Sagara Sanders merupakan duda kaya raya yang selalu berfoya-foya dan berpesta miras bersama dengan kawan-kawannya.
Hidup Sagara tiba-tiba saja berubah di karenakan harus menikahi seorang gadis yang sudah di hamili oleh keponakannya sendiri.
"Kak apa-apaan ini masak aku di suruh menikahi seorang gadis yang sudah di jamah oleh keponakanku sendiri," tolak Sagara ketika Widiya mulai membujuknya.
"Saga Kakak tidak tahu lagi harus minta tolong dengan siapa lagi, sementara keluarga dari pihak perempuan mendesak Kakak, karena memang perempuan itu pacar dari Jason," mohon Widiya dengan air mata yang berlinang di pelupuk mata.
"Anak Kakak yang berbuat kenapa harus aku yang bertanggung jawab, lagian ada-ada saja Jason itu, habis menghamili anak orang main kabur saja," ketus Sagara yang memang sulit untuk menerima semuanya.
Akankah Saga menerima perjodohan ini. saksikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membawa pulang Kimmy.
Sepuluh hari kemudian, Kimmy pun sudah bisa dinyatakan pulang oleh dokter, sisanya tinggal masa pemulihan di rumah, Alina dan Saga begitu antusias menyambut kedatangan putri mereka untuk yang pertama kali menginjakkan kaki di rumahnya.
Alina dan Saga sudah siap menjemput Sang Putri serta mereka berdua meminta restu terhadap Elsa yang mana sudah merawat Kimmy meskipun banyak penyiksaan yang terjadi terhadap anak itu.
Kimmy pun sudah tidak sabar ingin segera meninggalkan bangunan putih itu, sebagai seorang anak Kimmy juga ingin bebas menghirup udara segar dan bermain layaknya anak-anak pada umumnya.
"Kim, apa kau sudah benar-benar tidak mau ikut sama Mommy, terus Mommy sama siapa Nak," ucap Elsa sedangkan Kimmy hanya terdiam dan melihat wajah Elsa dengan penuh hiba.
"Mommy, Kimmy takut tinggal di rumah itu lagi, kenapa Mommy tidak tinggal saja sama Daddy dan Mommy Alina," celetuk bocah kecil itu, yang membuat Saga langsung bereaksi.
"Sayang, Mommy sama Daddy, sudah tidak bisa bersama-sama lagi.Tapi bukan berarti Mommy kamu tidak bisa mengunjungi kamu," jelas Saga.
"Tuh kan Mom, Mommy bisa kok tengokin aku di rumah Daddy nanti," sahut bocah kecil itu.
Kimmy tidak mengerti bagaimana sulitnya seorang ibu yang melepas anaknya begitu saja, akan tetapi di sisi lain Elsa juga merasa bersalah karena sudah menghancurkan masa depan anaknya dengan mempercayakan Edwin sebagai ayah sambung yang menurutnya waktu itu begitu baik dan penyayang, ternyata dibalik itu semua ada sejuta luka yang dirasakan oleh anaknya.
"Elsa sebagai seorang Ayah, aku juga punya hak untuk anakku, dan aku mohon padamu, tolong ijinkan Kimmy untuk tinggal bersama kita berdua, Kimmy butuh pelindung, dan kamu sendiri juga akan merasa aman jika Kimmy ada di dalam rumahku, karena kamu tahu sendiri kan bagaimana penjagaanku terhadap orang-orang yang aku sayangi," ujar Saga dengan begitu tegas.
"Meskipun aku ibu yang gagal, tapi rasanya berat melepas anakku untuk tinggal bersama mu, aku gak tahu, rasanya begitu berat, mungkin karena sudah terbiasa sedari kecil ada pada ku," ucap Elsa yang tidak ingin melepas anaknya begitu saja.
"Tapi kan anaknya sendiri yang merasa tidak aman jika tinggal denganmu, ayolah Elsa buka pikiranmu, ini bukan tentang lepas melepas ini tentang kewarasan akal anak kita, Kimmy sudah trauma untuk kembali lagi di rumah itu, sudah terlalu banyak luka yang tertoreh dan akupun tidak mengijinkan kalau sampai anakku menginjakkan lagi kakinya ke rumah itu," sahut Saga.
"Mom, aku tidak mau tinggal di sana, aku takut Daddy Edwin datang lagi?" teriak anak itu seraya ketakutan.
"Kau tahu sendiri kan anak kita begitu trauma," jelas Saga sedangkan Alina hanya terdiam, dia tidak ingin ikut campur dengan masalah ini.
"Ya sudah Nak, jika memang kau mau tinggal sama Daddy mu, tapi ada satu hal ingat pesan Mommy, jika terjadi apa-apa jangan sungkan ya hubungi Mommy karena Mommy tidak mau kau kenapa-napa," pesan Elsa.
"Oh tidak Elsa di rumahku tidak akan ada penjahat, kau jangan khawatir, dan tidak boleh mendoktrin Kimmy seolah di rumahku ada orang yang mencurigakan," balas Saga seolah tahu dengan maksud Elsa.
"Bukankah antisipasi lebih baik," sahut Elsa.
Saga pun mulai menatap ke arah Elsa dengan tatapan sinis, pria itu sudah teramat geram dengan mantan istrinya itu, sudah jelas dia yang membuat masa depan anaknya hancur karena kelalaiannya, masih saja ingin menuduh orang lain yang tidak-tidak.
