NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Sang Teknisi

Jerat Cinta Sang Teknisi

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Jabar, Teknisi senior yang jatuh cinta lagi pada Operator di mesin yang ia pegang. Setelah beberapa tahun menduda, ini kali pertama dia jatuh cinta lagi. Operator baru itu namanya Clara masih muda dan cantik, tapi pemalu.

  Mungkin inilah jalan cinta Jabar yang mulus bak jalan tol. Ketika Jabar memberi tumpangan pada Clara untuk berteduh di rumahnya karena hujan yang lebat, beberapa orang tetangga sempat heran dan curiga. Namun, Jabar tidak kalah gertak, dia mengaku kalau Clara adalah istri barunya yang baru beberapa hari dinikahi.

  Apakah kebohongan Jabar akan terendus massa ataukah ini jalan cintanya untuk yang kedua kali naik pelaminan? Natikan kisah serunya di karya "Jerat Cinta Sang Teknisi".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1#PERNIKAHAN RAHASIA JABAR

#Operator Baru

Sekuel dari Novel Dijebak Nikah Paksa

NB; Bagi pembaca yang penasaran kisah Jabar sebelumnya, bisa langsung cus ke karya saya yang pertama "Dijebak Nikah Paksa". Nggak pun gak apa-apa sih.

  "Brugggghhhh ...."

  Tubuh ramping gadis itu terjerembab jatuh saat dia akan masuk pintu WC di sebuah pabrik elektronik kawasan Bodetabek. Dia meringis saat tangannya beradu langsung dengan tangan seseorang yang berpakaian Teknisi.

  "Hati-hati dong, Neng," tegur lelaki di hadapan gadis itu yang bertabrakan dengannya barusan, sembari mengulurkan tangan menawarkan bantuan.

  Gadis itu tidak menolak, dia bangkit dengan bantuan tangan pria tampan berkulit bersih di hadapannya. Ketika tubuhnya sudah berdiri sempurna, kedua pasang mata itu saling bertemu satu sama lain, pandangan saling mengunci. Tiba-tiba sebuah rasa muncul, menyelinap dalam dada masing-masing.

 "Gila, cakep banget," puji lelaki berbaju Teknisi, penuh kagum.

 "Ya ampun ganteng banget," kagumnya tersipu malu dengan memalingkan muka sepersekian detik.

  "Maaf, Bang, saya tadi tidak melihat ada Abang," ujarnya meminta maaf dengan malu-malu.

 "Tidak apa-apa Neng, masuklah mungpung WCnya kosong. Kamu mau buang hajat bukan?" Lelaki tampan itu berbasa-basi seperti sengaja ingin menahan gadis macankasen alias manis cantik kagak ngebosenin di hadapannya.

  "Iya, terimakasih Bang," ujar gadis itu seraya beranjak.

  "Awas, jangan salah masuk WC pria, ya, Neng!" peringat lelaki berbaju Teknisi Senior itu sembari melirik lama, menatap tubuh gadis yang baru dijumpainya itu sampai tubuhnya menghilang di balik pintu WC.

  "Benar-benar macankasen. Lalu dia ini siapa, perasaan baru lihat? Jangan-jangan Operator baru?" duganya seraya menerbitkan senyum di bibirnya.

 "Bar, ngapain lu di mari? Tuh mesin bunyi, kasihan si Ira mondar-mandir depan belakang," tegur seorang lelaki sebaya lelaki yang dipanggil Bar barusan.

  "Eh elu Di, Gua habis buang hajat, gua udah bilang sama Ira mau ke WC. Masa iya gua kagak bilang," dumel Jabar dengan wajah kesal merasa fantasinya tentang gadis yang baru masuk WC buyar, gara-gara teguran Hardi.

  "Ya sudah sana buruan, kasian Ira keder," peringat Hardi lagi merasa gedek.

  "Ah kampret lu, Di. Elu bantu kek Ira. Bukan ganggu gua yang baru saja ketemu bidadari," dumel Jabar pelan. Hardi menatap Jabar, heran. Untung saja Hardi tidak mendengar.

  Gadis itu menyudahi buang hajatnya di WC pabrik yang baru saja dia datangi. Lega rasanya setelah beberapa jam menahan buang air kecil di ruang meeting tadi. Sebagai calon Operator baru di perusahaan elektronik ini, gadis ber name tag Clara itu, diwajibkan menerima arahan dulu dari para seniornya yaitu Kak Vita, dia adalah Leader yang akan membawahi departemen SMT di perusahaan ini.

