Pengkhianatan yang di lakukan Ardan Malik pada istrinya, Angelina Putri Thomson, itu adalah awal dari kehancuran diri nya sendiri.
Angelina Putri Thomson, sosok wanita dewasa yang sangat mempesona, Angel bukan hanya cantik tapi juga pintar, cerdik dan sangat menjunjung tinggi harga diri nya, dan jangan lupakan Angel adalah salah satu miliader wanita yang memiliki pengaruh besar di dunia bisnis.
Pengkhianatan yang di lakukan oleh suaminya Ardan Malik, merupakan sebuah penghinaan besar bagi dirinya.
"Ardan berani sekali kamu melakukan ini padaku!" desis Angel meremas handphone nya kuat.
Sorot mata Angel begitu tajam dan dingin, fakta yang baru saja diri nya dapatkan benar-benar membuat darah nya mendidih.
Angel bukan wanita bodoh yang akan diam saja setelah mengetahui pengkhianatan yang di lakukan oleh suaminya, tidak ada sedikit pun air mata di wajah nya, justru yang ada sorot mata tajam penuh kebencian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENYEBALKAN
"Baik Nyonya," jawab Tiara buru-buru bangkit dan mengikuti sang Nyonya.
Angel berjalan keluar dari ruang pertemuan itu, bukan nya Angel bermaksud menolak ajakan makan siang bersama dengan klien kerja nya itu, tapi mau gimana Angel sudah terlanjur kesal dengan sifat Xander yang sangat menyebalkan menurut nya.
Melihat kepergian Angel, Xander hanya diam, tanpa berniat mencegah apalagi memaksa, entah apa sebenarnya yang ada di dalam pikiran pria dingin itu, katanya tidak menerima penolakan tapi kenapa ini malah hanya dia membiarkan Angel pergi begitu saja.
"Tuan," Panggil Jefry.
"Hem"
Jawab Xander bergumam lirih.
"Anda baik-baik saja?" tanya Jefry hati-hati.
"Apa maksud mu? Kamu pikir aku gila?" ucap Xander melirik Jefry.
Dengan polosnya, Jefry justru mengangguk kan kepala nya.
"Iya"
"Kurang ajar! Apa kamu bilang?" ucap Xander kesal.
"Eh"
Ucap Jefry gelagapan.
"Bukan begitu maksud saya Tuan," ucap Jefry cepat.
"Tapi saya penasaran dengan Anda hari ini, saya merasa Anda sangat aneh," lanjut Jefry melihat Xander dengan serius.
"Singkirkan pikiran bodoh mu itu," jawab Xander yang sudah sangat hapal dengan sifat Jefry.
"Tapi Tuan saya Khawatir dengan Anda, karena ini baru perma kali nya saya melihat Anda seperti tadi," ucap Jefry.
"Memang nya aku kenapa?" tanya Xander memutar bola matanya malas.
"Tidak tahu, pokonya tadi Anda sangat aneh," jawab Jefry menggeleng kan kepala nya.
"Dan sejak kapan Anda mau makan bersama dengan seorang wanita, bukan nya Anda alergi dengan seorang wanita?" tanya Jefry memicingkan mata nya.
Xander diam tidak menjawab pertanyaan Jefry, karena Xander tidak tahu kenapa tadi diri nya bersikap seperti itu pada Angel, perempuan yang mambuat Xander penasaran dari pertama kali Xander melihat nya di lampu merah waktu itu.
"Kenapa dengan ku? Apa segitu penasaran nya dengan dia? Tapi untuk apa?" batin Xander bertanya-tanya dalam hati nya.
Xander juga tidak tahu, kenapa dirinya bisa bersikap seperti itu, tapi Xander tadi merasa ingin selalu melihat Angel, makanya tadi Xander menahan Angel untuk pulang, dan berakhir membuat Angel kesal.
"Lucu," batin Xander mengingat wajah kesal Angel tadi.
"Sudah jelas ini, Tuan Xander ketempelan makhluk halus," batin Jefry melihat Xander yang sedang tersenyum seperti orang gila.
"T-tuan," Panggil Jefry takut.
"Apa?" jawab Xander mengangkat sebelah alisnya.
"Seperti nya ada sesuatu yang tidak beres dari Anda," jawab Jefry takut.
"Seperti bukan Anda, atau mungkin Anda sedang ketempelan makhluk halus..."lanjut Jefry lirih.
"Jefry! Kau semakin berani," ucap Xander dingin.
"B-bukan seperti itu maksud saya Tuan," jawab Jefry gelagapan.
Cih
Xander berdecih sinis, dan beranjak pergi kaluar meninggalkan Jefry, Xander tidak ingin membuat diri nya menjadi gila, karena harus meladeni omongan Jefry yang sering kali ngelantur.
"Eh Tuan mau kemana? Tunggu saya!" panggil Jefry menyusul Xander.
