NovelToon NovelToon
Kolor Sakti

Kolor Sakti

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Spiritual / Balas Dendam / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:35.7k
Nilai: 5
Nama Author: aiza041221

Seorang pria yang mendapat warisan leluhur setelah diceraikan oleh istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aiza041221, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

Sambil menikmati makannya, Suparman dan jaenab mengobrol dengan santai, Suparman ikut merasa senang saat Jaenab mengatakan jika dirinya sudah membuka warung kecil-kecilan dirumahnya.

" Juna kemana? Kok tidak ikut kemari?" tanya Suparman sambil membakar sebatang rokok di tangannya.

" Juna tadi dijemput ibuku. Katanya, bapak ingin cucunya menginap di sana. Lagipula, besok tanggal merah jadi Juna libur sekolah," balas Jaenab sambil menyeruput teh manis hangat.

" Wih, boleh dong aku nginep di rumahmu," bisik Suparman dengan senyum manis.

" Kalau mau menginap, tinggal datang saja. Tapi, jangan sampai ada yang lihat kamu datang ke rumahku," balas Jaenab pelan sambil tersenyum penuh arti.

" Siap! Kalau begitu, jangan kunci pintu dapur. Nanti aku masuk lewat belakang," ujar Suparman dengan antusias.

Jaenab hanya bisa tersenyum melihat tingkah Suparman, dia awalnya mendekati Suparman juga ingin menyampaikan hal itu, tetapi dia tidak menyangka kalau Suparman justru yang berinisiatif terlebih dahulu.

Setelah tujuannya menemui Suparman tercapai, Jaenab langsung bangkit dan berjalan kembali ke dalam rumah Mona. Sedangkan Suparman juga bergabung dengan para pemuda yang mulia minum alkohol.

" Jarot, aku pulang dulu ya? Besok kamu kabari saja kapan pernikahan Sarmin dilakukan, Aku masih ada keperluan untuk menghubungi viola dan Carol." pamit Suparman.

" Siap Man. Kamu bawa Vodka sebotol sebagai teman mengobrol dengan kedua temanmu, walaupun itu hanya lewat telepon." balas Jarot sambil memberikan sebotol Vodka kepada Suparman.

Setelah berpamitan dengan para pemuda, Suparman langsung menyalakan motornya untuk kembali ke rumah. Begitu tiba, ia langsung memasukkan motor ke dalam rumah.

Sambil menunggu pesan dari Jaenab, Suparman memilih untuk bersantai di sofa, menikmati sebotol vodka dan sebatang rokok di tangannya.

" Astagaa..! Kenapa aku bisa melupakan nomor togel yang aku pasang?" seru Suparman sambil menepuk jidatnya.

Wajah Suparman langsung tersenyum lebar saat melihat angka 1972, keluar di nomor togel Australia. Tanpa membuang waktu lagi ia langsung menarik semua kemenangan yang diraih dari lima situs berbeda yang dia pasang.

" Sepertinya dengan uang segini banyak dan emas batangan yang aku sembunyikan di air terjun, sudah sangat cukup untuk memulai usahaku. Dan jika aku sudah mempunyai usaha, viola pasti akan memberikan hadiah besar kepadaku. Aku semakin tidak sabar untuk menantikan hadiah dari viola." gumam Suparman sambil tersenyum lebar saat melihat nominal dua koma satu triliun masuk kedalam rekeningnya.

Saat Suparman tengah larut dalam kegembiraan, tiba-tiba pesan dari Jaenab masuk kedalam ponselnya. Dengan penuh semangat Suparman langsung bersiap untuk pergi menuju rumah Jaenab.

Sebelum keluar dari rumah, Suparman terlebih dahulu menggunakan kekuatan dari kolor saktinya, agar kolor saktinya membuat dia tidak terlihat.

Setelah kolor saktinya bekerja dengan baik, Suparman yang sudah tidak terlihat dengan santai berjalan menuju ke rumah Jaenab, Suparman hanya bisa tersenyum saat dia beberapa kali berpapasan dengan warga, tetapi tidak ada seorangpun yang bisa melihat dirinya.

Setelah tiba di pintu belakang rumah Jaenab dan memastikan tidak ada seorangpun di sekitar rumah Jaenab. Suparman langsung menghentikan kekuatan kolor saktinya, lalu dia dengan cepat langsung memasuki rumah Jaenab.

Begitu tiba di dalam rumah Jaenab, Suparman langsung tersenyum lebar saat melihat Jaenab sedang membuat kopi di dapur dan menatapnya sambil tersenyum penuh arti.

" Kamu ke kamar dulu saja Man?" ucap Jaenab sambil tersenyum manis.

" Baiklah, jangan lama-lama aku sudah sangat ingin mencangkul sawahmu." balas Suparman sambil berjalan memasuki kamar yang tunjuk oleh Jaenab.

Begitu memasuki kamar, Suparman langsung melepaskan semua yang dia kenakan, lalu dia berbaring di atas ranjang empuk yang sepertinya baru Jaenab beli.