  Clara buru-buru keluar dan berjalan dengan cepat menuju ruang meeting kembali, menemui teman-teman seangkatannya dan Leader. Langkah Clara tidak luput dari tatapan Jabar yang kebetulan melihat gadis yang tadi tabrakan dengannya di depan WC. Karena untuk ke ruangan meeting, Clara harus melewati departemen SMT di mana Jabar berjibaku dengan pekerjaannya.

  "Wihhh, itu dia bidadari lewat, kira-kira dia departemen mana, ya? Tapi kenapa dia tidak berseragam?" herannya masih berputar-putar memikirkan gadis bernama Clara tadi.

  "Kampret, deh. Harusnya gua tadi tanya nama dia. Main ngobrol saja tanpa nanyain nama. Dasar kampret-kampret," dumelnya merutuki diri sendiri penuh sesal.

  "Bang Jabar, ngapain bengong? Jangan-jangan lihatin cewek tadi, ya? Gebet saja, deh, Bang. Kali saja dia masih gadis," kejut Ira mengagetkan Jabar yang memang sedang bengong.

  "Ihhhh, kamu ini Ra. Ngagetin Abang saja," kesalnya sembari menuju meja kerjanya lalu duduk melihat kertas report.

  "Habisnya, Abang bengong sambil lihat cewek tadi. Kalau naksir, ngomong dong, kejar dia. Siapa tahu jodoh. Hi hi," goda Ira diakhiri tawa. Jabar tidak menyahut lagi, dia kini mengisi laporan di kertas itu.

**

  Gadis bernama Clara itu masuk kembali ke dalam ruangan meeting. Seorang perempuan berusia sekitar 30 tahun, yang merupakan Leader di departemen SMT shift B, dan yang lainnya yang merupakan calon Operator, melempar tatap ke arah Clara.

  "Maaf Kak," ujar Clara meminta maaf, karena merasa ditunggu oleh yang lain.

  "Ok, duduklah. Sebentar lagi kita akan menuju mesin masing-masing, yang akan kalian tempati. Jadi mulai sekarang persiapkan diri kalian. Kalian akan bekerjasama dengan Operator lama maupun Teknisi di mesin masing-masing. Satu mesin ada dua Teknisi, kalian bekerja samalah secara solid dengan mereka. Jika kalian tidak paham akan mesin berikut trouble nya, maka kalian bisa bertanya pada Operator lama atau Teknisinya. Sampai di sini kalian paham?" jelas Kak Vita tegas.

  Semua calon Operator mengangguk, mereka paham atas penjelasan calon Leadernya.

  "Jangan lupa name tag kalian harus tetap berada di leher dan tidak boleh terbalik, sebab kalian mulai hari ini ada dalam masa training selama tiga bulan. Jadi, saya harap kalian tetap disiplin dan mematuhi peraturan perusahaan ini, terutama depertemen di mana kalian bernaung," peringat Kak Vita tidak bosan-bosan.

  "Siap Kak," kompak mereka menunjukan kesiapan. Akhirnya Kak Vita menyudahi meeting bersama calon Operatornya. Mereka digiring keluar menuju ruangan yang akan mereka tempati.

  Kak Vita diikuti calon Operator mesin di belakangnya, menuruni tangga, sebab departemen SMT berada di ruangan paling bawah pabrik ini.

  Hawa panas mulai terasa, ditimbulkan dari mesin-mesin yang kini suaranya mulai terdengar meraung sana sini. Mesin-mesin itu berjejer dari utara ke selatan, dan memanjang. Bunyi alarm bersahutan, menandakan mesin-mesin itu sedang beroperasi secara normal.

  Para calon Operator yang mengikuti Kak Vita, mendadak jantungnya berdebar ketika mendengar bunyi mesin bersahutan. Mereka merasa takut sebelum berperang.

  "Semoga aku bisa menjalankan pekerjaan baruku ini." Clara berdoa di dalam hati dengan perasaan was-was, yang lainpun sama. Mukanya berubah tegang.

