NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Suami Orang

Terjerat Pesona Suami Orang

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Terlarang / Romansa / POV Pelakor / Pihak Ketiga
Popularitas:34.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Kebohongan yang diciptakan oleh Karin membawanya terjebak dalam sebuah hubungan cinta terlarang bersama seorang pria beristri.

Alvaro adalah sosok pria yang Karin perkenalkan sebagai kekasih dihadapan papa dan tantenya demi menghindari rencana perjodohan.

"Memperkenalkan orang asing tanpa melihat-lihat dulu latar belakangnya, apa kamu tau apa akibatnya?"_ Alvaro

"Aku tidak peduli. Aku lihat kamu tampan dan mapan. Itu sudah cukup membuat keluargaku percaya dan tutup mulut."_ Karin

Cinta yang tak seharusnya itu apakah akan tetap bertahan atau pada akhirnya Karin akan memilih perjodohan yang sudah disiapkan oleh keluarganya?

"Cinta? Cinta seperti apa yang kamu maksud, Al? Jika disetiap malam-malammu ada dia sebagai penghangat ranjang dan teman tidurmu!"_ Karin.

Ikuti kisahnya dan mohon dukungannya! Salam dunia perhaluan 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 : TPSO

Maya menarik tangannya dari genggaman tangan Alvaro. Dia mencoba mencerna kembali ucapan Alvaro baik-baik, berharap pendengarannya tadi sedang bermasalah.

Maya berpura-pura tertawa. "Kamu pasti sedang bercanda kan, sayang?"

Maya merasa sangat yakin jika Alvaro sangat mencintainya. Suaminya itu tidak mungkin mengkhianati dirinya dan tergoda dengan wanita lain. Alvaro adalah sosok pria yang setia dan tidak mudah tergoda apalagi sampai jatuh cinta dengan seorang wanita.

Alvaro menggelengkan kepalanya dengan mata berkaca-kaca. "Tidak, May. Aku serius. Aku jatuh cinta pada wanita lain."

Senyum diwajah Maya kembali memudar, dia merasakan dirinya seperti diterjang gelombang tsunami yang sangat dahsyat. Tubuhnya bergetar hebat dan dia hampir saja kehilangan keseimbangan.

"Tidak, Al. Kamu hanya mencintai aku, tidak mungkin kamu mengkhianati aku." Maya menggeleng tak percaya, butiran air mata menetes dari kedua bola mata indahnya.

"Maafkan aku, May. Tapi aku mencintainya, aku tidak bisa kehilangan dia." Alvaro masih tidak bergeming dari tempatnya, dia sudah siap mendengar dan melihat kemarahan Maya untuknya. Dirinya memang tidak pantas untuk dimaafkan.

Maya mencengkram kuat jaket yang dipakai oleh Alvaro. Dengan nafas menggebu-gebu dia mengguncang tubuh suaminya.

"Al! Kamu hanya mencintai aku, kamu tidak boleh mencintai wanita lain." Maya menatap wajah Alvaro dengan lekat, berharap yang dia dengar hanyalah sebuah kebohongan semata.

Alvaro tidak menjawab ucapan Maya, dia tidak ingin terus-terusan membohongi Maya.

Maya menggeleng-gelengkan kepalanya, pegangan tangannya semakin melemah saat melihat Alvaro hanya diam menangis dan tidak menjawab ucapannya. Rupanya Alvaro memang sedang tidak membohonginya, suaminya itu benar-benar serius dengan ucapannya.

"Maafkan aku, May. Tapi aku tidak bisa hidup bersamamu lagi. Aku tidak bisa kehilangan dia, aku sangat mencintainya," sepanjang perjalanan pulang tadi, Alvaro sudah memikirkan baik-baik tentang keputusannya untuk memilih salah satu dari dua wanita-nya. Meskipun akan ada hati yang terluka, Alvaro tidak ingin serakah dengan memiliki keduanya.

"Apa maksud kamu, Al? Kamu ingin menceraikan aku?" Maya tersenyum getir. "Kamu lebih memilih wanita ja-lang itu ketimbang diriku, Al!!!"

Maya nampak marah sekali, dia kembali mencengkram kuat jaket Alvaro dan menatap nanar wajah yang sudah dua tahun lebih ini mengisi hati dan hari-harinya.

