Sungguh suatu keajaiban aku bangkit dari kematian setelah aku mati diracuni oleh mertuaku sendiri.
tubuh tak bernyawa ku di buang ke rawa-rawa yang letaknya jauh di pelosok yang terpencil.
Namun Tuhan berkehendak lain, beberapa petir menyambar di area sekitarku, hingga membuat jantungku yang tadinya berhenti berdetak kembali berdetak.
dengan tubuh lemah aku berusaha keluar dari rawa-rawa, entah sudah berapa banyak tanaman berduri yang aku injak, aku tidak perduli, satu tekadku harus keluar dari tempat itu, hingga langkah kakiku terhenti di sebuah jalan beraspal, lalu tubuhku ambruk tak sadarkan diri.
Ketika ku sadar sudah berada di rumah sakit, dan betapa mengejutkannya aku ternyata pria yang menyelamatkanku yang juga seorang dokter mengatakan aku sedang hamil!!!!!!
Inilah kisah hidupku....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desire pooh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dijebak
Sudah dua Minggu sejak Adhi mengumumkan perjodohan untuk Ayudia, Ayu tak tahu harus berbuat apa lagi agar papanya membatalkan rencana perjodohannya.
segala cara sudah ia lakukan dari mogok makan, mogok bicara, namun Adhi tetap pada pendiriannya, sehingga akhirnya Ayudia pasrah.
Ayudia tak mau tahu tentang pria yang akan jadi suaminya, saat papanya menyodorkan fotonya, Ayudia langsung membuangnya tanpa melihatnya, membuat Adhi hanya menggeleng pelan, ia dan putrinya memiliki sifat yang sama, sama-sama keras kepala.
Sepeninggalan mereka, Aurellia yang melihat pertengkaran ayah dan anak itu mendekati tempat sampah dimana Ayudia membuang foto calon suaminya, Aurellia melotot hingga bola matanya akan keluar.
Pria dalam foto tersebut, bukan hanya sangat tampan, juga sangat berkarisma,
”Seorang pria sempurna"pekik Aurel dalam hati, ia merasa sangat cemburu dan iri dengan nasib baik Aurellia sangat membenci Ayu yang di nilainya sangat beruntung.
Ia sangat iri karena Ayudia selalu mendapatkan apa yang ia mau, selalu di nomor satukan, selalu mendapat perhatian papanya.
Aurel benci, ia sangat ingin kasih sayang papa yang sesungguhnya, karena sejak kecil ia sudah menjadi yatim.Ia ingin papa Ayu hanya menyayanginya seorang. sungguh egois dan tak tahu malu.
Dalam hati Aurel ingin sekali menyingkirkan adik tirinya itu, namun bagaimana caranya???? agar semua perhatian papa tirinya hanya untuknya, termasuk perjodohan itu, Aurel jatuh cinta saat pertama kali melihat foto pria itu.
Tanpa Aurel ketahui, di sudut dapur bik Ijah menatap Aurellia sambil mencibir, ia sangat tidak suka melihat ibu dan anak itu.
Bu Ijah mengetahui sesuatu yang hanya dirinya dan Almarhum nyonya rumah ini yaitu nyonya Eldrea, dan kematian Eldrea ada sangkut pautnya dengan wanita itu. Bi Ijah tidka bisa meninggalkan rumah Adhi walau sebenarnya ia sudah tak betah, ia bertahan hanya karena Ayudia.
Secara diam-diam bik Ijah juga merekam setiap apa yang di lakukan anak dan ibu itu jika kebetulan ada kesempatan.
Aurelia berjalan menuju kamarnya sambil membawa foto pria yang akan di jodohkan pada Ayu, ia langsung loncat ke kasur nya begitu sampai kamar, berguling-guling kesana kemari sambil memeluk foto itu, menciuminya, tingkahnya lebih mirip orang yang hilang akal.
Lia mengetuk pintu kamar putrinya, namun tidak ada sautan sehingga ia masuk ke dalam kamar, di lihatnya putrinya itu nampak bahagia tertawa cekikikan sendiri,
"Apa itu???? foto? foto siapa yang ia cium seperti itu, sungguh anak bodoh, bisa-bisa orang yang melihatnya mengira ia gila!!!!” gerutu Lia yang melihat anaknya berguling-guling sambil menciumi foto di tangannya.
"Ehmm, ehem" Lia berdehem membuat Aurel tersentak kaget dan menghentikan. kegiatannya
"Mama ih, masuk kamar Aurel bukan ketuk pintu, bikin kaget aja, kalo Aurel jantungan terus mati gimana?" gerutu Aurel mengerucutkan bibinya
"Kalau mati ya di kubur, susah amat"ucap Lia santai lalu duduk dengan anggun di sofa yang terdapat di kamar itu
"Maaamaaaaa” teriak Aurel kesal karena mamanya mudah sekali berkata seperti itu
"Lagi kamu itu ya, sadar gak kamu tuh seperti orang gila, bikin malu saja, terus foto itu, foto siapa?
jangan bilang foto kekasih barumu.
