Novel author ke empat launching 😘( cerita ini hasil karangan othor sendiri ya ). Silahkan mampir kak, jika tidak suka di skip aja ya, jangan kasih rating jelek. Ntar othor ngambek loh 😁.
Jeffander Smith lelaki dewasa dengan status duda kaya raya, tengah jatuh cinta pada gadis belia bernama Queensha Claire. Gadis cantik dan sedikit bar-bar itu telah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun sayang, cinta jeffander bertepuk sebelah tangan. Lalu bagaimana usaha duda tampan itu untuk mendapatkan cinta sang gadis pujaan hatinya. Kepoin yuk kakak-kakak cantik dan ganteng. jangan lupa tinggalkan dukungan agar othor semangat up datenya. Terima kasih.
Happy reading 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Wia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2
Pagi harinya, di dalam ruangan dengan nuansa abu-abu putih, Jeffander terlihat tengah duduk di kursi kebesarannya sambil membaca berkas di tangannya dengan serius.
" Queensha Naura Claire, usia dua puluh tahun, sedang kuliah di universitas xxxx. Kepribadian, ceria, bar-bar, ceroboh dan sedikit bo dohh ", saat membaca kalimat terakhir, Jeff melirik ke arah Mark untuk meminta penjelasan.
Mark yang mengerti maksud dari lirikan bosnya itu buru-buru menjelaskan. " Itu berdasarkan pendapat orang-orang yang sudah saya tanyai bos. Mereka adalah orang-orang yang cukup mengenal gadis itu ".
Setelah mendengar jawaban dari Mark, Jeff kembali meneruskan membaca berkas itu. " Ia adalah putri dari tuan James claire pemilik perusahaan Royal Groub? ".
" Benar bos. Dan perusahaan itu saat ini tengah mengajukan proposal kerja sama pada perusahaan kita untuk menyelamatkan bisnisnya yang hampir bangkrut. Mereka sepertinya sangat mengharapkan investasi yang cukup besar dari perusahaan kita ", jelas Mark.
" Apakah kamu sudah menyelidiki perusahaan itu Mark? ",
" Saya sudah menyelidikinya bos. Perusahaan tuan James awalnya cukup maju. Namun sayangnya orang kepercayaannya telah mengkhianatinya dengan membawa lari ide perusahaan dan menjualnya pada perusahaan lain. Padahal ide yang sedang mereka garap sudah menghabiskan banyak dana. Sehingga perusahaan tuan James sekarang mengalami krisis keuangan. Untungnya mereka masih memiliki satu produk lagi yang akan diluncurkan. Akan tetapi saat tuan James mencari investor kesana kemari, banyak perusahaan yang menolak bekerja sama dengan perusahaan tuan James karena isu yang mengatakan jika perusahaan tuan James hampir bangkrut ",
Jeff tampak manggut-manggut mendengar penjelasan panjang lebar dari Mark. " Baiklah Mark, kamu hubungi tuan James sekarang. Beritahu padanya untuk datang ke perusahaan kita besuk pagi untuk membahas proposal kerjasama yang ia ajukan ".
" Siap bos ",
" Kalau begitu kau sudah boleh kembali ke ruanganmu ",
" Baik bos ", Mark segera berlalu keluar dari ruangan bosnya itu.
Setelah mark menutup kembali pintu ruangannya, Jeff terlihat beranjak dari duduknya dan berjalan menuju jendela besar yang menampilkan pemandangan gedung-gedung tinggi. Pikirannya kembali menerawang mengingat senyum manis Queen yang mampu membuat dadanya berdebar-debar.
" Sepertinya takdir sedang berpihak padaku. Tunggu saja gadis nakal, perangkap cintaku akan menjeratmu perlahan-lahan ", ucap Jeff seraya tersenyum smirk.
🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Siang harinya di kampus, Queen yang merasa haus segera berlari ke arah kantin setelah menyelesaikan mata kuliahnya. Ia segera memesan dua gelas jus jeruk sekaligus. Setelah pesanannya datang, Queen segera meneguk salah satu jusnya hingga habis.
" Ah segarnya ", gumam Queen sambil mengusap sisa jus jeruk di bibirnya.
Dari kejauhan tampak Emma dan Olivia berjalan mendekat ke arahnya.
" Hey Queen, kenapa kau berlari begitu cepat, seperti orang kebelet BAB saja ", omel Emma seraya mendudukkan diri di samping Queen. Sedangkan Olivia lebih memilih duduk di bangku yang berada di depan kedua sahabatnya.
