Sugar Baby Om Polisi

Aku mulai membuka mataku perlahan dan langsung menatap jam yang menempel didinding.Betapa terkejutnya aku ketika melihat jam ternyata sudah menunjukkan jam 10.15 wib.Dan aku pun sudah tak mendapati Om Rayen lagi disampingku.Aku beringsut turun dari ranjang,Aku panik karena hari ini aku seharusnya sudah ikut pelatihan.Tapi di hari pertama aku malah bangun kesiangan.

"Aduh...Bagaimana ini????.Kenapa Dia tidak membangunkan aku sih????".Gerutuku kesal pada Om Rayen.

Aku langsung menarik handuk yang ada di kepala ranjang.Namun langkah ku terhenti untuk menuju kamar mandi karena dering ponselku yang berbunyi.Aku mencebikkan bibirku ketika tahu siapa yang menelpon ku.

"Halo mas...Kenapa pergi gitu aja sih????.Mana nggak bangunin aku lagi,Kan aku jadi kesiangan bangun mas.Gimana dong sekarang pelatihan kerja nya pasti udah dimulai daritadi".Ucapku panjang lebar tapi Om Rayen malah terkekeh diseberang sana.

"Kenapa Om malah tertawa begitu????".Tanyaku kesal.

"Yang suruh kamu pelatihan siapa sayang????.Memangnya kamu datang ke Jakarta cuma buat pelatihan kerja????".Sahutnya santai akupun semakin kesal dibuatnya.

"Maksud mas apa????.Kan memang itu alasannya pak manager memberiku surat izin ke Jakarta selama 3 hari".Jawabku jujur.

"Hahahhaa...Polos banget sih kamu jadi orang.Ya udah mandi gih!!!.Karena sebentar lagi Revan akan datang jemput kamu.Kita makan siang diluar saja.Sekalian mas temenin kamu jalan jalan".Om Rayen malah terkekeh kembali dan malah mengajak ku jalan jalan tanpa rasa bersalah nya.

Belum juga aku sempat menjawab om Rayen malah kembali memberi perintahnya.".Jangan banyak protes!!!.Buruan mandi dan siap siap!!!.Mas tutup dulu telponnya".Ucapnya lagi dan telpon pun berkahir.

Dengan sedikit rasa kesal dan berat hati akupun langsung mandi.Dan siap siap karena sesuai arahan om Rayen jika ternyata setelah aku merapikan sedikit penampilanku bel pintu kamarku sudah berbunyi dari arah luar.Sudah bisa kutebak jika pasti Revan yang datang.

Revan membawaku ke pusat perbelanjaan terbesar di kota Jakarta.Akupun langsung mengikuti langkah Revan dari belakang.Sudah pasti aku akan dibawa pada bosnya siapa lagi kalau bukan Om Rayen berada.

Benar saja setelah di lantai tiga aku bisa melihat tubuh gagah Om Rayen berdiri di depan sebuah butik mewah di Mall itu.Ia langsung tersenyum melihat kedatanganku bersama Revan sekretaris nya.

"Nah,gitu dong nurut.Kalau nurut kan jadi makin cantik".Puji Om Rayen sambil terus mengulas senyum.

Aku hanya mendengus kesal,dan melihat sekeliling ku."Kenapa mas berdiri disini????". Pertanyaan konyol keluar begitu saja dari mulutku.

"Lagi nungguin bidadari datang".Sahutnya sambil tersenyum.".Ayo masuk!!!".Ajaknya sambil meraih tangan ku.

Aku hanya bisa nurut dan ikut melangkahkan kaki masuk kedalam butik mewah itu.Aku bisa tahu harga jual barang barang yang ada didalam butik itu.Karena semua barangnya sangat mewah dan anggun.

"Kamu boleh pergi Revan!!!.Dan nanti setelah makan siang mungkin saya tidak akan kembali ke perusahaan lagi".Seru Om Rayen pada Revan.

Setelah Revan pamit pergi aku dan Om Rayen meneruskan langkah ku mengikuti langkah om Rayen.Hingga Om Rayen berhenti di deretan pakaian dengan berbagai model.

"Pilih dan ambil yang kamu mau sayang!!!".Ucap Om Rayen santai.

"Tapi aku tidak berniat membeli barang disini mas".Tolakku pelan.

