Nicolas Raymond atau kerap disapa sebagai Niko, pria tampan yang sangat di incar oleh banyak kalangan gadis remaja.
Pria ini tertarik dengan seorang gadis pendiam yang berprestasi di sekolah nya. Yah, gadis itu bernama Helena Lavender...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang Bareng
"Gue gak terima penolakan, cepat naik! sebelum gua yang gendong lo buat naik!" ancam Niko.
Helen yang mendengar ancaman itupun hanya pasrah dan segera naik ke jok motor, mengabaikan tatapan penasaran dari para siswa.
Helen yang telah duduk di jok motor beberapa saat merasa heran karena Niko belum juga menyalakan motor nya.
"Kenapa belum jalan kak?"
"Lo belum pegangan ke gue" jawab Niko.
"Gak papa kok kak, aku pegangan di belakang aja" tolak Helen.
Niko yang mendengar tolakan dari Helen pun segera meraih kedua tangan Helen untuk memeluk nya. Helen yang terkejut segera menarik tangan nya kembali namun Niko dengan cepat menahan nya.
"Jangan di lepas, nanti lo jatuh" ucap Niko.
Helen yang mendengar itu hanya menunduk untuk menghindari tatapan para siswi yang terlihat iri dengan nya, dengan kedua pipi yang sudah Semerah tomat.
"Rumah lo di mana?" tanya Niko.
"Di jalan xxx kak.."
Niko yang mendengar jawaban Helen segera menancap gas.
▪️▪️▪️
Beberapa menit kemudian, Niko berhenti di depan sebuah rumah minimalis. Itu adalah rumah Helena. Gadis itu segera turun dari motor.
"Makasih kak udah mau antar aku, kalau gitu aku masuk dulu" ucap Helen dengan menunduk, ia masih malu mengingat saat ia memeluk Niko tadi.
"Hm" Niko hanya berdehem singkat.
"Hati-hati di jalan" ucap Helen dan segera memasuki rumah.
Niko segera melajukan motor nya membelah jalan raya.
...▪️◾◼️◾▪️...
Jam sudah menunjukkan pukul 15.15
Helen berniat untuk membersihkan dirinya. Lima belas menit kemudian Helen keluar menggunakan handuk yang melilit tubuh nya lalu segera memilih pakaian yang akan di pakai.
Helen keluar dari dalam kamar nya berjalan menuju dapur untuk makan. Perut nya sudah keroncongan sejak tadi.
Saat makan, gadis itu mengingat kembali saat ia di antar pulang oleh Niko. Ia mengingat saat Niko meletakkan tangan nya di pinggang nya. Seketika pipi Helen kembali merona tanpa ia sadari.
"Nak, kamu kenapa? Pipi kamu kok merah gitu, kamu sakit?" tanya Tasya menatap khawatir anak semata wayang nya.
Helen segera tersadar dari lamunan nya dan mengerutkan kedua alisnya bingung.
Pipinya merah? Benarkah?
"Gak kok mah. Aku gak sakit, masa sih pipi aku merah?" tanya Helen kebingungan.
"Iya tuh pipi kamu merah, atau mungkin kamu lagi mikirin sesuatu yang bikin kamu malu?" tebak Tasya.
Helen yang mendengar perkataan ibunya segera menundukkan kepala nya untuk menghindari tatapan intimidasi dari ibunya.
"Ah,bukan mah, aku cuman kepikiran sama tugas aja. Dan kalau pipi aku, aku juga gak tau" bohong Helen.
"Tidak usah berbohong Helen. Ibu juga pernah muda, maka dari itu kamu tidak bisa membohongi ibu" sarkas Tasya.
Helen hanya menunduk, ia tidak mau berbohong lagi, sudah cukup, ia takut dosanya makin menumpuk dengan cara membohongi ibunya.
"Kenapa kamu diam Len? Apa yang mamah bilang benar?" tanya Tasya menatap anaknya yang sedari tadi menunduk.
"Gak apa-apa kalau kamu masih malu. Tapi kalau ada waktu ajak dia mampir, mamah mau ketemu sama orang nya" ucap Tasya dengan nada menggoda.
Helen semakin malu dibuat ibunya dan makin mempertahankan posisi nya.
"Ibuuu..Tidak bisakah ibu berhenti membahas hal itu?"
"Iya iyaa. Ya udah ibu mau keluar dulu ambil jemuran. Kamu lanjutin makan nya" ucap Tasya dan segera melangkah menuju pintu belakang.