Menceritakan tentang hubungan percintaan yang rumit antara dua insan yang terjebak dalam zona persahabatan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nsti Nsti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08
HAPPY READING 🥰🥰🥰
,
,
,
Keesokan pagi nya Ardila yang sudah bangun dari tidurnya nampak sibuk di dapur menyiapkan sarapan untuk Abdul.
Setelah selesai masak Ardila membersihkan semua sudut ruangan dan tidak lupa dia mencucikan pakaian Abdul yang kotor.
Ardila melanjutkannya semua aktivitas pagi nya dengan cepat hingga akhir nya dia membuka perlahan pintu kamar Abdul untuk mandi karena hanya ada 1 kamar mandi di apartemen milik Abdul.
Ardila sudah masuk di kamar mandi membersihkan tubuh nya untuk bersiap-siaplah ke fakultas tempat nya mengajar.
Stelah selesai Ardila keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe dan rambut yg di bungkus handuk dan jalan perlahan ke arah pintu.
"Tunggu,,!!!"
Panggil Abdul yang entah sejak kapan bangun dari tidurnya membuat Ardila seketika merasa ketakutan.
Ardila segera bangun dan berjalan menghampiri Ardila
"AA ada apa Abdul,, maafkan aku jika aku mengganggu tidur mu,,"
Gugup Ardila dengan tubuh bergetar meremas tepi bathrobe nya menahan rasa takut nya.
Abdul tidak menjawab dan memperhatikan Ardila dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan tatapan yang sulit diartikan membuat Ardila menarik mundur langkah nya.
Tanpa bicara Abdul segera keluar kamar maninggal kan Ardila yang masih bergetar menahan takut Ardila memicingkan mata dengan membuang nafas panjang dan berjalan kearah luar kamar.
Ardila memperhatikan Abdul yang sedang meminum segelas susu di kursi meja makan Ardila berusaha menepis rasa takutnya dan mengambil pakaian nya di lemari Yang ada luar ruangan kamar
"Aku akan mengganti pakaian ku,, tidak bisakah kau masuk kekamar mu supaya aku bisa cepat mengganti pakaian ku Disini,,"
Ucap Ardila canggung dengan tangan yang masih bergetar menahan rasa takut
"Kalau kau mau mengganti pakaian masuk lah ke kamar ku,, karena aku sedang ingin duduk disini,," Jawab Abdul Dingin sembari meneguk kembali susu yang ada ditangan nya.
Ardila sedikit terkejut namun dia berusaha menepis nya dan berjalan masuk kedalam kamar dan segera mengunci pintu dari dalam kamar Dengan cepat Ardila mengganti pakaian dan berjalan kembali kearah luar ruangan Ardila terus melirik takut kearah Abdul dan mulai merias diri didepan meja rias yang ada di luar kamar
"Mau kemana kau,,???"
Tanya Abdul datar
"Pergi ke kampus untuk mengajar seperti biasa,," Sahut Ardila sembari memoleskan make up natural di wajah dan mengganti plaster untuk menutupi luka di dahi nya.
Abdul kembali diam dan melanjutkan aktivitas minum nya Setelah beberapa menit kemudian akhirnya Ardila sudah selesai dengan aktivitas Rias nya dan kembali berdiri dan berjalan mengambil heals nya.
Abdul sesekali melirik kearah punggung Ardila yang masih sibuk memakai heals Stelah semuanya selesai Ardila mengambil tas.
"Aku berangkat dulu,,"
Ucap Ardila sembari mengambil kunci mobilnya.
Abdul hanya diam dan memperhatikan punggung Ardila yang sudah tidak terlihat lagi Ardila memasuki lift untuk menuju ke lantai bawah.
Hingga akhir Ardila tiba di parkiran dan mulai menancap pedal gas mobil nya menuju kampus.
......................
Sedangkan Nesti yang sudah terlihat rapi mulai mengendarai mobil nya dengan Expresi malas nya.
Di sepanjang perjalanan Nesti mem play musik kesukaan nya dan sesekali mengikuti lagunya.
Stelah menempuh perjalanan sekitar satu jam lebih akhirnya mobil Nesti sudah terparkir di halaman fakultas.
Sebelum turun Nesti memperhatikan kembali penampilan nya dan tak lupa memakai kaca mata hitam untuk penunjang kepercayaan diri nya hingga akhir nya Nesti keluar dari mobil dengan menenteng kepercayaan diri nya hingga akhir nya.