"Kenapa harus dia yang kamu pilih, Al? Kenapa bukan aku, hah!!" Maya merasa tidak terima jika Alvaro lebih memilih wanita lain ketimbang dirinya.

"Maafkan aku, May. Aku hanya tidak ingin menyakiti kamu lebih jauh lagi. Maaf..." Alvaro menurunkan tangan Maya dari jaketnya, dia berjalan mundur beberapa langkah. "

Alvaro tidak ingin menyakiti Maya lebih jauh lagi, karena pada kenyataannya dia tidak bisa melupakan Karin dengan begitu saja. Alvaro telah memantapkan hatinya untuk memilih Karin, dia tidak bisa hidup tanpa wanita itu.

"Alvaro!! Alvaro....!!!" Teriak Maya saat melihat Alvaro meninggalkan ruangan apartemen, namun teriakkan itu tidak dihiraukan oleh Alvaro.

"Aaarrggghhhh..!!!"

Maya meraih vas bunga dari atas rak meja dan melemparkannya ke arah tembok.

Prangg....

Maya merasa hatinya hancur berkeping-keping, sama seperti vas yang pecah itu. Dia merasa sangat bodoh karena selalu mengira jika Alvaro tidak akan pernah mengkhianati dirinya.

Maya tidak pernah menduga jika kesibukannya dengan dirinya sendiri ternyata telah membuka celah untuk wanita lain masuk ke dalam hubungan rumah tangganya dengan Alvaro. Dia merasa tidak terima jika wanita lain itu yang lebih berhak memiliki Alvaro.

Maya mengepalkan tangannya dengan kuat, sorot matanya menatap tajam lurus kedepan.

"Aku tidak terima, akan aku buat pelajaran terhadap wanita ja-lang itu!!"

...🔥🔥🔥🔥🔥...

Setelah keluar dari ruangan apartemennya, Alvaro memilih untuk menginap di hotel milik keluarga Adelard. Saat ini dia sedang duduk di sofa dengan wajah yang sudah nampak kusut, matanya yang sayu dan penampilannya yang sedikit berantakan. Bahkan Alvaro mengabaikan luka lebam diwajahnya dan tidak berniat untuk mengobatinya.

Keputusannya untuk memilih Karin dan meninggalkan Maya pasti menorehkan luka yang sangat dalam dihati Maya. Namun saat ini Alvaro benar-benar sudah tergila-gila pada Karin dan tidak bisa membiarkan wanita-nya itu pergi dari hidupnya. Dia juga tidak ingin egois dengan tetap mempertahankan keduanya.

"Maafkan aku, May. Maaf...." Gumam Alvaro menangis tergugu dengan wajah tertunduk.

Sekilas bayangan percintaannya dan kebersamaannya dengan Karin kembali berputar di benak Alvaro. Alvaro segera mengambil ponselnya dari atas meja dan mencoba menelfon Karin.

"Halo Al...." Terdengar suara Karin dari seberang sana.

"Karin, aku merindukan kamu," ucap Alvaro dengan suara seraknya.

"Kamu menangis Al??" Suara Karin terdengar khawatir.

"Aku merindukanmu, Karin. Jangan pernah pergi dariku, Rin. Jangan pernah meninggalkan aku." Alvaro menutup sambungan telefonnya setelah mengatakan itu, dia meletakkan kembali ponselnya diatas meja. Dengan menyangka kedua sikunya diatas paha dia membenamkan wajahnya di kedua telapak tangannya sambil menangis tergugu.

Telefon Alvaro kembali berdering, ada panggilan masuk dari Karin kembali. Karin pasti sangat khawatir karena Alvaro tiba-tiba memutus sambungan telefonnya. Namun Alvaro memilih untuk mengabaikannya, saat ini dia sedang ingin sendiri untuk menenangkan hati dan pikirannya atas keputusan besar yang telah dia ambil.

...🔥🔥🔥🔥🔥...

Pagi ini Ardi sudah nampak rapi. Dia dan Lidia berniat untuk menjenguk Karin dirumah Dhea, sekaligus untuk mengajak Karin pulang. Ardi merasa sangat khawatir saat kemarin bos putrinya datang dan mengatakan jika Karin sedang sakit. Lidia sudah mencoba menghubungi Karin dan Dhea, namun tidak ada satupun yang mengangkat telefon maupun membalas pesan Lidia.

