Menceritakan seorang pemuda berasal dari kampung yang mencoba mengadu nasib ke kota, namun sampai di kota dia tidak sengaja melihat seorang gadis yang akan di culik orang berbaju serba hitam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Kubur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal Mula Kejadian.
Di atas mobil pick up, ada seorang pria yang ikut menumpang untuk sampai di kota. Setelah pria itu memantapkan diri untuk meninggalkan kampung halamannya.
Pira itu bernama Syahid Al Bakir, pemuda berumur 25 tahun, pemuda yang hidup hanya dengan kakeknya di usia dia berumur 15 tahun.
Namun di saat umur dia 25 tahun sang kakek tercinta menghembuskan nafas terakhir karna sakit yang dialaminya.
Kakek syahid mengajarkan semua ilmu bela diri sebelum dia meninggal, dan berpesan pada syahid agar tidak sembarangan menggunakan semua ilmu yang dia ajarkan.
Orang tua syahid sendiri meninggal karna mencoba menyelamatkan majikannya yang sedang terancam nyawanya saat musuh majikannya menyerang.
Dan syahid juga memiliki adik perempuan yang bernama safira, gadis yang cantik dan imut, namun safira memilih tetap di kampung karna pekerjaan dia tidak bisa dia tinggalkan.
Safira bekerja di pabrik yang tidak jauh dari rumahnya, safira menjadi manager karna kedisiplinannya dia di percaya disana, dan juga ijazah safira yang mencukupi.
Safira bisa meneruskan kuliah karna kegigihan syahid yang mencarikan safira biaya untuk melanjutkan kuliahnya, walaupun safira murid pintar dan mendapat beasiswa namun biaya membeli perlengkapan kuliah syahid yang membiayainya.
.
.
Setelah 4 jam perjalanan, mobil yang di tumpangi syahid berhenti di pasar kota karna memang tujuan orang itu kesana.
Syahid terbangun merasakan jika mobil berhenti, dia pun segera menatap sekeliling yang terlihat sangat asing.
" nak, apa kamu yakin bapak tinggal disini.?" Ucap tetangga syahid sekaligus pemilik mobil pick up.
" iya pak, Insya Allah aku akan baik baik saja, terima kasih ya pak cipto sudah memperbolehkan aku menumpang di mobil bapak." Jawab syahid tidak lupa mengucapkan terima kasihnya pada orang yang ternyata bernama sucipto.
" ya nak syahid, sama sama. ya sudah kalau begitu bapak mau nurunin sayur ini dulu." Ucap pak sucipto, syahid pun mengangguk dan kembali menatap sekelilingnya yang terlihat sangat asing.
Syahid terus berjalan, untuk mencari tempat tinggal sementara dia akan mencari kost sebelum mencari pekerjaan di kota sesuai tujuannya.
.
Sedangkan di tempat lain ada gadis yang sedang di kejar kejar beberapa orang berbaju hitam yang terlihat seperti seorang bodi guard.
Gadis itu terus berlari tanpa arah, setelah bodi guard yang bertugas menjaganya kehilangan jejak untuk menjaga gadis itu.
" s*alan, nasib apes banget gue hari ini, niat mau pergi ke club malah ketemu musuh papah, dan mana lagi bodi guard papah yang menjaga gue tadi." Gumam gadis itu bersembunyi di sebuah gerobak yang berisi sampah, membuat gadis itu sedikit menahan mual.
" cepat cari dia, kita akan mendapat bonus besar jika bisa membawa gadis itu ke hadapan tuan." Ucap orang yang memimpin mereka, sedangkan gadis itu yang melihat kedatangan mereka langsung menahan nafas kembali agar tidak di ketahui posisinya yang tidak jauh dari mereka.
Namun gadis itu tidak tahan dan menghirup nafas panjang, dan dia juga baru mengingat jika sekarang dia sedang ada di dekat sampah yang bau. Dan dia muntah dan berdiri.
" itu dia, tangkap sekarang." Perintah pemimpin tadi yang melihat gadis itu.
