Apa aku salah menjadi orang ketiga dalam suatu hubungan yang tidak pernah terpikirkan oleh ku?
Evelyn, wanita dewasa yang tidak sengaja melakukan one night stand dengan seorang lelaki bernama Eden lebih muda 5 tahun dari nya, yang notabenenya adik dari sahabat nya bernama, Sonia.
Gila nya! pria itu sudah memiliki keluarga, bagaimana kah nasibnya setelah kejadian itu apa Eve akan meminta pertanggung jawaban pada lelaki yang sudah beristri atau memilih pergi.
Eve mengatakan dirinya sebagai orang ketiga Tapi tidak sedikit orang mengatakan dirinya bukanlah orang ketiga.
'Kamu bukanlah penghancur dalam hubunganku'
- ROBERTO ALEXANDER ADENGGA -
'Apa wanita seperti ku pantas bahagia diatas penderitaan orang lain'
- EVELYN ALDISSA DINATA -
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PROLOG
HUEK....
HUEK....
HUEK....
HUEK....
Ditengah dinginnya malam seorang wanita yang mengenakan daster motif bunga nya senantiasa menundukan wajahnya di depan wastafel mencoba mengeluarkan sesuatu yang menyesakan perutnya.
Hanya saja yang keluar hanyalah berupa cairan bening saja, ya karena wanita itu belum makan apapun sejak sore hari alasan nya karena ia tidak lapar sama sekali sehabis pulang bekerja dan langsung tertidur alhasil ditengah malam ia mendapat serangan dari magh nya yang kambuh.
Gadis itu membasuh wajahnya setelah beberapa saat rasa mualnya mulai mereda, dilihat tubuhnya didepan kaca memperhatikan kantong matanya yang mulai menghitam akibat beberapa hari terakhir ah lebih tepatnya sejak 1 bulan yang lalu ia tidak karuan tidur.
Wanita itu bergegas menuju kamarnya dilihatnya jam menunjukan pukul 03.00 dini hari kurang dari 4 jam lagi ia akan berangkat bekerja. wanita itu menghela nafas lelah merebahkan kembali tubuhnya dikasur seraya memejamkan matanya.
KLEK....
Pintu kamar terbuka, seseorang membukanya dari arah luar melangkah mendekatinya wanita itu sudah tahu siapa pelakunya ia tidak masalah.
" Lo muntah lagi? " tanya seorang wanita masih mengenakan piyama hello panda nya dengan muka bantalnya.
" Lo dengar lagi? " itu bukan jawaban melainkan pertanyaan yang wanita itu berikan ke sang sahabat.
" Ya dengar lah, kamar kita kan sebelahan. lo gak makan malam lagi? " tanya sahabatnya mendengus kesal.
" Gue males makan akhir-akhir ini. " keluh wanita itu.
" Lo itu mau cepat mati atau bagaimana si? tinggal makan nyuap ke mulut susah banget. " dengus sahabatnya.
" Ck, diam deh lo mending pergi sana hus...huss..." usir wanita itu kesal.
" Tapi gue curiga sama lo. " ucap sahabatnya.
" Apa? " balas wanita itu.
" Lo gak hamilkan? " tanya sahabatnya memicingkan matanya.
DEG...
Satu kata tiba-tiba muncul dalam benaknya, wanita itu sempat was-was sesaat bangun dari tidurnya menatap sahabatnya mencoba menetralkan raut wajahnya yang mulai kentara.
" Lo gak sembunyikan apapun dari gue kan selama ini ? " tanya lagi sahabatnya itu dirasa teman nya belum merespon jawabannya.
" Y-ya gak lah! gue aja baru putus sama Randy 2 bulan lalu, gue murni karena magh doang kok lo gak usah nething dong. gue wanita penganut no sex no merried ya. " sewot wanita itu.
" Ya lo gak usah nyolot kali jawabnya santai aja, dah lah gue mau ke kamar dulu. kalau masih sakit gak usah kerja aja deh lo. " ucap sahabatnya itu berlalu pergi dari kamarnya.
BLAM.....
Buru-buru wanita itu mengecek aplikasi dalam ponselnya, tanggal seharusnya jadwal wanita setiap bulan terjadi. mata wanita itu membola ada rasa takut yang mendominasi sekarang ia rasakan.
Ia baru sadar sudah satu bulan lebih belum mendapatkan tanda merahnya sejak hari itu, ia berpikir karena terlalu stress dan banyak pekerjaan nya jadi nya ia tidak terlalu mengambil pusing tapi setelah dipikir lagi setelah kejadian itu dan selama 1 minggu ini.
Wanita itu sering mengalami mual, muntah, pusing, penciuman nya mulai sensitif.
" Sial! gak mungkin gue hamil kan. " lirih wanita itu.
" Gue harus ke rumah sakit. " sambung wanita itu dalam hatinya.
Sepertinya mata wanita itu tidak bisa di pejamkan lagi rasa takut dan penasaran nya lebih mendominasi sekarang ini. kejadian sebulan lalu masih tergiang-ngiang dalam ingatannya.