NovelToon NovelToon
Jodohku Mas Duda Jutek

Jodohku Mas Duda Jutek

Status: tamat
Genre:Duda / Pernikahan Kilat / Tamat
Popularitas:7.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Asri Faris

Setelah kepergian istrinya, Hanan Ramahendra menjadi pribadi yang tertutup dan dingin. Hidupnya hanya tentang dirinya dan putrinya. Hingga suatu ketika terusik dengan keberadaan seorang Naima Nahla, pribadi yang begitu sederhana, mampu menggetarkan hatinya hingga kembali terucap kata cinta.

"Berapa uang yang harus aku bayar untuk mengganti waktumu?" Hanan Ramahendra.

"Maaf, ini bukan soal uang, tapi bentuk tanggung jawab, saya tidak bisa." Naima Nahla

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Apakah pria itu serius? Ia bahkan tidak menanyakan perasaannya apakah bersedia atau tidak. Terdengar cukup ngeyel dan sangat misterius.

"Kenapa bengong, mana ponselmu?" ujarnya menengadahkan tangannya.

"Untuk apa Pak? Saya akan usahakan izin untuk besok," ucap Nahla seperti tak ada ruang gerak untuk berpikir.

"Oke, deal, datang pagi hari sebelum pukul enam, pastikan dengan senyum bahagia selama menjaga anakku."

Nahla mengangguk paham, ia pun berniat pamit karena hari sudah sore.

"Sebaiknya pulang setelah adzan, tidak baik waktu maghrib berada di jalan!" ucap pria itu terdengar memperingatkan.

Benar juga, gegara obrolan mereka yang ngalor ngidul belum jelas, membuat waktu keduanya tersita habis. Mau tidak mau Nahla mengiyakan.

"Pa, Miss Nahla tidak jadi pulang?" tanya Icha kegirangan. Entah mengapa putrinya itu sangat menyukai dan begitu dekat dengan Nahla. Beberapa kali seorang perempuan mencoba mendekat, tidak pernah membuatnya nyaman. Kenapa dalam waktu kurang lebih empat bulan saja perempuan itu makin akrab dengan anaknya.

"Jadi, tapi nanti, ajak Miss Nahla masuk Icha!" ajak pria itu beranjak lebih dulu.

"Miss, ayo, kata papa, nggak jadi pulang, besok jadi ngantar Icha kan?" ajak bocah itu menuntun gurunya masuk.

Perempuan dua puluh tiga tahun itu mengangguk sambil berjalan. Sebelumnya Miss Nahla tidak pernah masuk ke rumahnya hingga dalam apalagi sampai kamar Icha. Perempuan itu mentok di ruang tamu atau ke belakang numpang kamar mandi jika ada perlu.

"Sayang, Icha ada mukena besar nggak? Miss pinjam," pinta gadis itu dengan lembut.

"Hmm ... sebentar Miss, Icha bilang ke papa dulu aja."

Gadis kecil itu belum sempat beranjak ketika sebuah pintu dibuka tanpa permisi. Pria itu datang, masuk lalu menaruh mukena di atas ranjang putrinya.

"Pa, kok bisa tahu kalau tadi Miss Nahla mau pinjam," ujar Icha dengan celotehnya.

Pria itu hanya menanggapi dengan senyuman, selebihnya tanpa sepatah kata pun keluar begitu saja. Nampak datar dan jutek, padahal baru beberapa menit yang lalu mengajak dirinya nikah.

Icha dan Miss Nahla sholat di kamar. Usai menunaikan jamaah, perempuan itu membantu gadis kecil itu menyiapkan beberapa barang yang akan dibawa besok. Termasuk pakaian ganti dan baju renang.

"Icha, sampai ketemu besok ya, Miss harus pulang dulu," pamit Miss Nahla sedikit kebingungan hendak pamit pulang. Sementara pria itu ke mana. Tidak mungkin juga meninggalkan bocah kecil itu sendirian di rumah.

"Ayahmu mana? Apa dia di dalam, tolong sampaikan padanya kalau miss pamit," pinta Nahla bingung juga.

Icha menurut, gadis itu terlihat mengetuk pintu kamar ayahnya lalu masuk. Tak berselang lama, pria itu keluar dengan menggendong Icha.

"Maaf Pak, mau pamit," ucap Nahla sopan.

"Biar aku antar, ini sudah malam," jawab pria itu lugas.

"Tapi kan saya bawa motor Pak," tolak Nahla benar adanya.

"Anak gadis tidak baik jalan malam-malam, silahkan jalan di depan saya, nanti mobil saya buntutin kamu dari belakang," jawabnya tenang. Hanan juga harus memastikan keselamatan perempuan itu sampai rumah.

"Ayo!" ucap pria itu lagi seakan membuyarkan lamunan sesaat Nahla.

Perempuan itu beranjak, agak tidak nyaman kala pria itu benar-benar ingin mengikuti motornya. Seperti memberikan perlindungan, pria itu menerangi jalan dengan sorot mobilnya. Mengiringi motor di depannya yang berjalan dengan kecepatan sedang.

Suasana kanan kiri memang gelap, sebelumnya Nahla juga tidak pernah berkendara malam. Hanya beberapa kali kalau memang berkepentingan sampai petang. Beruntung ada mobil Pak Hanan yang cukup membantu.

Perempuan itu menghentikan motornya tepat di ujung sebuah halaman. Nampak mobil di belakangnya juga ikut berhenti. Perempuan itu turun dari motor, menghampiri mobil Pak Hanan.

"Sudah sampai Pak, sebelumnya terima kasih," ucap Nahla sopan.

