NovelToon NovelToon
Hot Daddy & Rumput Liar

Hot Daddy & Rumput Liar

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Mafia / Lari Saat Hamil / Cinta Paksa
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Erny Su

"Pecahkan saja semua, dan ingat jangan ada yang tersisa."ucap seorang pria bertubuh tinggi tegap dengan paras sempurna itu.

"Tidak tuan tolong jangan pecahkan semua ini saya mohon... saya minta maaf atas apa yang terjadi saya janji akan bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan oleh adik saya."

"Siapa anda berani-beraninya menindas orang kecil seperti dia, berapa hutang ibu ini hingga anda melakukan hal kejam seperti ini?"ucap seorang gadis yang baru saja tiba di toko perabotan langganannya.

Namun tidak ada jawaban sedikit pun dari pria yang kini tengah duduk dengan angkuhnya dikelilingi para bodyguard sambil menyaksikan anak buahnya yang tengah menghancurkan perabotan tersebut.

"Jawab aku berharap hutang nya hingga kalian semua menghancurkan semuanya ini!"ucapnya lagi kali ini dia berucap dengan nada tinggi.

Seketika suasana menjadi hening saat pria yang sedari tadi duduk dengan angkuhnya itu berdiri dan menghampiri gadis yang kini tengah menatap kesal pada mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

"Tolong lepaskan aku Sadam, aku mohon jangan lakukan ini aku mohon..."ucap seorang gadis dengan lirih saat dia sudah kehabisan tenaga dan suaranya saat dirinya tengah di per*osa oleh pria yang selama ini begitu mencintainya.

Gadis berusia 20 tahun itu benar-benar hancur berantakan sesaat setelah itu terjadi.

Dia adalah Valeria Aguilera Gael seorang pelajar cantik adik dari pria yang paling disegani dan ditakuti di kota tersebut.

Gadis cantik itu pulang dalam keadaan hancur berantakan dengan beberapa robekan pada dress yang ia gunakan saat ini.

Valeria bahkan tidak berteriak seperti biasanya saat dia turun dari mobil sport miliknya melainkan jatuh tergeletak begitu saja di depan lobi Mansion termegah milik keluarga Gael.

Jeritan dari para maid di rumah yang hampir sebagian besar rumah itu full kaca anti peluru tersebut membuat semua orang bodyguard menghampiri sumber suara teriakan itu.

Valeria kembali di pagi hari setelah kemarin dia pamit pada keluarganya untuk menghadiri party di sebuah villa milik teman baiknya.

"Nona muda!!"Jerit salah seorang pelayan yang berada tak jauh dari tempat Valeria datang.

Semua orang berburu menghampiri gadis cantik dengan penampilan yang super berantakan tersebut.

Sementara kedua tuan rumah yang berada di dalam rumah tersebut tidak langsung menghampiri sumber keributan tersebut, mereka sedang berada di dalam kolam renang lebih tepatnya tengah bercinta di sana.

Pasangan paruh baya yang tidak kenal waktu itu pun seakan tak peduli dengan keadaan sekitar yang memang sebelumnya sudah dikosongkan oleh asisten pribadi tuan Gael dan nyonya Gael tersebut.

Gael langsung menghentikan pergerakannya yang tengah memporak porandakan gawang lawannya itu saat seseorang memberitahu nya lewat telfon yang ada di tepi kolam renang tersebut yang hampir jatuh ke air karena getaran disertai dering ponsel yang begitu nyaring tersebut.

"Apah?!"pekik pria tampan yang sudah tidak muda lagi.

Dia langsung bergegas naik keatas bahkan tidak menggunakan tangga darurat dan jangan lupakan burung beo dan pisang tanduknya yang kini hampir tidak tertutup oleh sehelai benang pun, jika saja sang istri tidak mengejar nya dan memberikan bathrobe yang akhirnya mampu menutupi seluruh bagian tubuhnya itu meskipun tidak sampai lutut nya.

Sesampainya di dalam sana dia melihat keadaan putrinya yang begitu mengenaskan dan dokter keluarga tengah memeriksa kondisi putrinya itu.

Sampai saat Valeria dibawa ke rumah sakit karena tidak kunjung sadarkan diri.

Sementara itu seseorang yang baru saja keluar dari ruang meeting bersama dengan puluhan klien penting nya itu pun langsung bergegas pergi tanpa menunggu lama bersama dengan para bodyguard yang berjumlah sepuluh orang yang setia mengikuti langkahnya kemanapun ia pergi.

