calon suamiku tidak datang di hari pernikahan kami,sementara keluarga pamanku mendesak agar aku mencari pengantin penganti agar mereka merasa tidak di permalukan.terpaksa,aku meminta supir truk yang ku anggap tengil untuk menikahiku,tapi di luar dugaanku, suami penganti ya aku sepelehkan banyak orang itu...... bukan orang sembarang bagaaiman bisa begitu dia berkuasa dan sangat menakutkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheena Sheeila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kedatangan Paman
Ku lihat ada kue lapis pahlawan dan Bandeng Presto di meja. Itu makanan kesukaan ibu. Sepertinya paman saat ini mencoba mengambil hati ibu untuk mencapai tujuannya.
Aku tidak lupa, paman Riko hanya di jadikan boneka saja oleh istrinya itu. Sebagai seorang suami dia sangat tidak memiliki kuasa apapun dalam rumah tangganya. Itu karna paman hanyalah pengangguran yang ikut numpang hidup pada istrinya.
Sudah tau begitu, saat mengunjungi ibu di kampung dia sok-sokan mengatakan sanggup membiayai sekolah dan hidupku di kota. Nyatanya aku hanya di jadikan pembantu juga sepertinya.
"Risna. Setidaknya harga Ana adalah istri pamanmu ini. Bantulah dia." paman Riko memohon-mohon padaku.
"Kenapa sih paman juga ikut bingung? Yang bermasalah ' kan Rani bukan tante Ana?" tukas Risna pada pamannya.
"Tapi Rani itu keponakan Ana, Risna. Sejak dulu Ana sudah mengganggumu anaknya sendiri. Jadi tantemu itu sejak semalam ikutan stres gara-gara mendapat kabar Rani tidak berhenti menangis dan teriak-teriak seperti orang gila di rumahnya", cerita paman.
" Tolonglah, Risna. Hanya mengakui bahwa kalian bercanda bukanlah hal yang besar 'kan. Kau tidak akan pernah di rugikan dalam hal ini." paman menambahi.
Risna dan ibunya saling melempar pandangan mendengar apa yang di sampaikan paman Riko. Klau aku begitu saja mengabulkan permintaan dua wanita itu, sepertinya aku terkesan bodoh. Seperti yang Rizal katakan.
Namun, mendengar Rani yang sudah teriak-teriak macam orang depresi, sebenarnya dalam hatiku merasa kasihan padanya.
"Sepertinya pamanmu benar, Risna. Menolong orang itu pahalanya besar," ujar ibu kemudian. Aku tahu ibu orang nya tidak tegaan, sudah pasti mendengar cerita paman, ibu akan kasihan pada Rani.
"Biar nanti aku minta pendapat Rizal dulu, Bu. Tidak enak klau tidak meminta izin darinya," ujarku. Kulihat ibu tidak keberatan dalam hal itu. Namun, sepertinya paman Riko lah yang merasa tidak sabar.
"Kau tidak lupa 'kan? Ana jugalah yang menyekolahkan mu sampai lulus kuliah. Jangan jadi orang tidak tahu diri, Risna!" paman Riko mengunakan senjata itu untuk mengungkit apa yang sudah mereka berikan padaku. Membuatku tidak bisa menerima begitu saja.
"Paman juga jangan lupa. Aku tidak nganggur lho di rumah tante Ana. Aku sudah seperti pembantu kalian . Aku juga di pekerjakan di toko tapi tidak pernah di gaji. Seharusnya jangan lagi di ungkit biaya sekolahku. Anggap saja itu upahku bekerja ' kan?" aku mengingatkan kenyataan yang selama g aku tidak pernah gunakan untuk menyangkal kebaikan tante Ana.
"Tante Ana mu itu pasti marah besar klau paman tidak bisa meyakinkanmu Risna. Setidaknya kasihanilah pamanmu ini."
