own books
Awas aja eila sama davian. Ga ridhooooo
reecka
akan selalu kutunggu Thor . tetep semangat ya dirimu..
reecka
nangis aku Thor😭😭😭
reecka
kasian eila
Yaresh
Aaaa nyesek. Umur segitu udh yatim piatu. Jaman covid byk yg bgini, kehilangan org yg disayang
Yaresh
Alexa 😂 google assistant hrs melihat ini
Yaresh
Toxic ga sih cowo red flag itu sebenarnya
Anonymous
Jangan bkin aku menyesal eila dengan davian, baik2 yaa thor nulisnya 🥲 ngeri sama cowo toxic
My own books
MENYALAAA DAVIAAAN
Nia
NAAAHH INI. Semangat thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!