NovelToon NovelToon
Pegawal Pribadi

Pegawal Pribadi

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Kaya Raya
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Penama

seorang murid SMA biasa yang belajar seni bela diri dari seorang pria tua yang sebenarnya pembunuh bayaran terbaik di dunia.misi barunya adalah pergi ke sekolah untuk melindungi seorang gadis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

Muchen dan Andi tiba di toilet pria kemudian Muchen melompat dan memanjat dinding dan berhasil masuk ke dalam toilet wanita. Sementara itu Clara yang baru saja membuka pintu toilet kecilnya dan seketika dia melihat Muchen lompat dari dinding, dia baru saja mau berteriak tapi dengan cepat Muchen menutup mulutnya, "Jangan berteriak ada orang yang mau mengintip mu"

Wajah Clara tampak ketakutan, dalam hatinya berkata bukankah kamu orangnya? Dia semakin takut ketika melihat Muchen menutup pintu. Lalu Clara menatap Muchen dengan marah tapi Muchen tidak peduli. Dia kemudian membuka hal yang membuat Clara sangat terkejut. Muchen membuka resleting celananya. Melihat hal itu wajah Clara jadi pucat.

Lukas mulai berjalan ke dalam toilet wanita seluruh tubuhnya mulai panas memikirkan tubuh indah Clara. Tapi dia tidak tahu di mana tepatnya Clara berada.

Ketika dia mulai mencari dia mendengar suara lenguhan. Lukas yang mendengar langsung menyadari bahwa suara itu adalah suara Clara. Rasa kaget dan senang pun melonjak di dalam hatinya.

"Krek" Saat itu dia melihat pintu sedikit terbuka. Wajah Lukas langsung berubah menjadi marah, "Sial dia lupa menutup pintu" .

Lukas mendekati pintu yang terbuka itu dengan perlahan dia ingin mengintipnya.

Ketika Lukas berjalan ke pintu dan mencoba mengintip ke dalam tiba-tiba pancuran air muncul membasahi wajahnya, "Ah!" Teriak Lukas kaget, dia langsung menghindar tapi wajah dan kepalanya sudah basah kuyup.

Seketika dia melihat Muchen keluar dari ruangan kecil tadi. Lukas dengan marah berkata, "kamu.. Apa kamu yang melakukannya"

"Tentu saja aku yang melakukannya!" Ucap Muchen dengan senyum sinis kepada Lukas sambil menarik resleting celananya yang sengaja dia buka tadi.

"Kamu!" Lukas merasakan amarah yang tinggi tapi kemudian dia berpikir Besok Muchen akan cacat jadi sekarang tidak perlu ada konflik dengannya.

"Hehe, ternyata kamu. Muchen sebenarnya begini sepertinya aku salah masuk toilet, kalau begitu aku pergi dulu yah !" Ucap Lukas dengan tergesa-gesa keluar

"Memang dia" Muchen dapat melihat niat buruk di mata Lukas. Dan Muchen tahu pasti Lukas yang memerintahkan Hendri untuk melukai dirinya. Tapi justru tidak di sangka tugas itu malah di dapat oleh pria tua yang sudah di anggap Muchen sebagai gurunya.

" Muchen kenapa kamu masih belum keluar" Clara melihat Muchen dari dalam ruangan kecil, wajahnya tersipu malu saat mengingat Muchen yang membuka kancing resleting celananya dan sekarang dia tahu Muchen tidak ingin melecehkannya tapi melainkan menyelamatkannya dari Lukas.

" Oh, oke kamu lanjut saja, aku akan keluar" ucap Muchen terseyum sambil berjalan keluar

"Ketua" Hendri terkejut melihat wajah dan kepala Lukas yang sudah basah kuyup, " Ketua kamu sudah bermain dengan Clara?" Tanya Hendri dengan senyum nakal.

"Apanya yang main! ayo temani aku mandi di toilet umum" Pinta Lukas dengan suara yang keras

Tepat pada Hendri melihat Muchen keluar dari dalam toilet wanita dia langsung mengerti keadaannya. Lukas terkena jebakan Muchen.

Hendri dengan cepat berjalan di samping Lukas kemudian berkata, " Ketua kamu tenang saja kebahagiaan Muchen akan segera berakhir."

"Sial aku malu sekali, Orang yang kamu suruh jangan sampai membuatku malu juga." Ucap Lukas dengan nada kesal .

