Domanick Limson seorang Casssnova yang terkenal di negaranya, pria yang menganggap wanita hanyalah sebuah mainan dikala dirinya jenuh dengan pekerjaan, maka dia akan memainkan mainannya ( wanita ) tapi setelah dia bosan maka dia akan menyingkirkannya.
Pria yang tidak pernah jatuh cinta sekalipun dalam hidupnya, memiliki segudang perusahaan legal mau pun ilegal group Limson. Hidupnya seketika berubah disaat sepupunya sendiri bernama Lindsey Caroline mengejarnya dan membawa segenggam cinta untuk Domanick.
Sementara orangtua Lindsey telah menjodohkannya dengan laki-laki lain.
Akankah Domanick bisa jatuh cinta dan bisa bersatu dengan Lindsey?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Bab 2
Setibanya di sebuah rumah mewah miliknya sendiri, Domanick dan yang lainnya turun dan tetap Lindsey dengan wajah cemberutnya karena dia tidak ingin tinggal dengan Domanick.
"Dengar, aku masih banyak pekerjaan! Kau istirahat didalam rumah saja besok baru mulai ke kantor dan belajar bisnis denganku!"
"Kak Nick aku mohon izinkan aku tinggal sendiri saja di rumah momy dan Dady,"
"Kenapa, kau mau membuat party dan hidup bebas dengan membawa laki-laki kedalam rumah begitu?"
"Pikiran mu picik sekali si kak Nick, memangnya aku itu kau!"
"Halah sudahlah aku sudah hafal betul wanita yang baru menginjak dewasa pasti menginginkan kebebasan, dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi padamu!"
"Kenapa si kak Nick, kak Nick saja bisa bebas melakukan apapun kenapa aku tidak, aku juga berhak!"
"Kalau ada laki-laki yang berani mendekati mu, dia harus menghadap ku terlebih dahulu, dan party di rumah itu sangat berbahaya bagaimana jika kau mabuk lalu melakukan one night stand dengan laki-laki siapa yang rugi?"
"Terserah padaku lah!"
"Aku tidak akan membebaskan mu seperti itu Lindsey, kau adalah sepupuku menjaga mu selama orangtuamu tidak disini adalah tanggung jawab ku, camkan itu!"
Domanick pergi meninggalkan kediamannya karena harus kembali berkutat dengan banyaknya pekerjaan dia yang sudah tertunda akibat menjemput Lindsey ke bandara, sebenarnya bisa saja dia meminta anak buahnya yang lain untuk menjemput Lindsey dan dia tidak ikut, namun karena amanat Luna dan Tan untuk menjaga Lindsey, Domanick ingin memastikan sendiri Lindsey aman sampai di rumahnya.
"Sial! Kenapa Kak Nick perhatian sekali denganku, kalau begini hati ini pasti semakin sulit menghapus seluruh perasaan terhadapnya! Kak Nick, kenapa hatiku memilih mu, kenapa bukan laki-laki lain yang aku sukai?" Lindsey mengutuk dirinya sendiri.
Sementara itu hingga sore harinya Domanick masih duduk dikursi kebesarannya dengan setumpuk pekerjaan yang akhirnya membuat Domanick jengah.
"Sial, kenapa pekerjaan ku tidak selesai-selesai? Gilbert!" teriak Domanick.
Dia sampai lupa kalau ruangannya itu kedap suara, sekeras apapun dia berteriak Gilbert tidak akan mendengarnya.
"Aih brengsekk sekali, dimana asisten pribadi ku itu?" Domanick menelpon Gilbert dengan handphonenya.
Gilbert yang sedang mengambil alih meeting dengan salah seorang klien di ruangan sebelah, mendapati handphonenya bergetar dan dia tau harus segera mengangkat telepon itu jika Domanick dibuat menunggu lebih dari 30 detik, maka tamatlah riwayatnya.
Gilbert segera izin keluar ruangan meeting lalu langsung mengangkat telepon masuk itu.
"Halo Tuan,"
"Dimana kau, cepat ke ruangan ku!"
"Baik Tuan, aku minta waktu lima menit untuk menyelesaikan meeting dengan klien dari perusahaan Zack Blue,"
"Oke, hanya lima menit!"
Domanick langsung mematikan teleponnya, dan melemparkan barang-barang yang ada dihadapannya hingga berjatuhan kelantai. Sedangkan Gilbert buru-buru mengakhiri meeting tersebut dan segera berlari ke ruangan Domanick.
"Tuan!" dilihatnya barang-barang sudah berserakan dilantai dan Gilbert tau jika sudah begini, itu artinya Domanick tidak akan bisa melanjutkan pekerjaannya karena sudah terlalu jenuh.
"Cepat carikan dua wanita sekaligus untuk ku malam ini!"
