NovelToon NovelToon
Sorry, I Hurt You

Sorry, I Hurt You

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Paksaan Terbalik
Popularitas:994.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Nana 17 Oktober

"Brakk" dengan kasar Delia mendorong pintu kamar itu hingga terbuka lebar.

"Wow.. ini namanya makan ketupat pakai opor, pengkhianat bertemu pelakor. Pengkhianat memang cocok dengan pelakor,"

"Tahu apa kamu? Talitha adalah istriku. Aku sudah menikahi dia secara agama sebelum aku menikah sama kamu hari ini," ucap Zico membuat Delia membulatkan matanya.

Zico berniat menikahi Talitha, gadis yang pernah menyelamatkan nyawanya. Namun Delia mengadukan tentang keburukan Talitha, pada orang tua Zico, hingga Zico dipaksa menikah dengan Delia yang sudah sejak SMA tinggal bersama orang tuanya karena tak lagi memiliki keluarga.

Zico berusaha membuat Delia menyerah menjadi istrinya. Ia tidak memperlakukan Delia selayaknya seorang istri.

Akankah Delia bertahan dengan Zico? Apakah Zico akan tetap menyukai Talitha yang pernah menyelamatkan nyawanya?

Yuk, ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Amarah

Di salah satu kamar hotel yang di dekorasi berkesan romantis layaknya kamar pengantin baru.

"Aku janji tidak akan menyentuh Delia. Kamu tahu, bukan? Aku hanya ingin menikah denganmu, Talitha. Aku menikahi dia karena terpaksa. Bagiku, dia hanya istri di atas kertas,"

"Katakan, dimana kamu sekarang berada?"

"Okey, aku ke sana sekarang, aku akan menemanimu,"

Ucap Zico, seorang pemuda rupawan bertubuh tinggi, tegap, proporsional memegang benda pipih yang menempel di telinganya pertanda sedang bicara dengan seseorang dalam sambungan telepon.

"Deg"

Delia, wanita yang baru saja dinikahi Zico beberapa jam yang lalu nampak bergeming di tempatnya berdiri dengan ekspresi wajah kesal bercampur marah. Wanita yang baru membuka sedikit pintu kamar mandi usai membersihkan diri itu tanpa sengaja mendengar perkataan Zico. Delia saat ini bagai banteng yang sudah keluar tanduk siap menerjang.

Rasanya jantung Delia bagai dipukul dengan batu besar saat mendengar perkataan pria yang telah menjadi suaminya itu.

"Di malam pertama pernikahan kami, dia berjanji tidak akan menyentuh aku, bahkan memilih menemani perempuan lain?" batin Delia dengan bibir yang bergetar menahan amarah.

Kesal. Hatinya kesal setengah mati setelah mengetahui kenyataan ini. Dianggap apa dirinya oleh pria yang telah menikahinya ini?

Zico mengakhiri panggilan, lalu bergegas keluar dari kamar pengantinnya. Sedangkan Delia diam-diam mengikuti Zico yang ternyata menuju sebuah kamar yang ada di lantai itu juga. Delia mengintip dari balik dinding dan mendengar suara seorang wanita.

"Malam ini, aku akan melayani kamu, hingga kamu tidak akan pernah melupakan malam ini," ucap wanita yang tidak lain adalah Talitha. Wanita itu menarik Zico masuk kedalam kamarnya.

Delia bisa mendengar setiap kata yang diucapkan Talitha, karena dinding kamar yang digunakan Delia untuk bersembunyi adalah dinding kamar Talitha. Kata-kata Talitha membuat darahnya terasa mendidih.

Bagaimana darahnya tidak mendidih, jika di malam pertama pernikahannya, suaminya malah pergi ke kamar wanita lain yang terdengar senang hati ingin melayani suaminya.

Setelah pintu kamar itu tertutup, Delia bergegas melihat nomor kamar tempat Zico masuk. Dengan dada yang kembang kempis menahan amarah, Delia melangkah cepat menuju lift.

"Aku tidak akan membiarkan Kak Zico meniduri wanita murahan itu. Tidak akan! Dasar ulat bulu! Wanita ular! Wewe gombel! Tidak akan aku biarkan mereka bersenang-senang dengan menginjak harga diriku," gumam Delia bergegas masuk ke dalam lift saat pintu lift sudah terbuka.

