NovelToon NovelToon
Booking Online

Booking Online

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Romansa / PSK
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Tie tik

Kecantikan dan kecerdasan yang dimiliki Amelia berhasil memikat hati seorang pria. Asmara yang menggelora mengantar Amelia pada titik keseriusan sang kekasih. Apakah hubungan mereka berjalan lancar sampai ke jenjang pernikahan? Apalagi setelah pria tersebut mengetahui jika Amelia ternyata seorang wanita panggilan.

Lantas, bagaimana Amelia melewati segala lika-liku kehidupannya? Apakah dia mampu meninggalkan dunia yang sudah membantunya mengobati luka di masa lalu atau justru semakin terjerumus di agensi yang menaunginya selama ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Job Baru

Suasana menenangkan begitu terasa di dalam salah satu coffee shop yang ada di Jakarta. Lagu-lagu romantis terdengar di sana hingga membuat pengunjung merasa betah berada di sana. Apalagi barista dan beberapa pegawai cukup ramah dan selalu mengutamakan kenyamanan pelanggan.

"Permisi, Kak Amel," ucap salah satu pegawai saat menyajikan cappuccino di meja paling ujung.

"Ah iya, terima kasih, Rin," ucap Amel seraya menatap pegawainya yang bernama Rina. "Tolong sampaikan kepada Nina agar mengirim laporan penjualan via email saja," ucap Amel sebelum Rina berlalu dari tempatnya.

"Baik, Kak."

Amel kembali fokus pada layar laptop yang ada di hadapannya. Gadis asal Bandung itu sedang fokus mengerjakan tugas yang sudah terbengkalai karena kesibukannya akhir-akhir ini. Pendidikan magister yang tengah dijalani harus terganggu karena urusan pekerjaan. Alhasil, kini gadis cantik itu harus fokus menyelesaikan tepat waktu.

"Duh, siapa lagi yang mengganggu!" gerutu Amel setelah mendengar dering ponsel dari dalam tasnya. "Mami?" Amel mengernyitkan kening setelah mengetahui siapa yang menghubunginya.

"Iya, Mi? Ada apa?" tanya Amel setelah menerima panggilan. Dia masih heran saja karena tidak biasanya sosok yang dipanggil 'mami' itu menghubungi nomor ponsel pribadi Amel.

"Tolong kasih waktu aku sebentar, Mi. Setelah tugas ini selesai aku akan menemui Mami," pungkas Amel setelah berbicara dengan seseorang yang ada di sebrang sana.

Hembusan napas berat terdengar di sana. Setelah menyimpan ponselnya, Amel menundukkan kepala. Dia memijat pangkal hidungnya untuk merileksasi syaraf-syaraf yang sedang tegang itu. Tak lama setelah itu, dia membenarkan tatanan rambutnya karena harus menghadiri zoom bersama profesornya.

"Selamat pagi. Amelia Putri Prameswari siap mengikuti diskusi via zoom," ucap Amel dengan diiringi senyum manis saat zoom dimulai. Tutur katanya terdengar sopan dan merdu.

Perkenalan singkat yang dilakukan Amel dengan dosennya berhasil menyita perhatian seorang pria yang duduk tak jauh dari tempat Amel berada saat ini. Pria itu membalikkan badan karena penasaran bagaimana wajah pemilik suara yang berhasil menggetarkan hatinya. Pria tersebut mengembangkan senyum setelah mengamati sekilas bagaimana Amel berkomunikasi.

"Cantik, lembut, merdu dan pintar. Paket komplit," gumam pria tersebut setelah menuang espresso di tatakan. Dia mengembangkan senyum manis karena kagum dengan pembawaan Amel.

Sementara itu, Amel masih sibuk zoom meeting. Dia fokus menyimak pembahasan yang sedang berlangsung. Sesekali dia mencatat sesuatu yang penting untuk dipresentasikan nanti. Kegiatan belajar itu berlangsung selama empat puluh menit lamanya. Setelah selesai, Amel segera berkemas karena harus menemui seseorang.

"Maaf, Kak," ucap pria yang sejak tadi mengamati Amel. "Boleh saya minta waktu sebentar untuk berbicara," ucap Pria tersebut saat langkah Amel terhenti.

"Mohon maaf, Kak. Saat ini saya harus segera pergi karena harus menemui seseorang. Bila ada komplain atau urusan dengan kedai ini, silahkan menghubungi kasir. Mohon maaf sekali karena saya ada janji dengan seseorang," tolak Amel dengan tutur kata yang lembut. Setelah itu dia segera pergi meninggalkan pria tersebut.

Setelah berpamitan kepada salah satu pegawainya, Amel pergi meninggalkan coffe shop miliknya. Gadis cantik itu segera masuk ke dalam sedan hitam yang terparkir di depan coffe shop. Beberapa detik setelahnya, mobil hitam yang dikendarai Amel mulai menembus padatnya ibukota.

