NovelToon NovelToon
Menjerat Hati Perjaka Tua

Menjerat Hati Perjaka Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rossy Dildara

Demi menuruti permintaan terakhir dari sang Ayah, Citra rela menikah dengan seorang pria matang berumur 35 tahun yang bernama Steven Prasetyo.

Dipaksa? Tentu tidak. Citra dengan ikhlas dan senang hati menerima pernikahan itu meski selisih mereka 16 tahun. Bahkan, dia sudah jatuh cinta saat pertama kali bertemu dengannya.

Namun, sebuah fakta mengejutkan saat Citra mengetahui sebuah rahasia tentang alasan Steven menikahinya. Mungkin itu juga sebabnya mengapa sikap Steven selalu dingin dan menjaga jarak selama ini.

Sesungguhnya dia kecewa, tetapi entah mengapa semangat untuk mendapatkan cinta dari pria dewasa itu tak pernah pudar. Malah makin membara. Citra bertekad akan membuat pria yang membuatnya berdebar setiap hari itu jatuh cinta padanya. Bila perlu sampai tergila-gila.

Akankah Citra berhasil menaklukkan hati Steven? Atau justru dia menyerah dan lebih memilih meninggalkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rossy Dildara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Perjaka Tua

'Wih, banyak banget,' batin Udin.

"Satu juta cukup, Cit," ujar Udin tanpa malu. Segera Citra mengambil sepuluh lembar uang ratusan ribuan itu, dan langsung diambil dengan senang hati oleh Udin.

"Terima kasih Citra cantik," ujar Udin dan teman-temannya yang lain.

"Sudah cantik, baik lagi," tambah David.

Citra mengangguk sambil tersenyum lebar, kedua pipinya langsung merona. Dia memang gampang meleleh jika dipuji.

"Sama-sama. Nanti kapan-kapan kita pergi main sama-sama, ya?"

"Tentu saja. Dah Citra!" Rosa tersenyum sambil melambaikan tangannya pada gadis itu. Begitu pun dengan teman-teman yang lain. Lantas mereka berlalu pergi.

"Dah!" Citra ikut melambaikan tangannya.

Setelah teman-temannya tak terlihat, barulah dia masuk kembali ke dalam ruang perawatan dan duduk di kursi kecil di samping Danu yang sejak tadi menatapnya.

"Kalian membicarakan apa tadi?" tanya Danu penasaran. Dia tak mendengar apa-apa, hanya melihat tubuh anaknya yang berdiri di depan pintu kaca.

"Oh itu, mereka menanyakan traktiran. Aku sudah janji ingin mentraktir setelah menjenguk Ayah."

"Kamu sering sekali mentraktir teman-temanmu perasaan deh. Terus sekarang mentraktir dalam rangka apa? Kelulusan?" tebak Danu.

Bukan Danu tak memperbolehkan, hanya saja dia berpikir jika teman-teman anaknya itu tak ada yang tulus. Mereka hanya memanfaatkan kepolosan Citra.

Malah dia sendiri sering mengetahui dari sang asisten pribadi jika Citra hampir setiap hari memberikan uang jajan pada Rosa dan Lusi.

Padahal, dua gadis itu juga anak orang kaya. Dan salah satu orang tua mereka ada yang menjadi rekan bisnisnya. Tetapi entah mengapa mereka selalu melakukan hal itu pada Cinta, memanfaatkan anaknya.

"Iya, Ayah." Citra mengangguk dan tersenyum.

"Terus nggak jadi apa bagaimana?"

"Jadi, tapi mereka saja. Aku nggak ikut. Kan katanya Ayah ingin bicara denganku."

"Jadi mentraktir tapi kamu nggak ikut? Kok begitu? Jangan bilang mereka meminta uang padamu?" Danu menatap curiga pada wajah ceria Citra. Tebakan pria itu selalu saja tepat sasaran.

"Iya, nggak apa-apa kok. Cuma sejuta ini," jawabnya dengan enteng.

"Iya, sekarang sejuta. Tapi besok-besoknya pasti mereka meminta lagi." Danu berdecak sambil geleng-geleng kepala. "Kamu jangan temenan sama mereka deh, Cit. Ayah rasa mereka nggak ada yang tulus. Apalagi yang dekil itu, Ayah nggak suka."