"Ayo cepat, Lid. Mas sudah siap ini," teriak Ardi dari ruangan depan.

"Iya bentar lagi, mas!" Jawab Lidia keras dari dalam kamarnya, saat ini dia sedang mematut dirinya didepan cermin.

Setelah selesai memoles wajahnya, Lidia berjalan keluar untuk menemui sang kakak.

"Sudah siap mas?" Tanya Lidia sambil berjalan mendekat ke arah Ardi.

"Mas sudah siap dari tadi, kamu yang dandanannya kelamaan. Kita kan mau jenguk sekalian jemput Karin, bukan mau jalan-jalan, ngapain kamu pakai dandan-dandan segala," protes Ardi saat melihat penampilan adiknya yang lebih mirip seperti biduan dangdut.

Sebenarnya Ardi tidak pernah melarang sang adik untuk dekat bahkan membangun rumah tangga kembali dengan seorang pria, namun Lidia sudah tidak berniat untuk menikah lagi dengan alasan ingin menjaga Karin karena dia sangat menyayangi keponakannya itu. Lidia sudah tidak ingin gagal untuk ketiga kalinya, dia sudah lebih nyaman dengan kesendiriannya.

Tok... Tok... Tok...

Terdengar suara pintu rumah diketuk oleh seseorang, Ardi dan Lidia saling menoleh heran.

"Siapa yang bertamu pagi-pagi begini? Apa mungkin itu Karin yang pulang?" Ardi berjalan kearah pintu dengan diikuti oleh Lidia dibelakangnya.

Ardi membuka pintu rumahnya, dia dan Lidia dibuat terkejut dengan sosok yang sedang berdiri dihadapan mereka sekarang.

...🔥🔥🔥🔥🔥...

1
Rona Risa
eaaaa biggy biggy boss dataaang 🤪🤪🤪🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️
Rona Risa
nggak yakin bisa tahan lama sikap begini 🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️
Rona Risa
semoga bahagia terus deh kalian 🥰🥰🥰
Rona Risa
wah wah rumit benar isi hatimu may 🤧🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️
Rona Risa
bagus. akhirnya cerai. *ehh 🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️
Rona Risa
elvano ini... apa tujuannya sebenarnya? ke bandung? surabaya? 🤔🤣🤣🤣🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️
Rona Risa
di atas bos masih ada boss 😎😎😎
Rona Risa
keadilan sosial bagi buaya-buaya lepas kandang 🤧🤣🤣🤣
Rona Risa
hajar vid hajaar 🔥🔥🔥🔥
Rona Risa
aneh. kenapa?
Rona Risa
dosa terindah dong 😭😭😭
Rona Risa
al. el. dul-nya mana? 🤧😆😆😆
F.T Zira
🌹 buat ka author aja deh... 🤭🤭
Zhu Yun: Terimakasih kakak untuk giftnya 🙏🥰
total 1 replies
F.T Zira
siapa lagi itu😳😳😳😳..
bukan Maya yg balas nyosor kan😳😳
Zhu Yun: Nanti Maya nagih goyang ranjang lagi 🤣🤣🤣
total 1 replies
F.T Zira
cerikanlah saja cintaku....🤸‍♂️🤸‍♂️🤸‍♂️🤸‍♂️
F.T Zira
nagih malah.. oas pamit aja minta jatah lagi🤭🤭🤭🤭
F.T Zira: 😆😆😆😆😆
Zhu Yun: masih kurang.. pengen diulang 🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
F.T Zira
tante yg bijak... sayang gak nikah lagi. jadi adonanya gak berbentuk🫢🫢🫢🫢
Zhu Yun: Udah gak minat Nikah si Tante 😆😆😆
total 1 replies
F.T Zira
dia dapet jatah ngadon terbanyak di bandigkan istri nya😆😆😆😆✌️✌️✌️✌️✌️✌️✌️✌️✌️
Zhu Yun: 😆😆😆😆😆
total 1 replies
F.T Zira
mana gagal ngadon lagi si Karin✌️✌️✌️✌️
F.T Zira
Karin bisa merasakannyaa😓
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!