"Ah, kenapa lift ini jalannya lambat sekali! Gimana kalau Kak Zico udah keburu main kuda-kudaan sama ular betina itu?" gerutu Delia setelah beberapa menit masuk ke dalam lift.

Setelah sampai di lantai 1 hotel, Delia bergegas berlari menghampiri meja resepsionis, bahkan Delia sampai menabrak pelayan hotel.

"Maaf!" ucap Delia kembali berlari menarik perhatian orang-orang yang ada di sekitarnya.

"Tolong berikan kunci kamar nomor 420," ucap Delia dengan ekspresi wajah khawatir dan napas yang tidak teratur karena habis berlari.

"Maaf Nona, tidak ada kamar nomor 420 di hotel ini," ucap sang resepsionis nampak memaksakan diri untuk tersenyum.

"Maaf, saya salah ucap. Tolong berikan kunci kamar nomor 430. Teman saya Talitha yang berada di kamar itu asmanya kambuh dan inhaler-nya tertinggal di kamar saya. Tolong, cepat berikan kunci cadangannya. Saya tidak ingin terjadi sesuatu padanya. Tolong!" ucap Delia menunjukkan ekspresi khawatir dan wajah memelas penuh permohonan.

Inhaler adalah obat dalam bentuk semprotan yang sering digunakan untuk mengatasi serangan asma.

"Baiklah," ucap sang resepsionis yang langsung percaya pada Delia, karena melihat ekspresi wajah Delia dan juga nama pemesan kamar yang disebutkan Delia sama dengan yang ada di daftar tamu, "kalau memerlukan bantuan, tolong segera hubungi kami," ucap sang resepsionis jadi ikut khawatir.

"Terima kasih," ucap Delia yang langsung kembali berlari menuju lift, "semoga saja belum terlambat," gumam Delia semakin khawatir.

"Aku jadi khawatir pada teman wanita itu," gumam sang resepsionis karena melihat ekspresi Delia tadi. Padahal Delia bukan khawatir karena mendalami kebohongannya tadi, tapi khawatir karena takut suami yang bahkan belum menyentuh dirinya keburu tidur dengan wanita lain.

"Aku juga. Tapi.. btw dia tahu nggak sih, kalau nggak ada kamar nomor 420 di setiap hotel?" tanya resepsionis satunya.

"Mungkin saja, karena ada beberapa orang yang tidak tahu kalau nggak ada kamar hotel yang pakai nomor 420. Karena istilah 420 atau tanggal 20 April, kini dikenal sebagai momen Hari Ganja Internasional. Pada tanggal ini, setiap tahunnya, orang-orang di seluruh dunia berkumpul tepat pukul 4.20 sore untuk nyimeng atau mengisap ganja. Kode 420 terus diafiliasikan (dihubungkan ) kepada para pecandu ganja untuk mengajak 'acara giting ( bahasa gaul dari teler akibat narkoba ). Tanggal 20 April juga dijadikan kelompok Waldos (kelompok pecandu) sebagai kode ajakan untuk menghisap ganja. Karena itu nomor kamar 420 di hotel ditiadakan," ujar sang resepsionis.

"Tapi sayangnya masih ada yang belum tahu,"

"Iya, benar,"

Disisi lain, Delia kembali keluar dari lift menuju kamar tempat suaminya masuk tadi. Wajahnya terlihat khawatir saat tiba di depan pintu kamar 430. Dengan tangan yang gemetar dan napas tersengal-sengal, Delia membuka pintu kamar itu.

Matanya membulat saat baru membuka sedikit pintu kamar itu, karena melihat suaminya duduk di atas ranjang sedang berciuman panas dengan Talitha.

"Brakk"

Dengan kasar Delia mendorong pintu kamar itu hingga terbuka lebar. Satu tangannya memegang erat handphonenya, sedangkan tangan satunya nampak terkepal. Matanya menatap tajam ke arah suaminya dan Talitha.

Sedangkan Zico dan Talitha yang sedang berciuman panas pun spontan menghentikan aktivitas mereka saat mendengar suara pintu yang membentur dinding dengan keras. Dua orang itu langsung menatap ke arah pintu.

"Kau..." geram Zico yang melihat Delia berdiri di depan pintu menatap ke arahnya. Sedangkan Talitha menatap Delia penuh kebencian.

