Lily merupakan anak kedua dari tiga bersaudara di rumahnya. Kehidupannya berjalan lancar sebelum adiknya dilahirkan. Namun, setelah kehadiran adiknya, Lily terasa menjadi orang asing di rumahnya sendiri. Semakin lama, Lily semakin merasa dirinya tak terlihat seperti makhluk gaib yang berkeliaran.
Diam-diam Lily merencanakan untuk kabur dari rumahnya. Ia memutuskan mengasingkan diri pergi negeri orang tanpa ada yang tahu rencananya bahkan sahabatnya sendiri.
Bagaimana kelanjutannya? Apakah Lily akan menemukan rumah lain di sana? Ataukah ia akan kembali pulang? mari kita simak lanjutan ceritanya >>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MellaMar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi
"Selamat datang di Rajawali Indonesia, penerbangan GA-123 dari Jakarta ke Bandara Incheon, Korea Selatan.
Gerbang 17. Boarding dalam 15 menit.
Silakan membawa dokumen yang diperlukan.
Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada Rajawali Indonesia". Terdengar suara petugas menggema di area tempat Lily menunggu keberangkatan.
Lily menyeret kopernya masuk dengan sebuah tas kecil di pundaknya. Tanpa menunggu lama, pesawat yang ia tumpangi lepas landas mengudara.
Lily duduk di kursinya, memandang keluar jendela pesawat yang menunjukkan pemandangan kota Jakarta yang semakin jauh. Ia merasa sedih karena meninggalkan rumah, keluarga, dan teman-temannya.
"Kenapa aku harus pergi?" tanyanya pada dirinya sendiri. "Aku tidak ingin meninggalkan semuanya ini. Aku ingin tetap di rumah, bersama orang-orang yang aku cintai."
Lily memikirkan tentang alasan mengapa ia harus pergi ke Korea Selatan. Ia ingin bekerja sebagai baby sitter di sebuah keluarga yang membutuhkan bantuan.
"Aku ingin memberikan yang terbaik untuk anak itu," kata Lily pada dirinya sendiri. "Aku ingin menjadi contoh yang baik dan membantu mereka tumbuh menjadi orang yang baik. Dan aku ingin memiliki bekal ilmu untuk aku sendiri setelah memiliki anak"
Tapi Lily juga merasa takut karena harus menghadapi tantangan baru sendirian di tempat yang baru.
"Aku tidak tahu apakah aku bisa melakukannya," kata Lily pada dirinya sendiri. "Aku tidak tahu apakah aku bisa bertahan hidup sendirian di tempat yang baru."
Lily merasa sedih dan takut, tapi ia juga merasa bersemangat untuk memulai petualangan baru. Ia ingin membuktikan pada dirinya sendiri bahwa ia bisa melakukannya.
"Aku akan melakukannya," kata Lily pada dirinya sendiri. "Aku akan bekerja keras, aku akan menjadi baby sitter yang baik, dan aku akan membuat impianku menjadi kenyataan."
Lily mengambil napas dalam-dalam dan memandang keluar jendela pesawat lagi. Ia melihat kota Jakarta yang semakin jauh, tapi ia juga melihat masa depan yang cerah dan penuh harapan.
Flashback_
"Tidak! Aku ibumu dan ayahmu tidak akan pernah mengizinkanmu untuk pergi". Ketus Ibu Tina, ibunya Lily
"Benar sayang, kamu perempuan. Ayah tidak akan mengizinkan kamu. Mau kamu bekerja dibawah perusahaan apapun ayah tetap tidk akan mengizinkan kamu". Timpal pak Jaka, ayah dari Lily.
"Aku akan tetap pergi, ayah ibu. Aku benar-benar muak selalu disalah fahami oleh ibu". Ucap Lily.
Bagai disambar petir. Bu Tina tidak percaya dengan apa yang ia dengar. "Bicara apa kamu Lily!". Ucapnya meninggi.
"Biarkan aku menjalani hidupku sesuai yang aku mau,Bu. Selama ini aku selalu nurut sama ibu. Aku selalu mengutamakan keluarga. Tapi apa? Aku seperti orang asing di rumah ini". Jelas Lily
Air matanya tak bisa ia bendung. Dengan suara bergetar Lily mengungkapkan isi hatinya yang telah lama ia pendam. Meskipun berat, keputusan meninggalkan rumah adalah keputusan yang sangat buntu. Meskipun harus meninggalkan ayah, sang cinta pertama bagi Lily.
Off_
....
"Semoga aku diterima baik di sana". Pungkasnya.
Lily memejamkan matanya mencoba untuk tidur. Dan akhirnya Ia berhasil pergi ke dunia lain di bawah alam sadarnya.
Setelah satu jam lamanya, Lily terbangunkan oleh suara pramugari yang mengumumkan bahwa pesawat akan segera mendarat di Bandara Incheon, Korea Selatan. Lily membuka matanya dan melihat sekitarnya, masih sedikit kabur karena tidurnya.
Ia mengambil napas dalam-dalam dan mencoba mengingat kembali apa yang telah terjadi. Ia masih ingat tentang keputusannya untuk pergi ke Korea Selatan untuk bekerja sebagai baby sitter.