Betapa murkanya dia saat mengetahui fakta, bahwa saat ini adik tercintanya telah mengalami rudapaksa dan entah siapa orang yang berani melakukan hal itu pada adik seorang Arthur Gael yang sangat ditakuti dan disegani di seluruh kota tersebut.

Arthur mengepalkan tangannya dengan sangat kuat, hingga urat-urat tangan kekarnya itu terlihat menonjol, rahang kokohnya terlihat mengeras, pria berusia 27 tahun itu langsung bergegas mencari keberadaan pria yang disebut namanya oleh sang adik di alam bawah sadarnya itu.

Dan tidak butuh waktu lama untuk dia tau tentang pemuda yang telah merusak masa depan adik kesayangannya itu.

Beberapa mobil berwarna hitam pekat, dan satu mobil sport yang harganya mencapai ratusan milyar itu pun terparkir acak di depan pertokoan yang kini menjadi target nya.

Seorang wanita dewasa keluar dari dalam toko menyambut kedatangan pria yang sudah tidak asing lagi baginya karena hampir semua orang tau siapa pria gagah yang kini berdiri di hadapannya.

"Ada yang bisa saya bantu tuan muda."ucap wanita itu.

"Hancurkan semua barang yang ada di sini tanpa terkecuali sampai kecoak busuk itu keluar dari persembunyiannya."ucap pria itu dengan tegas.

"Jangan tuan sebenarnya ada apa ini saya tidak mengerti?."tanya wanita itu.

"Adikmu telah menghancurkan masa depan adik kesayanganku dan aku tidak akan pernah melepaskan nya termasuk menghancurkan semuanya yang ia miliki."ucap nya yang kini duduk di sofa toko perabotan tersebut.

"Aku menunggu dia datang kemari dan aku akan menghancurkan semua ini dalam waktu sekejap jika adik mu tak datang ke sini."ucap nya penuh penekanan.

"Hancurkan semuanya hingga tak bersisa sedikit pun!"ucap pria yang kini duduk dengan angkuhnya di kursi yang dikelilingi oleh beberapa orang bodyguard.

"Tidak tuan jangan hancurkan semua ini saya akan bertanggung jawab atas perbuatan yang adik saya lakukan saya mohon jangan hancurkan semua ini saya tidak punya apa-apa lagi jika ini dihancurkan."ucap wanita yang kini berlutut dan memohon di hadapan pria yang kini tengah menatap tajam kearahnya.

"Aku bilang hancurkan sekarang juga.

"Jangan!! kenapa kalian tega menghancurkan semua itu memangnya berapa hutang nyonya ini hingga kalian tega ingin menghancurkan perabotan ini."ucap seorang gadis yang datang seperti biasanya untuk membeli beberapa perabotan di toko tersebut.

Tapi tidak ada satupun yang mendengarkan gadis itu hingga kemudian seseorang bangkit dari duduknya dan menatap datar kearahnya.

"Siapa kau berani ikut campur dalam urusan kami."ucap seseorang yang ada di samping pria yang masih menatap datar kearahnya.

"Saya bukan siapa-siapa tapi saya tidak suka melihat kalian semua menindas nyonya ini. Ditambah lagi kalian bukan lawan yang seimbang tidakkah kalian malu dengan diri kalian masing-masing."ucap gadis kini tak terlihat takut sedikitpun.

"Baiklah kalian semua keluar sesuai apa yang dia bicarakan harus seimbang bukan biar aku sendiri yang menghancurkan semuanya ini."ucap pria yang sedari tadi menatap lekat wajah gadis cantik yang kini ada di hadapannya.

"Kau masih tidak tau malu mau melawan perempuan, sebaiknya sekarang ganti kostum mu dengan bikini tuan daripada mempermalukan martabat seorang lelaki."ucap gadis itu lagi.

"Kau berani melawan tuan kami rasakan akibatnya."ucap salah seorang bodyguard yang kini mengangkat tangannya hendak menampar gadis itu, tapi seketika hanya dalam beberapa detik saja pria bertubuh tinggi besar itu ambruk di lantai tepat di hadapan kakinya.

"Sungguh memalukan."ucap gadis cantik itu sambil menggeleng pelan dengan santainya dia membantu pemilik toko itu berdiri.