" Sepertinya kamu sudah sangat tidak sabar Man? tetapi lebih baik kamu meminum kopi terlebih dahulu. Tidak enak kalau langsung mencangkul sawahku." ucap Jaenab sambil membawakan segelas kopi untuk Suparman.

Jaenab benar-benar terkejut saat memasuki kamar dan melihat Suparman yang sudah siap dengan cangkulnya. Tetapi dia juga sangat senang melihat apa yang Suparman lakukan, karena itu berarti Suparman juga sudah sangat ingin mencangkul sawahnya.

" Hehehe.. aku selalu bersemangat jika urusan mencangkul sawah milikmu." balas Suparman sambil menerima segelas kopi dari Jaenab.

" Man, aku tadi mendengar percakapan dari istri kang Ali dan ibu-ibu. Katanya kamu membeli ladang milik Abah Rojak dan meminta kang Ali untuk mengolah ladang itu dengan sistem bagi hasil. Apakah berita itu benar?" tanya Jaenab sambil melepaskan semua yang di kenakan lalu naik keatas ranjang dan berbaring disamping Suparman.

" Iya, aku baru saja membeli tanah dan ladang milik Abah Rojak, dan menurutku kang Ali adalah orang yang paling tepat untuk mengolah ladang itu. Karna aku sudah tau bahwa kamu Ali memiliki ilmu yang cukup mendalam dalam bidang pertanian." balas Suparman sambil menyeruput kopinya lalu membakar sebatang rokok.

" Aku tidak menyangka kalau kamu bisa langsung berubah menjadi kaya dalam sekejap, aku merasa selama ini kamu miskin karena ada Linda disampingmu. Buktinya belum ada seminggu bercerai dengannya, kamu langsung menjadi kaya bahkan mampu membeli tanah dan ladang seharga miliaran." ucap Jaenab sambil mengambil posisi sembilan enam.

Setelah berada dalam posisi yang sembilan enam, Jaenab dengan penuh semangat langsung menyervis cangkul besar dan panjang milik Suparman yang sedikit bengkok. Gerakan tangan dan mulutnya terus berkoordinasi untuk menyervis cangkul tersebut.

Suparman, yang tengah menikmati rokoknya, langsung tersenyum senang saat merasakan Jaenab mulai menservis cangkul miliknya.

Tidak ingin hanya berdiam diri, Suparman lalu mematikan rokoknya dan mulai menggunakan teknik khususnya untuk membantu Jaenab mengolah sawah.

Cukup lama, keduanya dalam posisi sembilan enam, hingga akhirnya Jaenab meminta berhenti setelah dia merasa lelah untuk menservis cangkul milik Suparman.

" Man, kita langsung saja ya? Aku sudah tidak sabar ingin cangkulmu mengolah sawahku. Kamu duduk dan nikmati buah pepaya milikku." pinta Jaenab sambil merubah posisinya menjadi jongkok di atas cangkul milik Suparman.

Dengan perlahan Jaenab mulai memasukan cangkul milik Suparman kedalam sawahnya, setelah beberapa saat kemudian akhirnya Jaenab sukses menjalankan tugasnya.

" Ohhhh cangkulmu sugguh luar biasa Man? rasanya sawahku benar-benar penuh." ucap Jaenab sambil tersenyum manis pada Suparman.

Setelah beberapa saat berdiam diri, Jaenab mulai bergerak naik turun dengan cepat. Dia bekerja keras untuk mengolah sawahnya menggunakan cangkul milik Suparman yang terus bergerak di dalam sawah miliknya.

Melihat Jaenab yang bersemangat bekerja, Suparman memilih untuk duduk dan mengambil pepaya milik Jaenab yang terus bergerak naik turun seirama dengan gerakan Jaenab. Dengan lahap, Suparman mulai menikmati pepaya ranum yang disediakan Jaenab untuknya.

Jaenab semakin bersemangat saat melihat Suparman menikmati pepaya tersebut, sambil mengeluarkan suara-suara merdu layaknya penyanyi dangdut. Jaenab terus bergoyang dengan penuh semangat.

" Mannnnn, aku mau keluarrr.." bisik Jaenab sambil terus bergoyang dengan heboh.

Setelah beberapa saat, tubuh Jaenab bergetar hebat dan ia langsung memeluk tubuh Suparman dengan erat saat mencapai puncak kebahagiaan yang dia cari.

" Apakah kamu masih lama Man?" tanya Jaenab sambil tetap memeluk tubuh kekar Suparman.

" Tentu saja, kita baru memulai. Aku ingin mencangkul sawahmu sampai pagi," ujar Suparman sambil tersenyum penuh arti.

" Kalau begitu, mari kita lanjutkan. Tapi sekarang, kamu yang mencangkul sawahku. Aku ingin beristirahat sejenak setelah bekerja keras tadi," balas Jaenab dengan senyum manis.

Suparman mengangguk tanda setuju. Setelah Jaenab menyiapkan sawahnya, Suparman pun mulai dengan giat mencangkul sawah Jaenab. Mereka terus bekerja sama dengan semangat hingga pagi menjelang.

