Li Meiyin adalah gadis modern yang memasuki sebuah novel , hidup kedalam tubuh seseorang yatim piatu dengan nama yang sama ,dan ditemani oleh sistem multifungsi.
WARNING ada ****** ****** nya!!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part. 32
selamat membaca guys ❤️ 🐸 ❤️ ❤️ ❤️
*****
Hari ini, Li Meiyin memiliki rencana untuk membuat kue yang akan diberikan kepada para tetangga nya.
Dia juga menyadari penting nya menjaga hubungan baik dengan orang-orang di sekitar nya.
Namun, sebelum itu, dia akan meluangkan waktu untuk berolahraga. Li Meiyin perlu menjaga kebugaran nya agar tidak kewalahan ketika berhadapan dengan energi suami nya yang tiada tara. Terlebih lagi, suami nya sering sekali menciptakan berbagai kesempatan untuk mengajak bermain.
Setelah menghabiskan satu jam berolahraga di dalam rumah, Li Meiyin mengambil waktu sejenak untuk beristirahat dan mengeringkan keringatnya. Dia mulai menyiapkan beberapa bahan untuk kue yang hendak dibuat.
Merasa sudah cukup lama berolahraga Li Meiyin memutuskan untuk mandi sebelum memulai proses pembuatan kue. Dia merasa tidak nyaman melakukan aktivitas dalam keadaan kotor, terutama saat badannya lengket oleh keringat.
Setelah selesai mandi, Li Meiyin kini bersiap untuk membuat berbagai kue kering. Karena suaminya tidak berada di rumah, dia merasa bebas untuk meminta sistem mengeluarkan Mixer dan oven listrik.
Dia juga meminta beberapa bahan tambahan dari sistem. Selama dua jam, Li Meiyin sibuk di dapur untuk menciptakan beragam kue kering.
Besok, dia berencana meminta Xiang Jun untuk membeli kukusan, karena dia ingin mencoba membuat kue-kue basah.
Li Meiyin berniat untuk mengantarkan kue-kue tersebut setelah waktu makan siang, karena dia khawatir jika pergi sekarang akan mengganggu tetangga yang sedang menyiapkan makan siang.
Li Meiyin menyusun kue-kue kering ke dalam kotak bekal makanan, yang dia peroleh dengan meminta sistem.
Dia telah menyiapkan lima kotak, dan meskipun tidak tahu berapa banyak keluarga yang tinggal di sini, dia berpikir jika kurang, bisa membuat lagi di hari berikutnya.
******
Tepat setelah berakhirnya waktu makan siang, Li Meiyin cepat-cepat keluar dari rumah sambil membawa lima kotak kue yang dia simpan di dalam tas keranjang.
Dia berjalan menuju tempat tinggal zuli dan kebetulan melihat tiga wanita serta dua anak kecil yang sedang bermain di rumah tersebut.
"Permisi semuanya, saya adalah tetangga baru yang tinggal di ujung jalan," sapa Li Meiyin kepada beberapa wanita yang ada di rumah Zuli.
"Meiyin, ayo kemari. Ada beberapa tetangga kita di sini. Aku ingin memperkenalkan mereka padamu," Zuli tampak sangat senang saat Li Meiyin tiba di rumahnya.
"Kakak Meiyin," sapa jinkai dengan senyuman.
"Halo jinkai." Li Meiyin merasa senang bertemu dengan gadis kecil ini karena dia sangat ramah.
"Para kakak , saya membawa beberapa kue kering yang saya buat sendiri," kata Li Meiyin saat mengeluarkan semua kotak kue yang dibawanya.
"Kenapa Meiyin kenapa harus repot-repot seperti ini?" tanya Zuli.
"Tidak, Kakak Zuli, ini sama sekali tidak merepotkan," jawab Li Meiyin.
"Baiklah, kami akan menerima ini," Zuli berkata sambil mengambil kotak kue dari Li Meiyin dan membagikan nya kepada ketiga wanita yang ada di sana.
"Aku akan memperkenalkan mu kepada mereka, Dimei, Daling, Wening, ini Li Meiyin, dia adalah istri Kapten Xiang Jun," Zuli memperkenalkan Li Meiyin kepada teman-temannya.
"Jadi inilah istri Kapten Xiang Jun yang kau ceritakan kemarin. Dia sangat cantik, dan sangat cocok dengan Kapten Xiang Jun ," kata Wening sambil melihat Li Meiyin dengan mata bersinar, dua lainnya mengangguk setuju.
"Selamat datang di sini, semoga Nona Li merasa betah."
"Kakak terlalu memujiku." Wajah Li Meiyin tampak merah karena malu,
"Panggil saja aku Meiyin, kak."
"Heiii, kami tidak bisa, kamu adalah istri Kapten dari suami-suami kami." Daling segera menolak.
"Kapten itu adalah suamiku, kak, bukan aku. Lagipula, aku lebih muda dari kalian semua."ujar Li Meiyin mengungkapkan permohonan lewat raut wajahnya.
"Akan lebih nyaman untukku jika kakak semua memanggilku Meiyin."
Semua semakin menyukai sikap rendah hati Li Meiyin. Meski ia adalah istri seorang istri Kapten, ia tidak menunjukkan sedikit pun kesombongan.
"Kuenya hanya tersisa satu kotak." Daling berkomentar.
"Sayang sekali YuWei sedang sakit, jadi tidak bisa menikmati kue dari Meiyin," sinmei mengungkapkan rasa sedihnya.
"Mengapa kita tidak membawa Meiyin untuk menjenguknya? Bukankah kita sudah merencanakan itu sebelumnya?" usul Zuli.
"Bagaimana, Meiyin?"
