Sultan Zayid Athalah, diusianya yang hampir 30 tahun dia didaulat untuk memimpin perusahaan menggantikan sang ayah Bima Athalah yang memutuskan untuk lengser dari jabatannya dan pindah ke kota kecil untuk menikmati masa tuanya di sebuah perkebunan anggur bersama dengan ibunya Kinanti Athena Athalah
Sultan mempunyai perangai yang buruk, dia adalah seorang pria yang angkuh, suka bertindak semena-mena dan suka bergonta-ganti pasangan serta menghamburkan uang sehingga dengan sangat terpaksa sang ayah harus mengutus seorang bodyguard untuk menemani dan mengawasinya kemanapun dia pergi.
Sultan tak menyangka jika bodyguard yang diutus oleh sang ayah adalah seorang wanita yang menurutnya sangat kaku, tidak cantik bahkan tidak modis sama sekali. Dia selalu berpakaian serba hitam, jas dan celana panjang hitam serta kemeja dan sepatu kulit hitam dengan rambut pendek cepak seperti seorang pria.
" Cih...jangan harap aku bisa dekat denganmu!"
" Saya disini bukan untuk mendekati Anda tuan "
Gila...kaku banget ini mahluk! Sultan membatin
WARNING!
Tidak ada korelasi nya dengan agama dan budaya manapun!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Sally, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tentang Shakira
Shakira Nalendra adalah seorang gadis berusia 22 tahun dengan perawakan sedang, kulit coklat, rambut pendek, hidung mancung, bibir mungil serta bola mata coklat abu-abu dan beralis tebal, dia adalah anak kedua dari pasangan almarhum Barry dan Trinita Nalendra. Shakira mempunyai seorang kakak laki-laki bernama Nicolaus Nalendra yang usianya hanya terpaut 2 tahun diatasnya, yang hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Shakira bercita-cita untuk menjadi seorang marinir wanita, dia bahkan telah mempersiapkan diri dari semenjak dia berada di bangku SMP mulai dari persiapan akademik hingga fisik. Tetapi sayang kejadian nahas yang menimpa kedua orangtuanya membuatnya mengorbankan impiannya itu.
Saat itu Shakira tengah menjalani testing untuk proses masuk menjadi seorang calon kadet di kesatuan marinir, dia telah menyelesaikan test masuk tertulis sebagai salah satu syarat utama tetapi ketika dia hendak menjalani tes fisik, tiba-tiba dia menerima panggilan telepon dari sebuah rumah sakit yang mengabarkan tentang peristiwa tabrakan maut yang membuat orangtuanya dalam keadaan koma saat itu.
Dilema besar bagi Shakira, dia dihadapkan pada dua pilihan pelik antara kedua orangtuanya atau cita-citanya untuk menjadi seorang marinir wanita. Dia memilih untuk meninggalkan lokasi testing dan bergegas pergi menuju rumah sakit untuk menemui ayah dan bundanya yang sedang kritis.
Setibanya dirumah sakit, Shakira melihat Alfred pamannya tengah menunggu dengan panik disana. Shakira pun bergegas menemui nya.
" Paman Al, bagaimana kondisi ayah dan bunda?" tanya Shakira khawatir
" Loh Shak, apa yang kamu lakukan disini??? kamu seharusnya berada disana nak..." jawab Alfred yang terkejut dengan kedatangan keponakan nya ini.
" Masih bisa dicoba tahun depan paman, saat ini aku hanya ingin menemani ayah dan bunda " Shakira duduk disamping sang paman dan menyandarkan kepalanya di pundak Alfred
Dia masih belum percaya dengan apa yang terjadi, pasalnya pagi ini dia masih menikmati sarapan pagi bersama dengan ayah bundanya dan dia tidak mendapatkan firasat apapun tentang mereka.
" Tuan Alfred !" seorang suster memanggil nya
" Saya suster.." Alfred berdiri dan menghampiri suster itu diikuti oleh Shakira
" Mari ikut saya tuan" pintanya
Alfred dan Shakira mengikuti langkah suster untuk memasuki sebuah ruangan, disana sudah ada dokter yang menangani kedua orang tua Shakira menunggu mereka.
" Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menolong tuan dan nyonya Nalendra tuan Alfred, tetapi kemungkinan mereka untuk dapat selamat sangat kecil "
Dokter berusaha untuk menyampaikan berita mengenai kondisi terakhir pasiennya itu dengan sangat hati-hati.
" Kerusakan otak yang dialami oleh keduanya terlalu parah..."
Shakira sudah mulai terisak, dia sudah paham dengan maksud dari kata-kata sang dokter. Saat ini dokter memberikan pilihan yang sama -sama berat untuknya dan Alfred, meski orangtuanya bisa hidup tetapi mereka hanya bisa hidup dengan alat pendukung kehidupan dan dia yakin ayah dan bundanya akan sangat tersiksa.
" Saya akan pertimbangkan dahulu dokter " ujar Alfred. Dia lalu berdiri dan pamit dari ruangan dokter itu diikuti oleh Shakira.
