akibat di jodoh kan Rania memilih patuh walau dalam hatinya belum bisa menerima pernikahan ini,
siapa sangka ada insiden malam pertama yang tanpa sadar di lakukan, dan firman tak menyadari nya, membuat Rania diam dengan sejuta rasa yang tak bisa di jabarkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fajrian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
meminta jodoh
"kenapa harus ke kairo, ujar gadis yang ber hijab dan dengan sangat cantik nya tengah duduk berhadapan dengan seseorang yang diajaknya ngobrol, "karna aku harus memantaskan diri untukmu,
betapa sedihnya tatkala sedang cinta cintanya, dan kini harus berpisah,
"Tapi abah pasti mengerti, dia hanya ingin imam yang baik untukku,
"Nah justru itu, aku mohon kamu bersabar dan tunggu aku yah,
Gadis dengan paras cantik itu tidak menyaut, dia hanya diam dengan wajah cemberutnya,
Dan itu adalah momen terahir, dia bertemu dengan kekasih hatinya, walau tidak mengumumkan kalau mereka tengah berpacaran, tapi dai kelas satu SMA, mereka telah menetap kan hati masing masing, walaupun hanya dengan sebatas mengobrol diluar jam sekolah, dan sesekali berkirim chat, tanpa kontak fisik sama sekali,
Setahun berlalu, gadis yang biasa di sapa rania, ini, kini meneruskan kuliah nya di universitas negeri di kota nya,
Dia adalah putri dari kyai pengasuh pondok pesantren, al amin, yang sangat terkenal di kota tersebut,
Dengan parasnya yang cantik dan didukung dengan finansial keluarganya, tidak sembarangan orang berani melamarnya, karna banyak sekali pertimbangan, itulah yang masyarakat lihat, istilahnya, tidak sembarang orang bisa meminang nya, para bujang sudah ciut duluan sebelum mencoba untuk melamarnya, walau pun rania di bebaskan untuk kuliah di luar tapi, tentu saja dia sudah di wanti wanti dengan berbagai macam hal,
Dia adalah putri bungsu dari, empat bersaudara yang semuanya adalah kakak laki laki, dia adalah putri satu satunya dari kyai aziz, dan bu nyai, husnia, yang sangat, menyayangi nya, tapi hasil didikan kyai tersebut tidak serta merta membuat nya manja, dan membangkang, dia selalu patuh kepada kedua orang tuanya,
****
Di sisilain, seorang pemuda tengah di nasehati setengah di omeli oleh ibunya," kamu ya toh mikir le, masak iya sampai umur segini masih bujang,.lagian rupamu ganteng gini kok gak laku, dumelan perempuan paruh baya, yang biasa di panggil bu lastri itu,
pemuda tersebut hanya tersenyum menanggapi ucapan ibu nya,
" belum ada yang mau bu,
"Huh kamu saja yang gak pede,le "apa perlu ibu yang carikan, " terserah ibuk kalau menurut ibuk cocok saya ikut saja,
"Kamu kan ini seorang ustadz, seharusnya kamu bisa memilih salah satu santri Wati mu, mosok dak ada yang mau satupun,
" oh,, gini aja,! kita ke tempat nya kyai aziz, nyuwun saran siapa tau ada santri wati nya yang cocok buat kamu, ide itu tercetus di benak ibunya tanpa bisa di bantah,
"Terserah ibu gimana baiknya,
Sebenarnya bukan tidak ada yang mau, hanya saja pemuda yang bernama firman maulana, terlalu fokus kekehidupan keluarganya dan pendidikan adik perempuan nya yang kini tengah berada di bangku kuliah, dan tak terasa usianya sudah menginjak 27 taun, usia yang matang, untuk berumah tangga,
Seminggu kemudian ibu lastri beneran mengajak putranya untuk menemui pengasuh pondok pesantren tersebut di mana putranya kini mengajar, tiga kali dalam seminggu,di pesantren tersebut,
Sambil mengendarai motor keluaran lama, firman membonceng ibunya, menuju pesantren, karna ayah nya sudah lama tiada dia lah pengganti tulang punggung keluarga nya,saat ini
Setelah sampai ibu lastri, dengan semangat mengucapkan salam,
Sedangkan firman, dia memasrahkan apapun nanti yang akan dia dapat, karna restu ibu nya adalah yang terpenting saat ini,
"Assalamualaikum, pak kyai,
"Waalaikum salam jawab kyai aziz yang kebetulan tengah berada di teras depan,
NYuwun sewu, kyai pangapurane, ucap bu lastri,
