Armeel Khayrunnisak Yahya, seorang gadis yang memiliki sifat lemah lembut ini, suatu hari dijodohkan orang tuanya dengan anak sahabat ortunya.
Karena tidak ingin mengecewakan orang tua,dengan lapang dada ia menerima pernikahan tersebut, mungkin inilah takdirnya.
___
Arzeel Ghaziullah Al-Ashraf, suatu hari ia harus menelan kenyataan pahit saat seseorang yang begitu ia cintai meninggal dunia karena kecelakaan maut yang menimpanya.
Sejak kepergian sang Tunangan, ia tidak pernah lagi dekat dengan perempuan, seolah ia menutup semua pintu hati untuk orang lain masuk.
Pada suatu hari ia malah dijodohkan orang tuanya dengan gadis yang sama sekali tidak ia kenal.
Meski awalnya sempat menolak pada akhirnya menerima atas paksaan orang tuanya.
Kehidupan yang awalnya berjalan normal, pada akhirnya malah membawa Armeel pada kejahatan orang orang yang terobsesi karena CINTA.
Dan beberapa faktapun terungkap berjalannya waktu.
So, tetap stay tune!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yurnalis Lidar0306, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter-01 [REVISI]
...W E L C O M E...
...di story ®LOVE ME! Please! by Yurnalis lidar0306...
...Selamat menikmati...
...Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, karakter, alur cerita murni dari hasil pemikiran sendiri....
...jangan lupa di like, komen dan vote...
...•...
...•...
...•...
...•...
...•...
Seorang pria bertubuh tegap dangan tinggi badan hampir mencapai 180cm menggunakan pakaian Formal menyeret koper kecil miliknya dengan tangan kiri sedangkan tangan lainnya sedang mengotak atik benda pipih miliknya....
Juga sepasang kaca mata hitam bertengger manis dihidung mancungnya.
Dengan langkah tegap pria itu menyusuri lobby bandara Internasional negara I.
"Tuan!" pria yang dipanggil itu segera meluruskan pandangannya kedepan,disana dibalik pagar pembatas pria itu melihat seorang lelaki yang menggunakan pakain formal serba hitam sedang melambaikan kearahnya.
Arzeel mendekat kearah pria itu,
Dia adalah Gion asisten pribadinya.
"Langsung pulang ke apartemen Tuan?"tanya Gion mengambil alih koper dari tangan pria itu.
Keduanya berjalan keluar bandara,"Iya, apa kamar ku sudah dibereskan?"Tanya Arzeel seraya berjalan menuju parkiran.
"Sudah Tuan,semuanya sudah beres!"jawab Gion, kemudian mengikuti langkah Taunnya itu.
Beberapa menit kemudian, kedua sampai didepan apartemen, Arzeel segera masuk bermaksud untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah setelah beberapa jam melakukan penerbangan.
Arzeel menjatuhkan dirinya diatas sofa ruang tamu"Taun,tadi Nona Ayra mengatakan jika anda sudah disini Nona berpesan agar Taun mengabarinya!"ujar Gion.
Arzeel mengangguk"Iya, siapkan air mandi untukku!"ucapnya, Gion pun mengangguk, kemudian dirinya langsung menaiki anak tangga menuju kamar tuannya sambil menyeret koper itu.
Setelah kepergian Gion, Arzeel mencari kontak seseorang di ponselnya kemudian menghubunginya hingga suara sambungan berbuyi.
Sedangkan ditempat lain,seorang perempuan menggunakan drees selutut dengan rambut yang tergerai indah yang sedang menyetir itu menoleh kesamping saat ponselnya berdering, tak lama senyum manis terbit dibibirnya saat nama seseorang muncul dilayar ponsel miliknya.
Tanpa menunggu perempuan itu segera menggeser ikon berwarna hijau tersebut,"Hallo sayang!"ujar perempuan itu.
Arzeel yang mendengar suara perempuan itu lelah yang tadi ia rasakan seketika hilang menguar begitu saja"Hallo sayang lagi dimana?"tanyanya dengan suara lembut berbeda dengan saat tadi ia berbicara dengan Gion.
"Aku masih dijalan, baru saja pulang dari kantor Ayah, sebentar lagi sampek dirumah kok!"jawab perempuan yang bernama Ayra itu.
Mendengar itu entah kenapa mendadak perasaan Arzeel menjadi gusar,dan lagi hari semakin sore,tapi dengan cepat ia mengenyah pikirannya itu,"Yasudah kamu hati hati dijalan ya, aku merindukan mu sayang!"ujar Arzeel sedikit cemas.
Gadis disebrang sana terkekeh,"Iya iya, aku akan hati hati, aku juga rindu banget sama kamu, pokoknya nanti malam kita ketemu oke!"ucapnya dengan lembut.
Arzeel tersenyum,"Oke,yasudah kalau gitu aku matiin ya, hati hati nyetirnya jangan ngebut!" peringat Arzeel sekali lagi.
"Siap Boss!"
Arzeel tertawa pelan mendengar itu,"Yasudah aku matiin,bye!"
" Bye!"setelah nya sambungan itu segera terputus.
Ayra tersenyum, tak sengaja matanya menatap sebuah foto paranoid yang ada di dompetnya yang sedang terbuka itu.
Foto itu diambil saat dirinya sedang kencan dengan Arzeel disebuah pantai, dan disana mereka menyewa jasa tukang foto untuk mengabadikan momen mereka.