" Tidak. tidak ketua orang yang aku suruh adalah seorang master tingkat tinggi, hanya perlu satu tangan saja dia sudah bisa melumpuhkan Muchen" Ucap Hendri dengan yakin.

Lukas mengangguk kebenciannya terhadap Muchen sudah mencapai titik tertinggi.

Saat melihat Muchen keluar Andi langsung menghampiri Muchen dan berkata, "Haha, Muchen aku sudah melihat semuanya"

"Bagaimana bisa kamu melihatnya" Tanya Muchen bingung karena tadi Andi tidak melompat dinding bersamanya.

" Hehe, Muchen kamu tidak tahu yah di dalam toilet pria ada lubang kecil yang bisa di gunakan untuk melihat segala sesuatu yang terjadi di toilet wanita" Jawab Andi terseyum nakal.

"...." Muchen terdiam, Ini sama seperti dirinya. dalam hatinya berkata siswa sekarang benar-benar sudah gila

"Sudah mau mulai kelas, ayo kita kembali" ucap Muchen

"Oke" Jawab Hendri kemudian dia berkata lagi " Muchen tadi rencanamu cukup bagus"

"Oh hehe" Muchen Megerti apa yang di maksud oleh Andi dia tersenyum tipis sambil berkata, " Sayangnya aku masih perjaka"

"Eh, tidak mungkin" Setelah mendengar perkataan Muchen Andi sangat terkejut. Melihat dari popularitas Muchen baik di dalam maupun di luar sekolah, Andi tidak habis pikir.

"Aku tidak bohong" Ucap Muchen sambil tersenyum

"Hmm, aku tidak tahu wanita mana yang akan mendapatkan keperjakaanmu nanti, dia pasti sangat bahagia" Ucap Andi

Saat pulang sekolah Andi langsung menghampiri Muchen sambil berkata, " Setelah pulang sekolah kamu ada kegiatan apa?"

"Tidak ada aku mau pulang belajar" Ucap Muchen

" Oh, Muchen lihat bukankah itu lili sepertinya dia sedang berjalan ke arah kita" Ucap Andi dengan penuh semangat

Muchen tertegun kemudian dia mendongakan kepalanya dan melihat lili yang sedang berjalan ke arah mereka.

Saat lili sudah sampai di depan Muchen dan Andi dia tersenyum lembut dan berkata, " Terima kasih karena kalian sudah meminjamkan aku uang, aku ingin mengajak kalian untuk makan"

Muchen dan Andi saling bertatapan sedangkan Sarah yang berdiri di dekat mereka juga terkejut.

"Andi, hari ini kamu sudah janji akan pulang dan belajar bersama aku , kamu sudah lupa yah? " Ucap Sarah kemudian Manarik sudut baju Andi

" Hah! Sejak kapan aku berjanji padamu, ..oh aku ingat sekarang?" Andi baru Megerti maksud Sarah dia ingin Muchen dan lili berduaan, " Hehe, Muchen kamu dan lili pergi makan berdua saja, aku dan Sarah pergi dulu yah" Ucap Andi lalu dia merangkul Sarah dan pergi dari sana.

"Andi ini !" Muchen bergumam.lalu dia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah lili lalu berkata, " Aku menerima ucapan terima kasihmu tapi tidak perlu traktir makan"

"Tidak, kalau tidak ada kalian aku tidak tahu harus bagaimana lagi, jadi aku harus traktir kalian makan" Ucap lili dengan wajah yang memerah. Sebelumnya dia memang hampir tidak pernah berbicara dengan pria mana pun, apa lagi mentraktir mereka pria makan.

"Eh!" Muchen terkejut. Awalnya dia hanya ingin membantu lili menghemat uangnya. Tapi tampaknya sulit untuk menolak kebaikan lili, "Ya, Baiklah tapi kita hanya makan santai saja"

"Ya, kalau kamu mau makan mewah saat ini aku juga tidak punya uang untuk mentraktirmu. Kita pergi ke warung dekat sekolah saja" Ucap Lili dengan malu

" Baik" Muchen menganggukkan kepalanya. Rata-rata murid di sekolah masih mampu untuk makan di sana jadi Muchen tidak menolaknya.

Lili juga sudah merencanakannya , dia hanya memiliki uang 400 ribu. Awalnya dia berencana untuk mentraktir Muchen, Andi dan Sarah makan tapi ternyata mereka berdua tidak bisa ikut jadi dia hanya mentraktir Muchen saja.

