Christian Edward, seorang yatim piatu yang baru saja menginjak usia 18 tahun, dia harus keluar dari panti asuhan tempat ia di besarkan dengan bekal Rp 10 juta. Dia bukan anak biasa; di balik sikapnya yang pendiam, tersimpan kejeniusan, kemandirian, dan hati yang tulus. Saat harapannya mulai tampak menipis, sebuah sistem misterius bernama 'Hidup Sempurna' terbangun, dan menawarkannya kekuatan untuk melipatgandakan setiap uang yang dibelanjakan.
Namun, Edward tidak terbuai oleh kekayaan instan. Baginya, sistem adalah alat, bukan tujuan. Dengan integritas yang tinggi dan kecerdasan di atas rata-rata, dia menggunakan kemampuan barunya secara strategis untuk membangun fondasi hidup yang kokoh, bukan hanya pamer kekayaan. Di tengah kehidupan barunya di SMA elit, dia harus menavigasi persahabatan dan persaingan.sambil tetap setia pada prinsipnya bahwa kehidupan sempurna bukanlah tentang seberapa banyak yang kamu miliki, tetapi tentang siapa kamu di balik semua itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BlueFlame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1. Sistem
---
Angin sore membawa debu dan hiruk pikuk kota yang rama, hal itu membuat kontras yang tajam dari kesunyian yang biasa Edward temukan di perpustakaan panti. Dia berdiri di depan gerbang Panti Asuhan Kasih Ibu, gerbang yang selama sepuluh tahun menjadi batas antara dunianya dan dunia luar.
"Edward, ini semua yang bisa kami berikan." Pak Budi, kepala panti, menyerahkan sebuah amplop tebal. "Aturannya begitu, nak. Anak yang genap 18 tahun harus mandiri. Ini Rp. 10 juta. Hanya segini yang bisa bapak berikan . Pakailah dengan baik. Jangan lupa doa yah, nak."
Edward menerima amplop itu dengan kedua tangan, sebuah tanda hormat yang dia pelajari sejak kecil. "Terima kasih banyak, Pak Budi. Terimakasih untuk semuanya" Suaranya rendah, tapi penuh bobot. Dia bukan anak yang banyak bicara, tapi tindakannya selalu berbicara lebih keras. Dia adalah batu karang yang kokoh bagi anak-anak lain, pelindung yang diam, dan otak di balik beberapa "proyek" perbaikan kecil di panti.
Dia tidak menoleh saat berjalan pergi. Menoleh hanya akan memperpanjang kesedihan dan dia tidak suka itu. Dunia di depannya menunggu.
***
Beberapa jam kemudian, setelah berjalan kaki dari satu kos-kosan ke kos-kosan yang lain, Edward mulai merasakan realitas yang cukup menyakitkan. Uang Rp 10 juta yang dia genggam itu mulai terasa tipis. Harga sewa tempat yang layak, apalagi dekat sekolah bagus, sepertinya hanya mimpi di siang bolong.
Edward duduk di sebuah bangku taman, memandangi lalu lalang kendaraan dengan tatapan kosong. Logikanya bilang dia harus mencari kerja dulu, mungkin sebagai buruh harian atau pelayan di cafe atau restoran, lalu menabung. Tapi itu akan memakan waktu, dan waktu adalah komoditas yang tidak dia miliki jika ingin kembali bersekolah tahun ini.
Tiba-tiba, sebuah suara yang jernih dan netral terdengar langsung di dalam kepalanya, bukan dari telinga.
[Deteksi potensi host... Kriteria terpenuhi: Integritas tinggi, ketahanan mental superior, potensi intelektual dan fisik melampaui batas.]
[Mengaktifkan Sistem Hidup Sempurna...]
[Instalasi selesai. Selamat datang, Host. Christian Edward.]
Edward mengedipkan mata perlahan. Dia menepuk pelipisnya. Apa dia kelelahan? Mungkin kah dia sedang berhalusinasi karena terlalu banyak pikiran? Tapi suara itu terlalu nyata, seolah menggema di kepalanya. Tiba-tiba Sebuah layar semi-transparan muncul di depannya, menampilkan data yang sangat personal dan... akurat.
```
[ SISTEM HIDUP SEMPURNA ]
[ Host: Christian Edward ]
[ Usia: 18 Tahun ]
------------------------
[ Atribut Fisik: ]
[ Kekuatan: 85/100 ] [ Stamina: 88/100 ]
[ Kecepatan: 82/100 ] [ Pesona: 75/100 ]
------------------------
[ Atribut Mental: ]
[ Kecerdasan: 95/100 ]
------------------------
[ Skill: ]
- Bela Diri Komposit (Master)
- Analisis Cepat (Ahli)
------------------------
[ Kekayaan Tersedia: Rp 10.000.000 ]
[ Properti: - ]
```
Edward menatap layar itu selama beberapa menit, otak jeniusnya bekerja keras memproses informasi yang tidak masuk akal ini. Ini bukan mimpi. Dia tidak tidur. Detak jantungnya stabil. Ini adalah sebuah anomali.
"Sistem?" bisiknya, lebih untuk mengkonfirmasi hipotesisnya daripada bertanya.
[Ya, Host. Sistem Hidup Sempurna siap membantu Anda mencapai potensi maksimal.]
"Maksudnya 'membantu'?"
[Mekanisme utama: Penggandaan Aset. Setiap pengeluaran yang Anda lakukan akan dikembalikan dalam bentuk uang. Besaran penggandaan acak, mulai dari 1.1x hingga 10x, bergantung pada relevansi dan dampak pengeluaran terhadap pertumbuhan Host. Sistem juga akan memberikan misi untuk membantu perkembangan Anda.]
Edward mengerutkan kening. "Jadi, aku harus menghabiskan uang untuk mendapatkan lebih banyak uang? kenapa aku harus percaya padamu?."
[Logika tidak berlaku dengan sistem , Host. Ini adalah investasi terhadap diri sendiri. Untuk membuktikan hal itu, sistem menawarkan misi pertama.]
Sebuah notifikasi baru muncul.
---
**Misi Perdana: Fondasi**
**Deskripsi:** Sebuah bangunan kokoh dimulai dari fondasi yang kuat. Fondasi Anda saat ini adalah kebutuhan dasar: makanan dan tempat tinggal. Lakukan investasi pertama Anda pada diri sendiri.
**Tugas:** Belilah makan malam di restoran dengan nilai minimal Rp 500.000.
**Waktu:** 3 Jam
**Hadiah:**
- Penggandaan Uang (acak, minimal 2x)
- Skill Pasif: [Penciuman & Perasa Tajam (Level 1)]
**Gagal:** Tidak ada hukuman. Kesempatan akan datang kembali.
---
Edward menatap restoran di seberang jalan. Bukan yang paling mewah, tapi sebuah kafe steak yang terlihat cukup bagus. Rp 500.000 masih sepertiga dari uangnya. Ini adalah risiko besar dan bisa di bilang Edward cukup takut, bagaimana kalau dia hanya sedang berhalusinasi? . Tapi... Bagaimana dia bisa tau jika tidak mencoba?. Skill dan hadiahnya juga bisa sangat berguna.
Edward adalah pria yang perhitungan. Dia selalu mempertimbangkan pro dan kontra.
' Kontra: kehilangan Rp 500.000. Pro: kemungkinan besar mendapatkan Rp 1 juta atau lebih, plus skill baru. Rasio risiko dan imbalan menguntungkan, Haruskah aku mencoba?.'
"Baik," keputusannya final. "Akan kucoba."
Dia berdiri lalu menyeberang dan berjalan dengan langkah pasti.