NovelToon NovelToon
ELEA (Tak Pantaskah Aku Dicintai?)

ELEA (Tak Pantaskah Aku Dicintai?)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Tunangan Sejak Bayi / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Idola sekolah / Gadis nakal
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dhanvi Hrieya

Dunia Elea jungkir-balik di saat dirinya tahu, ia adalah anak yang diculik. Menemukan keluarga aslinya yang bukan orang sembarangan, tidak mudah untuk Elea beradaptasi. Meskipun ia adalah darah keturunan dari Baskara, Elea harus membuktikan diri jika ia pantas menjadi bagian dari Baskara. Lantas bagaimana jika Elea merasa tempat itu terlalu tinggi untuk ia raih, terlalu terjal untuk ia daki.

"Lo cuma punya darah Baskara doang tapi, gue yang layak jadi bagian dari Baskara," ujar Rania lantang.

Senyum sinis terbit di bibir Elea. "Ya, udah ambil aja. Tapi, jangan nangis jika gue bakalan rebut cowo yang lo suka."

🌼🌼🌼

"Gue jadi milik lo? Cewe bego kek lo? Lo dan Rania nggak bisa disamain," cibir Saka dengan tatapan merendahkan.

Elea tersenyum kecut. "Ah, gitu kah? Kita bisa liat apakah pandangan lo akan berubah terhadap gue dan Rania, Saka!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhanvi Hrieya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21| Sad Story

"Apa? Kenapa?" tanya Elea di saat gadis yang berada di atas ranjang UKS sekolah itu menatap intens wajah Elea.

Kedua sisi bibir Isyana sedari tadi tidak pernah luntur untuk mempertahankan senyum, Isyana terkikik renyah.

"Apakah kepala lo kebentur kerikil jalan tadi, Na?"

Isyana mencabik. "Sialan lo, El. Lo bahkan ngegampar Saka cuma demi gue. Itu sweet banget tau," tutur Isyana ceria.

Ekspresi wajah Elea kembali berubah datar, kepalanya mengeleng kecil. Suara pintu masuk terbuka kasar, decitan telapak sepatu sneaker mengalun. Beberapa kali tirai jendela di pembatas ditarik ke samping, hingga di ranjang yang terkahir.

Peluh menetes deras, kedua tungkai kaki David mengikis jarak di antara ia dan Elea. Bibir Isyana terbuka lebar di saat David tiba-tiba saja memeluk Elea, membuat gadis yang duduk di atas ranjang membuang muka.

"Eh, lo ngapain, Dav!" Elea mendorong keras dada bidang David hingga pelukan remaja lelaki itu terlepas.

Tangan David bergerak meraih pergelangan tangan Elea. "Ayo, kita temui Bokap lo. Minta pertunangan antara lo sama si brengs*k itu diputusin, si brengs*k sialan itu nggak patas buat jadi tunangan lo. Berani-beraninya dia nyelakain lo."

David menggebu-gebu, dari sorot matanya ada kemarahan di sana. Sementara Elea mendesah, ia menyentak tangan David.

"Ini urusan gue, lo nggak perlu ikut campur, Dav! Gue udah berapa kali ngomong kek gini ke lo, huh," bantah Elea, gadis satu ini sudah berulang-kali mengatakan agar David untuk tidak seharusnya ikut campur.

David menyugar kasar surainya, ia mengulum bibirnya. Kepala David mengangguk-angguk, ekspresinya tampak dibuat frustrasi oleh Elea.

"Gue peduli sama lo, El. Bagi gue lo sangat berharga. Apakah lo nggak bisa ngeliat seberapa besarnya gue khawatir sama lo," sahut David lirih.

Isyana perlahan melongok ke arah David dan Elea secara bergilir, ia dapat melihat jelas bagaimana perasaan David pada Elea. Pemuda dingin itu mencintai Elea, takut jika Elea akan disakiti.

"Lo jatuh cinta sama gue?" tebak Elea, manik matanya menelisik ekspresi David yang menegang.