"Rumah kamu yang mana?" tanya pria itu mengamati rumah di sekitar yang berderet layaknya sebuah perumahan.

"Itu kediaman saya, terima kasih sebelumnya," ucapnya lagi.

Nahla sedikit bingung saat pria itu tak kunjung pergi menyalakan mobilnya. Malah turun seorang diri. Icha sendiri ketiduran di mobil.

"Bapak mau ke mana?" tanya Nahla kebingungan.

"Ngantar kamu," ujarnya santai.

"Sudah sampai, sebaiknya pulang," usir Nahla agak takut jika ketahuan orang tuanya.

Nampak Bapak keluar rumah, disusul ibu di belakangnya, mungkin karena mendengar deru mesin motor anaknya pulang tetapi tak kunjung masuk. Orang tua Nahla tentu saja menatap ke arah kedua manusia yang tengah berbincang itu.

"Itu orang tua kamu?" tanya Pak Hanan cukup jelas.

"Iya," jawab Nahla mengangguk. Tanpa diduga, pria itu mendekat ke arah pintu, membuat Nahla panik saja. Perempuan itu berjalan cepat menyusul pria itu.

"Selamat malam, Pak, Bu!" sapa Hanan sopan, ramah, dan full senyum. Sungguh berbeda sekali saat bertegur sapa atau berbicara dengan Nahla yang bahkan tidak pernah menatap, atau tersenyum sedikit saja.

Seingat Nahla, sampai detik ini bahkan pria itu belum pernah tersenyum padanya. Jutek, dan terlihat sedikit sombong.

"Malam," jawab orang tua Nahla kompak.

"Saya mengantar Nahla, Pak, Buk, maaf, kalau jam mengajar putri saya sampai malam," ucap pria itu ramah.

1
Tiagus Nababan
sekarang baru terasa....lki lki egois
Sandisalbiah
hah.. makanya jd suami itu jgn labil, udah tua juga kok gak bisa konsisten dgn hati dan perasaanya sendiri...
Sandisalbiah
walau langkah yg di ambil Nahla itu salah tp sebagai perempuan normal pasti akan mendukung tindakan Nahla.. buat apa bertahan kalau keberadaan kita gak di anggap juga gak di hargai.. apa lagi adanya Nahla dlm hidup Hanan adalah murni keinginan laki² egois itu sendiri, hasil paksaan dia malah.tp begitu Nahla masuk dlm kehidupannya justru di kecewakan, hanya dianggap sebagai pelampiasan... berengsek banget si Hanan emang..
Sandisalbiah
lagi² egois juga kepala batu.. harusnya kalau dia emang peduli dan menganggap Nahla itu istrinya saat tau Nahla belum pulang dia langsung cari in, lha ini kok nunggu sampe besok.. nampak sekali dia gak peduli dgn keadaan Nahla... dasar suami gak waras..
Sandisalbiah
Hanan egois.. gak peka sama istri... kasihan Nahla
Sandisalbiah
hah.. Hanan hangat di awal aja ya.. awas aja kalau sampai dia nyakiti hati Nahla... sadar gak sih kalau sikapnya itu sudah aneh.. dasar Hanan
Sandisalbiah
padahal udah sempat beristigfar lho si Hanan tp begitu nyicip ketupat tahu kok langsung bersikap aneh.. sadar gak dia itu udah menyakiti istrinya.. semoga sikap anehnya gak makin menjadi dan berlarut².. kasihan Nahla... secara pernikahan ini juga termasuk hasil dr paksaan Hanan walau tdk secara langsung
Sandisalbiah
hah.. mantan duda yg udah lama puasa.. pengen buka, ada aja gangguan.. 🤭
Sandisalbiah
sempet kawatir kalau Hanan bakal menyebut nama Almarhumah saat penyatuan mereka krn Hanan kan belum move on sepenuhnyaa dr sang mantan terindah walau sudah beda alam
Sandisalbiah
readers ikut salting gegara mas Hanan
Sandisalbiah
pinter banget mas Hanan baca situasi, pasang strategi dadakan buat mengikat neng Nahla nya... gak tanggung².. langsung ijab lho..
Sandisalbiah
bener² gak mau buang² waktu ya mas Hanan... semua kudu di segerakan.,
Sandisalbiah
pak duda meresahkan ya Na... buat jantung jd gak normal
Sandisalbiah
tuh kan.. mulai kelihatan kan gelagat² kang gombalnya 🤭L
pak duda mah jutek nya cuma kamuflase, aslinya dingin dingin empuk dia
Sandisalbiah
𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚞𝚍𝚊 𝚖𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚕𝚑𝚘 𝙼𝚒𝚜𝚜... 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚗𝚎𝚔𝚘² 𝚍𝚒𝚊 𝚌𝚞𝚖𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚓𝚊 𝚓𝚞𝚝𝚎𝚔 𝚙𝚕𝚞𝚜 𝚍𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗.. 𝚝𝚙 𝚜𝚊𝚙𝚊 𝚝𝚊𝚞 𝚙𝚊𝚜 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝙼𝚒𝚜𝚜 𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚓𝚍 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚑𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝...
Koni Dwi N
jaga image dong
Sandisalbiah
𝚒𝚗𝚒 𝚘𝚛𝚐 𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚔 𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚌𝚎𝚖 𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚕𝚒 𝚌𝚒𝚕𝚘𝚔, 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚜𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒.. 𝚑𝚎𝚛𝚊𝚗...
Any Puji
hamil tuh kan habis haid dgass trus sama si duda..bulan madu ya gagal
Any Puji
rumah kamu na dari duda jutek
Ray
🤣🤣🤣🤣🤣 yang udah puluhan tahun aja bakalan ingat. itulah perempuan, terkecuali dah pikun
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!