"Saya ikut saja dengan kakak-kakak," Li Meiyin menyetujui usulan Zuli.
"Kalau begitu, maukah kakak semua menunggu beberapa saat? Aku akan mengambil beberapa buah terlebih dahulu."
Li Meiyin berpamitan, kemudian berjalan pulang untuk mengambil buah yang disimpan di rumah.
"Kami akan menunggumu," jawab Daling.
Setelah menunggu sejenak, Li Meiyin kembali dengan membawa tas berisi buah.
Mereka lalu bersama-sama menuju rumah Yuwei. Anak-anak mereka tidak ikut mereka semua tinggal untuk bermain di rumah Zuli.
Saat dalam perjalanan, tiba-tiba mereka dihentikan oleh seseorang. Itu adalah Jing Lily.
"Kalian semua berhenti," teriak Jing Lily.
"Nona Jing, ada yang bisa kami bantu?" tanya zuli dengan sopan.
"Aku tidak ada urusan denganmu, aku punya urusan dengannya." Jing Lily menunjuk ke arah Li Meiyin.
"Kau, aku perintahkan untuk segera menjauh dari kakak Gu." Pernyataan Jing Lily membuat keempat orang itu terkejut, sementara Li Meiyin hanya melihat Jing Lily dengan wajah datar.
Melihat Li Meiyin yang tidak menanggapi perkataan nya, Jing Lily mulai kehilangan kesabaran.
"Apa kau mendengar apa yang aku katakan?" Dia berteriak.
"Siapa kamu yang menyuruhku meninggalkan suamiku?" tanya Li Meiyin dengan tenang, tanpa menunjukkan rasa takut kepada gadis di depan nya.
"Aku adalah putri Komandan di sini. Oleh karena itu, kamu harus mengikuti perintahku." Pernyataan Jing Lily membuat Li Meiyin tertawa.
"Apakah kamu lupa saat suamiku bilang dia tidak mengenalmu dan tidak peduli siapa dirimu?"
Wajah Jing Lily langsung berubah, "Itu karena dia bersamamu, dia berbohong. Sebenar nya, kami sudah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih." Jing Lily berbohong kepada Li Meiyin.
"Nona Jing, jangan sebar berita yang tidak benar." Zuli memperingatkan, dia tidak ingin ucapan Jing Lily ini menyebabkan masalah dalam rumah tangga Li Meiyin.
"Diam, kau hanya istri tentara biasa. Jangan campuri urusanku. Kau tidak layak untuk berbicara denganku."
Bentakan Jing Lily sambil menunjuk menunjuk ke arah Zuli.
Mata Zuli segera mulai berkaca-kaca akibat teriakan Jing Lily.
"Cukup, Nona Jing, jangan berlebihan. Lagi pula, Kak Zuli lebih tua darimu." Kini Li Meiyin yang membentak Jing Lily.
"Apakah kamu berani membentak ku?" Jing Lily menatap tajam Li Meiyin.
"Ya, kenapa tidak?" Li Meiyin memandang Jing Lily dengan sinis.
"Aku akan membuat perhitungan dengan mu." Jing Lily melangkah maju ke arah Li Meiyin, tampak ingin menamparnya.
"Meiyin, awas" teriak dimei.
Sebelum Jing Lily bisa menyentuh nya, Li Meiyin sudah berhasil menangkap tangan Jing Lily dan mendorong nya hingga terjatuh.
"Aaaah!" Jing Lily berteriak kesakitan akibat jatuh. "Kamu berani menyakitiku, aku tidak akan membiarkan ini." Jing Lily berdiri dengan kemarahan, tidak terima akan penghinaan itu.
Li Meiyin hanya memberikan senyuman sinis, ingin melihat reaksi Jing Lily selanjutnya.
"Aku akan memberi tahu ayahku tentang kalian semua." ancam Jing Lily.
"Silakan saja." tantang Li Meiyin.
Jing Lily berbalik dan pergi, terombang-ambing antara rasa marah dan malu.
"Meiyin, apakah kamu baik-baik saja?" Zuli merasa khawatir jika Jing Lily benar-benar berniat melaporkan peristiwa ini kepada ayah nya.
"Jangan khawatir, kak. Suamiku akan menangani semuanya." Li Meiyin mencoba menenangkan Zuli dan yang lainnya.
Mendengar perkataan Li Meiyin, mereka merasa sedikit tenang.
Li Meiyin mengerti bahwa mereka cemas jika Jing Lily benar-benar melaporkan insiden tersebut kepada ayah nya. Bagaimana pun, suami mereka hanyalah seorang tentara biasa.
Jing Lily dikenal memiliki sifat yang sering bertindak sembarangan. Dan selama ini, ayahnya hanya diam melihat perilaku putrinya.
Namun sekarang, Li Meiyin tidak akan membiarkan nya begitu saja. Dia akan meminta suami nya untuk turun tangan.
Apakah dia boleh memanfaatkan suami nya untuk menghadapi gangguan dari makhluk itu?
Setelah itu, mereka melanjutkan rencana untuk mengunjungi Yuwei. Yuwei sangat senang dengan kehadiran mereka.
Dia juga terlihat antusias saat bertemu dengan Li Meiyin. Sama seperti yang lainnya, dia sangat mengagumi sikap ramah dan rendah hati dari Li Meiyin.
Li Meiyin sendiri merasa puas, karena dia memiliki tetangga yang baik hati dan ramah. Dia pasti akan merasa nyaman tinggal di rumah dinas ketika suami nya pergi untuk bertugas.
****
terima kasih sudah membaca guys ❤️🐸❤️❤️❤️❤️❤️❤️
tetap semangat terus