"Iya silahkan,
" maaf kyai menggangu waktunya, kami berkunjung tanpa membuat janji terlebih dahulu, sambung firman,
"Oh. Dak papa ustadz firman, kebetulan juga saya tidak ada kegiatan, "ayo silahkan masuk,
Firman dan ibunya langsung masuk setelah mendapat izin dari tuan rumah tersebut,
Selang beberapa saat firman dan bu lastri di suguhi, teh hangat dan camilan,
Saat itu pun bunya husnia, juga keluar karna ada tamu wanita yaitu, bu lastri,
Ada keperluan apa ustadz firman sampai meng hadap saya langsung, kyai aziz memulai perbincangan,
Firman menoleh pada ibunya, dia sendiri merasa malu untuk berbicara hal pribadi pada kyai aziz,
Bu lasrti langsung tanggap dengan pandangan putranya,
" begini pak kyai, maaf kalau saya lancang,
Ucap bu lastri, ini semua atas keinginan saya untuk membawanya kesini,
Begini pak kyai, firman ini saya rasa sudah cukup umur untuk, menikah, tapi setiap kali saya tanyakan tidak pernah di tanggapi ya dengan serius, mungki dia merasa, kurang siap dengan keadaan kami yang sangat sederhana,
"Tapi mau sampai kapan di tunggu kalau memang takdir keluarga kami hanya sebatas ini, saya rasa pasti ada yang cocok dan setara dengan keadaan kami,
Intinya pak kyai, matur pangapuro,
Saya pikir mungkin, ada seorang gadis yang sesuai dengan firman di pesantren ini, apa mungkin ada salah satu santri wati nyang memang sudah siap berumah tangga dan bisa menerima firman apa adanya, ujar bu lastri panjang lebar menjelaskan sekaligus mencerita kan tentang putranya,
Kyai aziz hanya mengangguk menanggapi semua cerita ibu lastri,
"Ooh tidak usah terburu buru memberi keputusan kyai, saya faham kalau kyai harus memastikan nya terlebih dahulu, ujar firman, sungguh dia merasa sungkan dengan kyai aziz,
"Sepertinya kamu datang ke tempat yang tepat, ucap kyai aziz,
"Izin kan saya berdiskusi terlebih dahulu dengan istri saya, karna dia yang lebih tau tentang hal ini, pamit kyai aziz,
"Oo silahkan kyai, monggo, ucap bu lastri dan firman, kyai aziz pun beranjak dan mengajak serta istrinya,
Kenapa abah malah mau diskusi dengan ummi, memangnya siapa gadis yang abah maksud, tanya bu nyai husnia, saat sudah di ruangan yang berbeda,
Duduk dulu, ujar kyai aziz pada istri ya,
Ummi ingat siapa orang yang selalu abah ceritakan, dan sangat abah ingin jadikan menantu, seketika surai mata bu nyai husnia melebar dan dia segera menutup mulutnya karna terkejut,
Jadi, ustadz firman itu yang aba maksud, dan sekarang dia tengah mencari calon istri melalui abah,! Kyai aziz mengangguk menanggapi perkataan istrinya,
Tapi dia bukan datang untuk melamar putri kita bah, memang iya, tapi dia meminta abi, membantunya, siapapun itu, kan, apa ummi keberatan dengan kondisi keluarganya yang hanya orang biasa,dan sederhana,
Bu nyai husnia segera menggeleng, tentu tidak bah, yang penting dia bisa menjadi panutan yang baik untuk putri kita, dan juga, mencintainya,
"Ummi tenang saja kalau dengan ahklak nya sudah tidak di ragukan lagi, dia idola di pesantren ini dan menjadi panutan bagi ustadz ustadz yang lain, dan seperti yang ummi lihat, dia juga seorang yang tampan,
" tapi bah,! potong bu nyai husnia, apa rania mau, dan setuju dengan rencana abah ini,
" abah yakin dia pasti setuju, dengan pilihan abah, ucap kyai aziz dengan yakin tanpa keraguan,
Usai bu nyai husniah setuju dengan usul nya, kyai aziz pun kembali menemui firman dan ibu nya,
Maaf, agak lama, ucap ya,
" dak papa kyai kami ndak keberatan sama sekali ucap bu lastri,
Begini ustadz firman,
Firman segera menegak kan tubuh nya, dia sudah siap mendengar apapun kata kyai aziz nantinya,
" ada seorang gadis, tapi gadis ini masih melanjutkan kuliahnya, apa ustadz tidak keberatan,
Tidak kyai, selama dia gadis yang baik dan ber ahlak yang baik, terutama bisa menerima keadaan saya dan juga ibu dan adik saya nantinya,ujar firman,