Mengingat itu Ayra kembali tersenyum, karena saking fokusnya dengan pikirannya, tiba tiba sebuah motor lewat didepan mobilnya, Ayra tersentak dan dengan cepat dapat mengelak namun na'as dari arah depan sebuah truk melaju dengan kecepatan tinggi dan..
Braaakkk!!!!
Kecelakaan pun tak dapat dihindari lagi.
...•••••...
Malam Hari
Gion yang baru saja keluar dari dapur ia mendapatkan Taun mudanya yang sedang mondar mandir dengan cemas depan jendela yang terbuat dari kaca transparan tersebut.
"Taun, apa yang membuat anda cemas?"tanyanya, tidak biasanya ia melihat Tuannya secemas ini.
"Aku lagi menunggu Ayra, tapi udah jam sepuluh lewat tapi dia belum juga menghubungiku !"jawab pria itu tanpa menatap Gion.
Entah kenapa sedari tadi sore perasaan mulai tidak enak,ia merasa cemas dan khawatir secara bersamaan.
"Mungkin dijalan macet Taun, saya yakin sebentar lagi Nona Ayra akan segera tiba !"jawab Gion mencoba menenagkan Tuannya itu, pria itu berdiri tak jauh dari sang Taun
Arzeel mengangguk,"Yah semoga saja!"jawabnya.
Baru saja berkata seperti itu Tiba tiba ponsel milik Arzeel berdering, dengan segera pria itu merogoh saku celananya,"Manda?"gumamnya pelan.
Kenapa tiba tiba Manda menelponnya, karena penasaran ia menggeser ikon berwarna hijau itu,"Hallo, Ada apa?" tanya Arzeel.
'Zeel, tenangkan dirimu, karena ada sesuatu yang ingin aku katakan!'
Keningnya berkerut,"Mengatakan apa?" tanyanya.
Bisa Arzeel dengar suara tangis pecah dari seberang telpon, membuat Pria itu mendadak cemas dan khawatir.
'Zeel, Ayra kecelakaan tadi sore pas mau pulang huhuhu, keadaannya mengenaskan dan sekarang kami ada di RS Bungga bangsa!'
Bagaikan disambar petir kala mendengar penuturan dari seberang telpon, tangannya bergetar, tubuhnya hampir saja merosot kelantai.
Gion yang melihat itu segera mendekat,"Tuan ada apa? Apa yang terjadi, anda baik baik saja?"tanya Gion panik.
"Arya Yon!"
"Nona Ayra kenapa? Ada apa dengan Nona Arya Tuan?" tanya Gion.
Bukannya menjawab, tiba tiba Arzeel bangun,"KERUMAH SAKIT SEKARANG!" sentaknya lalu keluar dari apartemennya sedangkan Gion meski merasa kebingungan, ia tetap mengikuti sang Tuan dari belakang.
Tak berapa lama keduanya sampai dirumah sakit, dengan setengah berlari Arzeel masuk kedalam, lama ia mencari hingga melihat seorang perempuan yang terlihat berantankan sedang menangis didepan kamar mayat.
Dengan langkah bergetar Arzeel mendekat,"Manda!"panggilnya.
Nama yang dipanggil mendongak, wanita itu segera mendekat dan memeluk pria itu, namun tak lama Arzeel melepasnya,"Zeel, Ayra hikss..Ayra udah nggak ada hiks!!"ujar wanita yang memiliki rambut sebahu itu.
Arzeel menggeleng, tidak itu tidak mungkin"A-apa yang terjadi sebenarnya?"tanya nya gemetaran.
"Sebenarnya sebuah truk angkat besi menabrak mobil Arya yang saat itu tengah melaju, diduga sopir truk mengantuk, dan...dan wajah Ayra tidak bisa dikenali, bahkan sebagian tubuhnya rusak parah hiks..hiks..!" ucap nya menangis sesegukan.
"Lalu kenapa kamu tahu kalau itu Ayra, mungkin saja itu bukan dia!"
Manda menggeleng, "Aku yakin karena dijari manisnya ada cincin pertunangan kalian dan ini!"ucapnya lagi sambil menyerahkan sebuah hasil otopsi.
Tangan Arzeel bergetar menerima benda itu, ia membacanya yang berhasil membuat dada nya hancur.
Tak berapa lama seorang Dokter pria keluar,"Jasad korban akan segera dipulangkan!"ucapnya lalu pergi dari sana.
Arzeel masuk kedalam ruangan tersebut, kakinya melemah kala melihat sosok yang terbaring kaku disana.
Tanggannya menjulur kedepan hendak membuka kain yang menutupi wajah Arya, namun saat mengingat ucapan Manda yang mengatakan wajahnya yang rusak membuat tangan itu hanya mengambang lalu diturunkan kembali.
Ia tak sanggup melihatnya.
Bahkan kini dadanya semakin sesak saat tangan pucat Ayra menjuntai kebawah dan terlihat cicin pertunangan mereka dijari manis itu.
Detik berikutnya Arzeel ambruk tak sadarkan diri.
"ARZEEL!!!!"
"TUAAN!!!!"
...•...
...•...
...•...
...•...
...Yang sabar ya Mas Arzeel, sekarang bersedih lah sepuasnya tapi jangan sampek keterus ya,...
...dan buat Mbak Arya semoga amal ibadahnya diterima!...
...B E R S A M B U N G...
raynad merasa Ayra baik lembut jadi nggak berpikir Ayra akan minta cerai walaupun tahu kenyataannya hello wanita yg selalu sabar kalo terlalu sakit bisa menjadi kuat dan kejam
selamat menikmati penyesalan