"Jika dia tidak memiliki hutang pada kalian, sekarang juga bayar kerugian dari barang yang kalian hancurkan."ucap nya lagi.

"Nona cukup jangan lakukan itu, saya tidak apa-apa biarkan saja mereka yang terpenting kamu selamat."ucap wanita dewasa tersebut.

"Tapi nyonya mereka adalah tikus-tikus tak bertanggung jawab."ucap gadis itu, sementara pria yang sedari tadi terdiam itu pun kembali berkata.

"Aku akan datang lagi jika adik mu tidak datang menemui ku."ucap pria itu dengan angkuhnya.

...🍁🍁🍁🍁🍁...

Sudah hampir satu minggu lamanya Arthur menunggu pemuda bernama Sadam itu datang untuk bertanggung jawab atas perbuatannya tapi sampai saat Arthur datang kembali ke toko perabotan tersebut sudah tutup dan rumahnya pun kosong.

Arthur benar-benar sangat marah dan sekarang dia menyalahkan gadis yang waktu itu telah menyelamatkan kakak dari pemuda bernama Sadam tersebut.

"Aku tidak mau tau sekarang kalian cari gadis itu sampai ketemu dan bawa dia kehadapan ku."ucap pria yang kini terlihat sangat murka itu.

Sementara itu kedua orang tua Valeria sedang berusaha untuk mengembalikan kepercayaan diri putrinya yang kini lebih banyak mengurung diri di dalam kamar.

Valeria bahkan sudah tidak ingin lagi pergi ke luar untuk sekedar shoping ataupun hangout bareng teman-temannya.

Sementara kini Arthur tengah berada di sebuah club malam tempat dimana gadis yang ia cari berada, ternyata dia bekerja sebagai bartender di sebuah club yang ternama di negara bagian tersebut.

Gadis bernama Emilia tersebut tengah sibuk meracik minuman sesuai yang pelanggan pesan.

Gerakan tangan nya yang begitu lincah saat mengoplos minuman tersebut membuat kagum seseorang yang sedari lama menjadi bos dari club malam tersebut.

"Setelah jam kerja Emilia selesai minta dia untuk menemui ku di ruangan ku."ucap Eldorado si bos berparas tampan tapi sayang dia pisiknya tak sempurna sejak kecelakaan yang ia alami tersebut dia harus rela duduk di kursi roda sejak beberapa tahun yang lalu.

"Baik boss, tapi anak buah dari Arthur Gael bilang bahwa saat ini dia akan berkunjung ke club ini."ucap sang manager.

"Kenapa tidak bilang dari awal aku mungkin akan melakukan penyambutan yang meriah sekarang katakan padaku berapa menit lagi dia sampai."ucap pria berasal dari Amerika latin tersebut.

"Mungkin"

"Kosongkan tempat ini sekarang juga!"ucap salah satu pengawal Arthur yang kini berjalan dengan cepat.

"Hi...santai kawan kita bisa bicara dulu dengan santai."ucap manager club tersebut mewakili boss nya yang kini tengah mencerna apa yang terjadi di dalam club yang selama ini ia besarkan tadi.

"Tidak sekarang juga bubarkan mereka atau aku buat tempat ini rata dengan tanah."ucap Austin yang merupakan tangan kanan Arthur.

"Baik-baik tolong tunggu sebentar."ucap sang manager yang kini terlihat sangat ketakutan tersebut.

pria itu langsung meraih mikropon yang ada di tangan DJ tersebut dan langsung berbicara meminta semua orang untuk bubar, dan juga menghentikan alunan musik tersebut hingga semua orang yang tengah asik bergoyang di lantai Dans tersebut langsung protes tapi tidak beberapa detik kemudian mereka langsung bubar ketika melihat pasukan Arthur datang dengan menodongkan pistol kearah mereka semua.

Sementara di depan meja bar seseorang yang merupakan sosok yang telah membuat keributan disana tengah menatap lekat wajah cantik dari gadis yang kini menggunakan t-shirt kedodoran tidak lupa topi yang senada dengan t-shirt tersebut.

Gadis cantik dengan tindik di hidung dan lidahnya itu membuat Arthur terus menatap datar kearah gadis itu dan kemudian berkata."Rumput Liar."Dengan datarnya dia menyebut gadis cantik itu sebagai rumput liar.

