Between Red And Green
“Sekarang kau akan masuk ke dalam daftar keluarga Drake. Jangan khawatir, semua akan baik-baik saja. Bibi akan menjaga mu.”
“Eilaria Audrey, Aku Edward Drake. Ayahmu dan aku sudah seperti saudara. Mulai sekarang kau akan tinggal dirumah ini. Jadilah anak yang patuh.”
“Mulai saat ini kau akan masuk dalam daftar keluarga Drake, nama belakang mu bukan lagi Audrey. Ingat namamu sekarang, Eilaria Drake.”
Perkataan itu terlintas dalam lamunan Eila saat menunggu hasil rekomendasi kerja, ia berencana mengambil kuliah lanjut untuk gelar dokter spesialisnya di China. Melepas hidupnya di Inggris.
“Kau memikirkan apa?” Tanya Ivy Marleigh, sahabat Eila yang menempuh pendidikan yang sama.
“Hanya gugup. Apakah aku akan diterima di rumah sakit Pusat di Shenzhen?”
“Hei… Kau mencemaskan hal tidak berguna, aku tahu dirimu akan mudah dengan lolos.”
“Aku hanya khawatir, lagipula aku berencana melanjutkan studiku disana.”
“Kau khawatir karena ingin pergi studi atau lepas dari keluarga Drake?” Ivy sudah dapat menebak jalan pikiran Eila yang memang ingin menghindar dari keluarga Drake.
Eila terdiam lama. Sahabatnya itu sangat mengetahui tentang keadaannya. Tidak ada satupun yang luput dilewatkan oleh Ivy tentang masa lalu Eila.
“Apa menurutmu aku akan diizinkan oleh paman dan bibi?” Tanya Eila yang semakin ragu, ia mengajukan pindah kerja ke rumah sakit utama di China, Shenzhen, dan selama ini keluarga Drake selalu memfasilitasi kebutuhan Eila. Namun kali ini Eila memilih untuk mandiri.
“Kau belum mengatakannya? Bukankah hari ini pengumumannya? Apa yang akan…” Tanya Emily terputus saat nada dering handphone Eila berbunyi.
Emily Sandre merupakan salah satu teman dekat Eila sejak dibangku sekolah tingkat akhir. Hanya saja mereka beda jurusan sejak dibangku kuliah. Namun hubungan mereka tetap terjalin dengan baik.
BIIP… BIIP…
Eila langsung mengangkat panggilan dari Profesor Duan yang membawanya untuk bekerja di rumah sakit China tersebut. Obrolan yang cukup menyita waktu karena juga membahas pertimbangan ilmu spesialis yang akan dijalani oleh Eila.
“Aku diterima. Minggu depan aku diminta untuk mulai pengenalan. Dibawah bimbingan Profesor Duan.” Ujar Eila sesaat setelah panggilan tersebut berakhir.
“Temui paman dan bibi mu malam ini.” Balas Ivy.
Pikiran Eilaria sangat penat malam itu. Disisi lain ia sangat bangga dapat bekerja jauh dari wilayah Inggris. Tidak lagi bergantung pada keluarga Drake meski sejak awal kuliah ia sudah lama tidak menggunakan uang paman dan bibinya namun menggunakan fasilitas dari paman Drake sungguh menjadi beban tersendirinya.
Terlebih jika harus sering bertemu dengan Davian. Anak pertama dalam keluarga Drake, yang sangat dingin dan suka menindas dirinya.
Tak banyak yang mengetahuinya. Bahwa Davian adalah tunangan Eil. Keluarga Drake telah mempersiapkan calon istri untuk Davian yang dibentuk sejak dini.
Meski keluarga Drake sangat hangat dan peduli, namun bagi Eil semua bagaikan penjara. Eil harus menjaga martabat nama keluarga Drake dan harus patuh mengikuti kehendak Tuan besar Drake. Terlebih mengikuti aturan anak pertamanya, jika tidak ingin ditindas.
...****************...
“Bagaimana kabarmu Eil? Tanya bibi Drake, Helen Drake. Pertanyaan yang pasti akan selalu menjadi list utama jika bertemu dengan Eilaria
Setiap akhir pekan, Eilaria dan Nevan Drake anak bungsu keluarga Drake akan datang berkunjung ke Villa keluarga. Menghabiskan waktu untuk makan bersama dan bercengkrama bahkan terkadang berkuda dan bermain golf bersama.