"Oh iya aku sudah menarik uangnya, ini kartu kamu dan ini untukmu" sambil berjalan lili mengulurkan tangannya dan memberikan dua benda kepada Muchen, sebuah kartu dan botol kecil berwarna putih.

"Apa ini?" Muchen menatap botol kecil itu dengan bingung

" Ini !" Lili bingung dia tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Dia tidak tahu apakah harus menceritakan rahasia keluarganya kepada Muchen tapi yang jelas dia percaya Muchen bukan orang yang mudah membocorkan rahasia.

"Aku akan menceritakan rahasia keluarga, tapi bisakah kamu membantu aku menjaga rahasia ini?" Ucap lili kepada Muchen dengan senyum lembut.

Muchen mengangguk " Baiklah"

Lili kemudian melihat sekitarnya saat di rasa tidak ada yang akan mendengar ceritanya dia mulai berkata, " Sebenarnya ayahku adalah seorang perampok kuburan"

"Ha !" Muchen merasa terkejut

"Hmm,Iya awalnya ayahku hanya pekerja biasa. Setahun yang lalu dia bertemu dengan seorang pria tua yang ternyata seorang perampok kuburan. Ayahku yang mendengar kalau jadi perampok kuburan bisa mendapatkan lebih banyak uang jadi dia ikut bersama pria tua itu untuk merampok kuburan. Namun saat pertama kali merampok makan besar bersama pria tua itu ayahku terkena racun mayat dan tidak sadarkan diri. Dan untuk menebus kesalahan pria tua itu dia memberikan ini kepada keluarga kami tapi kami tidak tahu bagaimana cara membukanya dan kami juga tidak berani menjualnya. Di rumah ini hanya menjadi pajangan saja, anggap saja ini sebagai hadiah untukmu " Ucap lili kepada Muchen, sebenarnya lili masih menyimpan rahasia besar di dalam hatinya.

Muchen melihat botol giok yang berkilau di tangannya yang tampak sangat berharga, kemudian dia memutar botol giok itu dan memang dia juga tidak tahu bagaimana cara membukanya.

"Cepat simpan itu jangan sampai ada yang melihatnya" Ucap lili mengingatkan

"Oh, baik" Dengan cepat Muchen menyimpan botol itu ke dalam sakunya, lalu dia memandang lili kemudian berkata, " Bagaimana kondisi ayahmu sekarang?"

Pikirkan saja terkena racun mayat, seberapa parah itu.

Dengan ekspresi senduh lili berkata, "Dokter sama sekali tidak bisa mengindentifikasi racun apa yang menyerang ayahku. Mereka hanya bisa menggunakan satu jenis obat untuk mengendalikan racun itu dan memperpanjang umur ayahku. ayahku hanya bisa makan obat satu bulan sekali, besok aku dan ibuku akan pergi ke rumah sakit untuk mengambil obat. Namun obat itu sangat mahal, untuk mengobati penyakit ayahku kami sudah menghabiskan semua harta benda dan kami memiliki hutang dimana-mana"

"Bisa di bayangkan" Muchen mengangguk. coba pikirkan sebulan enam puluh juta , kalau setahun berapa? Bagi keluarga biasa itu adalah pengeluaran yang sangat besar.

"Pria tua itu tidak membantu kalian lagi?" Tanya Muchen

"Waktu itu setelah ayahku di bawah pulang dan memberikan kami botol yang tadi dia sudah tidak pernah muncul lagi, mungkin dia juga sudah mati di makam besar, siapa yang tahu?" Ucap lili dengan nada yang sedikit benci. Tentu benci kalau bukan karena pria tua itu keluarga kecil dengan berisikan tiga orang itu akan hidup damai dan harmonis, mereka tidak akan mengalami penderitaan dan perjuangan.

Sesaat kemudian mereka sudah tiba di depan warung kemudian mereka berdua masuk ke dalam warung.

"Hari ini aku yang traktir jadi kamu bisa pesan apa saja " Ucap lili dengan senyum manis.

"Oke baik" kemudian Muchen mengambil menu dan mulai memesan sambal terong, ayam goreng dan bihun tauge, "Cukup itu saja yang aku pesan !"