Dengar Aurel mama bosan menasihati kamu.
belajarlah sedikit pintar, cari pria yang bisa memenuhi semua kebutuhan selamanya, jangan seperti almarhum papamu" cibir Lia tanpa perduli perasaan putrinya
"Ma, tolong mama jangan menjelekkan papa, bagaimanapun dia papa Aurel" ucap Aurel tak terima
"Memang itu kenyataanya" jawab Lia cuek
”Kalau mama datang ke sini buat menjelekkan papa, mama mending pergi. Aurel tahu jika papa masih hidup, beliau belum mati seperti yang mama bilang" ucap Aurel menatap tajam mamanya.
Lia membeku di tempatnya, ia terkejut, tak menduga putrinya tahu, namun hanya sebentar saja.
beberapa saat kemudian wajahnya kembali tenang.
”Mama tanya foto siapa yang kamu ciumi tadi?" tanya Lia mengalihkan pembicaraan
"Bukan urusan mama" ucap Aurel sinis
"Tentu jadi urusan mama, jika pria yang kau taksir tidak berguna dan miskin" ucap Lia sinis
”Dia calon suami Ayu" ucap Aurel menundukkan kepalanya
"Hah, apa kamu sudah gila menyukai calon suami adikmu sendiri????” tanya Lia setengah berteriak membuat Aurel loncat dari kasurnya dan membekap mulut mamanya
”Gak sekalian mama pakai toa mesjid, biar papa dan anak manja itu dengar" ucap Aurel sewot, ia memang tak pernah akur dengan mamanya, terutama jika menyangkut kekasih, semua pria yang mendekatinya di bawah standar Lia.
”Ups Mama kaget, lagi kamu suka aneh ya, kaya gak laku aja" cibir Lia
"Huh mama, kalau mama liat siapa pria itu, mama juga akan ngiler" ucap Aurel cekikikan
"Anak kurang ajar , mama sudah punya suami, apa kamu lupa???"
"Maka dari itu aku bilang mama akan ngiler, setelah ku cek pria itu seorang pengusaha muda yang sukses, dan ahli waris dari orang terkaya di kota ini ma" ucap Aurellia berjalan menuju kasur dan mengambil foto tadi dan menyerahkan pada mamanya.
"Benar-benar tampan" gumam Lia lirih membuat Aurel cekikikan
"Apa Aurel bilang, dan lihat nih ma" ucap Aurel menyerahkan ponselnya
”Apa mama gak pengen punya mantu seperti dia???" tanya Aurel menaik turunkan alisnya
"Aku iri dengan Ayu ma, dia mendapatkan apapun yang ia mau, aku benci dia ma" gerutu Aurel
” Mama juga tidak suka dengan ayu, tapi kita masih butuh papanya untuk menyokong hidup kita, ditambah mama sangat mencintai Adhi, sejak kuliah mama menaruh hati padanya" ucap Lia
"Dasar sudah tua masih bucin" goda Aurel
"Biarin, daripada jomblo" ucap Lia tak mau kalah
"Jadi ma, mama mau bantu aku menyingkirkan wanita itu?”tanya Aurel
"Menyingkirkan, mama masih belum bisa sekarang, namun membuat ia tak jadi menikah dengan pria itu, sepertinya mama punya cara” ucap Lia.
"Serius ma, cepat katakan"ucap Aurel tersenyum licik. Lia membisikkan sesuatu, terlihat Aurel mengangguk dan tersenyum,
"Baik, kapan kita lakukan??? si wanita manja itu sungguh bodoh, di jodohkan dengan pria tampan dan kaya raya gak mau.
Ditambah meminta papanya merahasiakan pernikahan mereka sementara sampai ia selesai kuliah, sungguh bodoh" ucap Aurel
"Biarkan saja, yang penting kita jalankan rencana kita besok, lebih cepat lebih baik.
seminggu lagi ia akan menikah, jangan sampai gagal.
mama akan yakinkan ia untuk ikut kita jalan-jalan"ucap Lia dan Aurel tertawa
Keesokan harinya,
Lia mengajak Ayu keluar rumah, mereka bertiga menghabiskan waktu dari perawatan sampai shopping, Ayudia bukan tipikal orang yang suka menghamburkan uang, ia hanya mengikuti mama dan kakak tirinya berbelanja, hingga tak terasa hari sudah malam.
Mereka memutuskan makan malam di luar.
Lia mengusulkan makan malam di sebuah hotel berbintang, karena ia tahu makanan disana enak. sebelumnya mereka sudah memberi kabar Adhi.
Adhi sangat bahagia akhirnya anak dan istrinya bisa menjadi keluarga yang utuh.
Mereka bertiga makan malam dengan lahap karena sudah kelaparan dan cape,
tiba-tiba Ayu merasa pusing, tak lama kemudian seorang pria datang dan mengangguk. Bellboy itu membantu memapah, Ayudia yang tak bertenaga hanya pasrah.