" Sorry baby, aku tadi merasa haus sekali. Mata kuliah tuan Andrew sungguh membuat tenggorokan ku kering kerontang ", kesal Queen yang tadi di suruh oleh tuan Andrew untuk mempresentasikan tugasnya di depan kelas. Dan yang membuat queen bertambah kesal adalah, setelah presentasinya itu selesai tuan Andrew malah mencecarnya dengan banyak pertanyaan yang akhirnya membuat Queen kelimpungan menjawabnya.
" Sehabis dari sini kau mau kemana Queen ? ", tanya Olivia sambil memakan bakso pesanannya yang baru datang.
" Tentu saja pulang, memangnya mau kemana lagi. Hari ini aku rasanya lelah sekali ", keluh Queen sambil menyesap kembali jus jeruknya di gelas yang kedua.
Manik matanya yang hitam legam itu tampak mengedarkan pandangannya ke arah pintu masuk kantin. Saat Melihat seseorang yang baru masuk ke dalam kantin, mata queen langsung berbinar.
" Rexton ", gumam Queen yang masih terdengar oleh Emma dan Olivia. Keduanya pun langsung mengikuti arah pandang sahabatnya itu. Emma yang melihat queen hendak beranjak dari duduknya langsung mengeluarkan ultimatum.
" Jangan coba-coba untuk menghampiri lelaki itu Queen ", suara Emma memperingati.
" Kenapa? "
" Come on Queen, jangan merendahkan dirimu lagi di depan Rexton. Kamu terlalu berharga untuk di sepelekan olehnya. Lelaki sombong dan angkuh seperti Rex tidak pantas untukmu ",
" Tapi aku sangat mencintainya Em ", jawab queen lirih. Raut wajah gadis cantik itu berubah sendu. Emma yang melihat queen menunduk sedih, segera mengusap bahu sahabatnya itu dengan lembut.
"Lalu sampai kapan kau akan mengejarnya? Kau itu bukan tipe yang di inginkan olehnya. Cobalah membuka hati untuk pria lain yang lebih peduli padamu Queen. Seperti Kenzio atau Damian yang selalu mengejarmu ", kata Emma menasehati. Olivia yang sedari tadi diam tampak mengangguk-angguk setuju dengan ucapan Emma.
" Tapi aku sama sekali tidak tertarik untuk berhubungan dengan mereka ", jawab Queen lesu.
" Atau dengan lelaki yang ada di cafe waktu itu saja ", usul Olivia tiba-tiba.
" Yang mana ? ", tanya Queen amnesia.
" Yang itu, lelaki dewasa yang resletingnya terbuka dan memperlihatkan celini dilimnya ", jawab Oliv sambil mengulum senyumnya. Bayangan sesuatu yang besar di balik celana pria dewasa itu membuat otak mesum Olivia memikirkan hal yang tidak-tidak.
" What? lelaki tua dan genit itu? No, aku tidak mau. Meski dia cukup tampan tapi aku nggak akan bisa menyukai lelaki yang usianya terpaut jauh dariku. Rasanya geli sekali, seperti pacaran dengan paman sendiri ", jawab Queen sambil bergidik ngeri.
" Hey kau jangan asal bicara Queen. Jangan sampai kau termakan omonganmu sendiri ",
" Iuh amit-amit ", jawab Queen sambil mengibas-ngibaskan tangannya.
.......
Setelah acara mengobrol ngalor ngidul dikantin kampus, Queen akhirnya memutuskan untuk pulang. Ia yang sudah tiba di rumah setengah jam yang lalu, kini sedang bersantai di dalam kamarnya. Ia terlihat sibuk menatap layar ponselnya yang di penuhi oleh foto Rex yang ia ambil secara diam-diam.
Hati Queen tiba-tiba kembali berdenyut nyeri saat mengingat kejadian tadi siang, dimana lelaki pujaan hatinya itu terlihat tengah memeluk Chelsea, gadis yang terkenal pintar dan cantik di kampusnya.
" Rex, kenapa kau itu bodoh sekali. Kenapa kau tidak bisa melihat cinta yang begitu besar dariku? Apa kau itu tidak punya hati untuk merasakannya Rex? Kenapa kau malah tertarik dengan perempuan angkuh seperti Chelsea. Tidak ingatkah kau siapa yang selalu membawakan air minum saat kau kehausan setelah bermain basket. Kau memang lelaki bodoh Rex ", kesal Queen menumpahkan semua rasa kecewa dan sakit hatinya pada lelaki tampan itu.
" Aku harus bagaimana? Apa aku harus les privat supaya aku semakin pintar dan kau mau melirikku ", gumam Queen sambil menopang dagu. Setelah lelah bergelut dengan pikirannya sendiri, Queen pun akhirnya tertidur sambil memeluk ponselnya.
*******
Jangan lupa dukungannya 😘😘
Othor tunggu loh ya 😁😘