Walawpun seandainya parasnya tidak cantik, ucap kyai aziz,
Iya kyai, yang terpenting ahlaknya rupa fisik dan status bukan pioritas,
" hehehe, iya kyai saya juga setuju dengan firman, sambung bu lastri, yang penting dia bisa menerima keadaan kami dan menerima firman dengan hatinya, bukan kah begitu bu nyai, ujar bu lastri pada bu nyai husnia, yang sedari tadi hanya menyimak, bu nyai husnia hanya terseyum dan mengangguk,
"Ngomong ngomong apakah ada salah satu santriwati di sini yang kyai maksud tadi ucap Bu lastri, kyai aziz mengangguk,
namanya adalah rania zahara, ucap kiyai aziz, 'firman seketika terpaku pasalnya nama rania seperty familiyar di telinganya,
"rania kiyai,! "kalau boleh tau dia berasal dari kota mana kyai, ujar firman, "dari kota ini, dia adalah rania zahara binti azizurrohman, ucap kyai aziz menegaskan,
"masya allah, seketika bu lastri membekap mulut nya tak percaya dengan apa yang dia dengar barusan,
ning rania kyai,! ujar firman memastikan apakah dia salah dengar atau tidak,
namun kyai aziz kembali mengangguk, dengan penuh keyakinan, "bagai mana apa kamu keberatan ucap kyai aziz,
"oh tidak kyai tentu saja tidak, jawab firman segera, tapi apa kyai yakin "maksud saya,
apa keputusan kyai ini tidak salah, sedangkan kyai sendiri tau kondisi dan situasi keadan saya yang sebenarnya, kini firman mulai ragu dengan dirinya pasal nya, dia sendiri tidak yakin kalau dia akan pantas untuk putri dari kyai besar seperti kyai aziz ini, firman cukup tau diri,
"kamu tidak usah ragu, saya memang mengharap kan seorang menantu yang kriterianya ada padamu, bukan kah kamu menyerahkan semua keputusan padaku?
"iya kia benar sekali say tidak meragukan keputusan kyai, hanya saja sanya merasa kurang pantas untuk ning rania,
"pantas atu tidak nya tergantung bagai mana kita menilai sese orang, dan bagai mana kita memandang nya,ucp kyai aziz meyakin kan firman di sela keraguan nya,
"baik kyai say siap jika itu memang yang terbaik buat saya dan untuk ning rania,kata firman memutuskan,
alhamdulillah, seru semua orang yang ada di sana, tak terkecuali bu lastri, dia merasa bahagia karna akhirnya putranya mendapat kan jodoh, dan yang paling membahagiakan lagi putranya akan di ambil menantu oleh kyai aziz sendiri, sungguh itu diluar nalar bahkan membayangkan nya saja tidak,
Yasudah kalu begitu kamu kembali lagi minggu depan secara resmi untuk melamar rania, ujar kyai aziz, memutuskan pembicaraan tersebut,
dengan begitu firman dan ibunya juga berpamitan untuk kembali kerumah mereka,
saat tengah mengambil motor nya firnan melihat sebuah mobil honda jazz yaang juga berhenti di pekarangan rumah itu,
saat itu juga turun lah seorang gadis dengan sangat anggun nya, dan memeluk sebuah tas yang kemungkinan isinya laptop,
"itu ning rania kan fir, ujar bu lastri,
saat menoleh rania pun memberikan seulas senyuman yang tentunya di tunjukkan pada firman dan bu lastri sebagai sapaan dari jauh bagi orang yang tidak dia kenal, kemudian rania berlalu masuk kerumah kyai aziz yang juga, merupakan rumah nya juga,
"masyaallah, cantik benar dia fir, beruntung sekali kamu akan mempersunting nya, dan sopan santunya juga, sangat baik, ucap bu lastri merasa kangum,
"iya buk semoga di permudah jalan nya, ujar firman sambil memutar motor buntut milik nya, hati nya juga bergetar saat secara tak langsung berjumpa dengan ning rania yang kini sudah di tetap kan sebagai calon istrinya.
siapa yang tidaklah senang di hadap kan dengan jodoh yang seperti ning rania yang terkenal kecantikan nya dan baik sopan santunnya juga juga terkenal dengan kepintarannya, pokok nya wanita idaman bagi kaum adam tapi tidak untuk firman bukan tidak senang tapi dia merasa tidak percaya diri saja, karna bukan sebangsa ning rania yang dia fikirkan, selama ini, tapi apa mau di kata anggap lah ini anungrah dari tuhan karna kesabaran nya selama ini menunggu jodohnya