"Kira-kira ada apa Mami memanggilku? Padahal kemarin sudah bertemu?" gumam Amel saat menerka tujuan kehadirannya setelah ini.

****

Jalanan padat serta kemacetan ibu kota telah dilalui Amel. Mobil sedan hitam itu akhirnya sampai di halaman luas rumah megah yang ada di kawasan elit Jakarta selatan. Amel bergegas keluar dari mobil dan setengah berlari menuju teras rumah. Tanpa mengetuk pintu, dia memasuki rumah tersebut.

"Di mana mami?" tanya Amel saat bertemu seorang pria bertubuh kekar di ruang tamu.

"Masih ada tamu di atas," jawab Pria bernama Boby itu.

"Kalau begitu katakan kepada mami jika aku sudah datang dan sedang bersiap di dalam kamar," ucap Amel sebelum berlalu dari ruang tamu. Dia mengayun langkah menuju salah satu kamar yang ada di ruang keluarga. Kamar khusus yang hanya bisa diakses oleh dirinya dan pemilik rumah ini.

Gadis cantik asal Bandung itu segera membuka almari untuk mengambil pakaian ganti. Setelah selesai mengganti pakaiannya, Amel duduk di depan meja rias untuk mengubah penampilan yang sederhana menjadi lebih cantik dan tentunya menggoda. Setelah selesai merias wajahnya, tak lupa Amel menyemprotkan parfum di beberapa titik tubuhnya.

"Jova,"

Sang pemilik nama yang tak lain adalah Amel, membalikkan badan setelah mendengar nama lain dari dirinya disebut. Dia beranjak dari tempatnya dan berjalan menghampiri seorang wanita yang sedang berdiri di ambang pintu. Senyum manis selalu mengembang dari kedua sudut bibirnya.

"Iya, Mi. Ada apa?" tanya Jovana setelah berdiri di hadapan wanita bernama Sari itu.

"Ada job untukmu. Kita bicara di kamar Mami," ucap Sari sebelum berlalu dari hadapan Jovana.

Gadis cantik asal Bandung itu mengikuti langkah Sari menuju kamar yang ada di lantai tiga rumah mewah tersebut. Jovana mengembangkan senyum tipis saat berpapasan dengan beberapa teman yang tinggal di sana. Sikapnya tetap ramah meski banyak yang iri dan tidak suka dengan keberadaannya di sana.

"Pasti ada job besar! Selalu saja dia yang jadi primadona!" gerutu salah satu gadis yang iri dengan pesona yang dimiliki Jovana.

Jovana hanya tersenyum tipis saat mendengar desas-desus dari teman seprofesinya itu. Dia tidak peduli dengan segala hujatan dan cacian mereka karena pada dasarnya dia paling senior dan tentunya paling spesial di sini. Setelah menapaki satu persatu anak tangga, akhirnya Jovana sampai di kamar Sari.

"Duduk," ujar Sari seraya menunjuk sofa merah yang ada di dekat jendela kaca.

"Ada apa, Mi? Apakah ada sesuatu yang penting sehingga Mami menelfon nomor pribadiku?" tanya Jovana seraya menyilangkan kedua kakinya.

"Tentu. Nomor kerjamu tidak aktif hari ini. Ada job dadakan untuk menjamu di hotel Star. Penyelenggara rapat meminta primadona di sini dan beberapa temanmu. Akan tetapi yang spesial akan ditugaskan menjamu ahli spiritual. Bagaimana menurutmu?" jelas Sari setelah mengepulkan asap rokok.

"Selagi harganya cocok oke saja lah, Mi. Asal keamananku tetap terjamin seperti biasanya," jawab Jovana.

"Oh ya satu lagi, Jo," gumam Sari sebelum menyesap rokok dan mengepulkan kembali asapnya. "Kamu ingat bos Pertamina dari Bali? Pak Yan?" tanya Sari.

"Ingat, Mi. Duda anak dua itu 'kan?" Jovana memastikan pria yang dimaksud oleh Sari.

"Dia ingin mengontrakmu selama satu bulan karena ada kepentingan di Jakarta. Dia ingin kamu temani. Lumayan tips kontrak yang dia berikan, Jo. Sepertinya dia tertarik denganmu," jelas Sari dengan diiringi senyum tipis.

"Terima saja, Mi. Lagi pula pak Yanu tidak selalu meminta ditemani tidur. Dia cukup menyenangkan," jawab Jovana tanpa berpikir panjang.

Setelah mendapat persetujuan dari Jovana, Sari segera menelfon asisten pribadi pengusaha asal Bali itu. Sari mengundang asisten tersebut untuk datang menandatangani kontrak kerja bersamanya. Jovana pun hanya menyimak pembicaraan tersebut.

