5 Tahun pernikahan nyatanya Aulia tidak bisa membuat William mencintai nya.Lelaki itu menganggap nya sebagai wanita murahan karna sebuah kesalahan yang mereka lakukan 5 tahun lalu yang membuat mereka sampai menikah.William memperlakukan Aulia dengan sangat kejam seperti menghukum narapidana kelas kakap, tanpa ampun dan belas kasih selama bertahun-tahun.
Sama seperti William,putranya juga sama halnya tidak menganggapnya sebagai ibu dan selalu mengharapkan perceraian mereka.
"Kupenuhi semua keinginan kalian,akan ku tandatangani surat cerai ini"
"Kau tidak akan bisa kembali lagi setelah menandatangani surat itu.Lagipula kau bisa apa tanpaku?, Keluarga mu juga tidak mau dengan mu lagi.Bersikaplah baik dan penurut,aku akan melupakan hal ini"
"Pa biarkan saja dia pergi.Kau bisa menikah dengan bibi Teresa setelah bercerai dengan nya kan?"
Aku tidak sanggup lagi, jadi tanpa berfikir panjang kutandatangani surat itu dan pergi sejauh mungkin sampai mereka tidak akan menemukanku lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alasan Mahendra
Sudah berjalan hampir tiga bulan lebih,Aulia dan Mahendra justru seperti musuh bebuyutan sehingga terkadang membuat orang-orang di sekitar mereka bingung,bahkan saat di rapat pun mereka beradu argumen dan tidak pernah ada satupun yang mau mengalah.
Vian juga selalu menjadi saksi saat keduanya berbicara,yang justru tidak pernah santai tapi keduanya beradu mulut meski dengan cara yang tenang dan elegan tapi kata-kata keduanya selalu menohok.
Mahendra yang selalu mencari topik permasalahan,dan Aulia yang emosian setiap berbicara dengan Mahendra.
Tapi meski begitu,ada juga yang melihat mereka seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar.
Semua orang di kantor sudah tau kalau CEO dan direktur keuangan seperti nya mempunyai masalah pribadi.
Dan di sinilah Mahendra sekarang yang duduk di kursi kebesaran nya dengan kakaknya dan kakak iparnya duduk di depannya dengan batas meja.
"Aku mendapat laporan dari Vian kalau kau selalu bertengkar dengan direktur keuangan,apa sebenernya masalah mu dengannya?,dia itu wanita baik-baik dan yang menurut kami cocok untuk mu,tapi kau malah mencari-cari masalah dengannya.Benarkan sayang?"
"Iya,sebaiknya kau perbaiki hubungan dengan direktur keuangan itu dan mulailah bersikap baik dan manis padanya.Dan jangan lupa minta maaf padanya,oh iya wanita itu suka pria yang bersikap manis dan perhatian,jadi sebagai permintaan maaf kirim dia bunga, coklat dan hadiah-hadiah lain seperti boneka",tambah Hana istri kakak nya itu.
Mahendra menghela nafas, sebenarnya Ia sendiri juga bingung dengan dirinya sendiri.Ia tidak pernah berfikir untuk menjadi musuh Aulia,tapi dengan selalu berdebat dengannya membuat sering bertemu dan berbicara padanya bahkan bisa dalam waktu yang lama,karna wanita itu tidak pernah sedikit menjelaskan ketika Ia mengkritik pekerjaan nya,jadi dengan begitu Ia sering bertemu dan berbicara dengan nya,dan melihat nya menjelaskan panjang lebar tentang sesuatu yang sebenarnya sudah Ia mengerti.
Senyum tipis terukir di wajahnya mengingat setiap kali Aulia berdebat dengan nya,wajahnya yang cantik dan biasanya terlihat elegan namun dingin akan sangat lucu ketika menahan amarah dan kesal dan itu membuat nya semakin gemas dan selalu ingin melihat nya.
Apa boleh buat,jika Ia tidak melakukan itu Aulia bahkan tidak akan pernah berbicara dengan nya atau bisa dalam seminggu tidak bertemu dengannya,dan itu membuat hari-hari nya menjadi membosankan dan monoton.
Padahal sebelum-sebelumnya kehidupan nya memang seperti itu, membosankan dan monoton dengan setiap harinya hanya bekerja bekerja bekerja dan bekerja,namun semua itu berubah ketika menginjakkan kaki di perusahaan papanya itu dan menemukan seseorang yang mampu mengubah semua itu.
Hana dan Nahendra saling menatap melihat Mahendra yang sejak tadi mereka berbicara,Ia justru terus diam dengan tersenyum tipis tidak jelas namun itu hal yang langka untuk mereka.Karna tidak biasanya seorang Mahendra bersikap konyol seperti itu.
Mahendra tersadar ketika kakaknya itu melambaikan tangan di depan matanya,namun Ia tetap bersikap tenang dengan wajah yang datar dan dingin.
"Aku bisa mengurus semuanya,kalian tidak perlu ikut campur.Urus saja urusan kalian sendiri,lihatlah kalian sering menghabiskan waktu berdua dan melupakan anak-anak kalian di rumah",balas nya yang membuat sepasang suami istri itu bungkam.