"Ta-tapi kita masih ada pertemuan dengan,"
Belum selesai bicara tatapan tajam Domanick sudah membuat Gilbert tidak mampu meneruskan perkataannya.
"Baik Tuan, aku akan pilihkan wanita-wanita terbaik untuk malam ini!"
"Bagus, sekarang aku akan pulang ke rumah! Jam 19.00 malam jangan sampai telat, karena aku sudah tidak tahan lagi,"
Domanick pergi meninggalkan kantor, tidak peduli jika ada pekerjaan yang harus dia selsaikan hari itu juga karena urusan ranjang adalah panggilan alam yang membuatnya tidak akan bisa berkonsentrasi jika belum dia tuntaskan keinginannya.
Begitulah Domanick, dia terlalu sibuk akhir-akhir ini mengurus bisnis-bisnis keluarga Limson karena dialah andalan Tuan Lan untuk nantinya mengambil alih seluruh perusahaan group Limson, Domanick sering kelelahan tapi dia tidak pernah mengeluh pada orangtuanya, namun cara lain melampiaskan kelelahannya yaitu dengan bercinta dengan para wanita.
Setelah bercinta dengan wanita maka semangatnya akan kembali terisi full dan pekerjaan apapun akan mudah dia tangani, pukul 18.00 Domanick sudah tiba di kediamannya, dan hal yang pertama dia cek adalah keberadaan Lindsey.
Domanick langsung masuk kedalam kamar Lindsey, namun gadis itu tidak ada didalam kamarnya.
"Lindsey!"
"Dimana gadis itu, jangan-jangan dia kabur!"
Tapi alangkah terkejutnya Domanick saat melihat Lindsey keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk hingga membuatnya memperlihatkan tubuh mulus dan seksi dihadapan Domanick.
Glek.
Domanick menelan salivanya, lalu segera dia memalingkan wajahnya agar tidak melihat lagu tubuh sepupunya itu.
"Kakak, kenapa tidak ketuk pintu dulu si! Sana keluar dari kamarku!" teriak Lindsey yang dia juga sebetulnya terkejut ketika keluar dengan hanya memakai handuk dan dilihat oleh Domanick.
Menuruti perintah Lindsey adalah jalan terbaik untuk menghindari pikiran yang aneh-aneh. Domanick langsung keluar kamar sepupunya itu dan menepis pikiran tidak masuk akal yang sempat terlintas dalam otaknya, yaitu seksi dan mulus.
"Kenapa gadis nakal itu malah hanya memakai handuk, dasar otakku gila kenapa terbesit pikiran seperti itu! Hentikan pikiran gila mu Nick, dia adalah sepupumu!" Gumam Domanick.
Lindsey yang sudah selesai memakai pakaiannya, kembali membuka pintu kamarnya dan melihat Domanick yang masih berdiri dihadapan pintu kamarnya.
"Kak Nick, pokoknya lain kali ketuk pintu kamarku dulu!"
"Memangnya kenapa, aku kan sepupumu!"
"Tentu saja aku malu, kau tidak lihat aku tadi hanya mengenakan handuk saja?"
"Halah, meskipun kau mengenakan handuk tubuh ku sama sekali tidak menarik, rata begitu!"
"Kakak," Lindsey memukul tubuh Domanick.
"Lagipula kau ini aneh-aneh saja masa malu dengan sepupu mu sendiri, aku tidak akan pernah melihatmu sebagai wanita! Jadi jangan berpikir aneh-aneh,"
Deg..
Kenapa mendengar Domanick dengan kata-kata tidak akan pernah tertarik pada sepupunya sendiri, membuat hati Lindsey selalu terluka. Apa karena hatinya terlalu berharap untuk sesuatu yang memang tidak mungkin, terlebih lagi dengan prinsip teguh Domanick yang tidak akan pernah memiliki perasaan cinta terhadap wanita manapun.
"Hei Lindsey, malah melamun. Kau sudah makan belum? Ayo makan bersama ku!"
"Aku kenyang, aku mau istirahat saja!"
"Ya sudah kalau begitu, istirahatlah! Lindsey ku sudah besar ya sekarang!" Domanick mengacak-acak rambut Lindsey.
Padahal perutnya sedang lapar tapi entah kenapa setelah mendengar perkataan Domanick yang tidak akan tertarik padanya, membuat rasa lapar itu hilang mendadak.
Pukul 19.00 malam, Gilbert tiba di kediaman Domanick dengan dua wanita cantik dan seksi sesuai pesanan sang Cassanova yang sedang menginginkan sebuah kenikmatan malam ini.
♥️♥️♥️
Author mohon dukungannya ya untuk karya author yang baru ini! Apalah arti sebuah novel bila tidak menemukan pembacanya🙏🙏🙏
Kenalin ini Lindsey Caroline, sepupu cantiknya Domanick 👇👇
mampir yuk ke novel aku❤☺