"Kenapa????.Hari ini kamu bebas belanja sepuasnya dan membeli apa yang kamu mau dan inginkan!!!.Sekalian juga nanti kita belikan untuk ibu kamu".Ucap Om Rayen lagi.

"Mas....Harga pakaian di sini sangat mahal.Apa mas tidak rugi buang buang uang hanya untuk membeli pakaian saja".Lirihku pelan sambil berbisik.

"Hahahha....Uangku tidak akan habis sayang walaupun untuk memborong barang di toko ini".Ucap Om Rayen sambil terkekeh dengan gaya sombongnya.

"Tapi mas....

"Udah nggak usah pake tapi tapi lagi!!!!.Buruan pilih atau kalau tidak mas akan melahabmu disini".Ancam Om Rayen.

"Coba saja kalau berani????".Tantangku santai.

Dan tanpa kuduga ternyata Om Rayen memang tidak main main dengan ucapannya.Ia mendorongku hingga aku membentur dinding dan mencoba ingin mencium bibirku tapi aku segera menahan dada bidangnya.

"Oke ....Oke...Aku akan pilih pakain nya sekarang mas".Ucapku gugup.

"Good girl".Sahut Om Rayen sambil mengecup pipiku.

Aku tak habis pikir dengan kelakuan Om Rayen yang tak tahu tempat.Dan dengan sangat terpaksa aku memilih pakaian,Niatku cuma akan ambil satu setel saja.Tapi Om Rayen malah mengambil beberapa lembar dan langsung menyuruh petugas butik untuk membawanya kemeja kasir.Aku hanya bisa pasrah saja apalagi Om Rayen juga mengambil beberapa lengeri tadi.

Aku tidak tahu lagi apa yang akan terjadi jika aku harus dipaksa memakai baju haram itu.Bisa bisa aku di ajak lembur sampai pagi.Membayangkannya saja aku ngeri apalagi jika benar benar terjadi.Bisa remuk redam tubuhku oleh ulah Om Rayen.

"Ada lagi tuan????".Ucap petugas butik itu ramah.

Om Rayen menggelengkan kepalanya."Nanti tolong antarkan semua barang ini ke hotel xxx kamar 112 atas nama saya!!!".Om Rayen memberi perintah pada petugas butik.Aku sampai melotot tak percaya karena petugas butik langsung paham dan tak banyak protes.

"Ayo sayang kita lihat yang lain".Ajak om Rayen sambil menggandeng tanganku.Walaupun aku sangat bahagia di perlakukan semanis ini oleh Om Rayen tapi aku juga sedikit was was jika tiba tiba istri Om Rayen melihat Om Rayen dan aku sedang jalan berdua.

Om Rayen mengajakku masuk kedalam toko tas dan sepatu merk terkenal.Dan tak tanggung tanggung om Rayen juga membelikan ku tas dan sepatu pengeluaran terbaru limited edition lagi.Aku sampai menganga karena jelas harganya sangat fantastis.Dan kupikir bisa beli rumah dan mobil mewah.

"Sayang...Udah ya belanjanya.Kamu udah mengeluarkan banyak uang hari ini".Ucapku sedikit tidak enak hati.

"Itu belum seberapa sayang.Masih ada satu barang lagi.Ayo kita kesana!!!!".Om Rayen sepertinya memang sangat kaya raya dan ia juga terlihat biasa saja walaupun sudah membuang uang ratusan juta hanya dalam hitungan menit.

Tapi bukan masalah kaya atau tidaknya.Tapi,aku tidak mau di anggap sebagai memanfaatkan keadaan dan disebut lintah.Apalagi aku tidak terbiasa dengan barang barang mewah seperti itu.

Om Rayen mengajakku masuk kedalam toko perhiasan.Dan kami langsung disambut ramah oleh manager toko perhiasan mewah itu.Bahkan kami disuruh masuk kedalam ruangan khusus,dan menunggu disana selagi pelayan toko perhiasan itu mengambilkan batang pesanan om Rayen.

Dan tak berapa lama ada salah satu pelayan toko membawakan kotak perhiasan bewarna hitam.Kalau dilihat dari bentuk kotaknya itu seperti satu set perhiasan isinya.

🌿

🌿

🌿