NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Berondong

Terjebak Cinta Berondong

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:18k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Savira tidak sengaja bertemu dengan seorang pemuda. Dia menolongnya sampai membiarkan dia tinggal di rumahnya. Namun, seiring waktu berjalan, dia merasakan hal berbeda dengan pemuda ini. Hingga benih-benih cinta mulai tumbuh diantara keduanya.

Namun, mengetahui jika pemuda yang dia tolong ternyata bukanlah orang biasa. Dia adalah seorang pewaris utama dari Perusahaan besar tempatnya bekerja.

Bagaimana setelah ini? Savira hanya merasa dibohongi oleh pemuda itu. Apa dia akan memaafkannya? Atau mungkin segala rintangan akan membuat dia menyerah begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Akan Meninggalkanmu!

Shandy hanya menunggu di depan ruang bersalin bersama Gilang. Dia jadi ikut cemas sendiri, menunggu proses melahirkan berjalan lancar.

"Shan, lo udah nemuin bukti lain tentang Paman Ahsan?" tanya Gilang.

Shandy yang sedang cemas, berubah jadi serius saat Gilang menanyakan hal itu. "Gue sedang mengumpulkan buktinya. Lusa gue bakal pergi ke pertemuan dua keluarga ini. Ah, beneran malas lagi"

Gilang menepuk bahu sepupunya itu, mencoba untuk memberi dukungannya. "Lo harus bisa mengendalikan semuanya. Jangan sampai dia bisa semakin mengusai Kakek dan malah menghancurkan keluarga kita nantinya. Dari sandi kunci brankas yang hari berdirinya Perusahaan saja, sudah cukup membuat janggal. Belum lagi berkas itu"

Shandy mengangguk setuju, memang sejak awal dia mulai curiga dengan sikap Paman Ahsan. Apalagi ketika dia yang mengajukan perjodohan ini pada Kakek. Tentunya membuat Shandy marah dan juga semakin curiga.

Ketika pintu ruangan terbuka, Shandy melihat Savira yang menggendong bayi. Segera dia menghampirinya, melihat gadis itu yang menangis dengan wajah pucat dan penuh keringat.

"Kamu baik-baik saja?"

Savira menggeleng pelan, semakin dia menatap bayi dalam gendongannya. Maka semakin dia merindukan Kakaknya. Seharusnya dia yang menemani Kak Mena melahirkan.

"Dia mirip sekali dengan Kakak" lirihnya.

Shandy langsung merangkul bahu Savira, tahu jika gadis itu sedang dalam keadaan yang lemah sekarang. Mengingat kembali mendiang Kakaknya.

"Maaf, biar saya bawa dulu bayinya" ucap Perawat yang malah melihat adegan romantis di depannya.

Savira langsung menyerahkan bayi Kak Mena pada Perawat itu. Dia sudah tidak tahan lagi, air mata kembali menetes. Membayangkan sakit yang Kak Mena rasakan mungkin lebih dari ini, karena dia haru melahirkan tanpa ditemani oleh suaminya.

"Kak, gue gak bisa sendirian.. Hiks.."

Shandy langsung memeluk Savira, membiarkan gadis itu menangis dalam pelukannya. Mendengar isak tangisnya, membuat hati Shandy ikut tersakiti sekarang. Shandy hanya terus memeluk Savira, mengelus kepalanya dengan lembut dengan beberapa kali memberikan kecupan di puncak kepala Savira.

"Sudah ya, Kakak kamu gak akan suka jika kamu bersedih kayak gini"

Disisi lain, Gilang menatap adegan itu dengan kening berkerut. Mulai menyadari kenapa sepupunya bisa begitu betah tinggal di Rumah Sederhana itu.

Ternyata lo udah mulai terpikat sama tuh cewek ya.

Gilang tersenyum tipis, dia berlalu dari sana dengan mengangkat bahunya acuh. Malas juga terus berada disana dan menjadi nyamuk.

"Tuan Muda, apa ada yang perlu saya bantu lagi?"