"Mereka 'kan temenku dari pas masuk SMA, Ayah. Dan sekarang kami lulus bersama. Masa mereka nggak tulus padaku?"

"Yang Ayah lihat begitu. Coba cari teman saja yang lain, nanti pas masuk kuliah. Dan kamu sepertinya nggak boleh satu universitas dengan mereka juga."

Danu ingat, putrinya itu sudah punya incaran kuliah di salah satu universitas. Dan dia sendiri sudah mendaftarkannya. Tetapi sekarang dia malah khawatir jika universitas itu sama dengan pilihan teman-temannya.

Citra menggeleng cepat. "Aku nggak mau, itu 'kan kampus favoritku. Dan Ayah juga sudah berjanji," rengek Citra dengan manja, lantas dia pun mendekatkan tubuhnya dan mengecupi kening Danu.

Danu menghembuskan napasnya dengan berat. Dia rasanya tak tega untuk menolak, apalagi setelah melihat wajah manja yang menggemaskan itu.

Perlahan tangan Danu yang lemah dia angkat ke arah Citra, dan dengan segera gadis itu menyambutnya dan mengenggamnya dengan erat.

"Iya, deh. Ayah akan menurutimu. Asalkan kamu juga mau menuruti permintaan Ayah." Danu mulai bernegosiasi.

"Permintaan apa? Tinggal bicara saja, Ayah."

Danu menatap langit-langit ruangan itu, seketika rona kesedihan tercetak jelas di wajahnya saat mengingat akan kondisinya sendiri. Manik matanya mulai berkaca-kaca. "Ayah merasa ... umur Ayah nggak akan lama lagi, Ayah sepertinya sebentar lagi akan meninggalkan kamu. Tapi sebelum itu ...."

Degh!

Jantung Citra langsung berdegup sangat kencang, entah sudah berapa kali ayahnya itu mengatakan hal itu, mungkin tak terhitung. Dan itu membuatnya ketakutan. Takut akan kehilangan orang tua yang hanya tinggal satu-satunya.

"Ayah jangan bicara seperti itu, Ayah pasti sembuh! Kita tinggal tunggu ginjal yang cocok untuk Ayah! Om Tegar dan Om Tian akan segera memberitahunya!" sanggah Citra dengan air mata yang tiba-tiba saja jatuh membasahi pipi mulusnya. Dia menyentuh pipi kiri Danu dengan lembut dan penuh cinta.

"Tapi Ayah sudah capek, Cit. Capek sekali ...."

Air mata Danu seketika luluh pada sudut matanya, mengalir sampai membasahi bantal. Dadanya terasa sesak. Rasanya dia sudah tak sanggup untuk bertahan. Bahkan beberapa bagian tubuhnya sudah mati rasa.

Namun, dia tak akan tenang jika pergi sebelum keinginan terpendamnya yang sejak sebulan yang lalu itu berhasil terlaksana. Danu memilih waktu yang tepat, dan sekaranglah saatnya.

"Sudah berbulan-bulan Ayah berada di rumah sakit, tapi belum ada kemajuan sedikit pun untuk kondisi Ayah. Sekarang Ayah pasrah dan ikhlas kalau Ayah harus pergi, tapi sebelum itu Ayah ingin melihatmu menikah ... Sayang."

Degh!

Citra membulatkan matanya, terkejut dengan apa yang didengar. "Menikah?" Citra menyeka air matanya juga air mata Danu dengan lembut. "Menikah dengan siapa? Kan Ayah sendiri yang melarangku pacaran. Jadi aku nggak punya pacar untuk diajak menikah."

"Kamu nggak perlu risau, anggap saja Ayah memberikanmu pacar sekaligus calon suami. Ayah sudah punya calon untukmu, Sayang," ujar Danu pelan dan tersenyum manis. Dilihat alis mata anaknya itu menyatu, dia seperti heran menangkap apa yang dikatakannya.

"Maksudnya Ayah menjodohkanku? Ayah pikir ini zaman Siti Nurhaliza?"

"Nurbaya."

"Iya, maksudku itu."

"Ayah tidak menjodohkanmu. Tapi memang pria itu suka padamu sejak dulu."

Citra membulatkan matanya dengan sempurna. "Suka? Siapa? Apa aku tahu?" tanya Citra penasaran, entah mengapa matanya langsung berbinar-binar.