Nesti keluar dari mobil dengan menenteng tas Dior dan satu tangan menggenggam handphone nya Seperti biasa semua mata tertuju padanya dengan tatapan takjub kearah Nesti namun Nesti tetap lah Nesti tidak peduli dengan tatapan sekitar dan terus berjalan memasuki ruangan fakultas.
Di pertengahan langkahnya Nesti memutar langkahnya ke arah toilet karena panggilan alam yang tidak bisa di tunda.
Nesti Setiba di toilet langkah Nesti berhenti mendapati seorang gadis yang sedang di bully di kamar mandi
"Pim?"
Kaget Nesti dan terus memperhatikan aksi pembullyan dari ujung ruangan sembari mengambil handphone genggam nya dan mengarahkan nya ke arah pembullyan tersebut
"Lihatlah ikat rambutnya sangat menarik sekali,,"
Ejek gadis lainnya dengan mempermainkan kepangan rambut pim Membuat pim seperti ketakutan
"Dan satu lagi kaca matanya sangat aestentic sekali,, hahaha"
Tawa gadis dan pria Yanga sedang membully pim
"Kenapa kau sangat menjijikkan sekali cupu"Kenapa kau sangat menjijikkan sekali cupu sialan,,!!!"
Bentak salah satu gadis pembully dengan menarik paksa kerah baju pim hingga membuat tubuh pim tersandar di dinding toilet
"Lepaskan aku,, jangan ganggu aku hiks hiks"
Tangis Pim yang tidak tertahan lagi
"Apa lepaskan,, tapi sayang kami terlalu bersemangat untuk mu bodoh,,"
Senyum evil pembully dan menampar pipi pim
"Sekarang periksa semua kantong dan tas nya,," Perintah gadis pembully hingga membuat teman-teman nya menggangguk paham dan mulai memeriksa kantong dan isi tas pim.
Pim hanya menangis tanpa melawan sedikit pun hingga akhir nya mereka mendapatkan beberapa helai uang dari dalam kantong baju pim
"Ini,,"
Ucap temannya dengan memberikan hasil rampasan nya Si pembully nampak tersenyum puas dan mulai melepas kasar kerah baju pim hingga membuat pim terhuyung ke atas lantai.
Para membully Nampak puas dan berjalan senang meninggal kan pim yang masih tergeletak di atas lantai
"Wow Kalian terlihat hebat,, ini benar-benar suatu prestasi yang patut di acungi jempol,,"
Tawa Nesti dengan handphone yang masih mengarah kearah pembully hingga membuat mereka merasa terkejut dan panik
"Apa yang kau lakukan,,!!!"
Panik pembully yang berusaha mengambil handphone Nesti namun Nesti dengan sigap menahan handphone nya
"Apa kau mau ini,,!!"
Ejek Nesti dengan memainkan handphone yang ada di genggaman nya
"Kau jangan mencari masalah dengan kami,, atau kau akan menyesal,,!!!!"
Ancam pembully yang terus berusaha mengambil handphone Nesti
"Awww takut Sekali,,,"
Ledek Nesti dengan expresi pura-pura takutnya.
Dua pria Yang ada di belakang pembully nampak geram dengan sifat Nesti dan melayang kan pukulan nya kearah Nesti.
Namun Nesti dengan sigap mengelak dan menendang perut pria tersebut hingga membuat nya terpental ke dinding toilet.
"Sialan,,!!"
Teriak pria lainya dengan melayang kan tendangan nya ke arah Nesti namun Nesti tetap bisa menghindar dengan melayang tinju nya ke wajah pria tersebut hingga membuat nya tersungkur ke lantai.
Sedangkan 3 gadis yang masih tertinggal nampak panik namun mereka tetap berusaha melawan Nesti
"Aaaaaa,,,"
Teriak 2 gadis lainya dengan mengayun asal Tinjunya ke arah Nesti.
Namun 8 tidak gentar melainkan hanya tersenyum dan menangkis pukulan 2 gadis tersebut dan menampar nya secara bergantian hingga membuat 2 gadis Terus meringis sembari mengelus pipi nya.
Nesti tetap santai dan berjalan pelan kearah pembully
"Ap apa yang kau inginkan,,?"
Tanya pembully tersebut yang terlihat sangat panik
"Awww kenapa kau jadi takut begini,, tenang lah aku tidak akan memukul mu,,"
Ucap Nesti datar dengan mengelus pucuk kepala pembully.
Pembully nampak Semakin ketakutan dan dengan licik mengayun tinju nya kearah Nesti Namun lagi dan lagi Nesti bisa menangkap tinju pembully tersebut dan menggenggam nya dengan kuat
"Apa cuma segini kekuatan mu,,"
Ucap Nesti sinis dengan memukul kepala pembully tersebut dengan telapak tangan nya
"Ayo angkat kepala mu bodoh,,!!!!!