“Cukup baik.” Jawab singkat Eila.
“Aku dengar kau mengundurkan diri dari rumah sakit cabang di Briston, untuk mendapatkan gelar spesialis mu. Kau berencana kemana Eil?” Tanya sang Bibi kembali sambil melempar bola golfnya, “Apa kau ada masalah disini?”
Eila terdiam. Sungguh keluarga Drake sangat cepat mendapatkan info apapun mengenai dirinya. Eila sendiri belum mengirimkan surat pengunduran dirinya namun berita itu sudah tersebar hingga ke bibi Drake.
Helen Drake adalah pimpinan rumah sakit utama di London. Keluarga Drake merupakan keluarga terpandang memegang kerajaan bisnis di wilayah Eropa. Fokus utama mereka dibidang IT dan Medis. Wanita yang berusia hampir setengah abad namun masih terlihat awet muda dan enerjik.
“Paman… bibi… aku mengajukan studi spesialis ku di China Shenzhen dan kebetulan profesor yang selama ini membimbingku memiliki kenalan disalah satu rumah sakit disana…”
Eila mengatakan secara perlahan memperhatikan reaksi sang Paman. Terlebih ucapannya terhenti saat Davian Drake tiba-tiba datang ke arena golf tersebut. Pria itu tidak pernah datang mengunjungi kota London selama akhir pekan kecuali untuk acara besar. Ia sangat disibukkan dengan tugas utamanya sebagai CEO IT terbesar diwilayah Eropa.
“Kau akan pergi kakak? China tempat yang bagus untuk memperdalam ilmu.” Semangat Nevan bocah remaja yang akan beranjak masuk kuliah. Ia cukup akrab dengan Eila.
“Kapan kau berangkat sayang?” Tanya bibi Helen kembali, menatap Eila dengan senyum hangatnya.
“Minggu depan kepala rumah sakit meminta ku untuk berkunjung untuk pengenalan. Jika memungkinkan sebelum itu aku akan berangkat.”
“Aku akan carikan rumah untuk mu.” Pungkas paman Edward Meski terlihat dingin, ia selalu mengutamakan kebutuhan Eila.
“Tidak. Tidak perlu paman. Aku mendapatkan asrama disana dan aku bisa mencari sendiri nanti. Tidak perlu merepotkan paman masalah ini.” Eila berharap di tempat barunya tidak ada lagi campur tangan keluarga Drake. Terutama Davian.
“Asrama?” Sang Paman berbalik menatap Eila.
“Ada beberapa rekan ku yang akan menyusul nanti. Aku tidak sendiri, jadi sementara waktu lebih baik aku bergabung dengan rekan ku di asrama.”
”Kalau begitu gunakan kartu hitam yang sudah kuberikan. Kau akan butuh itu disana. Setidaknya kau harus makan dengan baik.”
”Paman, aku sungguh tidak apa. Selama ini aku…”
“Heh. Kau mau bilang sudah terbiasa dengan kehidupan mewah keluarga Drake.” Ujar Davian menyela Eila, “Aku tidak yakin kau mampu tinggal di asrama.” Ketus Davian kembali yang datang menghampiri dengan sebilah stik golf.
“Davian… Ibu senang kau datang berkunjung. Akhirnya keluarga kita lengkap, makan malam bersama lah. Banyak yang perlu dibahas untuk kali ini.” Pinta Helen yang terlihat bahagia saat anak sulung kebanggaannya meluangkan waktu untuk datang.
“Kenapa kau harus datang.” Benak Eila kesal yang berharap kepergiannya tidak diketahui oleh Davian.
“Aku tidak lama. Ada urusan di kantor pusat yang harus aku tangani.” Jawab Davian yang menatap Eila dengan tajam.
“Kalian tidak perlu mengurus dia, aku akan mengantarnya dan mengurusnya dengan baik.” Dingin Davian.
Bagaimanapun Davian tidak akan pernah melepaskan Eila. Sungguh beban bagi hidup Eila harus menjadi boneka didalam keluarga Drake. Terlebih harus selalu tunduk pada Davian. Tunangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
reecka
awal bagus.. semangat thor
2024-03-22
0