"Antisipasi yang seperti apa yang kau inginkan? Ingat disini aku tidak memaksa, putriku sendiri yang ingin ikut, karena aku ayah kandungnya dia akan merasa aman jika berada di bawah genggamanku," cetus Saga.
"Daddy, ayo kita pulang Kimmy sudah tidak sabar ingin tinggal di rumah Daddy." Suara Kimmy pun menengahi kedua orang tuanya yang bersitegang.
"Tuh, kamu dengar sendiri kan," ucap Saga dengan seringai tajamnya.
********
Di kediaman Saga, diam-diam sepasang suami istri ini sudah menyiapkan kejutan kecil untuk Kimmy, dan sedari kemarin memang Alina yang sibuk menyiapkan ini semua dengan dibantu para asisten rumah tangganya.
Saat ini Saga dan Alina mulai menuntun pelan putri kecilnya itu dengan mata yang tertutup kain putih, terlihat jelas suara bahagia yang terdengar jelas dari mulut anak kecil itu.
"Mommy, Daddy aku mau dibawa kemana ini?" tanya putri kecilnya itu serasa tidak sabar menanti kejutan yang akan dia dapat dari kedua orangtuanya.
"Sayang, sabar dulu ya Nak, kita masuk rumah dulu," sahut Saga.
Perlahan putri cantiknya itu mulai berada di ambang pintu, dan dari situlah kejutan mulai menghampiri.
"Surprise ...." Sambutan dari Widya, dan juga para anak-anak di panti asuhan.
"Wah, jadi gak sabar ingin membuka penutup mataku," sahut Kimmy.
"Bentar lagi ya Sayang," ucap Alina.
Saat ini semua orang sudah sampai diruang tamu, Kimmy pun mulai di giring ke tengah dan di kelilingi para anak-anak sebayanya.
"Sudah siap Sayang?" tanya Saga yang hendak membuka penutup anaknya tersebut.
"Iya Dad," sahut Kimmy.
"Satu ... Dua ... Tiga."
Untuk pertama kali Kimmy melihat kemegahan bangunan istana ayahnya, dan juga hiasan dinding toko kartun favorit anak-anak yang bernuansa pink membuat Kimmy semakin jatuh cinta ditambah lagi kehadiran para anak-anak panti yang begitu menyenangkan hatinya.
"Wah ... Unicorn aku sangat suka itu," ucap Kimmy.
"Kau suka Sayang?" tanya Saga yang diangguki oleh Kimmy. "Kalau begitu berterima kasihlah dengan Mommy Alina karena ini semua ide dari Mommy Alina," ujar Saga yang membuat Kimmy langsung memeluk ibu sambungnya itu.
"Makasih Mommy," ucap Alina.
"Sama-sama Sayang, ya sudah kalau begitu Kimmy boleh main sama teman-teman, tapi gak boleh lari-larian ya, kan di sini sudah banyak mainan yang bisa untuk di mainkan," ucap Alina yang membuat hati Kimmy semakin nyaman.
"Makasih, Mom, apa gak apa-apa mainan ini aku mainkan nanti kalau rusak Mommy gak akan marah kan?" tanya anak kecil itu yang membuat hati Alina tercubit.
'Astaga! Nak, kesakitan apa yang membuatmu harus bertanya seperti ini,' batin Alina.
"Sayang, di rumah ini Mommy membebaskan Kimmy untuk bermain dengan semua mainan Kimmy, karena Daddy kamu membelikan semua ini untuk bermain, misal ada kerusakan nanti kita benerin kalau masih bisa dibenerin kalau tidak, ya beli lagi saja," ujar Alina meyakinkan hati Kimmy agar supaya tidak merasa terkekang.
"Wah apa benar Mommy tidak akan marah atau pukul Kimmy?"
"Gak akan Sayang, mana mungkin Mommy tega, kamu ini kan anaknya Mommy," ucap Alina meyakinkan hati Kimmy yang masih trauma dengan perlakuan ayah tirinya dulu.
Kimmy pun mulai beralih pandangan kali ini pandangannya tertuju kepada Widya yang tidak sanggup menitihkan air mata mendengar pertanyaan dari keponakannya itu.
"Ibu, siapa kenapa kok nangis?" tanya bocah polos itu.
"Ibu, adalah kakak dari Daddy nya Kimmy," sahut Widya.
"Wah enak dong Daddy punya Kakak," celetuk bocah kecil itu.
"Iya Sayang, dan Bukde ini yang menemani Daddy dan melindungi Daddy waktu Daddy kecil," cerita Saga terhadap anaknya.
"Sayang, mulai sekarang Kimmy harus bahagia ya, hidup sama Daddy dan Mommy Alina, jangan pernah takut ya, kita bertiga tidak akan pernah menyakiti Kimmy, percaya itu," ucap Widya sambil menggenggam tangan Kimmy, untuk menguatkan hati anak kecil itu.
Saga pun mulai senang melihat Kimmy bermain lepas bersama anak-anak panti yang masih diawasi oleh istri dan juga kakaknya.
"Berbahagialah Nak, setelah ini Daddy akan menemukan orang yang sudah membuat masa depanmu hancur," gumam Saga.
Sedari awal tahu Saga sudah mengirim semua anak buahnya untuk mencari Edwin yang sudah kabur entah kemana, bahkan sampai sepuluh hari ini masih belum ada tanda-tanda ditemukan keberadaan Edwin.
Bersambung ...
hot Daddy