Xander tidak menjawab pertanyaan asisten pribadi nya itu, yang menurut nya tidak penting.
Andai saja kinerja Jefry tidak bagus, sudah sedari lama Xander lempar asisten pribadi nya yang sangat cerewet iya ke kandang buaya peliharaan nya.
Jefry walaupun sifat nya seperti itu, tapi dia sangat bisa di andalkan, minus nya Jefry suka merutuki bosnya di dalam hati nya.
"Tuan Anda mau kemana?" tanya Jefry lagi karena belum mendapat kan jawaban.
"Melemparkan mu ke dalam jurang," jawab Xander dingin.
"A-apa? Apa salah saya Tuan, kenapa Anda kejam sekali," ucap Jefry merengek.
"Apa Anda lupa bahwa saya sangat berjasa untuk kehidupan Anda kedepannya, dan saya yang selalu berbelanja kaos kaki lucu dan menggemaskan itu," lanjut Jefry mengeluarkan jurus andalannya.
Xander akan selalu kalah kalau Jefry sudah mengeluarkan kartu kuning nya.
"Kalau saya mati, Saya tidak bisa membayangkan Anda tidak bisa memakai kaos kaki lucu itu," ucap Jefry diam-diam tersenyum licik.
"Hahaha untung kau memegang kartu As nya, " batin Jefry tertawa.
"Kasihan sekali nanti tidak bisa ganti kaos kaki setiap hari," ucap Jefry menunduk kan kepala nya.
"Kau terlalu berisik Jefry," jawab Xander kesal.
"Tapi-"
"Diam! Sebelum aku benar-benar akan melempar mu," potong Xander dengan lirikan mata tajam nya.
Jefry seketika langsung diam, menutup rapat mulut nya, tapi tidak dengan dalam hati nya yang sedang menggerutu.
"Dasar jelek, jomblo karatan," batin Jefry merutuki Xander.
"Aku tidak bisa membayangkan, kalau seandainya nanti Tuan mendapatkan jodoh, bagimana respon istri nya saat melihat koleksi kaos kaki pink milik Tuan Xander," batin Jefry.
"Ah tapi tidak mungkin Tuan mempunyai jodoh, lagian siapa yang akan mau dengan sifat menyebalkan nya itu, bisa nya ngancem-ngancem terus, giliran aku ancam balik nanti marah," batin Jefry mengerucut kan bibir nya.
Kau sangat berani anak mudah😭
"Dasar bos arogan menyebalkan," lanjut Jefry terus menggerutu sepanjang jalan.
Xander bukan nya tidak menyadari bahwa saat ini asisten pribadi nya itu sedang merutuki diri nya di dalam hati nya.
"Dasar kekanak-kanakan," batin Xander melirik Jefry yang sedang cemberut.
"Berhenti memasang wajah bodoh seperti itu, sebelum aku gunting bibir jelek mu itu," ucap Xander melirik Jefry sinis.
"Huh dasar kejam," batin Jefry membuang muka.
Di posisi Angel dan Tiara saat ini mereka baru saja sampai di lantai bawah, karena memang ruang meeting tadi ada di lantai tiga, jadi lumayan membutuhkan waktu untuk sampai ke lantai bawah apa lagi mereka turun menggunakan tangga, karena lift di restoran rusak dan masih tahap berbaikan.
"Nyonya apa tidak apa-apa Anda menolak ajakan Tuan Xander?" tanya Tiara Khawatir.
"Hem"
Jawab Angel bergumam lirih, sambil terus berjalan keluar restoran.
Siapa yang tidak mendengar seperti apa sepak terjang seorang Xander cloud, pria matang yang masih melajang di umur nya yang sudah masuk kepala tiga itu.
Xander terkenal dengan julukan Lucifer, sifat nya yang kejam dan dingin, membuat semua orang merasa takut dan juga segan.
"Bagaimana kalau Tuan Xander marah Nyonya?" tanya Tiara lagi.
"Apa peduli ku Tiara, sudahlah jangan kamu bahas pria menyebalkan itu," jawab Angel malas.
Sama sekali Angel tidak takut dengan Xander, mau marah ataupun apa, Angel tidak perduli.
"Tapi Nyonya-"
"Tiara udah kamu diam," ucap Angel memotong ucapan Tiara.
"Maaf Nyonya," ucap Tiara menunduk kan kepala nya.
Mereka berdua keluar dari restoran xixi, menuju mobilnya mereka yang ada di parkiran.
"Tiara hari ini aku yang bawa mobil nya," ucap Angel.
"Baik Nyonya," jawab Tiara tanpa membantah.
Belum sempat Angel masuk ke dalam mobil nya, Tiba-tiba suara seseorang sedang memanggil nya.
"Angel tunggu!!
ada hubungan keluarga kah ?