Lili yang melihat Muchen hanya memesan tiga menu yang harganya pun tidak terlalu mahal. Meski pun bagi lili ini sudah termasuk mewah tapi ini adalah traktiran dan lili tahu Muchen ingin lili menghemat uangnya. Di dalam hatinya lili sangat terharu akan sikap Muchen.

"Bu, tambahkan satu ikan bakar lagi yah?" Ucap lili kepada pemilik warung

"Iya, baik tunggu sebentar, makanan akan di sajikan sebentar lagi" Ucap Ibu pemilik warung dan senyum ke arah Muchen dan lili.

Muchen yang mendengar perkataan lili sontak langsung menatap lili sambil tersenyum, total harga ke-tiga menu yang dia pesan tadi harganya tidak semahal ikan bakar yang di pesan lili.

Beberapa saat kemudian makanan yang di pesan mereka datang dengan cepat , kemudian mereka makan dengan khidmat sambil bercerita. Dan setelah selesai makan Lili langsung pergi membayar tagihan makanan mereka.

Setelah membayar mereka berdua keluar dari warung, kemudian Muchen menatap lili sambil berkata, " Sudah sore, aku antar kamu pulang ya?"

"Eh, tidak perlu aku masih harus membeli beberapa barang dulu sebelum pulang" Ucap lili dengan wajah memerah. tidak mungkinkan dia memberitahu Muchen barang apa yang akan di beli.

Muchen mengangguk kemudian berkata ," Baiklah, bisa kah kamu mencatat nomor teleponku, kita harus saling menjaga komunikasi kan?"

"Eh! Hpku rusak dan dalam waktu dekat ini aku mungkin tidak akan memperbaikinya jadi bagaimana kalau aku memberikan nomor telpon rumahku saja padamu" Ucap lili dengan senyum manis sambil melihat ke arah Muchen

Muchen mengangguk dan mencatat nomor telepon rumah lili, setelah mencatat. Muchen kemudian berpamitan kepada lili dan langsung pulang ke rumah.

Setelah sampai di rumah dia langsung mempelajari botol giok kecil yang berikan lili tadi. Bagaimana pun juga ini adalah barang dari perampokan makam besar. Saat Muchen menggoyangkan botol itu dia bisa melihat ada sesuatu di dalamnya tapi dia tidak bisa membukanya, Hal ini membuat Muchen frustasi, kemudian dia langsung mengambil palu besi yang ada di rumah dan mencoba untuk menghancurkannya tapi botol itu tidak retak sama sekali. Bisa di bilang botol itu lebih keras dari berlian.

"Hah, pasti ada cara yang lebih mudah untuk membuka botol ini tapi apa itu?" Muchen memegang botol itu dan kemudian dia berpikir dengan cermat.Dia memikirkannya semalaman bahkan Muchen sampai ketiduran di depan komputer tapi tidak mendapatkan hasil apa pun.

Ke esokan paginya Muchen bangun dengan terburu-buru kemudian masuk ke dalam kamar mandi. Setelah Muchen sudah siap dengan seragam sekolahnya dia keluar kamar dan melihat Laura yang sedang buru-buru pergi.

"Kak Laura kenapa buru-buru sekali,apa kamu tidak sarapan dulu?" Tanya Muchen

"hei, hei bocah nakal aku bangun terlambat dan sudah mau Jam kerja jadi aku tidak bisa sarapan di rumah ya!" Jawab Laura sambil berjalan keluar rumah.

Pada saat itu Risa yang baru keluar dari arah dapur melihat ke arah luar kemudian dia mendekati Muchen dan berkata, "Kakakmu Laura sudah berangkat"

"Iya Bu, hari ini kak Laura bangun terlambat jadi dia tidak bisa sarapan di rumah"Muchen menjelaskan

"Oh, baiklah. cepat makan sebentar lagi kamu juga harus berangkat ke sekolah" Ucap Risa dengan senyum lembut

"Iyah Bu" Muchen mengangguk dan berjalan ke arah meja makan.

1
Candra Apih
hebat abis operasi bisa langsung pulang
StAr 1086
coaa ngikuti dulu
Teddy Aktadi
Luar biasa
Anthy: trima kasih sudh di bca
total 1 replies
Sara la pulga
Kebayang terus!
Anthy
terima kasih sudah di baca
Anthy: terima kasih
S. M yanie: semangat...
total 2 replies
Taro
Langsung kebawa suasana.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!