Gadis itu panik dan segera berlari, namun sayang dia sudah terkepung, namun gadis itu tidak kehabisan akal dia segera berteriak sekencang kencangnya.
Syahid yang kebetulan melewati jalan yang sepi itu langsung mencari sumber teriakan, dan dia melihat ada gadis yang sudah di bekap mulutnya oleh orang yang memakai pakaian hitam.
" tolong, mereka mau culik gue." Ucap gadis itu meminta pertolongan saat melihat syahid.
" jangan ikut campur, atau saya b*nuh kamu." Ucap pemimpin itu memperingatkan syahid.
" saya paling tidak tega melihat wanita yang di sakiti." Ucap syahid dan segera dia maju untuk menolong gadis itu yang terlihat kasihan.
Pemimpin mereka segera menyuruh 2 orang untuk mencegah syahid yang sudah lari menuju ke arah mereka.
Hanya dengan beberapa gerakan yang sudah sering kali syahid pelajari, syahid mampu menghajar 2 orang itu dengan mudah.
" s*al ternyata kamu pandai bela diri, kalian serang dia." Perintah nya lagi pada 3 orang yang tersisa.
Gadis itu yang merasa sudah aman segera berlari meninggalkan syahid yang masih melawan 4 orang sekaligus, karna pemimpin itu merasa marah saat melihat anak buahnya di kalahkan dengan sangat mudah.
Syahid yang merasa lengah tidak menyadari jika ada salah satu dari mereka yang mencoba menerkamnya dari belakang menggunakan pisau kecil.
Pisau itu menusuk pinggang syahid, namun syahid menahan rasa sakit yang dia rasakan di pinggangnya, dan dia segera menghajar semua orang itu agar cepat selsai.
Bugg..
Krekk..
Terdengar pukulan dan retakan tulang saat syahid menyerang mereka dengan sangat kejam.
" arrggh.. S*al cepat lari." Ucap pemimpin mereka karna sudah kalah dan dia pun tidak mau melawan lagi karna tangan kanannya sudah di patahkan oleh syahid.
Sedangkan syahid sendiri hanya membiarkan mereka lari, dan dia menatap sekeliling mencari gadis yang tadi dia tolong, namun keberadaan gadis itu tidak terlihat olehnya.
" apa semua gadis kota seperti itu ya, tidak mengucapkan terima kasih terlebih dulu pada orang yang sudah menolongnya." Gumam syahid sambil mengambil tas yang tadi dia tinggalkan tidak jauh dari sana.
" lebih baik aku cari tempat berteduh, kelihatannya akan segera turun hujan." Lanjut syahid dia pun melanjutkan perjalanannya untuk mencari sebuah tempat untuk berteduh karna hujan sudah meneteskan gerimisnya.
Syahid berteduh di sebuah pos ronda, dia membuka baju karna ingin mengobati lukanya, namun dia kaget saat mendengar suara teriakan dari belakangnya.
" arrgghh.." Teriak gadis tadi yang ternyata dia belum pergi jauh dari tempat tadi. Syahid pun membalikkan badannya untuk melihat kearah teriakan itu.
" pakai baju lo." Ucap gadis itu, yang menyadari jika syahid sudah melepaskan bajunya.
" terus gimana aku obati luka ku, kalau bajunya masih aku pakai." Jawab syahid, sambil mencari obat merah dan hansaplas yang memang dia bawa untuk berjaga jaga.
Gadis itu yang melihat tubuh syahid yang berbentuk menjadi menelan ludah susah payah, karna dia menjadi membayangkan yang bukan bukan saat melihat otot otot di lengan syahid yang kekar.
" bantuin." Ucap syahid menyadarkan lamunan kotor gadis itu.
" hah.?" Gadis itu malah menunjukkan muka bingung.
" luka ini kan aku dapat tadi saat bantuin kamu, harusnya kamu pengertian bantuin aku obati luka ini." Ucap syahid.
" kenapa harus gue." Jawab gadis itu yang merasa keberatan saat syahid meminta tolong padanya.
" dasar nggak tau terima kasih." Ucap syahid, dia pun mengobati luka itu sendiri.
Bersambung...