"Urusan pak Yanu sudah selesai. Persiapkan dirimu, Jo. Jangan lupa vaksin, perawatan dan olahraga agar tidak mengecewakan klien. Setelah ini Boby akan mengantarmu ke hotel Star. Puaskan klienmu hari ini, Jo," ujar Sari dengan diiringi senyum penuh arti.

1
Bunda dinna
Andra belum tau cerita kelam yg di alami Amel..cinta dan ketulusan Andra yg bisa menolong Amel
Bunda dinna
kok g pernah dapat notif ya..jadi g tau pas update 😑
Eva Wahyuni
Semoga Allah bukakan pintu hati Amel supaya segera meninggalkan dunia kelamnya.. Aamiin.. Semoga Andra lelaki yang tepat untuk Amel, dan bisa menerima Amel dengan masa lalu nya.. semangat Thor 💪💪💪
Titik pujiningdyah: semoga saja mas andra mau menerima ya
total 1 replies
Bunda HB
Bertobat lah amel,apa gk kasian sma 2 org tua di alam kubur.melihat ank nya ber zina trs.org tua mu nangis amel.😢
Titik pujiningdyah: habis ini tobat ya bund
total 1 replies
Bunda dinna
Nyesek bacanya 🥺🥺🥺🥺
Titik pujiningdyah: sedih y bund
total 1 replies
Bunda dinna
Siap2 saja Yusuf jadi samsak napi di sel..
Bonyok
Titik pujiningdyah: kyakny lebih dari bonyok deh bund
total 1 replies
Bunda dinna
Andra pria gentle,,berani meminta restu pada neneknya Amel..
Titik pujiningdyah: 🤩🤩🤩🤩🤩🤩
total 1 replies
Bunda dinna
Amel kalau mau nengok si bapak tiri kenapa g bawa pasukan emak2 gitu..
Pasti mereka bakal suka rela membantu Amel buat kasih pelajaran..
Titik pujiningdyah: sayangnya kagak boleh rame2 nih kalau ke lapas
total 1 replies
Bunda dinna
Amel berhak bahagia bersama Andra..
Semoga Andra bisa membuat Amel terus bahagia dan berharga..
Titik pujiningdyah: ah semoga saja y bund
total 1 replies
Bunda dinna
Serem juga klien mami Sari..
Amel untungnya punya prinsip kuat..
Bunda dinna
Amel malah ketiduran,,nyaman ya Mel ada di samping Andra..
Titik pujiningdyah: dia pasrah aj sama keadaan
Titik pujiningdyah: dia pasrah aj sama keadaan
total 2 replies
Bunda dinna
Andra cerdas,,bisa peka dengan permasalahan Amel.
Kyk sudah rahasia umum kalau sudah berhubungan dengan bapak atau tiri..walau pun ada yg baik juga
Titik pujiningdyah: gk semua bpk tiri jahat. tp yg baik seribu satu
total 1 replies
Bunda dinna
Sedih,,miris banget 🥺🥺🥺🥺
Mardiana Edi
lego obat mujarab d kala jenuh☺️
Mardiana Edi
pengen tau seberapa tulusnya Andra klo udah tau cerita hidup Amel yg menyakitkan apakah bertahan atau menghilang tanpa kabar
Titik pujiningdyah: takutnya menghilang nih😌
total 1 replies
Bunda dinna
Hadeehh..harusnya orang kyk yusuf itu kasih kenangan dulu..minimal di jepit ke pintu dulu..
Bikin kesel,,ibunya Amel sadarnya telat juga..
Miris banget nasib Amel
Titik pujiningdyah: harusnya lebih dari itu
total 1 replies
Bunda dinna
Sumpah ikutan nangis,,sedih bacanya..
Ibunya Amel sudahsalah di awal..fatal akibatnya..
Titik pujiningdyah: terlena bu marini
total 1 replies
Bunda HB
Alhamdulillah skrg udah sadar kesalahan mu bu.demi laki2 biadab ank jdi korban mu bu.alim hya berkedok trnyata tukang judi,lacur,germo.pinter suruh org istifhar.gk tau nya hya Kedok...😦😉😉
Titik pujiningdyah: wkwkwkwkwkwk enak dong langsung metong nanti
Bunda HB: Klo bisa di penggal jdi 10 thor...😁
total 3 replies
Mardiana Edi
d dunia nyata bnyk wanita" seperti amel bahkan sy punya tmn seperti amel klo mlm jd wanita panggilan klo siang bekerja seperti biasa ..semoga amel dpt lelaki yg bener" mencintai menerima amel dngn segala kekurangannya🙏
Titik pujiningdyah: sama tmnku jg bnyk cuma beda kelas aj sama amel
total 1 replies
Mardiana Edi
yg terlihat tulus blm tentu menerima keadaan kita yg sebenarnya..jaman skrng bnyk yg terlihat tulus ternyata modus..jngn tertipu ya
Titik pujiningdyah: iya nih. lagi musim orang seperti itu.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!