David membuang muka, sulit untuk dirinya berterus terang dengan membalas tatapan mata Elea.

"Ya, sangat..., gue sangat amat mencintai lo. Cuma lo, El. Dan lo sama sekali nggak ngebiarin gue buat nunjukin seberapa besar perasaan gue ke lo," jawab David jujur.

Elea terdiam untuk beberapa detik, menarik napas dan membuangnya kasar dari mulut.

"Buang jauh-jauh perasan itu, David. Lo cuman bakalan terluka mencintai orang kayak gue, karena gue nggak akan menjatuhkan hati gue pada siapa pun. Meskipun lo orangnya," tutur Elea tegas.

Kepalanya mendongak menatap ke arah David, Elea bersungguh-sungguh. Dirinya tidak akan pernah jatuh hati pada lawan jenis, bagi Elea cinta merupakan perasaan yang membuat orang lain menjadi bodoh dan lemah.

Kepala David tertunduk, hatinya berdenyut nyeri. "Perasaan ini milik gue, lo boleh nggak ngebalas perasaan gue. Tapi, tolong jangan minta gue buat ngehapus perasaan ini."

"Terserah lo, yang pasti gue nggak akan pernah membalas perasaan siapa pun," ucap Elea tegas.

David membalikkan tubuhnya, melangkah menuju pintu ke luar. Meninggalkan Isyana dan Elea di dalam ruangan, suasana di dalam ruangan terasa aneh untuk Isyana. Apa yang harus Isyana katakan di saat seperti ini, apalagi ia mendengar pengakuan cinta serta penolakan  secara bersamaan.

...***...

KLIK!

"Mam—eh, siapa ini yang datang," tuturnya dengan senyum sinis diulas.

Pintu kembali ditutup Elea mengayunkan langkah kakinya mendekati ranjang pesakitan, gadis ini benar-benar seperti iblis. Bersandiwara seakan menjadi makanan sehari-hari untuknya, Elea tidak menyangka akan sejauh itu.

"Apakah segitu aja kehebatan lo?" tanya Elea dengan santai, "tapi, gimana ya. Usaha aneh lo buat ngefitnah gue nggak berhasil tuh, dan nggak mempan juga."

Rania mengerutkan dahinya. "Ah, masa sih? Rasanya nggak gitu deh."

Elea melipat kedua tangannya di bawah dada, mengangkat dagunya ke atas. Menyeringai menatap Rania di atas ranjang, gadis ini memang berhasil menghasut beberapa orang termasuk Saka.

Apa-apaan senyum menyeringai yang kini Elea ulas, ia bersandiwara. Mengatakan untuk tidak menyalahkan Elea karena mendorongnya dari tangga, membuat Saka dan Zion marah besar. Lantas apa yang membuat Elea terlihat begitu santai dan percaya diri, Rania diam-diam meremas jari jemari tangannya. Menekan rasa khawatir yang berlebih, karena ekspresi wajah Elea.

"Gimana ya, lo mulai besok nggak perlu pulang ke mansion lagi. Memakai nama belakang Baskara, karena Bokap gue udah ngebatalin adopsi secara resmi. Lo bisa balik lagi ke rumah lama," beber Elea, "bukankah lo ngelakuin ini biar Bokap gue secepatnya ngelepasin lo dari kartu keluarga Baskara."

Kedua mata Rania terbelalak, ia membeku. Bagaimana bisa Guntur melakukan hal ini padanya, setelah Rania berusaha keras untuk menggantikan tempat Elea.

Rania yang terus berjuang untuk membuat Guntur lupa dengan Elea, ia bahkan mengorbankan tubuhnya untuk terjatuh dari anak tangga. Agar Guntur merasa bersalah atas tindakan Elea, dan akan semakin baik pada Rania. Tapi, sekarang apa yang terjadi. Guntur malah membatalkan adopsinya, mengembalikan Rania pada bibinya.

