NovelToon NovelToon
SERIAL SILAT PENDEKAR

SERIAL SILAT PENDEKAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Misteri / Ilmu Kanuragan
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ikko Suwais

PENDEKAR Mabuk memiliki nama asli Suto Wijaya Kusuma dan dia adalah seorang pendekar pembela kebenaran dan menumpas kejahatan. Perjalanan nya dalam petualangannya itu banyak menghadapi tantangan dan rintangan yang sering kali membuat nyawa nya terancam. Namun pendekar gagah dan tampan itu selalu punya solusi dalam menghadapi permasalahan tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikko Suwais, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 23

AKHIRNYA Si gadis gelagapan, sukar bernapas, dari pelukan Suto Sinting. Kemudian la meronta lepas dari dan berlari jauhi Suto. la berhenti di dekat pagar dan memunggungi Suto Sinting, sępertl romantika dalam film India saja. Jika sudah begitu si pemuda pun mendekatinya dari belakang. Pas sepertl adegan dalam film. Padahal mereka belum pernah nonton film, karena memang saat itu belum musim fllm. Pendekar Mabuk pegangi kedua pundak Pematang Hati dari belakang. Suaranya terdengar lembut, sangat menyentuh hati si gadis, seakan meniupkan angin keteduhan dan buaian kemesraan.

"Sayang..".

"Hmm." si gadis menclbir sambil mendengus kesal.

"Baiklah, kalau begitu tak perlu pakai kata 'sayang' biar kau tak tampak sebal," ujar Suto Sinting sengaja mengarahkan percakapan ke dalam canda, biar kedongkolan si gadis dan tangisnya itu lenyap tak berbekas.

"Pematang Hati.. mungkin apa yang kau katakan memang benar. Aku terlalu sibuk dengan urusanku sendiri, sehingga perhatianku tldak bisa kau rasakan karena amat kecil bagimu," sambil berkata begitu Pendekar Mabuk memutar tubuh gadis Itu pelan-pelan. Si gadis akhirnya menatap Suto dengan saling berhadapan. Kedua bola matanya yang basah oleh air mata itu tampak membening dan menghibakan hati Suto yang paling dalam.

"Jangan menangis lagi, Pematang Hati..," sambil Suto Sinting menyusutkan air mata yang membasah ke pipi dengan punggung jari-jari tangannya.

"Besarkan hatimu dan maklumilah keadaanku. Kalau tak ingin menjadi orang sibuk, tentunya aku tak mau menyandang gelar sebagai pendekar. Kalau kau tak ingin punya sahabat yang sibuk ke sana-sini membela kebenaran, menegakkan keadilan dan me-

nolong kaum yang lemah, ya jangan mau punya sahabat seorang pendekar."

"Pendekar tidak selalu sibuk. Adakalanya pendekar beristirahat dan...."

"Itu kalau sedang cuti!" sahut Suto Sinting lalu tertawa pelan, menjengkelkan hati si gadis, menggelikan, namun juga menggemaskan. Akhirnya sigadis buang muka sembunyikan senyum.

"Satu saat nanti, aku pasti menyediakan waktu untukmu, Pematang. Untuk jalan-jalan, untuk bercanda, untuk... untuk apa lagi, ya?" Senyum si gadis mulai mekar tak tersembunyi walau hanya kecil sekali. la menatap Suto Sinting dan bibirnya yang ranum itu berucap lirih.

"Untuk memanjakan diriku?"

"O, ya... untuk memanjakan dirimu juga. Kau senang kumanjakan?" Pematang Hati mengangguk. Suto melebarkan

senyumnya.

"Kau memang layak dimanjakan oleh seorang

kekasih," ucap Suto lirih. Punggung tangannya meraba pipi si gadis lagi, bergerak pelan dan lembut mendekati mata, lalu turun dengan pelan juga, mendekati bibir.

"Aku kangen," bisik Pematang Hati sangat pelan, nyaris tak terdengar. Pendekar Mabuk anggukkan kepala.

"Aku tahu apa yang dapat menghibur hatimu saat-saat sepert

ini." Si gadis tak bicara. Dadanya bergemuruh bagai ada karnaval di dalamnya. Semakin keras gemuruh dalam dada semakin dekat wajah si pemuda tampan itu. Pematang Hati tak mampu menatap Suto Sinting lagi, karena jaraknya semakin dekat. la memejamkan mata samar-samar, dan kejap berikutnya la rasakan ada sesuatu yang menghangat di bibirnya. Setelah sesaat baru la sadar bahwa sesuatu yang hangat di bibirnya adalah bibir Suto Sinting yang mengecupnya dengan sangat lembut. Lembuuuut... sekali.

Sampai-sampai sukma si gadis merasa dicabut pelan-pelan dan diajak dolan ke langit-langit yang paling tinggi. Jiwanya melayang-layang dalam curahan rasa bahagia ketika bibirnya dilumat oleh Suto Sinting. Pematang Hati tak bisa cuek saja. la pun melumat bibir Suto, membalas dengan tarian lidahnya

yang menggelitik timbulkan desir-desir keindahan di hati Pendekar Mabuk.

