Terpesona Cinta Sang Vampire

Nara yg melihat tubuh Jay yg semakin pucat ia buru memeras darahnya sebanyak mungkin untuk bisa membuat Jay bangun.

" Heyyy .. kunyukk lu bohongin gua yahh .. huaaa .. apa masih kurang darah yg gua keluarin buat lu .. kata lu tadi cuma setetes Jay .. hiskk .. maafin gua Jay .. udah sakitin lu sampai mampus gini .. huhuhu" ucap Nara sambil menangis tergugu.

Air mata Nara terjatuh diatas mata Jay yg terpejam hingga beberapa saat Jay mulai membuka matanya dan wajahnya pun sudah normal seperti biasanya.

Jayden mendongak melihat wajah Nara yg sembab terlihat menunduk. Tangan Jay mengusap air mata Nara yg turun dipipinya.

" Ra .. makasih yahh udan nolong gue " ucap Jay sambil tersenyum menatap Nara yg mukanya sembab saat ini. Mendengar suara Jay tangis Nara pun berhenti, sekejap ia menatap Jay yg sudah seperti manusia normal biasanya.

Melihat Jay sudah sadar ia segera memeluk Jay eratsambil menangis setelah itu melepaskan pelukannya dengan kasar, dan berjalan menuju kasurnya sambil bersekedekap dan menggerutu sebal.

" Kunyuk .. lu hutang penjelasan Ama gue .. lu harus beritahu gue semuanya kenapa lu bisa seperti tadi " dengan muka ketus ia menyingkirkan badan Jay dengan kasar dan duduk diatas kasurnya sambil menatap Jay tajam, setajam silet kata othor yakk .. hehe

" Oke-oke .. gue bakalan jelasin semua kehidupan yg gue jalani saat ini .. tapi apa lu ga laper Ra sekarang " ucap Jay dengan muka tengilnya.

" makan dulu aja yahh ... Sekalian isi tenaga gue juga " sambungnya.

" sempet-sempetnya ya loe ngeles diwaktu genting gini .. hmm .. kita ke bawah sekarang " ucap Naya ketus pada Jay saat ini yg tengah duduk didepannya dan akhirnya benar juga kata si kunyuk kita juga butuh tenaga buat hadapi hidup ini.

Mereka pun akhirnya sarapan berdua dengan yg sudah disediakan oleh bi Ijah. Setelah itu mereka berdua langsung kembali kekamar Nara.

" Cepet jelasin jangan ada yg lu tutupin dari gue yahh..!!!! " Tunjuk Naya tepat didepan muka Jay saat ini yg sudah duduk diatas kasurnya juga.

" Ok .. tapi lu jangan kaget ya dan jangan beritahu orang-orang.. Hanya beberapa orang saja yg tahu sama keadaan gue saat ini Ra " ucap Jay sambil menatap penuh Nara, Jay mengambil nafas dalam sebelum mulai menceritakan semua padanya.

" Gue sebenernya turunan vampire Ra .. didalam tubuh gue terdapat setengah gen manusia dan juga vampire .. gen manusia yg gua dapat dari mommy... Sedangkan Daddy gue sama seperti gua yaitu setengah vampire Ra " Nara yg mendengar itupun langsung berdiri tegak dan menatap Jay dengan lebih tajam lagi.

" apa Lo lagi ngajak gue bercanda wahai kunyuk " sambi mencengkram kerah baju yg saat ini Jay pakai dengan tatapan mengintimidasinya.

" Dengerin dulu Ra .. jangan lu potong cerita gua .. Karena hanya sekali aja gue bicara ga ada siaran ulang!!! " Nara sebenarnya enggan percaya karena yg ia tahu itu vampire ga bisa kena sinar matahari, dan makannya pun cuma darah manusia.

Rasa penasaran ia begitu besar dengan kehidupan Jay yg seperti itu, akhirnya ia memilih kembali duduk diatas kasurnya sambil tetap menatap tajam Jay yg ada didepannya.

