Xuan Jian adalah putri yang terlahir dari selir kesayangan kaisar Wei Huang, namun memiliki nasib yang sangat buruk.
Dia bersama sang ibu, selir Xuan Yang diasingkan di sebuah paviliun yang paling buruk dan berada jauh dibelakang istana utama, dan hanya memiliki satu orang pelayan untuk mengurus seluruh kebutuhannya.
Semua orang begitu membenci keberadaannya karena dianggap pembawa sial, Xuan Jian terlahir saat gerhana matahari bersamaan dengan lahirnya putra permaisuri, namun naas sang pangeran kecil tidak bisa bertahan hidup, sehingga semua orang berfikir jika Xuan Jian lah penyebab dari semua kejadian buruk yang menimpa putra mahkota kekaisaran Jiahu itu.
Siapa yang menyangka setelah dia beranjak remaja, Xuan Jian menjelma menjadi seorang gadis yang sangat kejam, tak hanya itu...
Dia juga sangat membenci seluruh penghuni istana dan mulai membalas satu persatu orang yang telah menyakiti dirinya beserta sang ibu dengan tanpa belas kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 01
Novel baru, dilarang spam promo ya, bebas menghujat sepuasnya, tapi mohon untuk tidak memberikan rating buruk. Happy reading all 🙏🙏🙏.
...----------------...
Matahari pagi bersinar dengan begitu indah, angin bersemilir menerbangkan dedaunan kering, hamparan bunga begitu cantik tertata dihalaman taman istana Jiahu. Membuat sepasang insan tersenyum ceria, dia adalah kaisar Wei Huang bersama selir kesayangannya, Xuan Yang yang sedang berjalan-jalan menikmati udara pagi.
Meskipun statusnya hanyalah seorang selir, tapi dialah satu-satunya wanita yang berhasil merebut hati orang nomor satu di kekaisaran Jiahu yang terkenal Tiran itu, dan kini dia tengah mengandung anak buah cintanya bersama sang kaisar.
Xuan Yang adalah putri dari klan kecil yang berada di perbatasan, saat kaisar Wei Huang kembali dari pertempuran dan sedang terluka, Xuan Yang dengan cepat memberikan pertolongan, hingga akhirnya sang kaisar pun jatuh cinta dan membawanya kedalam istana untuk dijadikan selirnya.
Kaisar Wei Huang telah memiliki seorang permaisuri yang bernama Xue Yi, dia adalah putri dari perdana mentri yang telah dijodohkan dengannya sejak kecil, meskipun Xue Yi tidak bisa membuat kaisar Wei Huang jatuh cinta, tapi pernikahan diantara keduanya tak bisa dibatalkan karena tentu saja ini menyangkut harga diri dan juga masa depan kekaisaran Jiahu.
Kaisar tua telah membuat perjodohan sejak kaisar Wei Huang masih berusia 7 tahun, hingga akhirnya saat kaisar Wei Huang naik tahta di usia 20 tahun, mau tak mau dia juga harus menerima pernikahannya dengan Xue Yi dan menjadikan gadis itu sebagai permaisurinya.
Kini kaisar Wei Huang mengambil seorang selir, hingga membuat hati sang permaisurinya begitu tersakiti, terlebih kaisar Wei Huang memperlakukan Xuan Yang lebih dari permaisurinya. Xuan Yang di tempatkan di paviliun Anggrek yang letak nya tak begitu jauh dengan paviliun naga milik kaisar Wei Huang.
Sedangkan sang permaisuri di tempatkan di paviliun Mawar yang letaknya sedikit lebih jauh dari paviliun naga. Kaisar Wei Huang juga membuat paviliun anggrek sama besar dan sama megahnya dengan paviliun Mawar, bahkan dia menempatkan sepuluh orang pelayan untuk mengurus selirnya dan hampir tiga ratus orang prajurit untuk menjaga paviliunnya. Itu adalah jumlah yang sama dengan pelayan dan juga prajurit yang dimiliki sang permaisuri.
Tentu saja hal itu membuat sang permaisuri murka, dia merasa jika sang kaisar telah pilih kasih. Bukankah seharusnya seorang permaisuri memiliki yang lebih dari selirnya? Bahkan kaisar Wei Huang juga lebih banyak menghabiskan waktunya bersama sang selir dibandingkan dengan sang permaisuri.
Pagi ini kaisar Wei Huang telah mengunjungi kediaman selirnya, dia sengaja menyempatkan waktunya untuk mengajak Xuan Yang berjalan-jalan, mengingat ucapan sang tabib yang mengatakan jika seorang ibu hamil harus banyak berjalan-jalan, agar mempermudah kelahiran anaknya.
Xuan Yang dan permaisuri Xue Yi telah sama-sama mengandung, perut mereka telah membesar, namun sepertinya perhatian kaisar Wei Huang hanya tertuju pada sang selir, dia sedikitpun tidak memiliki waktu untuk menemani permaisurinya.