Tangan pun akhirnya memeluk. Pematang Hati meremas punggung Suto Sinting ketika dirasakan rabaan tangan Suto mencapai pinggangnya. Baju cekak yang tak sampai menutup perut seluruhnya itu membuat kulit pinggang terasa disentuh oleh sejuta keindahan. Usapan tangan Suto yang bergerak lembut itu terasa menghangat di sekujur tubuh Pematang Hati.

Usapan itu membuat Pematang Hati semakin dikejar oleh tuntutan batin yang menghendaki seluruh keindahan menjadi miliknya. Tak heran jika bibir si gadis akhirnya merekah bersama desah yang menggetarkan jiwa manakala lehernya dipagut-pagut oleh Suto Sinting.

"Oouhh... oouh, Suto... uuuh...." Pagutan dl leher merayap naik kembali. Dagu Pematang Hati menjadi sasaran lidah Suto yang menyapu dalam kelembutan. Sapuan lidah itu terasa membekas sampai ke dasar hati yang paling dalam. Gadis tu pun mulai sedikit luruskan kepalanya, dan bibir mereka saling bersentuhan kembali. Cuup..!

"Uuhhmmm... uuhhmm...," Pematang Hati mengerang, namun karena mulutnya sibuk membalas lumatan bibir Suto Sinting, maka ia hanya dapat mengaum bagai singa sakit gigi. Toh Suto tak pedulikan jenis suara erangan itu. Yang la resapi adalah gigitan kecil yang dilakukan Pematang Hati pada bibirnya. Kadang bibirnya merasa dihisap oleh Pematang Hati dengan tarikan lembut, membuat jantungnya bagai ingin tersedot

naik ke mulut. Akibatnya tangan Suto Sinting pun mulai beroperasi ke tempat-tempat rawan. Si gadis membiarkan, karena la merasa memperoleh keindahan lebih besar lagi atas keberanian tangan Suto yang beroperasi ke tempat rawan sendirian itu.

Namun tiba-tiba hati mereka bagaikan dipatuk bangau ketika tiba-tiba mereka mendengar suara orang batuk-batuk kecil alias berdeham beberapa kali.

"Ehhem... ehem, ehem, ehem...." Mereka buru-buru melepaskan kecupan, juga melepaskan pelukan. Wajah mereka sempat menjadi merah dadu karena melihat Tenda Biru menghampiri mereka dengan kalem, berjalan dengan kedua tangan ke belakang.

"Ehm... ada yang bisa saya bantu?" ujar Tenda Biru dengan kalem dan sok formit, padahal dalam.dadanya juga bergemuruh

bagai ada jembatan runtuh. Karena ia pun sebenarnya suka kepada Suto, namun tak terlalu mengumbar keinginannya. Bisa

mendapat kemesraan dari Suto ya syukur, tidak dapat ya sudah. ltulah prinsip si cantik Tenda Biru yang dulu pernah kehilangan raganya. Tentu saja pasangan yang sedang asyik-asyikkan panen keindahan itu menjadi gondok, tapi malu untuk diperlihatkan di depan si pengganggu. Bahkan Pematang Hati segera berkata dengan nada ketus samar-samar.

"Apakah kau tak tertarik pembicaraan kakekku dengan gadis manja itu?!"

"Justru kakekmu menyuruhku untuk memanggil

kalian berdua."

"Katakan kami sedang berembuk tentang siapa sebenarnya titisan Eyang Tapak Lintang itu," ujar Suto Sinting berlagak serius. Tentu saja keseriusan itu membuat Tenda Biru tersenyum sinis.

"Kalian saling berbisik terlalu dekat, sampai-sampai tak tahu kalau aku sudah berada di bawah pohon samping rumah," ujar Tenda Biru bernada datar.

"Sebaiknya lekaslah temui kakekmu, Pematang Hati! Beliau ingin bicara tentang rencana memindahkan Pedang Jagal Keramat ke tempat persembunyian yang lebih aman."

"Mengapa harus dipindahkan?!" sergah Pematang Hati.

"Jahanam Tua pasti akan mengincar pedang itu. Ditambah lagi, bayangan yang bisa membunuh sendiri seperti diceritakan Dianti, Juga pasti mengincar Pedang Jagal Keramat."

"Apakah...Apakah Ki Pujasera sudah mengetahui siapa orang yang mempunyai ilmu segila itu?!"

"Kau bisa tanyakan sendiri pada Ki Kusir Hantu, Suto. Kurasa ada sesuatu yang amat penting kau ketahui dari apa yang di ketahui oleh kakeknya Pematang hati itu." Ujar Tenda Biru sambil tetap bersikap dingin.

1
arumazam
lucu
arumazam
seru jg
arumazam
mantapppp
Mukmini Salasiyanti
kpn nih up nya, Thor???
☺🙏💪
Mukmini Salasiyanti
Salken, Mas Thor...
mampir yaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!