NovelToon NovelToon
Dokter Tampan Itu Suamiku

Dokter Tampan Itu Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Dokter
Popularitas:41.6k
Nilai: 5
Nama Author: elaretaa

Jangan lupa follow Author yaaaaa!!!!!!!

Hidup Kayla yang awalnya begitu tenang berubah ketika Ayahnya menjodohkannya dengan seorang pria yang begitu dingin, cuek dan disiplin. Baru satu hari menikah, sang suami sudah pergi karena ada pekerjaan mendesak.

Setelah dua bulan, Kayla pun harus melaksanakan koas di kota kelahirannya, ketika Kayla tengah bertugas tiba-tiba ia bertemu dengan pria yang sudah sah menjadi suaminya tengah mengobati pasien di rumah sakit tempat Kayla bertugas.

Bagaimana kelanjutannya? Bagaimana reaksi Kayla ketika melihat suaminya adalah Dokter di rumah sakit tempatnya bertugas? Apa penjelasan yang diberikan sang suami pada Kayla?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Pulang Terlambat

Saat jarak Kayla dan Arthur hanya tinggal dua meter, Arthur mendongak. Tatapannya melewati Kayla begitu saja, seolah Kayla hanyalah bagian dari dekorasi dinding rumah sakit dan ia kembali fokus pada tablet di tangannya, melanjutkan instruksinya kepada residen tersebut dengan suara datar.

​Kayla menelan ludah, rasa sesak mendadak menyerang dadanya. Padahal tadi pagi ia masih melihat tulisan tangan rapi pria itu di secarik kertas, tapi sekarang Kayla merasa seperti orang asing yang benar-benar tidak berharga di mata suaminya sendiri.

​'Oke, Kayla. Fokus, kamu di sini jadi Dokter muda, bukan istri Dokter kulkas itu,' batinnya menyemangati diri sendiri.

"Dokter Muda Kayla, anda diminta Dokter Bian untuk segera ke ruangannya mengambil berkas pasien yang tadi dioperasi," ucap seorang perawat.

​Kayla mengangguk dan berbalik arah dan tanpa ia sadari, saat ia berbalik, mata tajam Arthur melirik ke arah punggungnya sejenak. Rahang Arthur mengeras, ada secercah emosi yang ia tahan di balik wajah datarnya yang sedingin es itu.

​Saat Kayla sampai di depan ruangan Dokter Bian, ia harus melewati lorong yang cukup sepi. Di sana, ia melihat Arthur sendirian sedang berjalan dari arah berlawanan. Kayla memutuskan untuk bersikap biasa saja.

​"Permisi, Dokter," ucap Kayla sopan sambil menundukkan kepala sedikit saat mereka berpapasan.

​"Laporannya harus selesai dalam satu jam, jangan sampai ada kesalahan satu huruf pun Dokter Muda Kayla," ucap Arthur.

"Tapi, saya kan anak didiknya Dokter Bian," ucap Kayla.

"Sama saja, semua laporan nanti juga akan saya periksa, ingat satu jam," ucap Arthur lalu melenggang pergi tanpa menunggu jawaban Kayla.

Kayla menghentakkan kakinya kesal ke lantai koridor yang sunyi, "Satu jam? Dia pikir aku ini robot apa? Baru juga selesai operasi tiga jam, otakku masih panas!" gerutu Kayla pelan.

Namun, Kayla tahu tidak ada gunanya membantah, dengan setengah berlari, Kayla menuju ruang koas, mengambil laptop dan mulai mengetik laporan observasi pasca operasi dengan kecepatan penuh, Jihan dan Celine yang melihat Kayla tampak sangat serius tidak berani mengganggu.

Tepat lima puluh menit kemudian, laporan itu selesai, Kayla memeriksanya dua kali memastikan tidak ada kesalahan satu huruf pun sesuai perintah Aiden lalu berjalan menuju ruangan Kepala Departemen Bedah Saraf.

Di depan pintu ruangan Arthur, Kayla berusaha untuk tenang dan memberanikan diri masuk ke ruangan tersebut dan akhirnya Kayla pun mengetuk pintu ruangan itu.

"Masuk," suara bariton dari dalam terdengar.

Kayla masuk dan melihat Arthur sedang duduk di balik meja besarnya, masih sibuk dengan tumpukan dokumen, ia bahkan tidak mendongak saat Kayla meletakkan map laporan di meja.