"Oh anda sedang mencari rumput liar, sayang sekali disini bukan padang rumput tempat si penggembala kerbau seperti anda."ucap gadis itu yang kini berhasil membuat seorang Arthur tersenyum devil karena keberanian dari gadis itu telah merendahkan nya dengan menyebut pengembala.

"Hmm...Aku ingin tau bagaiman cara mu menghentikan para kerbau yang sebentar lagi akan menghancurkan tempat ini rata dengan tanah sampai kau memberitahu ku dimana keberadaan wanita yang kau bela saat itu."ucapnya tegas.

"Wanita! Maksudnya wanita."ucap Emilia yang kini terlihat bingung.

"Ya wanita pemilik toko tersebut? Jika kau lupa."ucap Arthur pelan tapi penuh penekanan.

"Aku tidak tahu dimana wanita itu, sebaiknya kau cari sendiri. Bukankah kau punya banyak kerbau yang setia padamu."tunjuk Emilia pada mereka yang kini sudah kembali berdiri di belakang Arthur.

"Ada apa ini tolong jelaskan?"ucap Eldorado yang kini mendekat pada kerumunan bodyguard yang ada di depan meja bar tersebut.

"Aku sedang ada urusan penting dengan rumput liar ini."ucap Arthur yang kini menatap kearah Eldorado.

"Apa dia telah membuat masalah?"tanya Eldorado yang terlihat sangat khawatir pada Emilia.

"Aku bukan rumput liar."ucap Emilia .

"Tapi itu nama mu mulai detik ini."ucap Arthur yang kini meletakkan pistol yang ia keluarkan dari balik jas yang ia kenakan.

"Sekarang katakan padaku dimana wanita itu?"ucap Arthur pelan tapi penuh penekanan.

"Tuan Arthur siapa wanita yang anda cari biar saya bantu untuk mencari keberadaan wanita itu, karena setahu saya Emilia tidak mengenal siapapun di negara ini."ucap Eldorado memotong pembicaraan mereka.

"Aku tidak bertanya padamu jadi sebaiknya diam dan mulai pikirkan tentang usaha baru mu setelah gedung ini dihancurkan."ucap Arthur dengan dinginnya.

Seketika Eldorado pun tidak bisa berkutik.

"Serahkan wanita itu pada saya biar saya yang urus."ucap Austin .

Emilia pun tersenyum kecil sambil mendekatkan wajahnya ke hadapan wajah Arthur.

"Ternyata kerbau yang kau gembala itu sudah sangat kelaparan tuan penggembala."ucap Emilia yang kini tengah waspada terhadap mereka semua.

"Sekarang kalian bisa mengkonsumsi rumput liar ini wahai para kerbau yang setia."ucap Arthur yang kini mempersilahkan mereka untuk mengurus Emilia.

Saat itu juga mereka mendekat ke arah gadis yang kini mulai bergerak menghajar mereka dengan beberapa botol yang ada di hadapannya.

"Tidak sedikit dari mereka yang terluka saat ini dan roboh di hadapan Arthur, hingga Austin mulai bergerak untuk mengurus rumput liar yang kini tengah bergerak dengan lincah berkelahi dengan para bodyguard yang sudah sangat terlatih itu.

Arthur masih setia menonton semua adegan tersebut, dan Emilia masih berdiri kokoh tak tersentuh sedikit pun hingga dia mengeluarkan samurai yang ia gunakan sebagai sabuk selama ini.

"Wow ternyata aku salah mengira rumput liar ini benar-benar tidak sesederhana yang aku pikirkan."ucap Arthur yang kini meminta Austin dan anak buah lainnya untuk mundur.

"Aku tidak pernah mencari masalah dengan kalian, tapi jika kalian tidak puas baiklah."ucap Emilia yang kini hendak menyabetkan samurai miliknya itu.

"Cukup, bukankah sudah kubilang juga bahwa aku hanya meminta mu untuk berkata jujur dimana mereka berdua."ucap Arthur yang kini maju ke hadapan Emilia tanpa takut sedikitpun akan samurai yang kini terlihat sangat mengkilat itu.

"Aku tidak pernah menyembunyikan siapapun lagipula mereka bukan barang sejak aku datang lagi toko itu sudah tutup, dan bukankah kau adalah orang hebat lalu kenapa tidak mencarinya secara langsung."ucap Emilia yang kembali mengubah samurai tersebut menjadi sabuk.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!