**

  Sementara di mesin SMT line 10, Jabar dan Ira sebagai Operator, kini berjibaku dengan change model. Ira sibuk mengecek part ke dalam feeder. Sementara Jabar, sebagai Teknisi sibuk membuat program untuk model baru dibantu salah satu Teknisi mesin lain. Mereka bekerja sama dalam memprogram model baru dengan sangat hati-hati.

  Kak Vita dan beberapa calon Operator baru, mulai memasuki departemen SMT. Mesin-mesin SMT itu memang sudah kekurangan orang sejak Dara dan Nela juga yang lainnya memutuskan mengundurkan diri karena menikah. Kini mesin-mesin itu butuh partner baru, untuk menduduki posisi Operator mesin.

  "Jabar, aku meminta waktu sebentar," tegur Kak Vita pada Jabar yang sedang di depan komputer. Jabar menoleh dan terkejut, sebab melihat Kak Vita membawa rombongan di belakangnya.

  "Kenapa Vit?" heran Jabar mengerutkan kening, dengan mata yang awas.

  "Akan ada yang masuk calon Operator ke mesin 10 ini membersamai Ira. Aku mohon kerjasamanya, kamu atau Ira mohon bantu jika dia kurang paham dalam menjalankan mesin SMT ini. Kalian paham?" ucap Kak Vita kepada Jabar dan Ira.

  "Ok, siap," seru Jabar dan Ira kompak.

  "Clara, kamu masuk mesin ini. Saya harap kamu bisa diajak kerjasama oleh mereka. Silahkan maju dan berbaurlah dengan penghuni lama mesin ini," perintah Kak Vita menunjuk Clara.

  Clara keluar dari barisan dan menampakkan diri di depan Jabar dan Ira serta Hardi yang kebetulan membantu change model di mesin 10.

  "Gadis itu!" kejut Jabar dengan muka yang senang. Sementara Clara pun tidak kalah terkejut, mana kala dia kini harus bertemu kembali dengan seseorang yang tadi bertabrakan dengannya di depan WC.

  "Oh ternyata pria tadi itu seorang Teknisi di mesin 10," kejutnya dengan hati yang entah kenapa girang.

1
Noviyanti
Ceritanya menarik dan cukup menghibur, alurnya juga bagus. semangat terus authornya
Lina Zascia Amandia: Hehhe... mksh Kak Novi. Karya Kak Novi lebih bagus.
total 1 replies
Noviyanti
eh kok cepet amat udahannya, udah happy ending aja nih.
Lina Zascia Amandia: Iya Kak Nov. Soalnya udah kehilangan ide.
total 1 replies
Noviyanti
syukurlah hardi sadar diri
Teteh Lia
ikut senang untuk kebahagiaan semuanya.
Lina Zascia Amandia: Terimakasih Teh kehadirannya...
total 1 replies
Teteh Lia
ya kan bang... ada yang ngarep lho. ngapain jadi pebinor. ok
Teteh Lia
begitu donk bang Hardi. jangan bermusuhan
Nasir
Bagus, ceritanya pendek gak bertele2.
Teteh Lia
padahal Clara nya juga ga pernah ngerespon bang Hardi kan ya.
Lina Zascia Amandia: Nggak kayaknya Kak...
total 1 replies
Teteh Lia
lagian si Hardi. Maruk banget... udah punya cewe, malah ngincer cewe lain juga.
Noviyanti
hehe kasian si hardi itu
Noviyanti
ya dia udah nikah cuma belom pesta doang di
Noviyanti
wah apa orang itu si hardi ya?
Lina Zascia Amandia: Mungkin..
total 1 replies
Teteh Lia
malah kena skak balik. wkwk
Lina Zascia Amandia: Mksh Teh...
total 1 replies
Teteh Lia
malu ga tuh. udah ngata-ngatain. eh salah ...🤭
Teteh Lia
mereka udah nikah. kali. yang ada elu yang bakal malu.
Noviyanti
hore jeboll juga
Lina Zascia Amandia: Wkwkkwk
total 1 replies
Noviyanti
persiapannya sungguh sangat matang ya, baru pulang jabar maen hajar aja
Noviyanti
wah bisa jadi
Lina Zascia Amandia: Hehheheeh
total 1 replies
Noviyanti
bukan naksir lagi, tapi udah jadi bini bang
Ihda Rozi
lanjut
Lina Zascia Amandia: Ok....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!