"Ini laporan observasi pasien bernama Pak Wijaya, Dokter," ucap Kayla.

Arthur mengambil map tersebut, membukanya dan membacanya dengan sangat teliti. Suasana ruangan itu begitu hening, hanya terdengar suara detak jam dinding dan gesekan kertas, Kayla berdiri dengan kaku sembari menunggu vonis dari suaminya.

"Lumayan," ucap Arthur singkat setelah hampir lima menit memeriksa.

Lalu Arthur menutup map itu dan akhirnya mendongak, menatap mata Kayla. "Tapi kau lupa mencantumkan output urine pasien di jam terakhir," lanjut Arthur.

"Ta-tapi tadi saya tanya perawat, katanya sedang diganti kantongnya, jadi..." ucapan Kayla terhenti lantaran Arthur yang menyelanya.

"Seorang dokter tidak menerima jawaban katanya Dokter Muda Kayla, kau harus melihatnya sendiri. Jadi, kembali ke bangsal dan lengkapi datanya lalu serahkan lagi padaku," ucap Arthur.

Kayla mengepalkan tangan di balik saku jas putihnya, "Baik, Dokter," jawab Kayla.

Saat Kayla hendak berbalik pergi, Arthur tiba-tiba berucap dengan suara yang sedikit lebih rendah, "Dan satu lagi," ucap Arthur yang menghentikan langkah Kayla.

"Iya, Dok? Apa ada yang harus saya lakukan lagi?" tanya Kayla.

"Jangan pulang terlambat, sopir sudah aku minta menjemputmu jam lima sore. Aku ada operasi tambahan malam ini, jadi aku mungkin pulang tengah malam, jangan tunggu aku untuk makan malam," ucap Arthur.

Kayla tertegun, nada bicaranya tetap dingin, tapi ada terselip perintah yang bersifat personal di sana. "Tapi Dok, saya bisa pulang sendiri pakai mobil yang tadi pagi..." ucapan Kayla lagi-lagi dipotong Arthur.

"Mobil itu terlalu besar untukmu yang sedang kelelahan, turuti saja perintahku," sahut Arthur kembali fokus pada kertas-kertasnya dan menandakan bahwa pembicaraan sudah berakhir secara sepihak.

Kayla keluar dari ruangan itu dengan perasaan campur aduk, ia kesal karena dikritik soal laporan. Tapi, di sisi lain, ia sedikit tersentuh karena Arthur tahu ia lelah.

Malam harinya, Kayla baru saja selesai mandi dan sedang mengeringkan rambutnya di kamar saat ia mendengar suara pintu apartemen terbuka. Tak lama kemudian, Arthur masuk ke kamar dengan wajah yang tampak sangat pucat dan kelelahan, jas dokternya tersampir asal di bahu.

Tanpa berkata apa-apa, Arthur langsung menjatuhkan dirinya ke sofa kecil yang ada di sudut kamar, memejamkan mata dengan napas yang berat.

Kayla yang melihat itu merasa tidak tega, rasa takutnya sedikit memudar melihat sisi rapuh pria yang dijuluki Dokter Kulkas itu, ia mengambil segelas air hangat dan berjalan mendekat.

"I-ini minum dulu," ucap Kayla pelan sambil menyodorkan gelas.

Arthur membuka matanya perlahan,ia menatap Kayla sejenak, lalu menerima gelas itu dan meminumnya hingga habis, "Terima kasih," ucapnya parau.

"Tadi operasinya lancar?" tanya Kayla mencoba berbasa-basi dan hanya mendapat anggukan dari Arthur.

Hening sejenak, sampai akhirnya Arthur menatap tangan Kayla yang masih memegang gelas kosong. Secara tiba-tiba, ia meraih pergelangan tangan Kayla dan menariknya pelan hingga Kayla terduduk di sampingnya di sofa yang sempit itu.

"Arthur," Kayla terkejut akan tindakan Arthur.

Arthur tidak menjawab, ia justru menyandarkan kepalanya di bahu Kayla, memejamkan mata sambil menghirup aroma sabun dari rambut Kayla.

"Aku tidak suka dengan panggilanmu," ucap Arthur.

"Terus aku harus panggil apa?" tanya Kayla.

"Terserah, tapi jangan panggil nama," ucap Arthur.