" Kakek gua vampire Ra .. tapi bangsa kami bisa beradaptasi dengan kehidupan manusia yg normal .. dan tadi gua minta darah lo itu karena sudah 1 Minggu ini aku belum memenuhi kebutuhan vampire yg ada didalam diriku .. aku harus bisa mengatasi jiwa vampire ini Ra dengan minum darah 1 Minggu sekali walaupun cuma setetes, karena kalau aku tidak gue bakalan mati karena jiwa vampire ini menghabiskan darah gue yg ada dalam tubuh ini .. jadi bisa lu tebak kan kalo gua mati gua bakalan jadi apa " ucap Jay dengan tatapan lurus kedepan menghadap Nara.

Pada kenyataannya Jay merasa sulit untuk menerima keadaannya yg seperti saat ini, tapi memang sudah takdirnya jadi mau bagaimana lagi.

" A-appaa bener lu bisa jadi vampire beneran kunyukk .. apa ga ad cara lain gitu buat nekan jiwa vampire Lo" Nara biacara dengan gugup dan takut aja bila nanti si kunyuk itu jadi vampire beneran, menyerangnya dan menghabiskan darah ditubuhnya saat ini.

Nara menatap Jay lagi, ia segera menggeser duduknya menjauh dari jay dan dengan raut wajah yg sedikit takut saat ini.

" Pasti Lo takutkan Ama gue sekarang?? tenang aja Ra .. Gua udah berusaha dan melakukan berbagai cara Ra .. tapi ga bisa .. mangkanya sedari kecil aku tinggal bersama kakekku diluar negri.. karena cuma kakek yg tahu cara mengendalikan jiwa gue yg satu ini ..dan gue baru bisa kembali bersama mommy dan daddy sekarang karena gue udah bisa ngendaliin jiwa vampire yg ad ditubuh gua saat ini.. jadi lu percayakan sama gua Ra " entah mengapa Jay bisa merasa langsung percaya sama Nara jika ia tidak akan memberitahun identitas lainnya ini pada orang lain.

" Kenapa loe begitu yakin membuka jati diri lu yg sebenarnya pada gue jayy ... Apa lu ga takut apa ntar gue bocorin ke yg lain" ucap Nara yg mulai bisa menerima Jay seperti biasanya.

" Hmmm .. entahlah gua juga heran mengapa gue begitu mudah buka identitas asli gue pada lu .. menurut hati kecil gue lu orang yg tepat dan ga akan semudah itu membocorin identitas gue ini " ucap Jay sambil menatap wajah Nara, dan ketika ia akan beranjak keluar dari kamar ia mendengar suara Nara lagi.

" Apa disekolah cuma gue aja yg tahu identitas lain Lo ini ?? Apa grub tuyul lo itu tw ,? Atau cuma gue aja ?"

" Ada .. dan yg tahu gue punya identitas lain itu hanya sebagian aja karena gua juga memiliki sepupu yg sama seperti gua yaitu Alex dan reyhan ,, darel juga sudah tw gue yg asli.. tapi darel itu manusia asli " ucap Jay ketika ia akan turun dari lantai atas kamar Nara, ia ingin kedapur mengambil air minum karena tenggorokan terasa kering akibat curhatannya tadi dengan Nara.

Sedangkan Nara hanya mangut-mangut aja diatas kasur kebesarannya itu, ia sebenarnya masih mencerna semua ucapan Jayden.

karena yg ia tahu selama ini makanan vampire tuh hanya darah manusia dan juga vampire ga bisa pergi disiang bolong karena sudah pasti akan terbakar oleh sinar matahari seperti di film yg pernah ia lihat biasanya.

" Gua kira vampire tuhh cuma ada di film am novel ajahh .. lahh ternyata selama ini dalam lingkungan gua ternyata banyak vampire yg berwujud manusia.. mangkanya kulit si Kunyuk putihnya ga biasa kaya kulit orang normal .. ternyata ia punya campuran gen lain .. huhhh betapa sempitnya dunia ini " sambil Naya nepuk jidatnya dan geleng-geleng kepala, ia tidak habis fikir ternyata si kunyuk itu punya jiwa vampire tapi yg Naya tahu selama ini ia tidak melihat gelagat aneh pada anak itu.

"Ahh .. sudah lahh .. ngapain juga gua capek-capek mikirin yg ga penting itu ...Mendingan gua mandi aja sekarang biar otak gue lebih fresh lagii ga vampir- vampiran Mulu " batin Naya dan ia segera beranjak menuju kamar mandinya guna menuntaskan keinginannya.

.

.

.

.

Tbc