"Nggak, itu sama sekali nggak mungkin. Gue nggak mungkin kek gitu aja dikeluarin dari kartu keluarga Baskara. Di saat lo nggak ada, gue yang berjuang. Gue yang ada di sisi mereka semua. Lalu setelah apa yang udah gue korbanin. Gue mau dibuang kek gitu aja?" Rania menggeleng, menolak informasi yang diberikan oleh Elea.

Elea yang berhenti di samping ranjang Rania, kembali mempersempit jarak di antara mereka berdua. Ia mencondongkan tubuh ke depan, berbisik di daun telinga Rania.

"Nggak cuma lo tapi, juga Bang Zion dan Nyokap gue. Lo bisa bersama dengan mereka berdua, karena gue dan Bokap nggak butuh orang-orang yang munafik dan nggak tulus kek kalian bertiga. Di saat dikasih kebaikan malah nusuk dari belakang," bisik Elea.

Elea kembali berdiri dengan tegap, tersenyum lebar di saat manik matanya bersirobok dengan mata tajam Rania. Gadis sialan ini benar-benar kejam, darah Baskara tidak memiliki hati.

Elea menurunkan kedua tangannya yang dilipat di dada, membalikkan tubuh. Puas sekali dirinya melihat bagaimana ekspresi wajah Rania, apa yang diinginkan oleh Rania tidak akan pernah ia dapatkan.

"Apakah lo pernah cuma bisa minum air keran buat ngeganjal lapar, memakai baju bekas yang bau apek. Atau tidur di kamar mandi cuma karena lo ketahuan mencuri gorengan pisang yang mau basi? Nggak pernah 'kan? Itu yang gue alami. Sebelum gue jadi bagian dari Baskara!" seru Rania lantang, "gue cuma pingin bahagia, mempertahankan apa yang gue dapatin. Lantas salah gue di mana?"

Langkah kaki Elea berhenti mendadak, menjual kesedihan untuk mendapatkan simpati. Rania tidak tahu seperti apa kehidupan Elea, sebelum ia ditemukan oleh sang pengasuh.

"Maaf banget, kesedihan yang barusan lo jual nggak ada apa-apanya di pendengar gue." Elea menyahut santai, lalu kembali mengayunkan langkah kakinya menuju pintu ke luar.

Bersambung...

1
kalea rizuky
ngapain ngarep si bloon mending ma david
kalea rizuky
rania jalang di suka tolol dia cm anak angkat
kalea rizuky
lanjut donk
Anonymous
seru thor...smangat up y...elea ga boleh bucin ma saka...boleh sayang ma david aja.../Grin/
Yuliana langoy Yuliana
di tunggu kelanjutannya
Anonymous
ngapain elea ngarep saka...mending ma david...
Anonymous
fight girl/Scream/
Anonymous
goo eleaaa/Smile/
Anonymous
sippp nih elea ga kaleng2...
Anonymous
maaf thor...aq baru nemu novelmu...be strong elea...
Moreno
Thor, bisa tiap hari gak updatenya? Habisnya seru bangeettt 😆
Dhanvi Hrieya: author usahain up tiap hari ya kakak🫰🏻🫰🏻☺️
total 1 replies
I Rafli
lanjut toor
Ati Rohayati
mantap cerita nya ngga bertele tele ,ditunggu lanjutan nya thor bikin saka sama c zionis mati kutu
Dhanvi Hrieya: menyesal ya kan, kak😆
btw, makasih udah mampir kakak🙏🏻☺️
total 1 replies
Suryani Tohir
💪
Dhanvi Hrieya: makasih kakak atas rate bintangnya🙏🏻❤️
total 1 replies
Suryani Tohir
lanjut
Dhanvi Hrieya: mohon ditunggu kakak^^
total 1 replies
Moreno
Seru banget! Ditunggu kelanjutannya ya Thor
Dhanvi Hrieya: siap, kak. Mohon ditunggu ya, kakak. dan Makasih udah mau mampir🙏🏻☺️
total 1 replies
I Rafli
Hae kk aku mampir,,,
semangat 💪💪💪
Dhanvi Hrieya: makasih udah mampir kakak💪🏻💪🏻😚
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!