"Ma-mas?" tanya Kayla.

"Boleh," jawab Arthur.

"Tapi, kalau di rumah aja ya. Kalau di rumah sakit, aku panggil Dokter. Aku gak mau orang-orang tahu hubungan kita, nanti kalau mereka tahu bisa-bisa aku jadi omongan," ucap Kayla dan diangguki Arthur.

Kayla merasa tidak nyaman dan ingin menyingkirkan kepala sang suami dari bahunya, "Biarkan seperti ini sebentar saja. Aku sangat lelah," ucapnya lirih.

Jantung Kayla berdegup kencang, ia adalah pertama kalinya Arthur menunjukkan sisi seperti ini, sisi yang membutuhkan sandaran. Kayla yang tadinya ingin protes, perlahan-lahan mengendurkan tubuhnya dan membiarkan suaminya bersandar.

'Ternyata, sedingin-dinginnya kulkas, dia tetap manusia yang bisa lelah juga,' batin Kayla sambil tersenyum tipis dalam kegelapan.

.

.

.

Bersambung.....

1
Ariany Sudjana
puji Tuhan, Kayla juga berusaha menenangkan diri, supaya tidak terbawa emosi, dan Arthur juga menunjukkan meskipun dia sangat sibuk, Arthur tetap melindungi istrinya, benar-benar suami idaman 😄
Naufal Affiq
lanjut kak
Ariany Sudjana
bagus Kayla, jangan takut dengan dokter Gilbert, kamu tunjukkan kamu bukan bisa jadi koas karena koneksi atau apapun, kamu jadi koas karena kerja keras, dan kami tunjukkan kamu memang dokter yang kompeten
Rut Lamrorejeki
jalan ceritanya bagus, karna cowoknya tegas
Ariany Sudjana
bagus Kayla, jangan biarkan gosip soal siapa istri dokter Arthur mempengaruhi kinerja kamu yang sudah bagus. tetap fokus Kayla, dan tetap tunjukkan kamu itu dokter yang kompeten dan hebat karena kerja keras, bukan karena koneksi, apalagi karena nama besar dokter Arthur
Naufal Affiq
romantis banget punya suami seperti arthur,
Ariany Sudjana
benar Kayla, tetap semangat yah untuk jadi dokter yang kompeten dan kamu pantas menjadi istri Arthur 😄💪
Nisa Naluri
akhirnya nyaaa
Naufal Affiq
gimana rasa nya karin,enak kan dimarahin dr arthur satu harian,apa gak sial hidup mu itu
Ariany Sudjana
puji Tuhan, tetap semangat Kayla, kamu sudah membuktikan kamu dokter yang kompeten dan sangat bertanggung jawab. semangat yah Kayla 💪💪
shenina
eh malu nya di usir...nah gitu dong harus tegas
Ariany Sudjana
hahaha Karin kena skak mat Arthur 🤣🤣🤭🤭 maksud hati ingin menarik perhatian Arthur, malah gagal fokus di ruang operasi 🤭🤭🤣🤣 ingat Karin, dokter itu tanggung jawabnya dengan nyawa pasien, salah sedikit saja bisa menghadap Tuhan selama-lamanya pasien kamu
mama
kmrin aj pd ngedukung dokter kariiinn,eee skrg mlh sebalik ny..hadeeeh dasar mulut pd embeer
Naufal Affiq
ehm,rasain,sudah puas dapat kejutan di pagi hari
Ariany Sudjana
hahaha mampus kamu Karin, kena skak mat dari dokter Arthur. kamu dokter lulusan luar negeri, tapi kelakuan kamu kok murahan sekali yah? mampus kamu Nadia, tugas kamu itu belajar jadi dokter yang kompeten, bukan menyebarkan gosip yang tidak benar 😂🤭
Herman Lim
bgs Arthur jgn kasih celah buat bibit pelakor
Nurminah
ah jalang kena mental seneng nih liat yg beginian
Miramira Kalapung
up banyak2 dong thor,lagi nanggung banget bacanya🤭
Naufal Affiq
berantas terus arthur hama yang ada di rumah sakit tempatmu bekerja,kalau di biar kan akan melebar kemana-mana gosip itu berkembang biak
Nofita Sari
umumin aja ke publik tp nama kayla jngan d sebut tunjukin cincin nikahnya aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!