"Kenapa sebingung ini sih, paman? Padahal masalahnya sepeleh lho. Rani tinggal minta maafkan beres," ujarku. Kembali berfikir, sangat tidak adil klau mereka yang membuat masalah dan aku membereskan.
"Tante Ana mu itu takut Rani di tuntut macam-macam. Dia sudah memoroti uang tante mu dan sekarang masih harus di hadapkan tuntutan yang tidak tahu bisa berapa besar itu?"
"Bukankah orang tua Rani juga kaya? Kenapa masih morotin uang tante ? Kenapa tante juga yang harus keluarin biaya klau Rani dituntut?" tentu aku heran dengan pernyataan paman Riko.
"Ahh, kau tidak tau apa-apa, Risna. Orang tuanya Rani itu hanya pemilik depot kecil di pinggir kota jakarta uang tidak terlalu ramai. Klau dia menunjukan kekayaan orang tuanya di konten-kontennya, semua hanya untuk menjadikan titik jual akunnya. Dan lagi, tantemu saat ini juga terbelit banyak hutang. Jadi, bantu kami, ya?"
Astaga....aku memijit pelipis aku mengetahui kenyataan bahwa wanita yang selalu menyebut dirinya sebagai ratu sejagat ternyata tidak sesuai dengan apa yang di pamer kannya.
"Risna, barangkali setelah kau menolong mereka, hubungan kita akan lebih harmonis selayaknya keluarga," tutur ibu. Dia hanya melihatnya dari sisi tersebut.
"Tapi Bu....." aku kurang setuju.
"Kau kan hanya mengaku bahwa kalian bercanda, Risna. Dan itu akan menyelesaikan semuanya. Kita ambil jalan yang paling sedikit menciptakan permasalahan ya?" bujuk ibu sekali lagi.
Aku tidak tahu harus bagaimana. Tapi pitutur ibu memang kurasa benar. Tidak salahnya juga aku berbesar hati menolong mereka. Siap tahu dari peristiwa ini bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik.
"Baiklah, paman. Ini aku lakukan hanya demi paman. Setelah, ini aku minta paman bisa menasehati istri paman itu dengan baik, dia juga butuh orang lain, jangan semena-mena pada kami yang dianggap hanya orang miskin ini" ujar Risna.
Mereka saat ini sedang meminta tolong. Sedikit syarat ini seharusnya tidaklah berat bagi mereka. Kuharap setelah ini, dia juga tidak menghina suami dan ibuku. Aku bisa mengatasi diriku saat dihina, tapi aku tidak sanggup melihat orang yang ku sayangi dihina-hina.
"Selamat pagi, paman!" suara Rizal mengusik perbincangan kami. Dia baru muncul dari dalam kemudian baru bergabung bersama kami. Sikapnya masih sangat ramah dengan menyalami pamanku dengan wajahnya yang sudah di tekuk-tekuk itu.
"Rencananya hari ini kami akan mengantar ibu jalan-jalan keliling kota. Apa paman juga mau ikut?" tanya Rizal santai.
"Tidak, aku hanya...." paman Riko mulai terlihat segan untuk membahas permasalahan tadi.
"Baik sayang, klau sudah siap kita langsung berangkat, ya. Kita sarapan di luar saja." Rizal bertanya pada Risna.
Kedatangan Rizal seketika mengubah pikiran. Risna kembali sadar, Mereka yang membuat ulah dengan ku. lalu, untuk apa juga ikut pusing dengan masalah mereka.
"Baik, Rizal. Ibu juga sepertinya sudah siap kok!"
ayo semangat....buat si kembar...
kira2 gimana perasaan rizal ternyata ada anak selama ini??
siap" tensi darah naik ..
itu tandanya sang pencipta sukses bikin alur ceritanya...👍👍👍
klo masih jodoh dgn Rizal ... pasti akan bersatu....
semoga ceritanya tidak putus ditengah jln kak 🙃🙃🙃