" Paman Al.... Apakah tidak ada cara lain?" tanya Shakira terisak
" Sayang...Kamu mendengar sendiri kan apa kata dokter?"
Shakira mengangguk pelan
" Meski kita habiskan seluruh harta kita, kita tak akan bisa mengembalikan mereka nak..."
Alfred menangis dan memeluk keponakan yang dia sayangi itu.
" Aku ingin melihat mereka paman " pintanya lirih
Shakira syok melihat kondisi ayah serta bundanya ketika sang paman membawanya memasuki ruangan dimana keduanya mendapat kan perawatan intensif, dia bahkan sulit mengenali ayah dan bunda nya karena kerusakan yang begitu parah di kepala mereka.
Shakira ambruk, hatinya sangat hancur melihat kondisi orang yang sangat dikaguminya saat ini terbaring tak sadarkan diri, dia menangis hingga tak mengeluarkan suara. Alfred yang melihat Shakira yang begitu sangat terpukul memeluknya erat, dia membantu Shakira untuk berdiri dan menopang tubuhnya saat mendekati Barry dan Trinita yang tak lain adalah adik kandung dan iparnya sendiri.
" Aku merelakan mereka paman... Aku tak ingin mereka merasakan sakit lebih lama lagi " air mata Shakira mengalir deras.
" Ayah....bunda .. maafkan aku, aku menyayangi kalian....maafkan aku ..."
Shakira memegang tangan bundanya lalu mencium nya juga ayahnya.
***********************************
Siang itu prosesi pemakaman dihadiri oleh kerabat, keluarga dan teman juga sahabat. Shakira sangat terpukul dengan kepergian ayah dan bunda nya, dia bahkan masih tidak percaya dengan keputusan yang dia ambil untuk memberikan ijin kepada para dokter untuk melepaskan alat penyangga kehidupan orangtuanya.
" Ayo sayang....Kita pulang " bujuk Alfred saat semua orang sudah kembali pulang dari tempat pemakaman.
" Aku masih ingin disini paman Al...." Shakira memandangi nisan kedua orangtuanya
" Aku akan menunggu mu di mobil..." ujar Alfred diikuti oleh anggukan kepala keponakan nya itu.
" Ayah...Bunda...maafkan aku, aku tak tahu harus bagaimana tanpa kalian di sisiku....Maafkan aku...." Shakira menangisi kepergian orang-orang yang sangat berarti dalam hidupnya.
Shakira meninggalkan pemakaman dengan langkah gontai, dia menghampiri paman Al yang sedari tadi menunggu nya didalam.
" Kamu masih punya aku Shak....Paman akan selalu menemani mu..." Alfred memeluk keponakan nya.
" Terimakasih paman..."
Hari demi hari terasa berat bagi Shakira, biasanya setiap pagi sang bunda akan membangunkannya untuk sarapan pagi bersama. Dia sungguh merindukan masakan bundanya yang sangat lezat, dia pasti akan selalu rindu dengan nasihat-nasihat ayahnya.
Hari-harinya terasa kosong, bagi Shakira separuh jiwanya telah pergi.
" Shak ...apa kamu akan berdiam diri dikamar terus seperti itu sayang ?" paman Al memasuki kamar Shakira dengan senampan camilan dan minuman kesukaannya.
" Kamu masih muda nak...Keluar lah, hirup udara segar, pergilah ke gunung atau ke pantai..." bujuk Alfred, dia semakin mengkhawatirkan keadaan Shakira yang terus saja mengurung diri sejak kepergian orangtuanya.
" Entahlah paman...aku hanya ingin disini dengan paman..."
" Bagaimana jika kamu ikut denganku hari ini ke gym? kamu bisa membantuku disana " ujar paman nya
Alfred mengelola sebuah sasana olahraga yang cukup terkenal dikota nya, selama ini dia mengurus usahanya ini dengan ayah Shakira.
Shakira menyetujui ide sang paman untuk membantunya disana, toh dia bisa sambil berolahraga rutin untuk menguatkan tubuhnya untuk persiapan mengikuti tes masuk calon kadet kembali tahun depan.
" Hei Shak...kamu bisa berlatih beladiri disini, paman akan mengajarkanmu nanti "
Alfred berfikir bahwa dengan berolahraga Shakira bisa melatih emosi nya dan lambat laun akan mengikis kesedihan nya agar tidak semakin berlarut. Masa depan keponakan nya ini masih terbentang didepan, dia tak mau Shakira menyesal nantinya.
" Terimakasih paman Al, kau selalu ada untukku, aku menyayangi mu seperti aku menyayangi ayah dan bundaku.."
Shakira memeluk paman nya
.
.
.
To be continued 😉
Hai kakak-kakak tolong tinggalkan jejak kalian disini 😘😘😘😘
Terimakasih banyak-banyak ❤️❤️❤️
tp yg penting bagus kok ini ceritanya 🥰🥰🥰