Ini kisah tentang dua insan yang awalnya saling membenci. Sebut namanya Rangga(26th) dan Mawar(20th). Rangga yang mengalami kecelakaan lima bulan lalu, mengakibatkan kakinya lumpuh. Keadaannya yang cacat membuat kekasihnya(Rena) meninggalkannya satu bulan pasca kecelakaan. Sehingga membuat Rangga semakin depresi dan putus asa. Yang membuatnya menjadi sosok yang pemarah dan emosional.
Dan hadirlah Mawar, seorang gadis desa yang sedang terlilit hutang pada seorang juragan teh, bekas biaya operasi ayahnya, membuat Mawar terpaksa harus bekerja sebagai Art di rumah Rangga, yang bertugas khusus merawat dan melayani Rangga. Dan dengan sikap Rangga yang emosional, mampukah Mawar bertahan...
Yuk ikuti keseruan kisahnya...
Selamat membaca...🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Kitty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 2
Sementara dilain tempat, tepatnya disebuah desa, terlihat seorang laki-laki paruh baya sedang duduk di sebuah kursi roda. Sedangkan sang istri tengah sibuk mengangkat pakaian. Kedua pasangan suami istri ini adalah pak Arifin dan Bu Siti. Mereka mempunyai dua orang anak yang bernama Mawar, gadis paling cantik di desa itu, dan adiknya yang masih duduk di bangku SD bernama Alfi. Keluarga ini sangat sederhana, Pak Arifin dan Bu Siti bekerja sebagai buruh harian di sebuah kebun teh milik juragan Dahlan. Orang terkaya di desa itu.
Namun setelah pak Arifin mengidap penyakit serius yang membuatnya harus menjalani operasi. Membuatnya berhenti bekerja sampai dia benar-benar sembuh pasca operasi. Dan keadaan ini semakin membuat keluarga ini kesusahan. Mawar terpaksa harus menggantikan kedua orang tua mereka mencari nafkah dengan bekerja juga di kebun juragan Dahlan. Karena ibunya juga tidak lagi bisa bekerja, karena harus merawat dan menjaga suaminya di rumah.
Tiba-tiba datang tiga orang laki-laki yang salah satunya tidak lain adalah juragan Dahlan, dan dua orang lagi yang merupakan tangan kanan juragan Dahlan. Mereka mendatangi rumah pak Arifin dengan tujuan menagih hutang pada pak Arifin, yang dipakai untuk biaya operasi pak Arifin satu bulan lalu.
"Arifin, saya kesini dengan tujuan yang baik. Seperti yang sudah kamu ketahui, kalau saya sangat mengagumi anak kamu Mawar. Jadi maksud kedatangan saya kemari, ingin membahas hutang kamu sama saya. Langsung saja pada intinya, saya beri kamu waktu satu bulan lagi, kalau dalam waktu satu bulan kamu tidak menyicil hutang kamu. Ya sebenarnya tidak masalah, dengan satu syarat serahkan Mawar sama saya. Saya janji sebagai suami, saya pasti akan membahagiakan Mawar. Dan masalah hutang, saya akan anggap lunas semua hutang kamu," ucap juragan Dahlan dengan tegas.
Kata-kata juragan Dahlan terdengar begitu panas ditelinga pak Arifin dan istrinya. Hati mereka pun terasa sangat sakit bagai ditusuk-tusuk. Dan dengan tegas pula, pak Arifin menjawab.
"Juragan tidak usah khawatir, saya pasti akan membayar hutang saya. Karena saya tidak akan pernah rela, kalau anak saya harus menjadi istri juragan yang ke empat. Saya tidak akan membiarkan itu terjadi juragan,"
Mendengar ucapan pak Arifin, Juragan Dahlan dan kedua tangan kanannya tertawa. Mereka menganggap ucapan pak Arifin itu hanya sebuah lelucon, karena sangat tidak mungkin bagi pak Arifin membayar hutangnya dengan keadaannya yang seperti sekarang ini. Dan Mawar bekerja di kebun, hanya cukup untuk biaya makan mereka sehari-hari.
Juragan Dahlan tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk bisa menikahi Mawar, sang bunga desa. Meski diusianya yang sudah bau tanah dan dengan tiga orang istri. Bukanlah penghalang baginya untuk memiliki Mawar.
"Dengan senang hati, Saya akan tunggu satu bulan lagi Arifin. Saya rasa sudah cukup silahturahmi saya pada calon mertua saya, dengan penuh hormat saya pamit pulang. permisi" ucap juragan Dahlan yang langsung pergi meninggalkan pak Arifin dan istrinya.
Bu Siti tidak bisa menahan air matanya yang mulai menetes, dia tidak rela kalau anak gadisnya satu-satunya harus menikah dengan laki-laki tua yang harusnya pantas menjadi kakeknya Mawar itu.
"Bagaimana ini pak, bagaimana cara kita membayar hutang pada juragan Dahlan. Ibu tidak akan pernah rela, Mawar menikah dengan juragan Dahlan," ucap Bu Siti sambil menangis tersedu-sedu.
"Sampai mati pun, Bapak tidak akan pernah membiarkan itu semua terjadi Bu,"
"Tapi bagaimana caranya kita membayar hutang kita pak," tanya Bu Siti.
Belum sempat pak Arifin menjawab pertanyaan istrinya, Mawar datang dengan mengendarai sepedanya. Dia baru pulang bekerja dari kebun juragan Dahlan.
wah si Rena ini bener-baner minta di cekik Kaya nya 😡😡😡😡
untung ada yang liat mawar di bawa ke gudang dan kasih tau Marsel , kalo kaga aduh lagatau dah nasib mawar gye mna 😭😭😭😭😭😭😭
bener tuh feryy kata mawar , manja nya lebih baik sama cewe kamu ajah Fery 😁😁😁😁
Marcel kamu sama aku ajah , aku siapa gantiin mawar di hati kamu 😂😂😂😂😂😂😂🤭
hoalah Rena.. nasi pecel aja masih enak lohh kokya mau bundir benar2 sempit pikiran kamu Rena. untungnya ada Marsel.. selain jadi penyelamat juga jadi belahan jiwamu sekarang.
selamat juga buat Rangga Mawar.. 👏👏👏👏
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
boleh takut tapi jngan berlebihan Rangga tidak bagus juga , percaya lah Kalo mawar tidak seperti mantan mu itu 😁😁😁😁😁😁
SEMANGAT Thor 🤗
mawar ya gitu gak berusaha berjuang membersihkan namanya malah pulkam.
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