Lily melihat jam tangan yang terpasang di tangannya dan menyadari bahwa pesawat akan segera mendarat. Ia mulai merasa sedikit bersemangat dan tak sabar untuk memulai petualangan barunya.
Pramugari meminta penumpang untuk mempersiapkan diri untuk mendarat dan Lily mengikuti instruksi tersebut. Ia mengambil kopernya dan mengikuti penumpang lain ke gerbang kedatangan.
Setelah pesawat mendarat, Lily mengambil kopernya dan keluar dari pesawat. Ia melihat sekitarnya dan menyadari bahwa bandara Incheon sangat besar dan modern.
"Wah! keren banget". Gumam Lily.
Lily mencari informasi bahwa akan ada yang menjemputnya dan akan berhenti di dekat apartemen tempatnya untuk tinggal selama di Korea yang telah disepakati.
Dengan koper di tangannya, Lily berjalan menuju sebuah mobil silver yang berhenti tepat dihadapannya. Ia merasa sedikit takut karena tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tapi ia juga merasa bersemangat untuk memulai petualangan barunya.
"Apakah Anda yang bernama Lily?". Tanya sang supir.
"Benar, pak". Jawab Lily menganggukkan kepala.
"Silahkan naik". Titahnya membuka otomatis pintu mobil.
Lily tercengang melihatnya. "Otomatis? Gila! Keren banget". pujinya dalam hati.
Lily pun masuk dan duduk di kursi belakang. Ada sedikit percakapan diantara Lily dan pak supir yang membawanya.
"Selamat datang di Korea Selatan, Lily! Semoga Anda memiliki waktu yang menyenangkan di sini". Ucap pak supir
"Terima kasih. Aku masih sedikit lelah karena perjalanan panjang". Jawab Lily
"Saya paham. kamu bisa istirahat dulu. Besok kamu harus bertemu dengan keluarga yang mempekerjakan kamu sebagai baby sitter". Jelas pak supir
" Ya, aku tahu. Aku sedikit gugup".
"Jangan khawatir, Lily. kamu pasti bisa melakukannya. Sebelum ke sini kamu pasti sudah berpengalaman sebagai baby sitter di kota kamu". Jelas pak supir menghibur.
"Terima kasih atas dukungannya".
Tak terasa, Lily telah sampai pada tujuannya. Terlihat bangunan tinggi berjejer rapi di hadapannya. Lily tak henti- hentinya kagum dengan tata letak kota yang ia pijak saat ini.
"Saya akan meninggalkan kamu sekarang. Semoga kamu memiliki waktu yang menyenangkan di Korea Selatan".
"Terima kasih".
Pak supir pun pergi meninggalkan Lily setelah mengantarkan Lily ke apartemennya. Tak lupa, Lily memberikan nomor ponselnya pada pak supir.
"421" lirih Lily. "Aku harus mengingat password , nomor bahkan lantai bangunan ini".
Lily menggeledah isi apartemen yang akan ia tinggali itu. Cukup luas untuk jiwa sendiri Lily. Ada satu kamar, satu ruang tamu, kamar mandi, dapur dan meja makan.
"Wah! Luas banget. Gak salah nih?". Ucapnya.
"Tapi gimana dengan bulanannya". Gumamnya.
Lily memikirkan tentang biaya hidup di Korea Selatan dan bagaimana ia akan mengatur keuangannya. Ia tahu bahwa biaya hidup di Seoul cukup tinggi, tapi ia juga tahu bahwa ia akan mendapatkan gaji yang cukup untuk menutupi biaya hidupnya.
"Aku harus membuat anggaran yang ketat," kata Lily pada dirinya sendiri. "Aku tidak boleh boros-boros."
Lily mulai menggeledah isi apartemen lagi dan menemukan sebuah lemari kecil yang berisi dokumen-dokumen tentang apartemen tersebut. Ia menemukan sebuah kertas yang berisi informasi tentang biaya sewa dan utilitas.
"Biaya sewa: 500.000 won per bulan," kata Lily, membaca kertas tersebut. "Utilitas: 100.000 won per bulan. Biaya internet: 50.000 won per bulan."
Lily memikirkan tentang biaya-biaya tersebut dan bagaimana ia akan mengatur keuangannya. Ia tahu bahwa ia harus berhemat dan membuat anggaran yang ketat untuk dapat hidup dengan nyaman di Seoul.
"Aku bisa melakukannya," kata Lily pada dirinya sendiri. "Aku akan bekerja keras dan menghemat uangku."
Lily mengambil napas dalam-dalam dan merasa lebih tenang. Ia tahu bahwa ia akan menghadapi tantangan di Seoul, tapi ia juga tahu bahwa ia akan dapat mengatasinya dengan kerja keras dan tekad yang kuat.
kisah cerita nya bagus banget,dan jalan ceritanya juga bagus.tapi penyusunan peristiwa nya tidak terlalu jelas🙏
tapi saya suka kok🥰
buat Yu Seok belum ya😁
karna saya TKW sama dgn Lily..
innsyaa Allah lama2 kita akan menjalin ikatan emosional dan jalinan kasih dgn Sang anak.
saya mampir nih..
cerita TKW.sama Lily saya pun TKW.