"Jangan asal bicara,kami sering menghabiskan waktu dengan anak-anak lagipula kalau kami pergi ada suster mereka yang merawat mereka dengan baik", ucap Nahendra tidak mau kalah.
"Selain itu kami kemari ingin mengingatkan jangan lupa dengan ulang tahun Mama lusa"
"Aku tidak lupa,aku pasti pulang",jawab Mahendra.
"Jangan lupa membawa pasangan,atau kau akan di jodohkan di sana", Nahendra mengucapkan sesuatu yang menohok sebelum pergi hingga Mahendra tidak lagi membalas ucapannya.
Sepeninggal kedua orang itu, Mahendra menghembuskan nafas kasar.Memang benar kalau di setiap acara keluarga seperti ulang tahun, orangtua nya tidak pernah lupa menjodoh-jodohkan nya dengan kolega-kolega bisnis dan kerabat jauh lainnya,jadi karna itu Ia selalu menghindari pesta ulang tahun kedua orang tuanya selain mengirimkan hadiah untuk mereka.
Di saat Ia bingung,tiba-tiba pintu ruangannya terbuka dengan Vian yang masuk bersama seseorang yang tak lain adalah Aulia.Kebetulan hari ini laporan tutup buku untuk bulan ini,jadi setiap direktur dalam direksi nya masing-masing akan bertemu secara langsung dengan nya setiap akhir bulan.
Sebuah ide muncul di benaknya ketika Melihat Aulia.
"Selamat pagi pak,saya ingin memberikan laporan keuangan untuk bulan ini",ujar Aulia duduk di kursi yang bersebrangan dengan Mahendra dan memberikan sebuah map yang berisikan laporan keuangan bulan ini.Dan tentu saja Ia duduk setelah di persilahkan oleh sekretaris Vian.
Mahendra melihat surat itu dan membaca nya dengan teliti,Ia selalu puas dengan setiap laporan Aulia yang sangat jelas dan teliti dalam setiap pengeluaran sekecil apapun tanpa ada yang terlewat, sehingga keluar masuknya uang perusahaan sangat jelas.
Hampir satu jam,tapi Mahendra belum juga selesai dengan map yang jelas-jelas tidak setebal laporan keuangan dalam setahun itu,Ia mulai kesal namun tetap bersabar.Hingga Ia melihat jam tangannya yang ternyata sudah lewat 20 menit lagi,yang artinya pria itu sudah melihat laporan itu selama 1 jam.
"Maaf pak,jika sudah selesai membacanya tolong di tandatangani.Saya masih mempunyai pekerjaan yang harus segera di selesai kan",ucapnya dengan nada menahan kekesalan.
Mahendra tanpa ba-bi-bu menandatangani surat itu dan memberikan nya kepada Aulia."Laporan yang teliti",ucapnya dengan nada memuji.
"Terimakasih",jawab Aulia sembari menerima kembali map itu."Kalau begitu saya permisi pak", ujarnya ingin segera pergi dari sana tapi Mahendra menahannya dan menyuruh nya untuk tetap duduk.
"Lusa apa kau ada acara?"
Aulia mengerutkan dahinya,kenapa tiba-tiba bertanya begitu?,pikir nya.
"Sebenarnya aku ingin mengundang semua direktur untuk pergi ke ulang tahun Nyonya Sofia",jelas Mahendra melihat ekspresi Aulia yang seolah bertanya.
"Oh tentu saja pak,saya akan datang bagaimana pun nyonya Sofia sangat baik pada saya.Tidak seperti bapak",jawab Aulia dengan suara yang kecil di Kalimat terkahir,namun sebenarnya samar-samar di dengar oleh Mahendra.
"Bagus kau pergi dengan saya, kebetulan saya tidak ada pasangan untuk hadir",ucap Mahendra dengan entengnya tapi membuat Aulia syok sampai roh nya hampir lepas dari raganya.
Acara ulang tahun Nyonya Sofia kali ini memang mengharuskan setiap undangan dan semua orang di dalam acara itu membawa pasangan masing-masing.
Pasangan pesta?,"Dia pasti sedang bercanda", gumamnya dengan tatapan tak percaya pada pria di depannya itu.
"Saya serius"
Seperti tahu pikiran Aulia, Mahendra menjawab pertanyaan dalam pikiran nya.
"Oh kalau begitu saya minta maaf pak,saya tidak bisa pergi dengan bapak.Kebetulan saya sudah punya pasangan untuk datang ke pesta ulang tahun Nyonya Sofia",jelas Aulia cepat tidak ingin berfikir aneh tentang ajakan pria itu yang selama ini seperti tidak suka dengannya,namun tiba-tiba mengajak pergi ke pesta sebagai pasangan.Siapa yang tidak curiga, mungkin saja dia punya niat untuk mempermalukan nya nanti di sana.
Ya,Aulia tidak akan termakan ucapan siapapun lagi.Ia hanya percaya pada dirinya sendiri.