Karna menolong seseorang membuat Rafdelia menjalani kehidupan yang tidak di inginkan nya tetapi seiring berjalannya waktu Rafdelia menjadi menerima takdir kehidupannya.
ketahui kelanjutan kisah hidup Rafdelia dengan membaca cerita ini dari awal ya teman.
SELAMAT MEMBACA..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febri inike putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02.
"mi..." Rafdelia membuka suara. " kalau Adel bersedia menikah dengan anak mami, mami janji kan mau berobat ke Jerman?" tawar Rafdelia sedikit ragu nemum berusaha menguatkan hati.
Mami Zora membalikkan badan menghadap Rafdelia. Dengan wajah berbinar mami menjawab.
" kamu gak bercanda kan nak?? Kamu bersedia?? Ya Allah Alhamdulillah... Rafdelia. Terimakasih sayang, terimakasih..." mami memeluk Rafdelia. " mami janji nak, setelah kalian menikah mami akan segera berobat ke Jerman. Karena mami juga ingin sehat biar bisa main bersama cucu cucu mami nanti..."
Rafdelia menghembuskan napasnya dengan kasar dan membalas memeluk mami. Ya.. Ia akan memenuhi keinginan mami Zora sebagai bentuk balas jasa atas hutang nyawanya kepada beliau. Terlepas apa yang terjadi nantinya, biarlah ia jalani dulu...
Satu Minggu Kemudian....
di dalam sebuah kamar hotel, Rafdelia sedang menatap pantulan dirinya di cermin. Ia baru saja selesai dirias karena hari ini adalah hari pernikahannya yang memang dipercepat mengingat mami Zora yang harus segera ke Jerman untuk berobat. Ia mengenakan kebaya putih cerah, sangat pas di tubuh langsingnya yang indah.
dengan hijab yang senada dengan warna kebaya yang dikenakannya, sungguh tampilan yang sangat sederhana namun sangat anggun dan elegan. Mencerminkan kepribadian Rafdelia yang sesungguhnya.
"wah... Anda sangat cantik" kagum seorang wanita yang tadi memakaikan riasan makeup pengantin ke wajah Rafdelia. Makeup yang tidak terlalu menor atau berlebihan seperti keinginan Rafdelia sendiri.
Rafdelia hanya tersenyum tipis. Entahlah ia harus bahagia untuk hari istimewa ini ataukah justru sedih. Perjodohan mendadak yang terpaksa ia terima karena hutang budinya pada mami Zora namun juga rasa sayangnya pada beliau karena iapun takut terjadi hal buruk pada kesempatan mami jika tidak segera di bawa berobat ke Jerman. Namun tak dapat dipungkiri, bahwa ia sedikit merasa janggal karena hingga saat ini bahkan beberapa jam lagi akan melangsungkan akad nikah, ia bahkan belum pernah bertemu sama sekali dengan calon suaminya.
Anak laki-laki mami Zora. Dikarenakan calon suaminya yang sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri. Bahkan ia tidak pernah melihat foto dari calon suaminya itu. Aneh bukan... Ya, karena Rafdelia pun merasa telah pasrah menerima siapa calon suaminya nanti. Baginya jika mami Zora saja adalah pribadi yang sangat baik dan penuh kasih sayang, sudah pasti anaknya pun sama. Itulah yang ada di benak Rafdelia.
Pun beberapa hari ini Rafdelia juga disibukkan dengan pekerjaannya sebagai seorang dokter muda di sebuah rumah sakit internasional terbesar di Indonesia. Baru sebulan ini ia praktek sebagai dokter jaga di sana. Rafdelia merasa sangat beruntung. Itu sebabnya sebelum hari pernikahannya ini ia benar-benar serius menjalankan tugasnya.
"sayang, kamu sudah selesai? Akad nikahnya akan segera di mulai nak..." mami Zora masuk ke kamar tempat Rafdelia berada dengan tujuan ingin menjemput wanita yang akan segera menjadi menantunya itu agar segera keruangan yang telah disiapkan sebagai tempat berlangsungnya akad nikah.
"maasyaallah... Rafdelia, kamu cantik banget nak!" mami terkagum-kagum saat melihat penampilan Rafdelia yang benar-benar membuat siapapun melihatnya pasti akan berdecak kagum.
Ya, Rafdelia memang memiliki wajah yang sangat cantik seperti wajah khas Timur Tengah. Matanya yang teduh dan indah mampu menghipnotis siapapun yang memandang. Hidung mancung bibir tipis mungil dan dagu yang terbelah, seperti boneka.