seorang gadis yang menderita setelah ibunya tiada, sejak usia 5 tahun tepat di hari pernikahan ayahnya awal mula penderitaan gadis itu dan sekarang gadis itu baru masuk SMA baru masuk gadis itu durung habis habisan sama teman barunya hanya karena kakak dan adek tirinya yang sangat suka melukainya
"duh, kesian deh nasib lo"
"pasti sakit yaa, hahaha kesian gak disayang ayah makanya yang nurut sama gue"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liliaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 1
Seorang gadis dengan seragam sekolah yang rapi rambut kepang dua dengan kacamata terlihat sedang menuruni tangga untuk menuju meja makan.
"duh kok ada dia sih, bikin Hilang nafsu saja"ucap Cecilia argenta selaku adik tiri gadis itu.
"kamu dengarkan apa yang adik kamu katakan pergi sana"ucap sang ayah namun bukannya pergi gadis itu mendekat.
"lo gak denger apa yang di katakan cia hah"teriak seorang pria kakak kandung dari gadis itu bernama axel argenta.
"lo dengar gak, dasar tu*i"ucap kakak kandung satunya lagi bernama Leon argenta.
"ara kita semua gak suka lihat kamu disini cepat pergi j*l*ng"ucap ibu tirinya menarik tangan gadis itu keluar.
"ganggu saja"ucap cia mulai menyantap sarapan paginya.
Sementara gadis itu iya berjalan menuju sekolah yang jaraknya bisa dibilang cukup jauh gadis itu berjalan dengan santai seolah sudah bisa jalan kaki.
Sampai di sekolah gadis itu masuk kelas di meja gadis itu banyak sekali sampah bahkan tulisan yang tidak enak dibaca gadis itu dengan sabar membuang sampah di mejanya ke tempat sampah.
"aduh guys lihat deh ada pemulung di kelas kita"ucap salah satu siswa mengambil ponselnya untuk merekam gadis itu.
"eh jangan gitu dong"ucap siswa lainnya yang melempar segumpal kertas ke arah gadis itu hingga mengenai kepalanya.
"hahaha, lihat wajahnya kesian sekali"ucap yang lain.
"eh eh tuh cia Dateng yuk samperin"ucap salah satu dari mereka dan mereka juga langsung menghampiri cia.
....
Jam istirahat kini gadis itu berada di kantin tidak ada teman satupun gadis itu selalu sendiri tampa teman hingga seseorang dengan sengaja membalikkan minum di atas kepalanya.
"sorry dek gak sengaja"ucap celsi kakak kandung cia.
"nih gue bersihin"ucap teman celsi menumpahkan air botol di kepala gadis itu.
"kalian gak ada capek capeknya apa bully aku terus"ucap gadis itu bernama Tiara argenta
plak
"lo, gak ada hak bicara di sini jadi lo diam"ucap Celsi yang menampar Tiara hingga sudut bibirnya berdarah.
"ck, cabut guys"ucap Celsi pergi begitu saja.
gadis itu juga langsung pergi dari kantin menuju toilet untuk membersihkan rambut dan bajunya yang terkenal minum itu.
"kapan sih mereka berhenti, andai aku gak minta ibu waktu kecil mungkin aku sekarang bahagia, hiks hiks aku capek setiap hari luka sembuh pun percuma karena akan ada luka baru hiks hiks"gadis itu menumpahkan semua rasa sakit dan sedihnya di toilet itu hingga bell masuk berbunyi.
....
Pulang sekolah seperti biasa gadis itu pulang jalan kaki namun di tengah jalan mulut gadis itu di bekap dengan kain dan membawa gadis itu masuk kedalam mobil.
Gadis itu tentu berontak namun tidak bisa karena orang orang itu bertubuh besar tinggi dan kekar tenaga gadis itu tidak ada apa apanya.
Hingga sampai di sebuah gedung seperti hotel gadis itu di tarik masuk kedalam hotel hingga gadis itu masuk kedalam kamar hotel.
"siapa kalian? mau apa kalian?"ucap Tiara terus berontak namun Tiara langsung di lempar ke atas kasur hingga seorang pria masuk kedalam kira kira usianya 30 tahun.
"selamat siang tuan"ucap orang orang yang membawa Tiara.
"kalian bisa pergi"ucap pria itu dengan wajah datarnya, Nurut orang orang itu pergi keluar menyisakan mereka berdua di dalam.
"mau apa kamu?"ucap Tiara.
Pria ini langsung berlutut hormat kepada Tiara entah apa yang terjadi Tiara sendiri bingung harus apa.
"nona, maaf kalau mereka kasar kepada nona, nama saya evan leonhart asisten dari nyonya arabella argenta nona"ucap evan memperkenalkan diri.
"arabella?"tanya Tiara masih bingung dan belum paham dengan kondisi saat ini.
"benar nona ibu anda arabella sebelum beliau tiada beliau menyampaikan ini kepada saya 'perusahaan yang sedang saya kembangkan ini, keluarga saya tidak tau tapi mungkin di masa depan nanti putri saya bernama Tiara argenta mungkin akan mengalami hal buruk jadi saya minta kamu rawat perusahaan ini sebaik mungkin dan jika itu terjadi berikan perusahaan ini sebagai kata perpisahan dari saya setelah dia masuk SMA nanti ' begitu pesan nyonya kepada saya nona"jelas evan panjang lebar.
"terus kamu gak ambil perusahaan ibu ku padahal ada kesempatan kan?"ucap Tiara yang membuat evan terkekeh mendengarnya.
"saya tidak berani nona, karena nyonya yang merawat dan melatih saya sebelum nona menikah"ucap evan menjawab.
"memangnya kamu bertemu ibuku kapan"tanya Tiara penasaran.
"sekitar 24 tahun lalu nona saat umur saya 6 tahun, lebih tepatnya waktu itu nyonya merawat saya karena merasa bersalah telah membuat orang tua saya tiada Waktu itu karena kecelakaan itu saya di besarkan nyonya"jawab evan walaupun pertanyaan Tiara tidak nyambung dengan penjelasan evan itu tapi evan tetap menjawabnya.
"jadi aku pemilik perusahaan ini"tanya Tiara memastikan.
"benar nona, untuk yang lainnya akan saya ajarkan pelan pelan nona"ucap evan.
"kamu gak sedang bohong kan"tanya Tiara lagi.
"baiklah kalau gitu saya mau makan"ucap Tiara.
"biar saya pesankan nona"ucap evan berdiri mau pergi keluar.
"gak aku gak ada uang aku pulang saja"ucap Tiara.
"saya yang bayar nona, nona tunggu disini biar nanti ada orang yang bawakan"ucap evan Tiara yang sangat malas berdebat itu nurut saja.
Tiara berbaring di kasur yang empuk itu sangat nyaman bagi Tiara karena di kamar taira hanya punya kasur yang keras gak ada bantal dan satu lemari yang sudah usang.
Hotel ini membuat Tiara merasakan kenyamanan bahkan tapa lama Tiara tidur di atas kasur dengan perut yang kosong.