Bentak Nesti dengan mata penuh amarah dan terus menampar Kepala pembully tersebut hingga membuat pembully tertunduk dengan penuh ketakutan.
Sedang kan 4 teman nya memilih kabur meninggalkan pembully seorang diri melawan Nesti
"Lihatlah teman mu sudah pergi,,,apa beginikah cara kalian berteman,,!!"
Senyum sinis Nesti dengan menghentikan pukulan nya
"Maafkan aku,, aku berjanji tidak akan mengganggunya lagi,,"
Ucap pembully tersebut
"Oh ya lalu bagaimana jika kau mengulangi nya lagi,,???'
Tekan Nesti dengan mengangkat satu alisnya
"Kau bisa mencari ku di hari itu juga,,"
ucap si Pembully
"Oke sekarang minta maaf padanya,, dan Kembalikan uang nya yang sudah kau rampas,,"
Ucap Nesti dengan mendorong paksa bahu pembully hingga membuat pembully Patuh dan menuruti permintaan Nesti.
Pembully meminta maaf pada pim dan mengembalikan semua uang yang sudah dia rampas dan bergegas berlari meninggalkan toilet.
Nesti memperhatikan Pim yang sudah tidak sedih lagi
"Terimakasih phi,, terimakasih karena sudah membantu ku,,"
ucap Pim
"Sudah lah,, lupakan semua yang terjadi,, jangan lemah dan jangan membiarkan mereka membully mu lagi,,sudah ambil semua barang mu,,aku mau masuk ketoilet dulu,,"
Ucap Nesti datar dan masuk kedalam toilet dan menutup pintunya dari arah dalam.
Pim terlihat tersenyum sembari memungut kembali barang barang nya yang berceceran di atas lantai.
Stelah beberapa menit akhirnya Nesti sudah keluar dari dalam toilet dan mendapati pim yang masih berdiri di ruangan toilet
"Kenapa kau masih disini,,?"
Tanya Nesti sembari menutup kembali pintu toilet nya
"Aku menunggu phi,,"
Senyum pim sembari menggeser tangkai kaca mata lensa nya.
Nesti hanya diam dengan membuang nafas panjang nya dan berjalan meninggalkan pim.
Pim yang melihat kepergian Nesti berusaha mengikuti langkah Nesti dari arah belakang.
Hingga akhirnya mereka sudah masuk kedalam kelas dan duduk di bangku mereka.
Pim terus memperhatikan Nesti hingga membuat Nesti risih dan mengambil handset nya dari dalam tas
"Phi,, apa boleh mulai sekarang aku menganggap phi sebagai kakak ku,,"
Harapan pim
Nesti yang mendengar permintaan pim sedikit tidak nyaman dengan memicing kan matanya
"Hmmp,,"
Angguk Nesti singkat dan mulai memasangkan headset di telinga nya dan menyetel lagu favorit nya.
Mahasiswa dan mahasiswi mulai mengisi semua bangku kelas dan sesekali berbisik antusias memperhatikan Nesti yang menyender menggunakan kaca mata hitam dan tangan berlipat didada
"Wow dia cantik sekali"
"Kenapa dia bisa terlihat tampan dan cantik secara bersamaan"
Pim yang mendengar pujian para pelajar nampak ikut senang dengan senyum tulus dibibir.
Hingga akhirnya nya dosen yang mengajar mereka mulai memasuki ruangan kelas
"Phi,,,"
Panggil pim dengan menepuk pelan pundak Nesti hingga membuat Melirik kearah pim
"Hmmp"
Lenguh Nesti dengan mengerut kan dahinya Pim tidak menjawab dan menunjuk kearah depan kelas hingga membuat Nesti paham namun dia seakan tidak perduli dan memasang kembali headset nya. Sembari melirik sekilas kearah depan kelas namun Nesti tiba-tiba menurun headset nya dengan mata takjub kearah depan kelas.
Deg
Jantung Nesti seketika berdebar kencang.
Seakan mau keluar dari asalnya
"Ardila,,"
Kaget Nesti dalam batinnya dengan menutup mulut nya dengan telapak tangan
Nesti merasa tidak percaya dengan penglihatan nya
"Siapa dia pim,,?"
Tanya Nesti antusias
"Dia adalah dosen kita phi,, dosen Ardila,, Ardila Edelweis,,"
ucap Pim
DEG
DEG
,
,
,
,