Deg,, Shandy langsung terdiam. Kebingungan karena Kepala Rumah Sakit yang kembali datang menghampirinya. Savira juga langsung melepaskan pelukannya, menghapus air mata di pipinya. Langsung menatap Shandy dan pria berseragam Dokter itu dengan bingung.

"Ah, cari Gilang ya. Tadi dia pergi kesana. Saya permisi dulu"

Shandy langsung menarik tangan Savira untuk pergi dari sana. Sementara Dokter Kepala Rumah Sakit itu, hanya menatap bingung pada Shandy. Padahal jelas dia berbicara dengannya.

"Kan dia juga Tuan Muda"

Dia menggeleng heran, lalu segera pergi dari sana.

*

Shandy membawa Savira ke Taman Rumah Sakit, mencoba membuat gadis itu untuk sedikit tenang. Savira yang sedang duduk di bangku taman, tersenyum tipis melihat Shandy yang berjalan ke arahnya dengan membawa eskrim.

"Kata orang eskrim bisa sedikit membantu menghilangkan kesedihan"

Shandy duduk disampingnya, memberikan eskrim yang dia bawa pada Savira. Mengusap kepala gadis itu dengan lembut.

"Jangan menangis seperti itu, Kak. Aku tidak bisa melihatmu menangis"

Savira langsung terdiam mendengar itu, bagaimana Shandy yang mengatakan itu seolah dia benar-benar serius dengan ucapannya. Tapi Savira tidak bisa menganggapnya serius, karena dia saja masih belum faham dengan perasaannya sendiri.

"Terima kasih"

Menatap taman yang cukup ramai dengan beberapa orang berseragam pasien dan juga perawat dan keluarga pasien di Rumah Sakit ini. Savira mulai menikmati eskrimnya, kesedihan tentang mengingat Kakaknya, mulai hilang.

"Oh ya, aku belum tahu jenis kelamin bayinya Kak Mena" ucap Shandy.

"Bayinya laki-laki. Melihat dari wajahnya, benar-benar mirip dengan Kak Ganang lebih banyak daripada mirip Kak Mena"

Shandy tersenyum, dia mengusap bibir Savira yang berlepotan karena makan eskrim. Tidak sadar jika yang dia lakukan sudah membuat Savira terkejut, dia bahkan langsung tegang.

"Kalau besar, apa dia akan lucu seperti Bibinya ya?" ucap Shandy dengan terkekeh.

Savira langsung cemberut, dia menolah pada Shandy dan menatapnya kesal. "Tentu saja, pasti akan lucu seperti gue"

Shandy terkekeh pelan, dia mengusap kembali bibir Savira dengan ibu jarinya. Membersihkan dari noda eskrim. "Semoga tidak belepotan seperti ini kalau makan eskrim ya"

"Ish, apaan si lo"

Shandy hanya tersenyum saja, merasa senang menggoda Savira. Sebenarnya hanya ingin menghiburnya saja agar tidak terus bersedih karena mengingat mendiang Kakaknya. Shandy meraih kepala Savira dan menyandarkannya di bahu. Tangannya terus mengelus kepala Savira dengan lembut.

"Kamu boleh sedih, Kak. Tapi hanya sementara. Aku tidak akan biarkan kau bersedih terlalu lama"

Savira hanya tersenyum, semakin hari dia semakin merasa diperlakukan begitu sempurna oleh Shandy. Pria ini bahkan tidak pernah mencoba untuk berkata kasar padanya. Meski Savira selalu berkata ketus padanya, tapi dia selalu memperlakukannya dengan lembut.

Sial, hati siapa yang tidak akan tersentuh dengan sikapnya ini.

Bahkan hati Savira yang baru saja mengalami luka begitu besar saat pernikahannya gagal dan orang yang dicintainya memilih pergi, bisa dengan mudah dekat dengan pemuda ini. Hatinya bisa luluh begitu saja karena sikap Shandy.