" Gila..!! Kamu benar-benar sangat kuat Man? Entah berapa kali aku mencapai surga dunia dan ini sudah jam empat pagi, tetapi kamu masih tetap bersemangat mencangkul sawahku." ucap Jaenab yang sudah tidak berdaya dan hanya bisa menerima setiap hujaman cangkul Suparman disawah miliknya.

" Hehehehe... Suparman gitu loh..!" balas Suparman sambil terus bergerak maju mundur mencangkul sawah Jaenab.

" Kamu masih lama tidak Man? Aku sudah mau keluar lagi. Aku harap setelah ini kita selesai ya? Lain kali saja jika kamu ingin melanjutkan mencangkul sawahku." ucap Jaenab yang merasakan firasat akan kembali mencapai surga dunia.

Suparman mempercepat gerakannya, detak jantungnya terasa berpacu sementara peluh membasahi tubuhnya. "Sebentar lagi, kita keluar bersama, biar lebih mantapp.." serunya penuh semangat.

Sementara itu, Jaenab begitu terpesona dengan kekuatan Suparman, ia tak menyangka  jika Suparman bisa mencangkul sawah selama enam jam nonstop, hanya istirahat sepuluh menit setiap jam. Selang beberapa saat akhirnya mereka berdua puncak kebahagiaan secara bersamaan.

Napas Jaenab terengah-engah, "Man, sebaiknya kamu langsung pulang saja ya? Hari sudah hampir pagi," katanya lembut, senyum manis menghias wajahnya.

Suparman mengangguk, mengusap keringat di dahinya sebelum berdiri dan mengenakan pakaiannya kembali. "Baiklah, lain kali kamu hubungi aku jika ingin sawahmu aku cangkul lagi," sahut Suparman dengan senyum manisnya.

Jaenab hanya bisa mengangguk sebagai tanda mengerti sebelum dia langsung tertidur pulas, ia bahkan tak sempat mengantarkan Suparman keluar akibat kelelahan yang dia alami.

Sementara itu, Suparman yang menyadari Jaenab tidak keluar dari kamar, tanpa membuang waktu langsung menggunakan kekuatan kolor saktinya untuk menjadi tak terlihat.

Setelah kolor saktinya membuat dia tidak terlihat, dengan santai Suparman meninggalkan rumah Jaenab dan kembali ke rumahnya.

Sesampainya di rumah, Suparman langsung masuk kedalam kamar untuk memeriksa kolor saktinya, ia sangat penasaran ingin segera melihat berapa nomor togel yang didapatkan setelah mencangkul sawah milik Jaenab.

" Kenapa kali ini tidak ada nomor togel yang dikeluarkan oleh kolor sakti? Padahal aku sudah berjuang keras mencangkul sawah Jaenab." gumam Suparman saat melihat tidak ada reaksi apapun dari kolor saktinya.

" Iya sudahlah, lebih baik aku tidur saja. Walaupun tidak mendapatkan hadiah dari kolor sakti. Minimal aku sudah mendapatkan hadiah yang luar

biasa dari Jaenab." ujar Suparman sambil membaringkan tubuhnya di atas ranjang.

1
Usmi Usmi
sakjane masalae apa sih Thor kok karyamu mandek Iki
maung luang
thor kpn updatenya kok lama banget
Elok Fauziah
Kang Othor sudah lama nggak update, nggak lupa kan? /Scream//Scream/
Abdul Ayib
lanjutanya mana
Andy Muchtarr
lambatttt thorrrr
Was pray
kolornya parman putus kah?jadi ceritanya mandek
Ahmad Yusmani: lanjut Thor.,,,semangatttt
Was pray: jadi malas baca karya othor ya kak? karena cerita gak selesai bikin gedeg karena udang kadung baca tapi menggantung
total 3 replies
Rahman Indra
keren
Usmi Usmi
jangan buat karya baru Thor yg ada aja lambat update nya tamat kan dulu yg ada biar gak ber cabang mikir nya
Yuliana Tunru
wow carol msh ting2 rupa x
Hendrik
Lagi dong
Endri ALLIKA
lanjut abangkuh
... Silent Readers
⭐⭐⭐⭐⭐
nggambleh
cerita bagus
gk aneh2 alur ceritanya
sangat logis
sangat terhibur
cuma sayang gk ada terusan nya
Yogya Sasmito
Luar biasa
Yuliana Tunru
waduh parman didekati pecsndu cangkul x..😁😁😁
Aryanti endah
Luar biasa
Yuliana Tunru
ada apa nih tiba2 bawa abah rojak ke rmh parman..
Andi Suliono
ada2 aj outhor ini masa d gigit ular dekat sawah,biasa d kaki kah atau tangan,masukkh ularnya itu heheh
Rahman Indra: hahahahahahaha
total 1 replies
maung luang
update jangan lama2 ya. mantap lanjut terusssss
maung luang
tor.. tambahin dong babnya.. dan jangan lama2
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!