'Jadi diam-diam ada yang suka padaku terus terang-terangan bilang sama Ayah? Gentle sekali dia.' Citra sudah kegeeran. Bahkan kedua lubang hidungnya kini kembang kempis.

"Namanya Steven. Dia bekerja sebagai CEO di perusahaannya sendiri dan dia menjadi salah satu rekan bisnis Ayah."

"Rekan bisnis? Berapa umurnya? Apa dia sudah Bapak-Bapak?" Citra tak kenal siapa saja rekan bisnis Danu, tetapi yang dia ingat hampir semua seumuran dengan ayahnya.

"Belum, dia masih muda dan perjaka. Kalau nggak salah usianya ...." Danu terdiam sejenak memikirkan usia pria yang dimaksud. Dan sepersekian detik kemudian dia pun berkata, " 35 tahun."

Degh!

Kembali Citra terbelalak, kali ini matanya seperti hendak keluar sangking terkejutnya.

"35 tahun Ayah bilang muda? Muda dari mana? Jelas itu tua. Dia perjaka tua. Umurku 'kan baru 19 tahun dan baru lulus SMA. Bedanya saja 20. Jauh sekali Ayah." Citra bergidik ngeri, dia langsung membayangkan wajah pria yang berumur 35 tahun itu dengan postur tubuh berperut buncit. Kumisan dan jengotan, juga dengan kerutan yang berwarna hitam di kantung matanya.

"Masa 35 dikurang 19 jadi 20. Yang benar 10, Cit. Kamu itu bisa menghitung nggak, sih?" Danu mendengus kesal. Anaknya itu memang tidak terlalu pintar dibidang pelajaran, apalagi matematika. Tapi kalau menghitung uang dia jagonya.

Ah, sama saja, sih. Danu saja salah. Yang benar selisihnya 16. Bukan 20 atau 10.

"Tetap saja dia tua. Walau bagaimanapun aku masih muda dan segar begini." Citra memeluk tubuhnya sendiri sambil menggeleng. "Masa Ayah tega mengizinkanku menikah dengan kakek-kakek?"

sekate-kate lu, Cit. 35 aja dibilang tua🙈 awas aja kalau pembaca yang umurnya 35 tersinggung. nanti mereka ga lanjut baca 🤬

1
Dedeh Herawati
mampir ach
Ariyani Ariyani
aku sllu like cuman jarang koment dd othor🙏💪💪💪
visi Sembiring
thor apa anak nissa dan tian bknnya diculik ya sama aulia ms mrk ga sadar juga?
IG: @rossy_dildara: Rahasia kak, nanti terungkap pas mereka dibuat judul baru🤭
total 1 replies
Nayosha
waah udh normal si Stev ternyata
Nayosha
hahaha pisang anaknya ternyataaaa...ngakak dech
Nayosha
mau liat CCTV ya
Nayosha
ih PD banget ya Fira
Nayosha
bener jgn di kasih izin Bu...tuman tuh si Fira...emang ga tau diri
Nayosha
beresin dulu SM Aulia nya Om...supaya aman
Ariyani Ariyani
ko tidak ada ya? mohon infonya 🙏🙏🙏
IG: @rossy_dildara: udah aku pindahin ke aplikasi GN' Kak
total 1 replies
Nayosha
enak aja Lo Fir mau rujuk sm Tian...halu dia
Nayosha
dasar Steven buka puasa nya langsung goyangin Citra kayanya
Nayosha
Fira ya
Nayosha
bagus dech ada kemajuan....tp abis di pukuli Tian jadi ngga Inget...ada yah am esia gitu...ada yg muncul Inget ada yg lupa LG sebagian
Nayosha
amnesia nya udh maju dikit kedepan kayanya ...udh Inget Citra waktu di culik si kumis Lelel soalnya
Nayosha
hahahaha. bagus jg KL di dunia nyata ada Burung seperti Kevin....buat ngasih pelajaran pelakor/Facepalm/
Nayosha
duel
Nayosha
Bikin Stev kelabakan aja LG Cit...ngumpet dl sm si kembar di rumah Om Tian...bisa di liat reaksi Steven gimana
Nayosha
Citra tau tuh Stev chatingan sm si Imel
Nayosha
tuh kan mana tahan Stev ga akan bisa lah....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!