"Terima kasih ya Shan, lo udah baik banget sama gue. Udah coba buat ngertiin gue"

Shandy hanya tersenyum saja, terus mengelus kepala Savira. Lalu dia menoleh dan memberanikan mengecup puncak kepala Savira saat ini.

"Aku cuma gak mau melihatmu menangis. Pokoknya, selama ada aku, maka kamu harus tetap menjadi Savira yang ceria dan bahagia"

Savira meraih tangan Shandy yang satunya lagi. Mengenggamnya lembut. "Jangan tinggalkan gue ya, Shan. Gue gak yakin bisa sekuat sekarang, kalau lo gak ada. Karena sebelum ada lo, gue juga gak sekuat ini"

"Aku tidak akan meninggalkanmu"

Sebuah janji yang entah akan bisa Shandy tepati atau tidak. Tapi selama dia bisa, maka dia akan berusaha yang terbaik untuk gadisnya ini.

Bersambung

1
Masfaah Emah
ada yg cembokur tuh.....
Nur Adam
lnjur
Masfaah Emah
Alhamdulillah akhirnya lancar jga operasi nya tinggal menunggu sehat nya aja,👍💪😘
Masfaah Emah
smoga operasi nya lancar tidak kurang satu apapun, 🤲nanti bisa cepat ngelamar Savira 👍💪
Masfaah Emah
semoga pengobatan nya berhasil dan berjalan lancar🤲 semangat Sandy demi Savira,💪😘
Nur Adam
lnjir
Nourisna
mencintai dan dicintai secara ugal² an , terkadang iri liat shandy dan savira 🤭😁, semoga sehat smpe akhir hayat shandy nya 🤲🤲
Masfaah Emah
semangat Sandy 💪demi cinta kalian smoga bersatu sampai menua🤲
Pujiyati Astuti
semoga tak terjadi apa² saat Shandy operasi diluar negri dan mereka akan bersatu
sunshine wings
Yeay 👏👏👏👏👏
Semangat Shandy 💪💪💪💪💪
Nur Adam
lnjut
Masfaah Emah
ya udah nikah kan aja dlu nanti jdi bisa slalu bersama dan ga bisa terpisahkan lgi
Masfaah Emah
smoga Savira bisa memaafkan Erlangga dan bisa menerima Sandy kembali n smoga Sandy mau berobat dan cepat sembuh 🤲
Pujiyati Astuti
pawangnya Shandy sudah datang jadi pasti akan nurut kalau disuruh sama Savira untuk berobat
Nanik Arifin
udah, nikahkan aj Shandy dg Savira. biar Shandy cangkok jantung di LN dengan didampingi Savira
Pujiyati Astuti: setuju kak biar mereka berdua tak terpisahkan lagi
total 1 replies
Masfaah Emah
pasti kak Mena n Savira kaget karena yg nabrak kakak nya adalah Erlangga kakak nya Sandy yg suka pesen ketring k kak Mena ..
Pujiyati Astuti
semoga Savira mau ikut bersama Gilang buat ketemu sama Sandy dan Savira juga bisa menyakinkan Sandy agar mau berobat untuk mengobati sakitnya

lanjut ya kak tetap semangat
Pujiyati Astuti
apa yang akan terjadi jika savira dan kak Mena tahu kalau yang nabrak suami dan kak mereka adalah Erlangga yang suka memesan makanan sama kak Mena
Nanik Arifin
ayo Vir, temui Shandy. saat ini kamulah nyawa Shandy. kamu menjauh, nyawa Shandy juga jauh dr raganya. kamu juga g bisa jauh dr Shandy kan ?
Berdamailah dg keadaan. Bantu Mena menerima garis Tuhan, bukan malah SPT itu
Ikhlaskan yg terjadi. bangun masa depan yg lebih baik tuk dirimu, keponakanmu bahkan mungkin juga tuk Kakak Iparmu. bisa jadi jodoh Mena dg Ganang hanya 1 th, jodohnya sampai justru bersama Langga. bukankah Mena kenal baik dg Erlangga pelanggan cateringnya ?
Nur Adam
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!