"Wow.. ini namanya makan ketupat pakai opor, pengkhianat bertemu pelakor. Pengkhianat memang cocok dengan pelakor," ucap Delia kemudian meninggalkan tempat itu tanpa menutup kembali pintu kamar yang dibukanya.

"Shitt!" umpat Zico terlihat kesal.

"Zic, kamu mau kemana?" tanya Talitha saat Zico beranjak dari duduknya.

"Maaf, aku harus pergi untuk menangani dia. Kamu lihat sendiri, 'kan, dia tadi memegang handphone? Aku takut dia memotret kita saat kita berciuman tadi dan mengadu pada kedua orang tuaku tentang kita," ucap Zico, kemudian melangkah pergi meninggalkan kamar Talitha.

"Akkk! Dasar wanita sialan!" pekik Talitha melemparkan bantal ke arah pintu, setelah Zico menghilang di balik pintu.

Zico berjalan dengan langkah lebar menyusul Delia yang masih terlihat olehnya. Dengan aura suram penuh kemarahan, ia membuka sebuah pintu kamar yang baru beberapa saat lalu ditutup oleh Delia.

"Brakk"

Setelah masuk ke dalam, dengan kasar Zico menutup pintu kamar.

Delia yang baru masuk ke dalam kamar dan baru saja duduk di tepi ranjang itu pun tersentak mendengar suara kerasnya pintu yang di tutup dengan kasar. Delia yang duduk membelakangi pintu pun langsung menoleh ke arah pintu.

"Berani-beraninya kamu membuka pintu kamar hotel orang lain. Apa kau tak tahu bahwa sebagai orang yang terhormat harus punya etika, tata krama dan adab? Oh, aku lupa, kau hanya anak adopsi yang tak jelas asal usulnya. Kau gadis yang menumpang di rumah orang lain selama bertahun-tahun, lalu bermimpi menjadi nyonya rumah bukan? Dasar tidak tahu malu!" umpat Zico dengan suara tinggi seraya menghampiri Delia.

Delia gemetar dan wajahnya seketika pias saat melihat aura suram penuh amarah di wajah Zico yang sebelumnya tak pernah dilihatnya. Apalagi saat Zico mencengkram kedua pipinya dengan tangannya yang besar.

"Kenapa? Kamu takut? Dimana keberanian mu tadi saat membuka pintu kamar hotel orang lain, hah?" bentak Zico menatap tajam pada Delia.

"Ti...tidak pantas seorang pria, a.. apalagi pria yang sudah menikah masuk ke kamar wanita yang bukan istrinya," ucap Delia memberanikan diri bicara.

Tangan gadis itu tremor dan berkeringat dingin, sangking takutnya melihat kemarahan di wajah Zico.

"Tahu apa kamu? Talitha adalah istriku. Aku sudah menikahi dia secara agama sebelum aku menikah sama kamu hari ini," ucap Zico membuat Delia membulatkan matanya.

"Plak"

...🌸❤️🌸...

.To be continued

1
Eka Bundanedinar
kenyataan kamu memang bodoh zico
Eka Bundanedinar
dikira delia akn diem aja g mungkin lah bvar" dia
Eka Bundanedinar
ow kerjaan paa marcel
Eka Bundanedinar
loh kn zico nikah sama thalitha dulu ya
kok izin ke delia memang udah nikah sama delia hrsnya blm
Eka Bundanedinar
ini alasan zico benci delia
hotel bnyak g mmpu bayar ya disemak"
YuWie
happy end...
YuWie
tabur tuai ya Thalia...sing sabarrr yo
naifa Al Adlin
aku nunggu up nya,, eh ternyata dah tamat. baru baca bab yg 99 cuma setengah,,,, ternyata itu akhir kisah nya.
Melani Sunardi
Baik..... dah waktunya sarapan perusahaan bertindak.
silakan meraih meluapkan emosi......
Niar Zahniar
semangat berkarya
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Putri Dhamayanti
kasih tau ajah del, biar pd pingsan saking syok nya 🤣
Evita Pandensolang
keren👍👍👍👍
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Diana diana
seru
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Diana diana
benarkah udah end . . kurang kakaaaaaaaak
Diana diana
mau kasian , tapi ini akibat ulahmu sndri
Diana diana
bagussss
Diana diana
sabar , bro
Rojanah Ana
kasih bonus lanjutan dong thor
Diana diana
aku yakin Lia itu adalah Delia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!