Kedatangan kaisar Wei Huang disambut baik oleh Xuan Yang, wanita hamil itu dengan senang hati menemani sang kaisar untuk berjalan-jalan disekitar taman istana. Dia terlihat begitu bersemangat, hatinya sangat bahagia merasakan perhatian yang begitu besar dati suaminya.
Mereka berjalan-jalan diikuti oleh kasim dan juga beberapa orang pengawal kaisar dibelakangnya, bahkan para pelayan yang tanpa sengaja berpapasan dengan mereka pun terlihat begitu takjub menyaksikan kelembutan dari kaisar yang terkenal tiran dan sangat kejam itu pada selirnya.
Desas desus para pelayan pun akhirnya sampai ditelinga permaisuri, wajahnya langsung menghitam, dia benar-benar tak habis fikir, bagaimana bisa kaisar tunduk pada Xuan Yang? Bahkan permaisuri Xue Yi yang telah dinikahinya selama 2 tahun saja belum pernah diperlakukan dengan begitu lembut oleh sang kaisar. Entah mantra apa yang dimiliki oleh selir itu hingga sanggup membuat sang kaisar bertekuk lutut.
Permaisuri Xue Yi langsung berdiri, dia mengajak para pelayannya untuk berjalan-jalan menikmati udara pagi, meskipun hatinya benar-benar kesal, tapi wajahnya masih menunjukkan senyuman, dia yang selama ini terkenal dengan sifat lemah lembutnya tentu saja harus mempertahankan nama baiknya.
Hanya para pelayan dan juga prajuritnya saja yang mengetahui seperti apa sebenarnya sifat dari sang permaisuri, dia tak kalah kejam dari sang kaisar, bahkan permaisuri kerap kali marah ataupun menyiksa para pelayannya jika melakukan kesalahan.
Akhirnya rombongan permaisuri pun sampai tak jauh dari rombongan kaisar Wei Huang dan juga selir Xuan Yang, mata permaisuri terlihat sangat merah, bahkan tangannya terkepal hingga buku-bukunya memutih dan telapak tangannya terluka karena terkena kuku tajam.
"Dasar wanita ja*ang! Berani sekali dia mempertontonkan kemesraannya bersama yang mulia dihadapan semua orang! Lihat saja nanti, cepat atau lambat aku pasti akan menyingkirkanmu bersama anak sialanmu itu dari istana ini." umpat permaisuri Xue Yi seraya mengelus perut buncitnya.
"Tenanglah permaisuri, hamba yakin tidak lama lagi yang mulia pasti akan sangat membenci selir sialan itu!" itu adalah suara Lian, salah satu pelayan kepercayaannya.
Mata permaisuri mendelik tajam mendengar ucapan Lian, dia sangat tak suka dengan gadis itu yang terlalu berani berbicara omong kosong dihadapannya, bagaimana mungkin dia bisa menyingkirkan Xuan Yang? Sementara dia telah menggunakan berbagai macam trik licik untuk membuat selir itu diusir dari istana, namun pada akhirnya selalu gagal.
Lian yang melihat wajah permaisuri memburuk pun segera mendekat, dia membisikan sebuah rencana kejam pada sang permaisuri hingga membuat wanita itu tersenyum puas. Lian memang paling bisa diandalkan, selain licik, gadis pelayan itu sangat pandai membuat trik.
Permaisuri kembali berjalan dengan sangat anggun, dia sengaja menuju ke arah kaisar Wei huang dan juga selir Xuan Yang, senyuman nya terlihat begitu tulus, sehingga siapa pun yang melihatnya pasti tak akan percaya jika permaisuri adalah orang yang sangat kejam, tidak jauh berbeda dengan sang suami.
"Salam yang mulia." ucap permaisuri Xue Yi seraya berdiri disamping kanan kaisar Wei Huang.
"Permaisuri? Kau disini?" tanya kaisar Wei Huang seraya memperhatikan sang permaisuri dengan sangat intens.
"Benar yang mulia, hamba merasa sedikit bosan, jadi memutuskan untuk berjalan-jalan di taman. Bagaimana kabarmu selir Xuan Yang?" permaisuri menjawab pertanyaan dari sang kaisar seraya bertanya pada selir Xuan Yang.
"Hamba baik yang mulia." Xuan Yang menunduk seraya memberi hormat pada permaisuri Xue Yi, hingga membuat sang permaisuri tersenyum semakin lebar.
'Meskipun kau selir kesayangan kaisar, kau tetap harus menundukkan pandanganmu di hadapanku selir sialan! Kau tidak akan pernah bisa melangkahiku, karena posisimu ada dibawahku.' umpat permaisuri Xue Yi dalam hati.
"Matahari semakin tinggi, akan lebih baik jika kalian berdua kembali ke paviliun." ucap kaisar Wei Huang yang langsung diangguki oleh selir dan juga permaisurinya dengan sangat patuh.
Akhirnya kedua wanita hamil itu pun segera undur diri, permaisuri Xue Yi kembali ke paviliunnya diikuti oleh para pelayannya, sementara Xuan Yang kembali diikuti beberapa orang prajurit kaisar.