Sebelum pergi Aurel mengambil foto Ayudia dan pria itu, lalu ia berbisik pada Ayu
"Ya Tuhan Ayudia kamu pasti kelelahan ya???,
Ya sudah kamu istirahat dulu ya,nanti kami susul" ucap Aurel sinis
Ayudia tak bisa mengucapkan apapun , ia terlalu lemah. untuk membuka matanya saja ia sulit, Ayudia berusaha membuat dirinya tersadar, ia mencubit tangannya keras hingga ia meringis kesakitan, rupanya ini semua rencana ibu dan kakak tirinya.
Ayu melihat ia di bawa naik lift, ia dipapah masuk ke lorong kamar, si pemuda yang membawanya tiba-tiba berbelok ke sebuah kamar, mengetuknya setelah terbuka pria itu mengangguk sopan
”Saya mengantar kiriman"ucap pria itu lalu memapah tubuh Ayu dan membaringkannya di kamar, ayu yang dalam pengaruh obat perangsang mulai kepanasan dan bergerak-gerak tak karuan ,hingga dress-nya tersingkap dan menampilkan kemolekan tubuhnya, wajah nya merona merah, si pemuda yang sejak tadi meneguk wine tersenyum licik, ia merasa tergoda melihat tingkah wanita di depannya sungguh mengairahkan.
Pria itu tak pernah menyangka jika koleganya akan mengirimkan seorang wanita demi sebuah tender.
wanita yang terlihat sederhana namun luar biasa cantik dan memiliki body sintal di balik penampilannya yang sederhana. walau kamar itu dalam pencahayaan remang- remang
Pria itu menghampiri Ayu, terlihat Ayudia malah menarik pria itu mendekat dan langsung ******* dengan rakus bibir pria itu, tangannya terus mengelus dan meraba, hingga akhirnya keduanya tanpa sehelai kain, pria itu lalu melakukan penyatuan, ia terkejut mendapati wanita itu meringis kesakitan, ia berhenti sejenak agar wanita itu bisa beradaptasi lalu kembali melakukan aksinya hingga entah beberapa kali pelepasan dan keduanya terkulai lemas dan tertidur.
Keesokan paginya pria itu bangun, ia menatap wanita di depannya yang masih tertidur dengan wajah polos wajahnya tertutup rambutnya yang berwarna blonde namun masih terlihat kecantikannya.
Wanita itu tertidur seperti bayi.
Pria itu terkejut saat melihat bercak darah pada sprei dan berdecak
"Kasihan sekali, wanita ini mengorbankan kesuciannya demi uang" gumam pria itu, ia berjalan menuju jasnya lalu mengambil buku cek, menuliskan sebuah nominal yang menurutnya pantas , lalu meninggalkan kamar hotel itu.
Tak berapa lama kemudian , Ayu terbangun, ia merasakan pusing dan nyeri di bagian kewanitaannya, ia menangis melihat bercak darah di sprei, samar-samar terbayang kejadian semalam, Ayu menangis, hidupnya hancur.
Satu jam kemudian
Ayu sudah sedikit tenang, walau ia masih terisak, ia meremas rambutnya yang berantakan, bagaimana ia harus mengatakan pada keluarganya, pada papanya tentang apa yang terjadi, bagaimana dengan suaminya nanti???
Ayudia frustasi, ia mengacak rambutnya kesal
Jika ia bunuh diri, papanya pasti sedih dan almarhum mamanya juga pasti sedih.
Ayudia jelas sangat tahu jika Allah sangat membenci Orang yang bunuh diri, namun ia sudah kotor, hidupnya hancur.
Awalnya ia berfikir akan lari dari pernikahannya dan mengejar cita-citanya, namun kini ia sudah hancur tak ada lagi yang tersisa.
"Ayu duduk di tepi kasur, matanya menerawang jauh, ia menyadari satu hal bahwa ia sudah di jebak oleh mama dan kakak tirinya, namun ia juga tak bisa membatalkan pernikahan yang tinggal satu Minggu.
Ayudia melihat sebuah kertas di nakas, ia meremas kertas itu yang ternyata adalah sebuah cek senilai seratus juga, ia merasa hina, pria itu membayarnya, ia seperti wanita murahan.
Ayudia membersihkan diri ,lalu memakai pakaiannya, ia berjalan keluar hotel sambil menunduk, menghentikan taksi dan langsung pulang kerumahnya dengan perasaan berkecamuk di dadanya.
Ibu dan kakak tirinya telah menjebaknya, ia harus membuat perhitungan pada kedua manusia terkutuk itu
Semua tokoh diceritakan saru satu
Banyak komflik juga..
Ada kocak
Ada nalar
Ada diluar nalar
Ada juga typo
Untuk typo, saya bisa maklumi, paling saya komen ngingetin typonya..
Saya maklumi, karena saya pribadi ga bisa bikin novel, bisanya baca dan nikmati..
Terimakasih atas karyanya ya thor..
Sukses selalu
2. saudara dan saudarinya
Tetap semangat thor😊
mungkin begitu ya thor..